17 TUJUH BELAS 🐨

2.9K 153 0
                                    

Di sebuah kamar bernuansa abu-abu terlihat seorang pemuda yang memiliki wajah imut sedang meringkuk diatas kasur. Entah mengapa dirinya merasa tidak enak badan, panas dingin yang bercampur.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 6 pagi, yang seharusnya dia bersiap-siap untuk sekolah.

"Sa-kit"

"Mom-my"

"Dad-dy"

"Hiks sa-kit, badan Adek pa-nas hiks"

"Ka-kak"

"A-abang hiks sa-kit"

"T-tante Adek hiks sakit"

Seperti itulah rintihan yang dikeluarkan dari bibir kecilnya.

Tak lama pintu kamarnya terbuka menampilkan wanita cantik dengan pakaian formalnya.

Saat melihat pemilik kamar yang meringkuk diatas kasur sambil bergumam dan mengeluh kesakitan. Ana langsung menghampiri Aldo

"Adek sayang bangun yuk" tangan terulur menyentuh dahi Aldo, ia merasa tubuh Aldo yang panas "adek sayang ya ampun kamu sakit nak"

"MBAK INA" teriaknya

Mbak Ina masuk kedalam kamar setelah diberi izin "ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanyanya

"Mbak tolong buatin bubur sama susu buat Aldo yah" pintar nya yang diangguki oleh Mbak Ina

"Baik nyonya, kalo begitu saya pamit dulu" pamitnya lalu pergi keluar kamar setelah diangguki oleh Ana

Ana berdiri mengambil plester penurun panas yang berada di nakas, tanpa menunggu lama Ia memasangkan plester nya di dahi Aldo

"Kenapa bisa sakit begini sih" Ana sedih melihat putra bungsunya kedinginan seperti ini.

"Hiks pe-luk hiks" pintar Aldo

"Iya sayang, bunda peluk yah" Ana mengambil posisi disamping Aldo lalu memeluk anaknya dari samping

Aldo langsung membalas pelukan Ana dan menenggelamkan wajahnya didada Ana.

Tangan Ana terulur mengusap rambut Aldo dan satu tangan lainnya untuk mengusap punggung Aldo

"Adek kenapa bisa sakit gini hm?" tanya nya walaupun ujungnya tidak dijawab

Ana mencium kening Aldo "jangan sakit sayang, bunda merasa tidak baik menjaga kamu"

Nada dering berasal dari ponsel Ana berbunyi saat dilihat ternyata asistennya "hallo"

".... "

"Saya tidak bisa berangkat ke kantor lebih dulu, putra saya sedang sakit"

"... "

"Hm"

Ana menaruh ponselnya kembali setelah memutuskan sambungan telepon itu.

Sebenarnya pagi ini Ana akan pergi ke kantor makanya dia berpakaian formal seperti ini. Tapi melihat Aldo yang demam membuta Ia membatalkannya.

Tak lama terdengar lagi ponsel berbunyi berasal dari ponsel Aldo, Ana berusaha meraih ponsel Aldo yang berada disebrang nya.

"Hallo anak daddy" sapa orang yang menelpon itu

"Hallo"

"Loh yang kok kamu yang ngangkat, adeknya dimana?"  Aarav merasa ada yang tidak beres, entah kenapa perasaannya tidak enak. Makanya Ia langsung menghubungi Aldo.

"Adek sakit mas"

"Ya ampun Na, bawa kerumah sakit sekarang" heboh Aarav

"Demam kok, jadi gak perlu dibawa kerumah sakit" jawab Ana

ALDO LEONARD (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang