16 (Revisi)

103K 16.1K 626
                                    

Rating cerita ini dari 0/10🥳

💜Happy Reading💜


••••••••••

Esok harinya keadaan Elle sudah lumayan membaik setelah meminum obat racikan tabib kemarin. Akan tetapi bekas kemerahan di berbagai tubuhnya belum juga hilang walaupun sudah sedikit samar.

Kini, Elle dibuat tidak nyaman karena Countess Lilian serta Lady Anastasia yang pagi-pagi buta sudah ada di kediamannya.

"Saya sungguh-sungguh meminta maaf, Duchess. Karena makanan di pesta yang keluarga saya gelar kemarin, anda menjadi seperti ini." Ucapan penuh sesal dan rasa bersalah Lilian membuat Elle semakin dibuat pusing. Apalagi kedua ibu dan anak itu sedari tadi membungkukkan badannya tanpa mau menegakkannya kembali.

"Saya juga memohon maaf sebesar-besarnya karena keadaan anda, Duchess. Saya tidak tahu jika anda mempunyai alergi terhadap suatu makanan." Kali ini Anastasia lah yang berujar dengan mata berkaca-kaca karena rasa bersalahnya.

"Duuuhh, Anas sama tante tenang aja.....lagian juga aku gak mati kan? Cuma sekarat tiga jam doang kok."

"Kami benar-benar memohon ampunan anda, Duchess."

Semakin terkejut dengan keduanya yang tiba-tiba bersujud di depan kakinya. Elle bahkan sampai melompat dan mundur karena hal itu.
"K-kalian apa-apaan!" Teriaknya melengking hingga menggema di penjuru kediaman, bahkan karena teriakan itu, seluruh penjaga yang berjaga disana langsung bersikap siaga karena mengira terjadi sesuatu pada nyonya mereka.

"Ada apa?"

Elle menoleh ke samping dimana terlihat Arsen berjalan tegas dan cepat menuju ke arahnya dengan Felix di gendongannya.

"Liat tuh, gitu terus dari tadi gak mau berdiri." Adu Elle memasang wajah kesal yang membuat Arsen menggeram tertahan.

Matanya menajam menghunus syarat akan kemarahan.
"Berani sekali kalian membuat istriku merasa tidak nyaman. Kalian....sudah bosan hidup, heh?"

Suara bariton yang terdengar berat dan tegas serta menuntut itu membuat Lilian dan Anastasia merinding sekujur tubuh, mereka akhirnya berdiri tanpa mau menatap ke depan, hanya menatap ke bawah.

Meneguk ludah kasar, bahkan keringat dingin sudah mulai muncul di kening ibu dan anak itu.
"Maafkan kami Duke. Kami tidak bermaksud membuat Duchess merasa tidak nyaman." Ujar Lilian dengan tangan menggenggam erat tangan putrinya yang sama-sama dingin.

Elle sedikit bergidik ngeri akan tatapan Arsen yang seolah-olah benar-benar akan membunuh kedua wanita itu.
"Jangan kasar-kasar sama perempuan, nggak baik." Bisik Elle memperingatkan.

"Kami akan merawat Duchess sampai kembali sehat untuk permintaan maaf kami." Timpal Anastasia yang dengan takut-takut menatap Arsen dan Elle secara bergantian.

Gertakan gigi terdengar dengan jelas hingga membuat semua orang yang mendengar itu semakin dibuat mati kutu.
"Kau pikir di sini kekurangan pelayan untuk merawat istri ku? Kau pikir aku tidak sanggup merawatnya? Begitu?"

Nafas mereka tercekat, bahkan Elle tidak bisa membuka mulutnya karena terlalu merinding dengan nada bicara dan juga ekspresi yang Arsen tampilkan. Dia berpikir, kenapa bisa Arsen semarah ini? Padahal biasanya pria itu akan bersikap biasa saja, bahkan cenderung tidak peduli?

"L-lebih baik kalian pulang." Elle dengan ketar-ketir berjalan menuju kedua wanita yang hampir kehilangan nyawanya akibat ulah suaminya itu.

"Cepat pergi sebelum mas Duke mencincang kalian di tempat." Cicit Elle seraya mendorong-dorong kedua wanita itu agar melangkah menjauhi Arsen.

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now