Sangcheo [On Going]

By Nblaa_arpn

1.8K 1.3K 927

Luka akan sembuh pada waktunya Salam nblaa_arpn Publish 6 Desember 2020 Unpublish 13 Maret 2021 Start: 9 Janu... More

P R O L O G
2.Geng 4A
3. Azzuri Giatri Tirtayasa
4. Leave to return
5. Kemarahan Alisia
6. Siapa dia sebenarnya?
7. Bertemu Clara
8. Not you
9. Pacaran?
10. Rencana Clara
11. Tertabrak mobil
12. Saved
13. Sia yang licik
15. Ardan khawatir
16. Death anniversary
17. Grahan terluka
18. Flash back
19. Cantik
20. Kembalinya Sea
21. Jealous
22. People in the past
23. Kebenaran
24. A piece of paper
25. Berdamai?
26. Bukan saudara kandung
27. Terbongkar
28. Birthday cake
29. Telat!
30. Family meeting
31. Changed
32. Bingung
33. Grahan

1.Ketos tampan

203 103 186
By Nblaa_arpn

Note: Dilarang keras plagiat.      hargai setiap karya orang lain


Meski dalam keadaan tersulit sekalipun, jangan pernah lupa untuk bersyukur.

-Albertina Benetta

Chelsea Agha Benetta Xie panggil saja Else atau Sea. Gadis cantik nan manis itu sedang mengikat rambutnya asal.

Walau terlihat berantakan kecantikannya tidak pernah luntur, bahkan bertambah cantik dua kali lipat dari sebelumnya.

Setelah selesai dengan rambutnya, Sea beranjak dari duduknya menuju dapur. Di dapur yang sederhana dan peralatan masak seadanya, gadis itu memasak beberapa bahan masakan untuk di santap di pagi hari.

Kini ia sibuk menggoreng tempe dan tahu. Sea juga sudah selesai membuat telur mata sapi dengan kuning telur yang setengah matang.

Telur mata sapi atau biasa di sebut telur ceplok merupakan makanan favoritnya.

Ia menghidangkan hasil masakannya di meja makan. Seorang wanita paruh baya sedang berjalan mendekat ke arahnya.

"Pagi, Grandmama baru bangun?" tanya Sea sambil membantu wanita tersebut untuk duduk.

"Morning to," balas Albertina Benetta dengan senyum hangatnya.

"Grandmama sudah lama kok bangunnya, wahh...cucu Grandmama masak apa nihh?"

"Heum...menu biasa sih Grandmama," jawabnya dengan nada rendah.

Albertina menatap Sea sambil tersenyum tipis, "Walaupun menunya itu-itu saja, kita harus tetap bersyukur. Jangan pernah ngeluh dengan apa yang udah Tuhan kasih, banyak di luar sana yang lebih susah dari kita."

"Maafiin Else ya, Grandmamam." ucap Sea memeluk neneknya yang sejak kecil ia panggil Grandmama.

"Iya sayang," ujarnya mengelus rambut Sea.

🌼


Hari ini adalah hari pertama Sea menginjakkan kaki di sekolah yang lumayan besar dan mewah ini.

Ia merupakan murid pindahan dari desa ke kota, karena mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya ke sekolah yang lebih bagus dan fasilitas yang lengkap. Agar ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Ilmuan.

Sea menghembuskan napasnya pelan, "Semangat Sea, lo pasti bisa." gumamnya.

Kini ia menyusuri koridor, Sea masih belum tahu dimana letak ruang guru. Di persimpangan ia tak sengaja menabrak seorang lelaki.

"Astaga, maaf maaf saya gak sengaja." ucapnya sopan.

Lelaki itu tersenyum, "Sans aja, lu anak baru?" tanyanya.

Sea mengagguk.

"Pantesan, trus lo udah tau kelas lo dimana?"

"Belum sih," balasnya singkat karena tidak terbiasa bertemu orang baru.

"Udah keruang guru?" tanyanya lagi.

Sea menggeleng.

"Yaudah, ikut gue." ucapnya lalu berjalan duluan.

"Eh, kemana?" tanya Sea

"Ruang gurulah, masa mau ke KUA." jawabnya asal, membuat Sea menggeleng tak percaya.

Lalu tanpa berpikir panjang ia mengikuti lelaki di hadapannya. Sea mensejajarkan langkahnya.

"Ngomong-ngomong nama lo siapa?" tanyanya menoleh kearah Sea.

"Sea," jawabnya cuek.

"Singkat banget, hmm."

"Kalau panjang bukan nama, tapi kalimat."

Ia tersenyum tipis, lalu menghentikan langkahnya. Membuat Sea ikut berhenti.

"Kenalin gue , Erlangga Leozie kpetua Osis di sini. Lo boleh panggil gue Kak Leo," ucapnya bangga sambil menyodorkan tangannya.

Sea tak menyangka orang yang di tabraknya adalah ketua Osis.

"Hello, lo gak mau jabat tangan ketos yang tampan ini?" tanyannya sombong.

"Tangan gue bersih kok," tambah Leo.

"Bisa langsung tunjukin ruang guru gak?" tanya Sea tanpa menjabat tangan Leo.

Leo menggeleng, baru kali ini seorang gadis menolak berjabat tangan dengannya dan lebih parahnya gadis di hadapannya menatapnya datar.

🌼

Bukannya Sea sombong, akan tetapi ia belum terbiasa. Setelah dari ruang guru, Sea di ajak berkeliling sekolah oleh Leo.

Kalau bukan permintaan dari kepala sekolah, ia juga tidak ingin ikut bersama Leo.

Leo sibuk menjelaskan beberapa fasilitas yang ada di sekolah ini, Sea hanya meresponnya dengan anggukan.

