43

92.5K 17.5K 3.4K
                                    

Happy Reading 💜💜💜

••••••••

"Putri Diana...."

Diana berjalan anggun mendekat pada Arsen yang tengah terpaku menatapnya.

"Lama tidak bertemu, Duke." Masih dengan senyumnya juga jantung yang berdebar begitu kencang. Diana menatap Arsen dengan tatapan memuja yang jelas terlihat di matanya.

Arsen mengerjabkan matanya pelan, kesadarannya mulai kembali menguasainya.
"Ah, ya. Lama tidak bertemu Putri, bagaimana kabar anda?"

"Saya sangat baik seperti yang Duke lihat."

"Maaf, saya terkejut saat melihat anda sudah berada di sini. Cukup awal menurut saya." Arsen memasang wajah datar seperti biasanya, entah mengapa dia merasa jika Diana terlihat begitu senang saat ini.

"Ya, Duke. Saya memang meminta ayahanda untuk datang lebih awal dari rencana. Mungkin karena saya terlalu merindukan Duke, sudah lama juga kita tidak bertemu bukan?" Dapat Diana lihat senyum tipis yang muncul di bibir Arsen, hatinya benar-benar membuncah bahagia melihat itu. Dia merasa sudah berhasil membuat pria itu tersenyum walaupun sangat samar, mungkin baru dia yang berhasil membuat pria itu menarik senyumnya.

"Saya juga merindukan anda, Putri Diana. Ah, sepertinya juga bukan hanya saya saja yang merindukan anda. Pangeran Frederick mungkin?"

Diana terkekeh dengan tangan yang menutupi mulutnya ala wanita bangsawan.
"Saya cukup kecewa saat mengetahui Duke tidak hadir di acara kemarin."

"Maafkan saya, saya cukup sibuk belakangan ini."

Diana terlihat memasang wajah sedih yang dibuat-buat, lalu berganti dengan tatapan khawatirnya.
"Walaupun sibuk, Duke tetap harus menjaga pola makan dan kesehatan Duke."

"Haah....andai saja ada seseorang di samping Duke yang bisa memperhatikan dan menjaga Duke agar tidak telat makan." Lanjut Diana dengan tatapan sendunya.

"Tidak perlu khawatir tentang itu, Putri Diana. Saya bisa menjaga diri saya sendiri." Balas Arsen sopan dan berusaha selembut mungkin.

"Apakah Duke sudah makan siang? Jika belum, bisakah kita makan siang bersama?" Tawar Diana dengan binar penuh harap yang dibalas tatapan datar pria itu.

"Mohon maaf putri, tetapi saya sudah memiliki janji lain."

"Ah, sayang sekali ya." Sahut Diana dengan gumaman lesu.

"Kalau begitu saya permisi." Arsen sedikit menundukkan kepalanya lalu pergi dari hadapan wanita cantik yang tak melepaskan tatapannya terhadapnya itu.

"Ya..." Lirih Diana dengan menatap punggung kokoh Arsen yang mulai menjauh darinya.

"Duke, aku akan menjadi seseorang yang selalu berada di sampingmu. Aku akan selalu menjagamu, Duke." Ucapnya dengan tersenyum penuh arti.

•••••••••

"Buka mulut mu." Pinta Arsen yang sudah akan menyuapkan sesendok makanan ke mulut Elle.

Elle membuka mulutnya, menerima suapan dari Arsen yang tiada hentinya.
"Mas Duke tadi kemana aja? Kok lama?"

"Maaf, aku sempat bertemu dengan kawan lama."

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now