Five or Nothing (Yeri x 99l N...

By starofmilkyway

211K 44.6K 17.5K

Punya temen seperkoncoan kayak Mark, Lucas, Xiaojun dan Hendery itu gak seindah seperti yang orang-orang kata... More

Prolog: Pancabintang
Aud dan Empat Begundal
Mr. Can-Do-It-All dan Tetangga Tiga Rumah
Si Musisi dan Ikon Baru Sekolah
Kuda Tomplok dan Warjok
Kapten Basket dan Teman Berjuang
Saatnya bersinar
Bukan Anak Indie
Ada Yang Baru
Menolak Tawaran
Lomba Esai
Kehidupan Normal
Dasar Netizen
Pasca UAS dan Liburan
Kembalinya Yerikha
Almost Paradise
Kado
Yanuar
Turnamen
Akhirnya!
Dipanggil Terus
Her Top Secret
Brother
Trio Sedang Rapuh
Vila Aheng - BYUURR
Vila Aheng - Terkuak
Vila Aheng - Keluhan Batin
"Pernah, Gak?" - Mark
The Lontong Sayur Guy
Salah Satu Alasan Kembali
Habis Makan Nyamuk
Kesal Tanpa Alasan
Kepikiran
Yang Sebenarnya Cemburu
Bukan Berantem
"Pernah gak?" - Dejun
Tapi Baikan
Di Ruang BK
Deadpool dan Chris Evans
Saya Tertarik
Yang Mana?
Butuhnya Satu Hendri
Huru-hara Lomba Tari Saman
First Love Atau Bukan?
"Pernah gak?" - Lucas
Keputusan Untuk Sebuah Pilihan
"Update Barengan Yuk"
Curhat Bersama Leon
Gak Normal
Semuanya Dekat
Pelik Yang Ini, Pelik Yang Itu
Garis Terdepan
Satu Lagi Pemendam Perasaan
Study Tour
SKJ (Studytour Kagak Jelas)
Agit dan Perubahan
Rasanya Ada Yang Kurang
Pertemuan Singkat
Salah
Menerka-Nerka
If I Bleed, You'll Be The Last To Know
"Pernah gak?" - Hendri
Little Chit-Chat
Bu Lala dan Pak Lili
5/5
Two Sides
Boys Corner
"I'm Sorry."
Karena Bakiak, Jatuh Cinta
Onederful Fest
It Is Pancabintang!
Another Liar
How A Wallflower Has Turned Into A Lion
The Elephant In The Room Between The Two of Us
Si Pengamat dan Pendengar
Everything Has Changed
Should He Regret It?
Nosebleed
Memperbaiki dan Memulai Kembali
Penghujung SMA
Epilog: Five Or Nothing
The Fifth Season

Lucas Labil

2.2K 503 242
By starofmilkyway

dari 100 orang paling ganteng di dunia, 3 di antaranya Pancabintang! yuhuu⭐⭐⭐

kenapa Mark gak masuk? karena Mark gantengnya dialokasiin buat kewarasannya. yang lain muka boleh ganteng tapi akhlak enggak. emang Tuhan itu adil👍

hehe bercanda. congrats boys💖 

▪︎▪︎▪︎▪︎







Lucas
ode :(
galau :(

Dejun
nape lu pak

Lucas
snapgram yuki :(

Dejun
ada apa doita

Lucas
liat napa

Dejun
ouch lg jalan sm matthew
hadeeeh jadiin aje sik kalo emg lu demen

Lucas
tapi gua suka donna :(

Dejun
yaudah sama donna

Lucas
tapi yuki nanti sama matt dong

Dejun
yaudah sama yuki

Lucas
trus donna gmn

Dejun
yaudah sama gua

Lucas
j'äňćóqůė

Dejun
anjay mabok












Setelah lelah sendiri untuk denial perasaannya buat Yuki, akhirnya Lucas menyerah juga sama perasaannya sendiri. Hal itu juga didukung ketika Yuki yang terus-terusan curhat tentang gebetannya yang namanya Matthew itu, Lucas gak suka. Lucas sebal kalau Yuki ngomongin Matthew.

