Extra Part

139K 18.6K 6.5K
                                    

Happy Reading 💜💜💜

S2? Cek profil!

•••••••

Secepat kilat dia mengambil tas dan sepatu sekolahnya. Setelah membuka ponsel dan melihat tanggal, dia begitu terkejut karena hari ini adalah hari dimana dia akan mengalami kecelakaan dan berakhir di dunia tipu-tipu seperti di dalam mimpinya.

"Alisa sarapan dulu!" Teriak Emilie begitu melihat Nura yang berjalan dengan satu kaki dan melompat-lompat kecil karena yang satu lagi tengah ia pakaikan sepatu.

"Nggak keburu Bun! Genting ini!"

"Sok sok an nggak keburu, balik nggak kamu!" Sentak Emilie dengan wajah garang dan berkacak pinggang.

Nura menghentakkan kakinya kesal dan akhirnya berbalik. Membalas delikan sang bunda dengan tak kalah lebar.

"Coba lebih lebar lagi," pinta Emilie dengan satu tusuk sate di tangan kirinya.

Seolah tidak melihat benda di tangan sang bunda, Nura berjalan dengan santai menuju meja makan.
"Bun, keknya nanti Nurul bakalan kecelakaan. Tapi bunda tenang aja-----"

PRAAAKK!

"ADOOOOOHHH!!!" pekik Nura dengan keras begitu belakang kepalanya di hantam kuat oleh baskom plastik milik bundanya.

"Ngomong sekali lagi coba!"

Meneguk ludahnya kasar, Nura duduk di kursi meja makan dan dengan anteng memakan sarapannya tanpa mendongakkan kepalanya sama sekali.
"Ampun Bun." Gumamnya di tengah-tengah acara mengunyahnya.

"Ayah kapan dinas lagi?" Tanya Zoya, kakak perempuan Nura yang sedari tadi hanya diam dengan ponsel di tangan kirinya dan tangan kanan yang sibuk menyuap sarapannya.

Raka menoleh pada anak keduanya,
"Kenapa? Bosen liat ayah?" Tanya Raka santai yang dibalas dengan gelengan oleh Zoya.

"Ya tumben aja gitu ayah di rumah lama, biasanya cuma sampe lima sampai tujuh hari doang. Sekarang udah hari ke sebelas loh." Mendadak Zoya menyipitkan matanya menatap sang ayah yang menatapnya malas.
"Jangan-jangan ayah...." Ucapannya menggantung membuat orang dia meja makan penasaran untuk mendengar kelanjutannya.

"Apa?" Tanya Raka tak santai dan ikut membalas tatapan anaknya dengan mata mendelik lucu.

"Jangan-jangan ayah di pecat gegara suka garuk pantat!" Sela Nura cepat dan di balas jentikan jari oleh Zoya sebagai tanda menyetujui ucapannya.

"NGADI-NGADI KALIAN!!" Raka ngegas apalagi saat tau Emilie ikut cekikikan di sampingnya membuat wajahnya semakin memerah padam akan kekesalan.

"Lagian Yah, ilangin dong kebiasaan joroknya itu. Udah ketauan juga, masiiiiih aja di terusin." Sahut Emilie yang dibalas tawa kedua anaknya.

"Udah ah, Nurul berangkat dulu." Nura mencium pipi anggota keluarganya satu persatu dan pamit pergi ke sekolah dengan langkah seribu bayangan.

"WOI! LO KAN BARENG GUE!!" Teriak Zoya menggelegar dan tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat dengan tergesa-gesa.

Nura sudah kembali berada di dekat meja makan.
"Buruan ngapa, lu lama bener kalo makan."

Nyonya Duchess [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant