Before Wedding [END]

Bởi wulankenanga

491K 43.5K 2.5K

Lentera selalu ragu akan pernikahan, ajakan untuk menikah berkali-kali dari sang pacar-Raka-tidak mampu mengu... Xem Thêm

Kata Pengantar
Prolog
BAB 1: Lelaki Pemilik Lentera
BAB 2: Catatan di Tepi Buku
BAB 3: Tetes Air Hujan yang Jatuh Pada Pundakmu
BAB 4: Aku Akan Mencintaimu; Kalau Itu Memang Perlu
BAB 5: Secangkir Kopi Tak Bertuan
BAB 6: Ampas Kopi yang Tersisa Pada Sudut Bibir
BAB 7: Lekuk Lelah Pada Lengan Kemeja
BAB 8: Keraguan
Bab 9 : Secangkir Lemon Hangat
BAB 10: Pertemuan
BAB 11: Nadin di Kala Kemarau
BAB 12: Dua Piring Salad di Pagi Hari
BAB 13: Kau Mau Menjadi Kekasihku?
BAB 14: Sepucuk Cerita Masa Lalu
BAB 15: Kopi Dingin dan Mi yang Mengembang
BAB 16: Lelaki yang Mendengkur
BAB 17: Lelaki di Bawah Rintik Hujan
BAB 18: Menguatkan
BAB 19 : Merenggang
BAB 20: Ingkar Janji
BAB 21: Rahasia Lentera
BAB 22: Desau
BAB 23: Jemari yang Saling Bertaut
BAB 24: Untuk Waktu yang Telah Berlalu
BAB 25 : Secangkir Teh Melati tanpa Gula
BAB 27: Trauma
BAB 28: Aroma Cemara pada Lantai Rumah Sakit
BAB 29: Awal Kulminasi
BAB 30: Ada Berapa Jenis Cinta Buta?
BAB 31: Kopi Kedua
BAB 32: Menunda
BAB 33: Ketika Lelaki Membutuhkan Waktu
BAB 34: Kulminasi
BAB 35: Rahasia, Rahasia, dan Rahasia
BAB 36: Menjadi Manusia Seutuhnya
BAB 37: Sebelum Pernikahan
BAB 38: Akuisisi (FINAL)

BAB 26: Kau Tahu, Aku tak Suka Hujan

7.4K 951 53
Bởi wulankenanga

Kau tahu, aku tak suka hujan.

Begitu pesan yang terkirim kepada Gilang. Lelaki itu sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dia membiarkan dadanya terbuka dan hanya melilitkan handuk untuk menutupi bagian tubuhnya yang lain. Dia meraih ponsel pintarnya dari atas ranjang, melemparkan handuk ke sembarangan arah. Kemudian, membaca pesan dari Lentera.

Kening Gilang berkerut. Dia tak mengerti arti dari kata demi kata yang dituliskan Lentera padanya. Gilang menggulir pesan-pesan sebelumnya, mencari jawaban di sana. Barangkali, dia yang lupa. Mungkin, ada pembahasan mengenai hujan di pesan sebelumnya. Tapi, Gilang tidak menemukannya.

"Apa dia melindur?"

Di luar langit terlihat bersih dengan awan tipis, tetapi berwarna sedikit kelabu. Saat ini, jam di dinding hotel menunjukkan pukul enam pagi. Terlalu pagi bagi Lentera untuk mengiriminya pesan. Terlebih lagi, dengan isi seperti itu. Kemarin sore, Gilang bertolak ke Bandung. Dia datang seorang diri menghadiri pernikahan kenalannya. Awalnya, Gilang mengajak Lentera, tetapi perempuan itu menolak. Banyak kerjaan, katanya.

selengkapnya bisa dibaca di KARYAKARSA

https://karyakarsa.com/wulankenanga/before-wedding-bab-25-dan-26

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

356K 14.5K 20
Caliandra Caliandra menutup pintu kamarnya agak keras, dan duduk di depan meja riasnya, " Apa? Lo pikir lo siapa tuan Rayhan? Karena sejujurnya gue s...
2.1M 164K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
10.5K 1.3K 40
Sosok Hesa yang misterius, sosiopat, dan abnormal justru membuat Mita ingin selalu dekat dengannya. Mita berusaha mencari titik terapuh dalam diri He...
61.7K 5.4K 58
Terinspirasi dari kisah keikhlasan Salman Al-Farisi yang merelakan wanita yang dipinang kepada sahabat sekaligus saudaranya, Abu Darda. Mampukah ia m...