Terus, kalau Lucas sukanya sama Yuki? Sama Donna udah gak suka dong?

Jawabannya masih. Lucas masih suka Donna. Lucas masih suka telfon Donna ketika malam cuma buat ngomongin hal-hal ngalor ngidul seperti Sule kalau misalnya jadi artis K-Pop posisinya apa, atau misalnya kalau punya Doraemon mau dimodif jadi batik motif apa.

Dan kawan yang Lucas curhatin cuma Dejun aja soalnya Dejun juga yang buat Lucas sadar kalau Lucas tuh sebenarnya punya rasa sama Yuki. Dejun sampai pusing sendiri ini gimana dah si Lucas kagak jelaaaas.

●●●●●






F4 + pembokat (5)

Hendri
japanese cheesecake nih

Mark
RUMAH MARKUUUSSS SOQUEEN
-ecan

Hendri
wkwkwkwk pea
rumah mark yeee

Yeri
IIHHH MAUUU
darimana tuh heng? bikin?

Hendri
ortu gue balik dari jepang bawa ginian
disuruh bagi2

Dejun
Otw

Lucas
MELUNCUUUURRR

Hendri
bangke giliran begini lo semua ngumpul











"Hendri ke rumah Lucas, Ma." pamit Hendri ke ibunya.

"Iya, habiskan ya kuenya."

Hendri mengangguk kemudian bergegas ke rumah Lucas untuk berkumpul bersama lima tetangga lainnya. Kebetulan orang tuanya yang baru saja ada urusan pekerjaan di Jepang pulang hari ini dan membawa banyak Japanese cheesecake yang sengaja mereka beli untuk berbagi.

●●●●●

"ENAK BANGET LUUUUUR!!!" seru Haidar seraya mengunyah oleh-oleh yang Hendri bawa.

Lucas pun mengunyah seraya memejamkan mata dramatis, "Hmmm, jadi ini rasanya di surga dunia?!"

Hendri ketawa-tawa melihat tetangganya begitu. Dia sendiri sudah memakannya dari tadi sore dan emang seenak itu.

Dejun yang sedang mengunyah dan sedari tadi diam, membuka suara yang membuat kelima orang lainnya menoleh ke dirinya.

"Gua mau nembak Tata."

Tentu saja ini sangat random karena gak ada hujan gak ada angin tiba-tiba Dejun nyeletuk sendiri. Mana out of topic banget.

"KAPAN?!" Yeri langsung berseru mendengarnya. Padahal mulutnya masih penuh dengan cheesecake.

"Dalam waktu dekat pokoknya. Gak tahu mau kapan, nunggu pencerahan dulu gua,"

Lucas langsung berseru, "Anjeeer! Elu dong yang pertama gak jomblo di SMA ini selain Ecan!!!"

Mark yang sedang memangku dan memainkan gitar pun tertawa. "Tembak si Donna makanya. Tunggu apa lagi?"

"UHUKKKK," Dejun terbatuk-batuk. Tapi pura-pura. "Yhukhi, UHUKKKK!"

Lucas langsung terdiam.

Yeri kemudian mengeluh, "Anjir lah kalo lo beneran sama Tata, di geng bertiga gue nanti sisa gue doang dong yang jomblo."

"Sini sama gue biar gak jomblo."

Dejun kemudian menjitak laki-laki yang barusan menyahut. "Belajar yang bener lu, gak usah aneh-aneh."

"Ai sia!"

Yeri tertawa mendengarnya. Dipikir-pikir geli juga kalau dia sama Haidar pacaran.

"Ya udah nanti kalo udah jadian jangan berantem kayak kemaren yeeee. Lo berdua yang bertengkar, gue sama Aheng yang susah." sabda Yeri.

Dejun pun mendengus mendengar ucapan Yeri sedangkan sisanya tertawa.

Mark yang habis minum kemudian bercerita, "Gua juga ada kabar baik nih, mood Pak Sayuti lagi baik kayaknya."

Hendri menyahut, "Baik gimana si Kim Jong Un?"

