9 (Revisi)

111K 16.5K 593
                                    

💜Happy Reading💜

••••••••••


"Gue harap yang dia bunuh bukan manusia."

"Ya, aku hanya membunuh manusia yang berperilaku seperti binatang."

Elle terpekik keras saat nafas pria itu mengenai leher jenjangnya. Sedekat itu mereka berdua, tapi Elle sama sekali tidak menyadari keberadaan pria itu. Beringsut menjauh dengan menodongkan bunga Lily pada pria itu,
"Lo siapa sih anjing?!"

"Kau tidak perlu mengenalku, aku tidak begitu penting sampai-sampai seorang singa Stansia harus mengenalku." Ujar pria itu dengan senyuman miring mengejek.

"Kenapa Lo ngikutin gue?" Jelas sekali tatap tidak suka yang Elle pancarkan.

"Kenapa? Aku hanya mengikuti mu, kau tidak perlu setakut itu." Pria itu tiba-tiba saja tertawa sedikit keras.
"Ah bukan, sepertinya rasa terkejut lebih mendominasi daripada rasa takutmu."

"Boleh buka tudung Lo itu nggak?" Tanya Elle aneh yang dibalas tatapan heran pria itu.

"Untuk apa?"

"Kalo Lo jelek, bakalan langsung gue hajar. Tapi, kalo Lo cakep, Lo bisa lolos." Elle bersedekap dada dengan senyuman menyebalkan nya yang tertutup oleh cadar.

Tangan kanan pria itu terangkat untuk melepas tudungnya, namun wajah Elle sudah terlihat pucat pasi hanya karena melihat tangan pria itu yang seputih salju dengan kuku panjang yang sangat runcing. Elle sangat yakin jika pria di depannya ini bukanlah seorang manusia biasa.

Genggaman tangannya pada tangkai bunga terlepas, kakinya melangkah mundur dengan wajah terkejut bukan main saat melihat dengan jelas bagaimana rupa pria itu.
"S-sukuna?"

Sangat tampan dengan rambut panjang berwarna perak, terdapat sebuah tanda bulan sabit di keningnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sangat tampan dengan rambut panjang berwarna perak, terdapat sebuah tanda bulan sabit di keningnya. Dan saat pria itu sedikit membuka bibirnya, terlihat sebuah gigi taring yang panjang dan runcing. Elle bukanlah takut, tapi dia terlalu terpesona dengan wujud pria asing di depannya.
"Woah..." Takjubnya.

"Lo bukan manusia ya? Wih keren."

Di wajah pria itu sama sekali tidak ada unsur kekejaman, justru yang bisa Elle lihat adalah kelembutan dan sangat anggun. Seorang pria yang cantik.

"Kau sepertinya terpesona denganku." Ucapan menjengkelkan itu keluar dari bibir pria itu.

Elle mengangguk saja,
"Lo cantik. Gue sebagai cewek aja sampe ngerasa gagal."

"Kau ingin mati?" Sinis pria itu dengan mata menatap malas.

"No thanks, udah pernah soalnya."

"Kau sama sekali tidak terlihat takut."

"Setelah semua hal menakutkan yang pernah gue alami, gue jadi nggak begitu takut sama apa yang bakalan terjadi. Gue jadi tau kalo nggak ada yang mustahil di dunia ini. Termasuk elo, manusia jadi-jadian."

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now