Meskipun sikapnya yang cuek dan acuh itu, Leo tetap berusahan membuatnya untuk bicara.

"Gimana, lo suka ?"

Sea mengangguk, lalu berjalan meninggalkan Leo.

Leo menggelengkan kepalanya,  gadis itu terlalu cuek kepadanya.

Keduannya berada di lapangan volly, Sea mengedarkan pandangannya ke seluruh lapangan volly yang luas.

Ia sedikit takjub, tanpa sengaja matanya menangkap sosok laki-laki dengan tubuh kekar serta tinggi yang sedang memegang bola.

Tatapan mereka sempat bertemu, bola matanya berwarna biru agak kehitaman, selang beberapa detik Sea memutuskan kontak matanya.

"Liat apa?" tanya Leo.

Sea memilih duduk, lalu Leo ikut duduk di sebelah Sea.

"Lo cuek banget ya, mana cantik lagi." ujar Leo

"Muji apa ngeledekin?" tanya Sea tanpa menoleh.

"Ngomong kek dari tadi, susah bener dah lu ngomong."

Sea menaikkan kedua bahunnya.

"Ketos kok kayak gitu, nyerocos mulu." sindir Sea.

"Emang gak boleh?" tanya Leo.

"Boleh sih," balasnya.

Sea masih melihat kearah lapangan volly, sesekali ia melihat kearah lelaki tadi.

Angin berhembus kencang, sehingga rambut Sea melayang ke berbagai arah. Siapapun yang melihat Sea saat ini, pasti terpesona.

Bagaimana tidak, wajahnya sangat cantik. Bahkan baru pertama kali bertemu dengan Sea, Leo sudah jatuh hati kepadanya.

Sea kaget saat Leo merapikan rambutnya yang berantakan. Banyak pasang mata melihat kearahnya, termasuk lelaki tadi.

Para gadis menatap Sea sinis, karena baru kali ini mereka melihat aksi yang tidak pernah di lakukan oleh Leo kepada gadis manapun.

Bahkan ia di cap sebagai ketos yang anti dengan namanya perempuan, tapi sekarang.

Sungguh, mereka sangat tidak menyangka. Elena, gadis yang sejak lama mengejar Leo pun tidak pernah dilirik olehnya.

Elena yang menyaksikan itu pun mengepalkan tangannya.

"Ets, nggak usah emosi," ucap Rifa temannya.

"Dia murid baru?" tanya Elena tanpa menoleh.

"Sepertinya."

🌼

Kelas 11 MIPA A1 sudah seperti pasar saking riuhnya, ada beberapa murid laki-laki yang sibuk main kejar-kejaran sudah seperti anak SD.

Ada juga yang sedang sibuk ngeghibah, bermain game, tidur dan bagi murid yang teladan mereka sedang belajar tak lupa menyumpal telinga.

Seorang guru berjalan menuju ke arah kelas 11 MIPA AI, tempat perkumpulan anak-anak cerdas dan berbakat.

Ia masuk ke dalam kelas di ikuti oleh Sea.

"Pagi semua," sapanya.

Lalu semua siswa membenarkan posisi mereka.

"Dena, duduk!"

"Baiklah, hari ini kita kedatangan murid baru."

Semuanya menoleh kearah Sea, ada beberapa siswi yang berbisik ketika melihat Sea.

"Itu murid baru atau bidadari sih Bu, cantik bangett!" goda Erza.

"Bisa aja Mas."

"Ucapan buaya mah beda."

"Sudah diam kalian!"

"Jangan galak-galak napa Bu, kan tambah cantikk."

"Huaa, sa ae luu tong!"

Susi menggelengkan kepalanya, "Sea sapa teman-temanmu." ucapnya pelan.

"Kalian semua diam!"

Seisi kelas mendadak diam, karena melihat ekspresi serius guru BK di hadapan mereka. Susi bukan hanya guru BK, ia juga menjabat sebagai wali kelas 11 MIPA A1.

"Hallo, saya Sea." ucapnya singkat.

"Hai Sea, aku Danang!"

"Masyallah suaranya bagus banget!"

"Ck, bukannya dia anak pindahan dari desa ya?"

"Kayaknya."

"Pasti orang miskin ya kan?"

"Udah pasti itu mah!"

"Anak kampung toh."

"Gak sederajat sama kita."

Sea tidak ambil pusing dengan ucapan-ucapan yang ia dengar baru saja. Matanya masih terfokus kepada seorang anak lelaki yang sedang tidur menghadap jendela.

"Sea, kamu boleh duduk di sana," tunjuk Susi.

Sea mengangguk, lalu berjalan menuju tempat duduknya. Saat satu langkah lagi menuju bangkunya, kaki seorang siswi sengaja menghalangi langkahnya.

Siswi tersebut sengaja menengok kearah lain, Sea tidaklah bodoh. Ia tau maksud siswi tersebut, lalu Sea memilih untuk mengangkat kakinya sedikit lebih tinggi agar tidak terjatuh.

"Semoga kalian bisa berteman baik dengan Sea, kalau begitu Saya permisi." ucapnya lalu keluar.

Chelsea Agha Benetta Xie

Erlangga Leozie

Minggu, 9 Mei 2021

[Revisi] 10 Januari 2022

nblaa_arpn

Continue Reading

You'll Also Like

Rasya By Wahyuni

Short Story

67.5K 4.6K 32
Rasya,Bocah 3 tahun yang berhasil menarik perhatian seorang mafia terkejam dan seorang pengusaha kaya raya
57.9K 9K 34
Gatau baca aja!
184K 760 8
📌 AREA DEWASA📌
131K 10.3K 39
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...