Gara-gara Yena, banyak orang yang menggunakan Kim Jong Un sebagai nama panggilan Pak Sayuti alias kepala sekolah mereka. Dasar gak ada adab.

"Proposal acara udah empat yang di-acc sama dia!" jawab Mark berbahagia.

Mendengarnya, semuanya langsung turut senang dan menyelamati Mark. Lega akhirnya Mark gak perlu stres-stres kayak kemarin sampai kurang tidur dan 3L. 3L alias lemas, lesu, lunglai.

"Akhirnya gak jadi robot lagi luuuu," ujar Lucas senang.

Yeri antusias berbicara juga, "Ih ini pada kabar baik semua jadi seneng deh gue." ujarnya seraya tersenyum lebar. "Kalian semangatin gue dong minggu depan gue lomba Saman, doain supaya pulang bawa piala!"

"AAMIIIIINNNNNNN." ucap semua lelaki di ruangan itu bersamaan.

"Oh iya, sama doain juga gue abis ngajuin sponsor bakal proker Saman gue. Semoga di-acc please please please,"

"AAMIIIIINNNNNNN."

Hendri yang sedang mengunyah makanannya bertanya ke Yeri, "Masih kurang gak dananya? Biar gue mintain ortu gue mumpung mereka di rumah nih,"

Yeri tertawa pelan seraya mengangkat tangannya, "Kalo sponsor yang ini diterima, gak kurang kok!"

Mark menimbrung, "Enak banget. Anggaran Onederful Fest masih kurang dari target, tapi ya kurangnya cuma sedikit sih. Buat tahun ajaran baru nanti kekejar lah ya,"

"Kurang berapa emang?"

"Ehm... sepuluh-dua puluh jutaan mungkin? Sekitar segitu sih terakhir gua follow up kemarin. Soalnya ternyata ada anak kelas sepuluh yang tajirnya bukan main terus orang tuanya jadi donatur terbesar acara. Belom lagi Kopi Neo jadi sponsor utama hehehe," ujar Mark melirik ke Lucas.

Lucas mengangkat jempolnya. Bahagia dia bisa ngelobi produk brand ambassador-nya buat bantu acara Mark.

Kini Hendri berbicara ke Mark, "Mau ortu gue bantu gak buat sisanya?" tanyanya seraya nyengir.

"Mau lah!"

Hendri tertawa. "Hahahaha, nanti gue bilangin."

Haidar menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kadang gua lupa kalo lu tajir saking tololnya elu di mata gua, Heng."

"Retweet." sahut Yeri.

"Retweet dua." sambar Dejun.

"Retweet tiga." tambah Lucas.

"Mau gua retweet tapi nanti gak jadi nyumbang kan gawat...." Mark menimpal.

Semuanya pun tertawa terkecuali Hendri yang gak terima dibilang tolol sama anak tengil macam Haidar. Mereka lanjut berbicara ringan diiringi Mark yang memetik gitar sambil makan cheesecake.

"Gimana? Ada kabar baik lagi gak?" tanya Dejun. "Lu gimana Heng?"

"Gak ada sih gue. Lo semua bahagia gue juga bahagia." jawabnya seraya tersenyum lalu dilanjut, "ANJAAAAAY."

"Baru mau terharu gue tapi anjay lo merusak banget Hengkiiiii!" cerca Yeri sebal.

Hendri cengengesan. Terus dia menunjuk Lucas. "Lo gimana, Cas? Ada sesuatu yang mau dikatakan gak?"

"ADA." Bukan Lucas yang menjawab, melainkan Dejun.

Lucas langsung memelototi Dejun yang justru membuat semua orang curiga bahwa mereka berdua menyimpan sesuatu. Lucas sadar bahwa Dejun bermaksud mengenai perasaannya yang akhir-akhir ini Lucas curhatin ke Dejun.

"SPILL THE TEEAAA." seru Haidar bersemangat.

Semuanya langsung menyudutkan Lucas yang sedari tadi wajahnya kebingungan.

Dejun sialaaaaan.

Sedangkan Dejun cuma ketawa-tawa aja melihat Lucas yang linglung. Iseng banget sih Jun ah.

Lucas langsung garuk-garuk kepala. Mau kok dia cerita perihal perasaan dia yang gak jelas ini. Tapi dia tuh bingung harus mulai dari mana. Gimana prolognya, kata pengantarnya, daftar isi, bab satu, kesimpulan, daftar pustaka dan segala macamnya. Bingung banget asli.

"Tentang apaan emang jir?" tanya Hendri.

"TENTANG PERASAAAAANNNN," jawab Dejun antusias. Malah dia yang semangat.

Lucas lalu menghela napasnya. Bersiap mengatakan sesuatu yang ia yakini akan mendapatkan berbagai macam reaksi dari keempat tetangganya.

"Kayaknya gua naksir sama Yuki."

"APAAAAAAAAAAAA???!!!!"

Tuh, kan. Baru satu kalimat itu aja udah buat Hendri, Yeri dan Mark berteriak. Cuma Haidar yang bingung karena clueless. Dejun tepuk tangan sendiri sambil cengengesan.

"APAAN SIH ANJING KAGAK JELAS?!" pekik Hendri.

Lucas lagi-lagi menggaruk kepalanya. "Ck, ah. Ralat dah. Kayaknya gua JUGA naksir Yuki."

"MAKSUDNYA GIMANA?!!" Yeri bertanya setengah berteriak.

Bukannya Lucas yang menjawab, Dejun yang menyahut. "Maksudnya dia naksir Donna dan Yuki di waktu yang sama."

"GIMANE CERITANYEEEE BAHLUUUL?!" kini giliran Haidar yang histeris lantaran dirinya sudah mengerti situasi.

"Gimana sih katanya Donna?!" tuding Mark langsung membaringkan gitarnya.

"Tau ih Cas apaan sih kok labil?!" Yeri menimpal.

Lucas akhirnya berseru. "AAAA IYAAAAK IYAAAAK SATU-SATU DOOONG!!!"

Karena Dejun yang paling cengengesan, Hendri jadi bertanya ke Dejun. "Lo tahu, De?"

Dejun nyengir. "Gua yang nyadarin malah."

"IH GIMANA SIH cepet cerita gak?!!!" titah Yeri ke Lucas.

Semuanya pun memaksa Lucas untuk bercerita dan mau gak mau Lucas menceritakannya.

"Jujur yeee, gua juga baru merasakannya akhir-akhir ini! Ketika gua bahkan udah nyaman sama Donna! Asli!" ucap Lucas sebagai prolog dari ceritanya.

Semuanya pun makin bingung dan penasaran.

Lucas menghela napasnya lagi, "Gua gak tahu kenapa tapi gua tuh kesel anjir ngeliat Yuki dideketin adek kelas. Padahal gua tuh harusnya seneng ngeliat Yuki senyam-senyum setiap chat-an sama si adek kelas ini kalo misalnya gua emang menganggap dia sebagai temen. Tapi gua malah gedeg anjir?! Kayak gak terima?!!!!" cerita Lucas menggebu-gebu.

"Iya sih fix ini cemburu. Gue denger berita Jennie Blackpink sama Kai EXO dating aja kesel tanda cemburu." sahut Hendri.

"Bodo anjeng."

"Dan puncaknya tuh ketika gua tahu kalo mereka beneran lagi PDKT cuy! Gua langsung kesel dan males ngomong sama Yuki gitu! Padahal ya gua lihat-lihat si adek kelas ini juga anak baik-baik aja walaupun tetep lebih keren gua daripada dia."

Yeri yang mendengar bagaimana perasaan Lucas tuh geraaam banget rasanya. Kayak... GIMANA SIH BISA SUKA SAMA DUA ORANG SEKALIGUS.

"Yakin lo beneran cemburu itu?" tanya Mark memastikan.

Lucas mendengus. "Gimana ya? Gua nih mencoba menjadikan Yeri sebagai variabel pembanding anjas praktikum banget bahasa gua⸺" ocehnya kemudian berlanjut, "gua coba membandingkan ketika Yeri dideketin Dino dan Yuki dideketin ni si anak setan, gak ada gua dongkol sama Dino anjir sedangkan sama si bahlul gua pengen dia enyah dari hadapan gua. Berarti kan tandanya perasaan gua buat Yeri cuma temen sedangkan ke Yuki enggak?"

