33 || Tentang Karya

38.4K 5K 3K
                                    

⚠️Dilarang keras menjiplak, mengcopy, meniru, memplagiat cerita ini dalam jenis apapun. Apalagi berlindung dengan kata terinspirasi ⚠️

~HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH ALLAH~

••SELAMAT MEMBACA••

"Udah lama sendiri?"

"Enggak kok, tadi habis sholat ngobrol sebentar di kamar mereka, eh si Zaina sama Kia malah ketiduran," jawab Alara ketika Elvano bertanya.

"Mereka kenapa lama?" celetuk Sabila.

Saat ini empat orang itu duduk di ruang tamu rumah baru milik Zayden dan Zaina. Elvano, Alara, Rayyan dan Sabila.

"Salsabila--"

"Dasar Batu, dibilangin nama gue Alsabila Denara bukan Salsabila, hih! Padahal udah kenal satu, dua, tiga--nah! Hampir empat tahun!" potong Sabila memperotes.

"Beda dikit doang," balas Rayyan dengan malas.

"Kalian pilih diam atau sana pulang?" pungkas Elvano.

Sabila langsung mengatupkan mulutnya. Jujur saja ia takut dengan Elvano.

"Lama banget new couple bucin," ujar Elvano.

Tak lama kemudian Zayden dan Zaina turun dengan jalan beriringan.

"Kia masih tidur?" tanya Elvano.

"Masih," jawab Zayden.

"Ayah, abang mau ke adek," celetuk Zafian.

"Sama Bunda, ya," jawab Elvano. Anak laki-laki itu mengangguk, lalu menghampiri Alara.

"Ayo," ajak Alara mengajak putranya untuk menyusul sang putri yang lagi tidur.

"Kak Zay, Na, aku izin masuk ke kamar kalian, ya," izin Alara.

"Nggak apa-apa, La, lagian kamarnya belum pernah kamu huni," jawab Zayden terkekeh.

Setelah berterima kasih, Alara segera mengantar Zafian.

"Berhubung kalian bertamu di waktu yang nggak tepat ...." Zayden menggantungkan ucapannya. Ia tersenyum singkat.

"Dan rencananya kita mau bersih-bersih rumah sore ini, jadi kalian harus bantuin," lanjut Zayden.

"Tamu malah dijadikan pembantu," ujar Elvano mendengkus.

"Gue nggak bilang jadiin kalian pembantu, ya, cuma bilang kalian harus bantuin. Itung-itung nabung pahala," ralat Zayden terkekeh.

Tak lama kemudian Alara kembali dan tidak sengaja mendengar ucapan Zayden.

"Enggak apa-apa, Kak, kita bantuin, yuk!" ajak Alara pada Elvano—suaminya.

Jika Alara yang minta, Elvano bisa apa?

Hanya pasrah.

Dan menyerah.

Dasar bucin akut!

"Ck, nyesel gue datang ke sini," celetuk Rayyan.

𝐙𝐈𝐍𝐍𝐈𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang