29

89.8K 15.3K 922
                                    

Happy Reading 💜💜💜

••••••••

Tatapannya jatuh pada kostum prajurit perempuan yang agak mirip dengan yang ia kenakan dulu saat pertama kali membuka mata di dunia ini.

Pelayan yang sedari tadi mengikutinya, kini sudah tidak ada lagi karena masih ada pekerjaan yang harus dia lakukan.

Elle berjalan menuju kostum itu, tangannya terulur menyentuh beberapa bagian kostum yang berbahan beludru berkualitas tinggi dan juga besi.

"Yakali gue sendirian yang nyari? Dazenta itu pasti semacam cafe atau nggak toko roti."

"Cuma ngecek doang, gapapa lah ya." Gumamnya dan tanpa ragu tangannya meraih kostum itu dan mengganti pakaiannya.

Setelah susah payah menggantinya dengan berbagai umpatan-umpatan kecil, akhirnya baju itu sudah melekat dengan indah di tubuhnya.
"Nggak seberat yang waktu itu." Ucapnya.

Beruntung kostum ini memiliki tudung dan juga menutupi sebagian wajahnya. Dia juga mengambil sebilah pedang yang sangat mewah yang berada di samping kostum itu tadi.

Kakinya melangkah menuju meja kerja Arsen, ia menemukan kostum itu berada di ruangan suaminya sejak kemarin setelah ia berlatih berpedang bersama suaminya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kakinya melangkah menuju meja kerja Arsen, ia menemukan kostum itu berada di ruangan suaminya sejak kemarin setelah ia berlatih berpedang bersama suaminya itu.

Tangannya menuliskan sesuatu di kertas kosong.

Mas Duke, aku mau keluar sebentar ke Dazenta. Kalo aku nggak balik-balik sampek pagi berarti aku dalam bahaya! Mas Duke harus cari aku pokoknya!! Pakek ribuan pasukan ya, haha.

Oh iya, mas Duke, pelayan perempuan yang katanya mau ngejaga aku, dia mencurigakan. Aneh banget pokoknya.

Di meja kerja udah aku susun dokumen-dokumen korban, aku yakin mas Duke pasti ngerti dengan sekali liat. Kalo nggak ngerti baca terus Sampek ngerti!

Doakan istrimu yang paling cantik sedunia ini selamat dan kembali dalam keadaan sehat walafiat.

Salam dari Binjai,
Eh dari Nurul maksudnya.

Meletakkan kertasnya tepat di atas meja kerja Arsen dan menindihnya dengan tempat tinta.

Elle segera keluar dari sana, tidak perlu mengendap-endap karena memang tidak ada siapapun di sini. Ah, mungkin ada di luar yang bertugas untuk menjaga markas militer.

Saat sampai di luar markas, Elle di sambut dengan beberapa prajurit dan dua orang dari mereka melangkah mendekat serta memberi hormat.

"Kalian tau dimana Dazenta?" Tanya Elle tanpa basa-basi.

Kedua prajurit itu saling bertatapan sebelum kembali menatap Elle dan mengangguk.

"Bisa katakan itu ada di mana?"

Nyonya Duchess [END]Where stories live. Discover now