08 DELAPAN 🐨

3.9K 182 1
                                    

Di sebuah bangunan yang lumayan besar yang digunakan sebagai basecamp perkumpulan remaja. Avatar nama dari perkumpulan anak remaja yang dipimpin oleh Verrel dengan wakil Aldo.

Sekarang Aldo sedang duduk disamping Verrel yang sibuk dengan laptopnya. Sedangkan Aldo ia mabar bersama temannya yang lain. Sesekali Aldo mengumpat namun mulutnya langsung di sentil oleh Verrel. Walaupun dirinya fokus pada tugas kuliahnya namun telinganya masih mendengarkan ucapan dari sampingnya.

Sedangkan Langit? Ia masih membeli snack bersama Dion. Yang minta siapa lagi kalo bukan Aldo. Bayi besar itu tadi mengamuk ingin jajan. Saat Langit ingin pergi, Aldo memaksa ingin ikut, untungnya bisa dibujuk oleh Verrel.

"Yeyyy menang" teriak Aldo semangat, membuat semua orang yang berada disana otomatis menutup telinga

"Dek, jangan teriak-teriak" tegur Verrel datar

"Hem oke" Aldo membuka ponselnya kembali, ia bingung ingin apa. Tapi seketika ingat untuk menghubungi Aura. Mencari kontak Aura saat sudah ketemu ia mulai memanggil namun tidak ada jawab dari Aura.

"Ishh kaka mana sihh? Masa Adek telpo gak diangkat ihh" gerutu Aldo yang terdengar oleh Verrel

"Mau nelpon kaka?" tanya Verrel dijawab angguk oleh Aldo

"Tapi gak diangkat" adu Aldo, "mungkin kaka lagi sibuk, nelpon nya nanti aja. Tuh kayaknya Langit udah balik tuh" Verrel berusaha mengalihkan perhatian Aldo agar tidak sedih.

"Langit udah balik? Aldo mau kedepan ah" girang Aldo sambil berjalan keluar rumah. Saat sampai didepan pintu Aldo melihat Langit yang baru saja datang dengan membawa beberapa kantong plastik dibelakang nya juga ada Dion yang baru saja menaruh motornya.

"Langit mana jajannya?" teriak Aldo, tangannya meraih salah satu plastik yang dipegang Langit. Saat melihat isinya Aldo mengembalikannya lagi kepada Langit. Membuat Langit mengerut keningnya bingung

"Ngapa dibalikin lagi cil?"

"Gak suka yang itu" Aldo kembali meraih plastik yang lainnya namun sama seperti diawal begitupun selanjutnya sampai semua plastik sudah digeledah oleh Aldo.

"Ihh masa gak ada jajan yang pedes-pedes gitu sih? Minuman sodanya mana? Cilok? Seblak? Cireng? Somay? Batagor? dan lain-lain nya mana? Kok gak ada?" tanya Aldo beruntut

"Gak ada begituan sekarang makan yang ada dulu" jawab Dion yang daritadi diam memperhatikan Aldo

"Kok gak ada? Kan Aldo maunya yang kaya gitu bang" kesal Aldo

"Kita gak mau dimarahin om Aarav lagi ya cil" Langit berjalan masuk kedalam basecamp

Memang dulu ketika Aldo ngotot ingin dibelikan jajanan seperti itu, mereka dimarahi oleh Aarav sebenarnya mereka sudah menolak namun melihat Aldo yang merengek menjadi tidak tega. Akhirnya mereka membeli jajan yang Aldo inginkan, tapi keesokan harinya Aldo jatuh sakit. Hingga sampai saat ini Aldo tidak diizinkan membeli jajan pedas yang diinginkan Aldo.

"Ish Langit tuh yahh nyebelin banget. Selalu seperti ini kalo gue minta gak dibolehin" gerutu Aldo membuat Dion terkekeh

Dion merangkul Aldo "Udah gak usah ngomel makan aja yang ada dulu yok, nanti dihabisin sama Langit loh" kompor Dion

Aldo langsung masuk kedalam sambil berlari meninggalkan Dion yang menggeleng kepalanya "begini amat punya wakil ketua yang masih bocil" gumamnya sambil masuk kedalam mengikuti Aldo.

"LANGIT MANA JAJAN GUE" teriak Aldo langsung mendapat tatapan tajam dari para temannya

"Dibilangin jangan teriak-teriak" omel Dion saat sudah sampai disamping Aldo tangannya juga ia gunakan untuk menyentil dahi Aldo. "Ish bang sakit tau" Aldo mengelus dahinya

ALDO LEONARD (End) Where stories live. Discover now