Haidar mengangguk. "Masuk akal walaupun gak ada akal."

Jujur Yeri sebagai perempuan marah banget mendengarnya. Gimana ya, Yeri coba menempatkan posisinya sebagai Donna ketika udah nyaman gini malah si Lucas baru sadar dia juga naksir yang lain. Atau Yeri jadi Yuki deh, lagi asik PDKT sama si adik kelas itu si Lucas rusuh dengan perasaannya.

Haidar aja gregetan. Segenit-genitnya dia sama mbak-mbak konter hp, kalau hati dia buat satu orang ya orang itu aja.

"Gimana ya Cas gue sebel sama lo nih jadinya," ujar Yeri. "Donna temen gue anjir lo jangan gituin dong?!" protes Yeri sewot.

"Ya Yuki juga temen gua anjir?!" sergah Lucas gak terima disewotin Yeri.

Yeri membalas, "Tapi kan Yuki-nya jelas naksirnya sama si adek kelas ini?! Lo gak bisa seenaknya gitu dengan keep sama Yuki dan Donna!"

"Ya ini makanya gua lagi gak mau ketemu Yuki dulu daripada dongkol dan ngerusak pendekatan dia!"

"Terus lo jadiin Donna pelarian lo gitu? Kok lo tega sih?!"

"Ya gak jadi pelarian juga, Yer! Kan gua dari awal emang sukanya sama Donna!"

Karena sama-sama ngomel, Hendri menengahi, "Et udah-udah jangan berkelahi di rumah Mark, di lapangan aja."

Karena sebal, Yeri timpuk si Hendri pakai remahan cheesecake.

Lucas menghela napas lagi. "Gua gak ada niat ninggalin Donna juga kok Yer. Gua masih suka sama dia." ujarnya. "Tapi ya gitu, gua juga capek denial kalo gua suka juga sama Yuki lebih dari sahabat."

"Ya gimana Cas.... Lo gak bisa serakah dengan mau dua-duanya gini." sahut Yeri masih dengan emosi.

"Gua juga gak bisa ngontrol perasaan gua, Yer."

Dejun, Mark dan Haidar menyaksikan keributan sambil makan cheesecake.

Dejun dalam hati pun membatin, ya kagak napa sik sama dua-duanya juga kan istri boleh empat, tetapi tentu saja ia hanya bungkam karena gak mau ditimpuk piring sama Yeri.

Hendri menengahi, "Iya, Yer. Lo juga gak bisa salahin perasaan Lucas sih. Yang namanya suka sama sahabat itu mungkin kok." timpal Hendri mencoba mengerti posisi Lucas.

Yeri mendengus sebal. "Tahu ah, kesel nih gue."

Lucas berkata, "Gapapa dah Yer lu kalo misalnya kesel sama gua sekarang. Tapi tolong jangan bilang ke Donna tentang ini Yer... gua mohon...." pinta Lucas dengan wajah serius.

Kaget sih empat orang lainnya menyaksikan perilaku Lucas. Soalnya jarang-jarang melihat Lucas seserius ini. Apalagi sampai mohon-mohon.

"Gua gak mau nyakitin Donna juga, Yer." tambah Lucas.

Yeri memutar bola matanya. "Tanpa lo suruh gue juga gak bakal bilang. Gue tahu cara menjaga perasaan temen sendiri walaupun kadang emang nyusahin gue sendiri."

Yeri langsung meminum air dan lanjut makan kuenya. Masih sebal sama Lucas dia tuh jadi males ngomong lagi.

"Emang siapa sih adek kelasnya?" tanya Hendri penasaran siapa adik kelas yang mendekati Yuki sehingga membuat Lucas cemburu.

"Namanya Matthew. Matthew Soeharsono."

Mark seketika itu juga terlonjak kaget. "WAIT?! MATTHEW?!!!"

Melihat Mark yang kaget begitu, membuat Dejun bertanya, "Kenal lu?"

Mark seketika langsung membuka ponselnya, dirinya membuka grup obrolan yang diisi panitia-panitia Onederful Fest tahun ini.

"If I'm not mistaken, orang tua dia adalah donatur terbesar Onederful Fest! Yang ngebuat anggarannya cepet ketutup!" seru Mark seraya men-scroll group chat itu. Haidar yang di sampingnya mengintip.

"Demi apeee? Tajir dong tuh bocah," sahut Dejun.

Begitu sudah menemukan apa yang dicari, Mark langsung heboh. "OH YES! HE IS! He's that crazy rich freshman! Dia beneran yang menyumbang banyak buat Onederful Fest!" seru Mark. "Kata temen-temen gua, bapak dia kerja di OJK makanya ngasih donasi gede banget buat acara ini." lanjutnya.

Semuanya pun langsung terkejut mendengarnya termasuk Yeri walaupun Yeri gak memberikan komentar apa-apa. Kecuali Lucas sih yang speechless.

Kok bisa cewek gahar kayak Yuki dideketin orang berduit. Batin Lucas.

Haidar melotot dan berteriak. "ANYING LUUUUR! NYUMBANGNYA GAK TANGGUNG-TANGGUNG! LANGSUNG 50 JETI!!!! ITU DUIT APA DAON?!!!"

Semuanya semakin menganga mendengar ujaran Haidar. Terutama Lucas yang makin campur aduk rasanya.

Haidar melanjutkan ocehannya, "Anying ini mah congor lu juga kebeli sih Cas sama si Matthew Matthew ini."

"TETEP KERENAN GUA!!!" sengit Lucas gak terima.

"Gileee, bagi kontak si Matthew dong, Bang. Ingin rasanya gua berteman dengan Yang Mulia Matthew Soeharsono." ucap Haidar ke Mark.

●●●●●

Hendri memasuki rumahnya dan mendapati ayahnya sedang duduk di sofa. Ayahnya fokus dengan pekerjaannya dan jemarinya sibuk menyentuh layar iPad di tangannya kesana-kemari.

Melihat ayahnya ada di ruang tamu, Hendri langsung menyalaminya. Ayahnya yang disalimi kemudian melirik anak bungsunya yang baru saja pulang dari rumah tetangga.

"Suka kawanmu dengan bolu Jepang?"

Bolu Jepang amat bahasanya.

Hendri mencoba tersenyum kecil, ia mengangguk. "Suka kok, Yah."

Ayahnya mengangguk kemudian fokusnya kembali ke iPad-nya.

Hendri lantas segera berjalan ke kamarnya. Namun ia menahan langkahnya begitu ia teringat sesuatu. Hendri kembali berbicara ke ayahnya.

"Ayah, mau bantu donasi buat pensi sekolah Hendri gak?"

Ayahnya kemudian melirik sesaat pemuda tersebut di balik kacamatanya. "Berapa?"

"Seikhlasnya Ayah aja."

"Ya...."

"Atau nanti Hendri ajak Mark buat Ayah ngobrol sama dia. Dia ketua OSIS-nya." tutur Hendri.

"Oh ya?"

"Iya, Yah."

Ayahnya mengangkat alis kemudian mengangguk perlahan di hadapan iPad-nya. Lanjut melakukan pekerjaannya.

Hendri tersenyum tipis dan berniat melangkah memasuki kamarnya.

"Hendri, misiiii,"

Mendengar ada suara seseorang di luar sana, Hendri yang tadinya ingin melangkah ke kamar menjadi ke luar rumahnya. Menghampiri suara yang memanggil namanya. Ternyata, Mark yang memanggil namanya.

"Lah, kenapa Mark?"

Mark kemudian tertawa pelan. "Ini hp lu ketinggalan," ujarnya sembari menyodorkan ponsel Hendri.

Hendri ikut ketawa. "Lah iya bisa-bisanya gue lupa bawa hp,"

Begitu menerima ponselnya, Hendri yang memandang wajah Mark langsung teringat sesuatu.

"Mark, masuk dulu dah,"

Dahi Mark berkerut. "Hah, kenapa?"

"Ada bokap gue, sini masuk."

Mark kemudian mengangguk dan mengikuti Hendri memasuki rumah Hendri yang merupakan rumah paling mencolok di komplek mereka. Ketika memasuki ruang tengah, Mark mendapati ayah Hendri yang masih berkutik dengan iPad-nya.

"Om Wawan," sapa Mark ke ayah Hendri.

Ayah Hendri kemudian berhenti sejenak dan menyambut salam Mark di tangannya.

Hendri kemudian berkata, "Yah, ini Mark-nya ada."

Mark pun semakin bingung. Ada urusan apa ayah sahabatnya itu dengan dirinya.

"Kenapa, Heng?" tanya Mark pada akhirnya.

Hendri menjawab, "Ayah gue mau nyumbang buat Onederful Fest."

"Ooooh," respon Mark seraya mengangguk-angguk. "Makasih banyak Om sebelumnya,"

Ayah Hendri tersenyum. Ia kemudian mengeluarkan aplikasi pekerjaannya dari iPad miliknya, pria yang merupakan orang tua Hendri itu kini membuka aplikasi m-banking.

"Kamu mau berapa, Mark?" tanya ayah Hendri.

Mark menjawab seraya tersenyum, "Seikhlasnya Om aja kok," jawabnya mantap.

Mark sangat bahagia mengetahui bahwa salah satu tetangganya yang dermawan itu mau memberikan donasi untuk Onederful Fest kelak. Mengingat anggaran mereka hanya perlu kira-kira sepuluh-dua puluh juta lagi, maka Mark berpikir setidaknya untuk ayah Hendri uang lima juta bukanlah hal yang besar. Toh faktanya uang jajan Hendri per bulan juga sering berlebih jadi Mark bisa yakin Om Wawan setidaknya bisa menyumbang lima juta.

Kalau lima juta ditransfer ayahnya Hendri, berarti sisa lima atau lima belas juta lagi untuk mencapai target bukan? Membayangkannya saja sudah membuat dada Mark lega.

Ayah Hendri mengangguk lagi. "Ada rekening yang bisa dipakai buat transfer?"

Beruntung OSIS sekolah Mark memiliki rekening sendiri untuk mengurus segala keuangan yang bersifat krusial dan berjumlah banyak. Untungnya juga Mark selaku ketua bisa mengaksesnya di aplikasi m-banking yang sudah terinstal di ponselnya.

"Ada Om, ini nomornya."

Setelah Mark menyerahkan nomor rekening ke ayah Hendri, ayah Hendri langsung mentransfer uang donasi untuk pendanaan pentas seni terbesar sekolah mereka.

"Coba dicek dulu Mark, masuk tidak?" tanya ayah Hendri.

Mark dengan sigap membuka aplikasi m-banking dan log in di sana untuk memeriksa apakah transferan uang dari pria tua di hadapannya sudah masuk atau belum.

Alangkahnya terkejutnya Mark begitu membuka detail pengiriman uang tersebut. Mulutnya menganga dan matanya melotot.

"Om, ini serius 75 juta?!!!!" pekik Mark kaget tidak percaya.

Mark kemudian langsung memandangi Hendri meminta penjelasan. Namun Hendri hanya mengangkat bahu sebagai balasannya.
















▪︎▪︎▪︎▪︎

tidak ada visualisasi matthew soeharsono karena pada dasarnya dia hanyalah tokoh fiksi👍👍👍

Continue Reading

You'll Also Like

109K 12.4K 61
"Have a good day all, god bless u all, and stay happy!!" Because we have another missing part, from our smile
147K 15.6K 63
Only cerita squad rempong nan penuh gibah yang lahir di era Gen-Z a.k.a 00Line feat. 01Line Mereka menyebut diri sebagai anak moms, walaupun banyak y...
473K 5K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
15.3K 1K 41
[END] Kumpulan suka-duka keseharian para anak WeGo yang random dan gado-gado "Dari pada jadi sadboy mending jadi myboy mas😎 hehe" "ABANG GAK BOLEH...