37

89.7K 18.2K 3.3K
                                    

🗿🔪

Happy Reading 💜💜💜

•••••••

"Kau! Kau duluan!" Tunjuk Elle pada seorang pria berambut hitam kelam dengan mata biru yang menenangkan. Pria itu tidak sekalipun berbicara sedari tadi, dia hanya diam dan melakukan apa yang harus dia lakukan.

Dia Neovan. Putra mahkota kerajaan Dillegant.
"Baiklah." Jawab Neovan tanpa bisa menolak, toh hanya maju saja bukan? Jadi tidak masalah untuknya.

"Pangeran Neovan, ini semacam perang bukan maju untuk menjelaskan sesuatu seperti di akademi." Decak Melissa melihat bagaimana santainya respon Neovan. Pria itu memang sangat pintar di akademi, jadi tidak heran jika dia sangat santai jika di pinta untuk maju ke depan lautan manusia karena sudah terbiasa. Semacam murid khusus presentasi.

(Beda sama author kalo mau presentasi selalu tremor, panas dingin sekujur tubuh😌)

Neovan hanya mengangguk dan berjalan keluar dari balik batu besar. Bisa dia lihat hamparan lautan manusia yang berjajar rapi di depan sana. Lalu salah satu dari mereka yang tengah duduk di sebuah kursi mewah, mulai berdiri dan tersenyum cerah.

"Cukup lama sekali menunggu kalian menampakkan diri. Aku bahkan sampai menguap." Ucapan lantang dari Dexter disusul dengan tawa menggema dari prajuritnya.

"Benar kah? Seharusnya kau tidur sebentar dan bermimpi indah sebelum aku membuat mu tertidur selamanya di neraka." Jawaban mengejek dengan tak kalah lantang dari Elle yang juga mulai menampakkan dirinya dan di susul dengan 9 putra mahkota di belakangnya.

"Panglimaaaa!! Aku sangat merindukan mu selama beberapa jam ini. Kenapa kau lama sekali untuk muncul di depan ku, hah?"

Elle mendengus mendengar hal itu, ya Elle aku memang Dexter cukup tampan tetapi masih tampan Arsen kemana-mana jadi skip aja lah.

"Sebenarnya aku tidak ingin melawan mu atau bahkan menyakitimu. Kau sangat istimewa karena bisa tetap sehat setelah meminum racun mematikan dari ku. Kau membuatku tertarik pada mu! Padahal jujur saja, sedari awal aku sudah menargetkan mu sebagai musuh yang paling berbahaya setelah Arsenio Allerix! Tetapi bodohnya aku malah melepaskan mu begitu saja hanya karena kecantikan mu yang mampu menghipnotis itu." Dexter terkekeh miris setelah mengatakannya.

Benar, Dexter bodoh sekali. Bukankah dia bisa saja langsung membunuh Elle saat dia membuat wanita itu pingsan? Tetapi hanya karena melihat wajah rupawan Elleza mampu membuatnya goyah dan rasa ingin memiliki tiba-tiba saja tumbuh. Dia ingin menjinakkan wanita itu dengan perlahan dan memilikinya sepenuhnya, tetapi ternyata dia salah. Singa tetaplah singa. Hewan buas yang susah dijinakkan saat sudah tumbuh dewasa. Tujuan membunuh Elleza kini kembali bangkit dan kian membara. Wanita itu bisa menjadi ancaman yang sangat merugikan untuk rencananya yang sudah dia susun selama bertahun-tahun untuk menghancurkan seluruh kerajaan di benua timur.

Elle kembali menguap mendengar perkataan Dexter yang membosankan.
"Udah ngebacotnya? Tidak ada lagi? Aku bahkan sampai menguap mendengarnya." Sahut Elle membalikkan perkataan Dexter tadi.

Seketika itu semua putra mahkota menahan senyumnya, Dexter terlihat sangat geram dengan kepalan tangan yang mengerat.
"JANGAN SOMBONG DI SAAT-SAAT SEPERTI INI PANGLIMA!! KAU MEMBUATKU SEMAKIN MERASA JIJIK!!" Teriakan murka dari Dexter tidak sama sekali membuat Elle gentar.

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now