48

94.4K 19.2K 3.6K
                                    

Happy Reading 💜💜💜

•••••••••

Elle membuang muka, enggan menatap Arsen yang memasang senyuman geli saat menatapnya.

Kenapa pria itu tidak merasa bersalah sama sekali?

Elle terkejut saat tiba-tiba tangannya di tarik membuat dirinya terhuyung dan terduduk di pangkuan Arsen. Matanya mendelik menatap Arsen yang menatapnya teduh.
"Lepasin!" Elle memberontak ingin melepaskan tangan Arsen yang melingkar di pinggangnya erat.

"Sssttt, diam Nura." Nafas Arsen yang membentur lehernya membuat Elle seketika diam seolah-olah terkena mantra sihir.

"Tadi Putri Diana mengalami cedera di kakinya jadi tidak bisa berjalan dengan normal." Ucap Arsen menjelaskan secara singkat kejadian yang membuat Elle sampai marah seperti ini.

"Why are you angry, hm? Isn't that part of your plan?" Lanjut Arsen menatap Elle yang hanya diam saja.

Elle menundukkan kepalanya mendengar itu. Ya, ini memang bagian dari rencananya. Tetapi tidak dia sangka jika akan sesakit ini saat melihat Arsen bersama Diana apalagi dalam keadaan sedekat itu. Selama ini memang dia belum pernah menjalani hubungan dengan siapapun. Arsen adalah pria pertama yang memasuki hatinya yang paling dalam hingga mendapat ruang khusus di sana. Memang, beberapa kali dia menyukai seseorang, namun tidak sampai sedalam ini karena dia tidak suka bergalau ria seperti teman-temannya yang lain karena cinta terlalu dalam pada seseorang. Karena status Arsen yang menjadi suaminya jadi dia benar-benar membebaskan rasa cintanya hingga sampai besar ini pada Arsen. Dia tidak begitu khawatir akan terluka jika menempatkan hatinya pada Arsen. Dan dia sangat percaya pada Arsen jika pria itu akan menjaga hatinya sampai kapan pun.

Arsen menarik dagu Elle dengan lembut agar wanita itu menatapnya.
"Why are you cry?" Tanya Arsen begitu lembut dan mengusap lelehan air mata di pipi mulus Elle.

Di tanya seperti bukannya berhenti menangis, Elle malah semakin sesegukan.
"Oh baby, i'm sorry..." Tutur katanya begitu lembut dengan nada menyesalnya. Arsen menarik kepala Elle dan menyandarkannya di pundaknya. Mengusap lembut punggung wanita itu yang bergetar pelan.

Elle semakin merapatkan wajahnya di ceruk leher Arsen.
"Hiks....mas Duke ta-di jahat banget tau nggak.." memukul pelan lengan Arsen sebagai bentuk kekesalannya.

"Ma--masa tadi mas Duke seolah-olah gak liat aku..."

"K-kan bisa mas Duke nurunin Diana...."

"....minta bantuan-hiks...pelayan kan bisa..."

"Ta--pi mas Duke malah gendong dia sendiri..."

"Ma--mana pake gaya bridal style lagi!"

"....aku gak suka.."

Arsen hanya diam membiarkan istrinya menumpahkan segera kekesalannya. Dia mendengarkannya dengan baik dan sesekali mengecup pundak Elle dengan bergumam kata 'maaf' beberapa kali.

Hingga beberapa saat kemudian sudah tak terdengar lagi suara istrinya, hanya menyisakan sesegukan kecil.

Arsen membaringkan Elle yang sudah tertidur dengan perlahan, dia ikut memposisikan dirinya di samping istrinya dan menarik wanita itu ke dalam dekapannya. Tidur tanpa memeluk tubuh istrinya benar-benar tidak enak, dia sudah terbiasa dengan adanya Elle sebagai pengganti guling.

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now