19 SEMBILAN BELAS 🐨

2.8K 168 6
                                    

"Dad, kata bunda Aldo balapan lagi" ucap Aura

"Anak itu, sepertinya belum kapok setelah dulu jatuh" Aarav menggeleng kepala mengingat kelakuan anaknya.

Dulu Aldo pernah jatuh dari motor karena balapan, tapi alasannya keserempet orang. Padahal keluarganya sudah tahu kebiasaan Aldo yang suka balap liar. Aarav sudah berniat melarang Aldo untuk balapan tapi dicegah oleh Tasya, katanya 'biarin Aldo menikmati masa mudanya Rav. Aku bakal jaga dari kejauhan'

Akhirnya Aarav mengiyakan saja. Dia juga percaya pada Tasya tapi Aarav tetap mengirim bodyguard untuk menjaga Aldo dari jauh. Mungkin jika tidak dicegah oleh Tasya pasti sekarang keluarga Aldo sudah mengekang Aldo.

Bersyukur lah Aldo.

Back to topik

"Eehh, kok bunda bilangnya ke kamu sih? Gak ke daddy langsung?" heran Aarav

Aura mendengus "Bunda udah nelpon daddy tapi gak diangkat-angkat. Tadi aja pas ditelpon bunda marah-marah kenapa Daddy gak jawab telpon bunda"

Aarav mencari telponnya dimana ternyata masih ada dikamar dan sekarang mereka sedang diruang kerja Aarav.

"Oh iya HP Daddy ketinggalan kak"

"Aishhh, yaudahlah kaka pergi dulu, assalamu'alaikum" pamitnya

"Wa'alaikumussalam hati-hati kak" balas Aarav yang dibalas acungan jempol dari sang anak.

Tak lama muncul lagi kepala Aura disela pintu "dad" panggilnya.

Aarav yang sudah mulai sibuk dengan berkasnya pun mendongak sambil menaikan alisnya seolah bertanya 'apa?'

Aura berjalan mendekat "kaka lupa bilang"

"Bilang apa?"

"Pas adek balapan ada yang mencoba mencelakai"

"Sudah cari tahu siapa orangnya?"

"Sudah"

"Siapa?"

"Siapa lagi kalo bukan mereka, tapi ini ulah anaknya. Sepertinya dia yang bertugas untuk mencelakai adek, dad" ujar Aura

"Ya, mereka juga sedang berusaha membobol berkas penting perusahaan kita" sambung Aarav

"Kapan kita hancurkan mereka? Kaka gak mau adek kenapa-kenapa, dad"

"Kaka tenang saja, kalo mereka bergerak lebih parah dari ini maka kita akan hancurkan mereka"

"Yaudahlah terserah daddy, yang penting jangan sampe ada yang kenapa-kenapa"

"Eumm dad" ucap Aura ragu

Aarav menoleh pada anaknya "kenapa kak?"

"Itu kaka liat di CCTV mansion karna gabut terus liat adek marah sama bunda gegara hancurin rencana balapan adek, padahal bunda kan berniat biar adek gak kenapa-kenapa" jelas Aura

"Adek sampe bentak bunda?" tanya Aarav yang dijawab anggukan tapi setelahnya gelengan kecil dari Aura

"Gak bentak cuma ya gitu bicara keras di depan bunda"

"Sepertinya perlu daddy kasih pelajaran yah adek kamu kak"

"Jangan dad, nanti yang ada adek malah benci bunda. Karna ngiranya yang ngaduin itu bunda" cegah Aura

Sebenarnya ia juga marah ketika bunda nya dimarahi oleh adeknya tapi dia tidak ingin Aldo dihukum lagi, dia sayang dengan adeknya. Dan yang membuat takut adalah ketika nantinya bunda dan Aldo semakin menjauh.

"Ya sudah tapi kalo ada apa-apa, daddy tidak tahu nanti kedepannya" ucap Aarav tenang.

🐨🐨🐨

ALDO LEONARD (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang