45

91.8K 17.4K 2K
                                    

[PART INI CUKUP MEMBOSANKAN]

Happy Reading 💜💜💜

••••••••••

Langkah kakinya terhenti saat di depan sana ada seseorang yang begitu membuatnya kesal di siang hari yang cerah ini. Dengan dongkol dia berbalik badan dan melangkah menjauh.

"Berhenti!"

Langkahnya kembali terhenti, memutar bola matanya dan kembali membalikkan badan menatap malas pada seseorang yang berjalan mendekat padanya.
"Apaan?" Tanyanya tidak kalem sama sekali.

"Terimakasih." Ucap orang itu yang mendapat balasan sebelah alis terangkat dari Elle.

Nih anak kesambet apaan dah. - herannya.

"Terimakasih untuk apa?" Tanya Elle ogah-ogahan.

"Terimakasih karena telah menyelamatkan saudaraku. Aku sangat berterima untuk itu." Ucapnya kemudian pamit untuk pergi dari hadapan Elle.

Elle menatap kepergian Eliana dengan kening berkerut samar.
"Harusnya gue seneng dia begitu, tapi kenapa gue malah gak srek ya? Jadi gak ada yang bisa gue ajakin ribut kalo begini mah." Dumelnya dengan kaki melangkah mencari letak dapur berada.

"Gapapa deh, kan masih ada pedrik yang bisa gue usilin." Raut wajahnya kembali cerah dengan senyuman lebar yang tertutup oleh cadarnya.

"Tapi pedrik sekarang juga gak seru sih, jadi kalem juga tuh anak. Duuuh, yakali gue cari ribut sama mas Duke. Bisa-bisa dipenggal pala gue." Gerutunya tiada henti sampai langkah kakinya membawanya ke sebuah dapur raksasa istana. Beberapa pelayan hilir mudik dengan membawa barang-barang yang tidak jauh dari masak-memasak.

Mengetahui siapa yang ada di sana tentu membuat mereka terkejut.

Elle dibuat bingung dengan semua pelayan yang berbondong-bondong berdiri di depannya dan berbaris dengan rapi. Banyak sekali pelayan hingga membuat Elle tak habis thinking. Setelah dirasa lengkap, dengan serempak mereka membungkuk hormat dan berseru,
"Hormat kami, Duchess!"

Elle mendelik sampai melangkah mundur,
"Anjir, kirain mau ngajakin gue tawuran."

"Apakah ada sesuatu yang anda inginkan, Duchess? Sampai-sampai anda repot-repot kemari sendiri." Tanya salah satu dari mereka yang Elle tebak adalah seorang kepala pelayan karena lencana yang tersemat indah di baju seragam pelayannya.

"Aku hanya ingin meminta camilan karena stok di kamar ku sudah habis. Hanya itu." Balas Elle yang membuat mereka kembali membungkuk hormat.

"Kami akan segera menyiapkannya dan mengantarkannya ke kamar anda, Duchess."

Elle mengangguk,
"Oke, terimakasih. Aku pergi kalau begitu." Elle melangkah meninggalkan dapur, mengabaikan mereka semua yang masih membungkuk hormat padanya.

Semua pelayan yang melihat kepergian Elle langsung bernafas lega.

"Ku pikir dia akan melakukan hal kejam saat kemari." Ujar salah satu dari mereka.

"Kau benar, ini pertama kalinya aku melihat rupa seorang singa Stansia sang legenda itu. Bukankah dia sangat menakjubkan? Aku bahkan sampai tidak berkedip saat melihat parasnya."

Nyonya Duchess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang