8. Undangan Makan Siang

592 213 38
                                    

Ola hampir tidak mempercayai matanya saat melihat si pria perpustakaan itu memasuki ruang rapat bersama dengan Stevan, asisten pribadi James. Jadi, pria itu adalah anak tunggal James yang selama ini tidak pernah terlihat?

Ia mendengar bisik-bisik tak percaya di sampingnya, tetapi Ola tidak bisa menjauhkan pandangannya dari pria itu. Ini jelas tidak mungkin. Bagaimana mungkin pria berwajah Asia itu adalah putra James?

James jelas-jelas pria asli Amerika yang tidak memiliki darah Asia sama sekali di tubuhnya. Rambutnya pirang tembaga dengan mata biru kehijauan yang terlihat menakutkan saat pria itu marah. Jelas sekali tidak ada kemiripan sama sekali antara pria yang kini ada di ruang rapat, dan pria yang selama ini menjadi atasan mereka.

Atau...pria itu hanya anak angkat?

Ola mengamati dengan mata yang disipitkan. Mungkin itu memang terlihat tidak sopan, tetapi ia jelas tidak bisa menahan diri untuk tidak mengamati si pria perpustakaan yang tampaknya juga kaget melihatnya di sini itu.

Dalam hatinya, Ola tertawa puas. Pria itu mungkin tidak memiliki bayangan sama sekali bahwa ia adalah seorang direktur. Ia pasti hanya dianggap sebagai salah satu anak magang. Itu bukan anggapan yang mengherankan. Ola memang sering dianggap sebagai pegawai junior oleh kebanyakan orang. Terutama mereka yang tidak mengenalnya, tidak tahu berapa umurnya, dan tidak pernah bertemu dengannya lebih dari sekali.

Tidak jarang, para klien juga memandangnya sebelah mata jika James mengirimnya untuk rapat mewakili perusahaan. Ia sering dianggap tidak becus bekerja. Atau itulah anggapan mereka sebelum tahu bagaimana ahlinya ia bekerja dan mengatur anggaran perusahaan.

Mata Ola kembali mengamati pria yang kini sudah duduk di tempat James biasa berada itu. Benar, mungkin dia hanyalah anak angkat. Mungkin James memang tidak pernah menikah, dan memilih seorang anak angkat untuk mewarisi kekayaannya nanti.

Akan tetapi, semakin Ola mengamati pria tersebut, semakin ia bisa menemukan sedikit jejak James di sana dalam bentuk rahang, bibir, dan juga hidung si pria Asia itu. Bagian tersebut jelas-jelas milik James.

Apa istri James yang tidak pernah diketahui publik itu adalah seorang wanita Asia? Dilihat dari rambut hitam dan mata gelapnya, kemungkinan besar dugaan Ola memang benar. Apa Indonesia seperti dirinya? Atau mungkin, pria itu hanyalah anak di luar nikah sehingga James tidak pernah memperkenalkannya sebelum ini?

Lamunan Ola terputus saat pria itu mengambil alih tempat Stevan bicara untuk memperkenalkan diri. Bahkan, dari jarak mereka yang tidak terlalu dekat ini, Ola bisa melihat jika pria itu juga tidak lepas mengamati dirinya.

Ia yakin, seperti kebanyakan orang yang selalu memandang remeh dirinya, pria itu pasti sedang berpikir untuk melihat riwayat hidupnya, juga track record pekerjaannya, pada Stevan setelah ini. Pria itu tampak tidak percaya padanya.

Namun, apapun yang baru saja Ola pikirkan itu buyar saat ia mendengar pria itu menyebutkan namanya dengan lantang. Nero Ganendra Goldman. Nama yang tidak asing. Nama yang begitu sering ia dengar walaupun mereka tidak pernah bertemu.

Ola terkesiap saat kebenaran membanjiri kepalanya. Ia tahu siapa yang sering menyebutkan nama yang sedikit tidak umum itu.

Damar.

Kakak sepupunya itu baru saja pulang ke Indonesia setelah berada di Jepang selama bertahun-tahun karena ditolak oleh cinta pertamanya. Dan dalam cerita cinta pertama kakaknya itu, ada terselip nama Nero di antara mereka berdua. Pria yang juga menyukai Mutiara, gadis yang disukai Damar. Pria yang berhasil menjadi kekasih pertama Muti walaupun hanya sebentar, dan juga pria yang telah membuat Damar harus pergi dari sisi Muti.

Apa benar mereka pria yang sama? Meskipun ia tidak bisa menyimpulkannya karena sama sekali tidak tahu tentang di mana selama ini Nero berada, Ola memiliki satu keyakinan bahwa memang mereka adalah orang yang sama.

It Takes Two To TangoWhere stories live. Discover now