39

93.5K 17.8K 2.1K
                                    

Happy Reading 💜💜💜

•••••••••

Pasukan yang semula berjumlah kira-kira lima belas juta, kini terlihat semakin menipis dan tidak lebih dari delapan juta. Keberadaan Zeus benar-benar membantu Arsen serta Elle dan para putra mahkota.

Tetapi, setelah beberapa saat, hewan itu terlihat sudah lelah bermain. Dia berjalan menjauh dari Medan pertempuran.

GRRAAAAAAAAUUUUUUUUUMMMMM!!!!

Zeus mengaum dengan begitu keras membuat semua orang merinding dibuatnya. Lalu, tak lama beberapa hewan buas dari hutan mulai berdatangan dan meloncat menerkam para pasukan musuh. Hewan-hewan buas seperti serigala, singa, cheetah, harimau hutan, dan lainnya kian berdatangan seolah-olah Zeus memanggil mereka untuk menggantikan posisinya sebentar. Sementara itu dia beristirahat di bawah pohon besar yang ada di sana.

Wajah yang semula sudah pucat, kini semakin pucat dan sedikit bergetar. Elle akui jika dia hampir kehabisan darah saat ini, tetapi entah kenapa dia tidak bisa membiarkan Arsen melawan mereka sendirian. Yah, walaupun sudah ada para putra mahkota tetapi tetap saja mereka tidak membantu banyak.

Hingga tibalah dia berhadapan langsung dengan Dexter, pria itu tersenyum cerah menatapnya.

"Kau membuat rencana ku hancur berantakan, Panglima." Desisnya dengan senyuman lebar ala psikopat.

Elle mengeratkan pegangan pedangnya.
"Itu sudah menjadi tugas ku, Dexter."

Dexter mendecih sinis dengan amarah yang semakin meningkat. Melihat bagaimana pasukannya sedikit demi sedikit tumbang benar-benar membuatnya marah, dia seakan-akan menjadi gila karenanya. Sudah belasan tahun dia membangun pasukan ini, tetapi dengan mudahnya wanita cantik ini merusaknya hanya dalam satu malam. Terkekeh pelan, hasrat membunuhnya pada Elle pun semakin meningkat pesat. Dalam alam bawah sadarnya, Dexter sudah membunuh Elle ribuan kali dengan cara-cara yang paling keji dan menjijikkan.

"Loky, Tonny." Panggil Dexter pelan dan sedetik kemudian munculkan dua bayangan hitam di samping kiri kanannya.

Elle sedikit terkejut melihat itu, mereka manusia tetapi seperti bukan manusia. Bahkan munculnya secepat bayangan, Elle mundur satu langkah. Hanya dalam sekali lihat, dia sudah mengerti bagaimana bahayanya dua orang yang Dexter panggil. Dia hanya bisa melihat kedua mata orang itu yang tajam karena wajah mereka sepenuhnya ditutupi dengan kain serba hitam.

Arsen berada beberapa meter darinya, pria itu dikerumuni oleh banyaknya musuh sehingga sulit melihatnya. Tatapan Elle masih terfokus pada dua orang pendamping Dexter.

"Hancurkan wanita sombong itu." Titah Dexter dan sedetik setelahnya, dua orang itu melesat menuju Elle.

Mata Elle melebar sedikit tertegun, beruntungnya dia masih bisa menahan acungan pedang kedua orang itu menggunakan pedangnya.

Dua orang itu dengan sangat-sangat gesit mengayunkan pedangnya dengan di selingi bela diri yang cukup tinggi. Beruntungnya Elle bisa mengimbangi keduanya dengan sangat cepat, dia seolah mengetahui teknik yang dua orang itu gunakan. Sepertinya Elleza yang asli juga menggunakan teknik yang sama seperti mereka berdua.

Teknik ini memang sangat cepat dan mampu membuat sang lawan sedikit kesulitan mengetahui pergerakannya, akan tetapi teknik ini tidak begitu efektif untuk melumpuhkan lawan hanya dalam beberapa pukulan. Elle yang sudah jengah dengan dua orang ini, langsung saja dia menggunakan teknik beladiri di kehidupannya sebelumnya. Teknik yang membuat dua orang itu terkejut karena sangat asing dengan gerakannya yang terkesan acak membuat mereka tidak bisa mengetahui apa yang akan Elle lakukan setelahnya.

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang