Lump In your Troath [PROSES R...

By Nanauykk

1.7K 576 221

PROSES REVISI "Even a strong boy can cry just because of a girl" Kala seorang laki-laki sudah mencintai satu... More

✿ Prolog ✿
✿ Crazy Friend ✿
✿ First Love ✿
✿ Handsome ✿
✿ Lupa ✿
✿ Sorry ✿
✿ He's not my boyfriend ✿
✿ Is it possible? ✿
✿ Misi Rahasia ✿
✿ True Nature ✿
"Terungkap"
✿ Girlfriend Or Friend? ✿
✿ Problem ✿
✿ Gengster ✿
✿ Nostalgia (?) ✿
✿ Not A Joke ✿
✿ Fault ✿
✿ "My Heart Is Broken" ✿
"Complicated"
✿ Light ✿
✿ Broken By Love ✿
✿ Difference ✿
✿ Here ✿
"Awal yang baru"
"Playboy"
"L0V3"
"Revenge For Ex"
"Light Garden"
"About Feelings"
"proximity"
"You Love Me?"
"Punishment"
"Sad Cry"
"Graduation"
"Happiness"
"Answer"
"Wedding-End"

"My Hero"

34 11 9
By Nanauykk

Sekitar jam sepuluh malam Zero mengantarku pulang,untunglah rumah Cahyo cuma perumahan sebrang,jadi tidak terlalu jauh.

Aku lalu masuk,ganti pakaian,sikat gigi,mencuci kaki,mencuci wajah lalu tiduran.

Aku lalu melihat kalender besok tanggal merah,ohhhh senangnya hatiku ini....

Ditambah aku punya ide agar Zero bisa terhibur,sepertinya ia hanya butuh hal baru untuk membuatnya terbiasa tanpa Shella.

Tadi aku lihat ia sedikit senang bermain catur,aku harus membantu nya bahagia,ya....bukan hanya aku,yang lain juga.

Aku meraih handphone ku dan segera menchat para sahabatkuuu.

-Sobat Sobat Gokil-
Aldo,Devan,Steven,Tere,Zero,Anda

Anda
Oi

Aldo,Steven online

Aldo gilaa
Apaan?

Steven esbatuu
?

Anda
Besok libur kan?

Tere,Devan online

Tere galakk
ho.oh

Aldo gilaa
Lu gak punya kalender?
🤨

Anda
Hish! Punya lah

Aldo gilaa
Habis tu ngapain nanya😡

Tere galakk
Lu Napa jadi galak Tong,kek
Lagi pms🙄

Aldo gilaa
Gue cowok mbak

Tere galakk
Tahu

Aldo gilaa

Tempee😼

Tere galakk
Goreng

Aldo gilaa
Pecel Lele

Devan bijakk
Tim nyimak 😌✨

Anda
Setelah beberapa detik
Akhirnya Lo komentar
@Devan Bijakk

Aldo gilaa
Positif tingking mungkin dia
Sibuk dengan cewek barunya😗

Anda
Oh iya ya,si Devi Devi itu 😐

Aldo gilaa
Pastinya,siapa lagi😌

Tere galakk
Tadinya gue berfikir
mereka pacaran 🤭

Aldo gilaa
Otw mbak otw😬

Devan bijakk
Kalian ngomong apa sih
Gue gak pacaran sama Devi-_-

Anda
Halah halah🤭

Aldo gilaa
Manusia salting lewat
beri jalan bos😃

Devan memasukkan +62 ****..

Aldo gilaa
Sapa tu main Lo masukkin.

Devan bijakk
Tu...jelasin Dev,kalau kita
Gak pacaran,mereka tu ngarang
Cerita..

Tere galakk
Ngadu sama pacar ni
ceritanya 🤭

Anda
Ngadunya blak blakkan
banget Dev😂

+62 ***...
Dev?saya?

Aldo gilaa
Devan njir pede banget
Sih Lo-_-

Devan bijakk
Jangan kasar gitu ngomongnya
Do..dia kan juga gak tau:)

Steven esbatuu
Dibelain

Anda
Nah terwakilkan 😂

Aldo gilaa
Gue tahu Lo @+62 ***...
Lo yang kemarin ngangkat
TV pas pindahan😎

+62 ***...
Maksud kakak apa ya?

Aldo gilaa
Heh Lo kemarin manggil gue
Bro sekarang manggil kakak
sifat Lo jadi berubah gini🙄

Devan bijakk
Aldo udah.....

Devan mengeluarkan +62 ***...

Zero online

Aldo gilaa
Malah kou keluarkan -,-

Devan bijakk
mending kita bicara
Hal lain.

Aldo gilaa
Mengalihkan pembicaraan

Tere galakk
Waduhh bau bau salting👀

Devan bijakk
Udah udah,tadi Alicia mau bilang
Apa malah gak jadi.

Anda
Gue rela nunda apa yang ingin
gue Sampaikan demi membuat
Lu Salting✨

Tere galakk
Mantep👍

Devan bijakk
🤦

Aldo gilaa
Ya udah Lo mau ngomong apa
Gue mau lanjut main game.
Habis dinner tadi belum sempet
Game.

Anda
Iya deh iya,jadi gini besok kan
Kan libur,gimana kalau kita
Masak masak gitu,udah lama Lo
Gak kumpul bareng.

Please..👉👈

Aldo gilaa
Gue sih oke oke aja yang
Lain?

Devan bijakk
Oke

Tere gilakk
Pastinya👌

Steven esbatuu
Hm

Zero sipedee-_-
Y

____

Setelah semua setuju dan diputuskan untuk memasak dirumah Zero,kami kembali bercanda ria,sekedar melepas lelah.

Aku lalu menaruh handphone ku setelah selesai bermain,lalu segera tidur.

//Keesokan harinya//

Aku bangun,mandi dan langsung ke rumah Zero,tanpa sarapan.

Karena Zero pasti punya roti tawar dan selai beraneka rasa, lumayan kan?

"SELAMAT PAGI ZERO!" teriakku.

"Hm..." Sahut Zero yang seperti baru bangun tidur.

"Punya roti?"

"Ambil aja ditempat biasa" kata Zero seakan hafal ketika aku bertanya demikian.

"Oke"

Aku mengambil roti di almari dapur dan mengambil selai strawberry,aku olesi lalu ku makan tanpa perlu dipanggang.

Tak lama setelah itu,suara motor yang sangat familiar terdengar didepan.

"Pagi bro sis" teriak seseorang yang langsung nyelonong masuk tanpa permisi seperti rumah sendiri.

Siapa lagi kalau bukan Aldo.

"Pagi do" sahutku.

"Bagi rotinya gih" kata Aldo langsung mengambil dan mengolesinya dan duduk dikursi sampingku

"Gak punya ahklaq banget ni orang" kataku.

"Dih,Lo juga" kata Aldo.

"Yang beli bahan siapa?" Kata Zero.

Nah...nimbrung juga ni anak

"Entahlah" sahut Aldo.

"Lo aja Do,gue mau nyuci alat alatnya disini" kataku.

"Ogah,yang ada gue salah terus milih nya,kurang ini lah itulah belum Mateng lah terlalu mateng lah,Lo selalu nyalahin gue" kata Aldo.

"Ya kan emang Lo salah" kataku.

"Yaudah suruh yang lain aja" kata Aldo.

"Siapa ya kira kira...Devan?"

"Nah malah gak apa apa,Devan kan sering masak pasti dia tahulah bahan bahan yang berkualitas" kata Aldo.

"Okelah,aku telepon dulu" kataku.

Aku lalu menelponnya dan meminta bantuan nya membeli bahan bahan di supermarket atau pasar terserah,nanti uang nya bakal diganti pakek uang iuran,untungnya Devan setuju,lalu mengakhiri teleponnya.

"Gimana?" Tanya Aldo.

"Syukurlah dia mau" kataku.

"Oh..syukurlah,yaudah kita siap siapin dulu aja" kata Aldo yang sudah menghabiskan sepotong rotinya.

"Okelah,ayo Zer" ajakku.

Zero pun mengangguk.

//Sementara itu//

Devan.

Ditengah perjalanan aku mendapat telepon dari Alicia,aku lalu berhenti di pinggir jalan sebentar dan mengangkat teleponnya,ia memintaku untuk ke pasar atau ke supermarket untuk membeli bahan-bahan yang yang dipergunakan untuk memasak.

Selesai bertelepon aku lalu mematikan teleponnya lalu bergegas pergi ke pasar atau supermarket.

sampai di pasar Aku mau memarkirkan motorku di parkiran, menu masakan sudah kami bahas di grup semalam,agar tidak lupa aku mendata dadakan bahan-bahan tersebut di handphoneku lalu segera masuk ke pasar.

aku memilih bahan-bahan yang masih segar dan layak untuk diolah tidak lupa aku menawar Nawar agar harga jauh lebih murah, lumayan kan untuk memperkecil angka iuran kwkwkwk.

Setelah semuanya terbeli, aku lalu kembali ke parkiran dan menata tas belanja berisi bahan tadi.

Setelah aku cek semuanya, ternyata aku lupa membeli satu bahan Lalu aku pun memutuskan kan untuk kembali pasar membeli bahan tersebut kalau tidak bisa-bisa semua temanku aku berfikir kalau aku Aku tidak fokus belanja karena baru dekat dengan salah satu wanita, menyebalkan bukan?

lorong pasar menuju tempat aku membeli bahan tersebut ternyata lumayan sepi perasaanku sedikit tidak enak, Aku harap tidak ada apa-apa.

Tiba-tiba 2 orang yang tidak ku kenal lama sekali menghadangku ditengah-tengah lorong yang sepi itu, Dinilai dari cara berpakaiannya Sepertinya dia mempunyai maksud buruk padaku.

"Emm permisi bolehkah saya lewat?" Tanyaku.

"Berikan dulu uangmu baru kamu boleh lewat" kata nya.

"Maaf tapi ini lorong pasar umum,siapapun boleh melewati nya tanpa harus membay-" kataku terpotong karena kerah baju ku ditarik olehnya.

"Arghhh,Cepat geledah sakunya dia pasti punya uang" katanya.

"Baik boss" kata temannya.

"Jangan melawan!atau kami akan menyakitimu" katanya.

"I-i-iya" kataku.

Temannya pun menggeledah sakuku,sementara ia yang tadinya menarik kerahku jadi memegang pundakuu.

"Ketemu bos,ada dompetnya,hp juga" kata nya.

"Bagus,coba cek"

Temannya mengecek dompetku dan melihat isinya,mengambil KTP ku dan membacanya //gue udah 18 tahun btw//

"Gue rasa dia anak Orang punya" kata Temannya.

"Saya hanya putra dari seorang ibu yang berjualan di toko" kataku.

"Yeah,mungkin ibumu memang seorang penjual,tapi tidak dengan Ayahmu" kata temannya lagi menunjukkan Margaku.

"Bagus,kita bisa meminta tebusan dari nya" katanya.

"Saya tidak mau menjadi sandera mu" kataku.

"Melawan kamu?"

"Sini!"

Aku lalu berkelahi dengan mereka berdua tapi salah satu dari mereka menangngkapku dari belakang.

"Nah jangan melawan,Lo harus ikut kita" katanya sambil memegangngiku.

Aku berusaha untuk melepaskan diri.

"TOLONG TOL-" mulutku terbungkam.

"Diam!"

"Ayo kita cepat ke mobil" kata temannya.

Mereka membawaku keluar pasar dan mengikatku lalu memasukkan ku kedalam mobil.

Siapapun tolong aku

"WOY KALIAN BERDUA!"

Seperti suara orang berteriak,akupun melihatnya dari kaca jendela mobil....Devi?

//Beberapa saat sebelumnya//

Devi

Aku bersepeda sekedar mencari hiburan pagi,namun tiba tiba sesuatu hal buruk yang tidak diinginkan terjadi padaku.

Sepedaku oleng,dan aku memutuskan untuk berhenti dan mengeceknya.

"Sial...kenapa bannya bisa kena paku sih" kataku kesal.

Aku lalu berdiri.

"Mana bengkel paling dekat jaraknya jauh,gimana ya apa gue telpon temen gue aja?" Kataku lalu mengambil handphone ku dari tas kecilku.

📱 : Maaf nomor yang anda hubungi sedang sibuk

"Astaga.."

Aku pun lalu mencoba menghubungi yang lainnya.

📞 : Napa?
Me : gue minta tolong donk
📞 : Apaan?
Me : Gue kena sial ni sepeda gue-

Tut Tut Tut

Baterai habis.

"ARGHHHHHHH SIALANNNNN" teriakku kesal.

Mau gak mau aku harus membawa ni sepeda sampai ke bengkel.

Aku lalu menuntun sepedanya,sekali kali berhenti lalu minum.

"Ah kelamaan gue angkat aja ni sepeda" kataku lalu mengangkat sepedaku.

Supaya lebih cepat akupun masuk ke gang belakang pasar,tidak ada yang membuatku terkejut dan tidak ada kesialan lagi disini kecuali....aku melihat sesuatu...

Aku melihat seorang lelaki diikat tangannya,sepertinya dia ingin diculik dan dijadikan sandera.

Tanpa pikir panjang aku datang menemuinya,kasihan juga cowok itu..

"WOY KALIAN BERDUA!" Teriakku.

Kedua orang asing itu lalu menatapku.

"Kenapa kalian membawanya?apakah kalian mau menculiknya?bukankah itu tidak baik menculik seseorang,apakah Lo gak kasihan sama orang tuanya?" Teriakku.

"Heh Cewek,Jangan ikut campur ya,ini bukan masalah Lo,Kalau Lo ikut campur Kita bawa Lo juga,iya gak hahahaha" katanya diiringi tawa jahat.

"Membawaku... sini kalau bisa" kataku meletakkan sepedaku yang sedari tadi aku angkat.

"Lo melawan?"

"Siapa takut?sini Lo semua" kataku.

"Oh...berani juga Lo,hajar dia"

Merekapun maju dan berkelahi denganku,sempat aku terjatuh sebentar,mereka terlalu kuat,ish..kenapa sih gue malah cari masalah.

👮 "BERHENTI!"

Seorang polisi (hanya seorang ya..bukan dua atau tiga:v) berlari dari gang.

"Ada polisi ayo cepat lari cepat" katanya masuk ke mobil.

Dengan sigap aku lalu mengambil paku yang tadi masih menancap di ban sepedaku dan membocorkan ban mobil penculik itu.

"Sialan Lo" kata penculik itu lalu keluar dari mobil dan berlari terpontang lanting dikejar polisi.

Polisi itu melambatkan larinya saat akan melewati ku.

"Cepet pak tangkap penculik itu dia penculik pak" kataku cepat.

"Tapi mbaknya.."

"Aish gue baik baik saja,cepat sebelum jauh" kataku.

"Baik" katanya lalu berlari cepat.

"Hulf...mampus tu penculik,Devi dilawan" kataku berbangga diri.

"Oh ya....orang tadi..." Kataku teringat.

Aku lalu membuka pintu mobil belakang untuk menyelamatkannya.

"Hey..Lo gak apa ap-"

Aku terkejut.

"KAK DEVAN!?"

"Hmmfff"

Aku lalu segera melepaskan lakban yang menutupi mulutnya.

"Kak kamu gak apa apa kan kak" tanyaku Khawaktir.

"Gak,gak apa apa bisa minta tolong lepaskan ikatan ini?"

"Baik kak baik" kataku lalu melepas talinya.

"Kakak kok bisa gini sih..." Kataku.

Talinya pun terlepas.

"Ayo kak pelan pelan" kataku...

Setelah keluar dari mobil tersebut kamipun kearah jalan utama yang lumayan ramai dan membeli minuman.

Saat kami duduk duduk.

"Makasih ya udah nyelametin aku,kalau gak ada Kamu mesti nasib aku udah apes banget" katanya.

"Iya kak sama sama,aku juga senang kok nyelametin kakak" kataku.

"Oh ya,kamu tadi teriak teriaknya lantang banget gak kayak biasanya" kata Kak Devan.

"Haduh mampus jiwa bar bar gue terlihat didepan kak Devan...hm...
gimana nih..gue kan pura pura kalem biar Deket sama dia.."

"Dev..." Kata Kaka Devan membuyarkan lamunanku.

"Eh iya kak?"

"Kamu gak apa apa?"

"Enggak kok kak enggak,aku baik" kataku.

Kak Devan lalu tersenyum.

Haduh jantung gue mau copot ya ampon

"Kamu hebat banget tadi bisa berani lantang seperti itu" kata Kak Devan.

"Eh?"

"Berkat keberanian mu aku jadi terselamatkan aku jadi hutang Budi sama kamu" kata Kak Devan.

...

"Kok muka kamu kek orang bingung gitu,kenapa?" Kata Kak Devan.

"E-e-e enggak kak enggak kok" kata Devi.

"Oh..oke" kata Kak Devan.

Padahal niat gue mo coba jadi kalem didepan kak Devan gagal deh-,-

"Oh ya,kok kamu tadi bisa lewat situ,habis darimana?" Tanya kak Devan.

"Oh itu...emm aku tadi habis sepedaan,tapi bannya kempes karena kena paku ya udah aku angkat aja lewat jalan pintas" kataku.

"Kamu angkat sepedanya?"

"Eh-eh bukan maksudku aku jalan sambil menuntun sepedanya" kataku gugup.

"Oh..."

"Kak Devan sendiri kok bisa Sampek keculik gitu..." Tanyaku.

"Ceritanya agak panjang,aku ceritain dijalan ya" kata Kak Devan lalu berdiri.

"Jalan?" Tanyaku.

"Iya,ayo aku antar ke bengkel sepedanya" kata Kak Devan.

"Eh?enggak perlu kak aku bisa sendiri kok tenang aja" kataku mencoba menolak.

"Gak apa apa ayo,kamu pegang sepedanya aku bawa motornya" kata Kak Devan.

"Sudah kak,gak apa apa,gak perlu" kataku.

"Ayolah,aku berhutang banyak padamu,jangan buat aku menyesal karena tidak membantumu oke" kata Kak Devan.

"Oke oke kalau kak Devan mau bantu,gak apa apa" kataku.

"Hayuk meluncur" kata Kak Devan.

Aku hanya mengangguk.

Aku dan Kak Devan kembali ke lorong tadi,Kak Devan lalu mengambil sepedaku dan mengangkatnya.

Kami lalu kembali ke parkiran pasar,aku duduk di belakang Kak Devan sambil memegang Sepeda dengan tangan kanan ku.

"Kamu juga pegangan nanti jatuh" kata Kak Devan.

"Iya kak" kataku.

Kami pun berangkat menuju tempat bengkel sambil kak Devan menceritakan apa yang terjadi tadi.

Saat Sampai ternyata kami harus antri.

"Kalau begitu kamu ikut aku dulu aja" kata Kak Devan.

"Huh?kemana kak?"

"Ke rumah Zero,kita masak masak disana,kamu mau ya" kata Kak Devan.

Kesempatan sih ini buat mengenal lebih jauh Kak Devan,aku terima ajalah.

"Oke kak,kalau kakak gak keberatan" kataku.

"Tentu saja tidak,ayo" kata Kak Devan.

Setelah kak Devan bilang sama tukang bengkel nya dan memberinya nomor kalau kalau sudah selesai bisa hubungi Kak Devan.

Kak Devan lalu kerumah Kak Zero,bagusnya dipanggil kak atau Zero langsung ya?hm.....

Sampai disana kamipun turun.

"Aku bantu bawakan ya kak Belanjaannya" kataku.

"Enggak biar aku saja,kamu langsung masuk saja ya,pintunya Zero gak dikunci kok" kata Kak Devan.

"Ayolah kak,gak enak entar aku" kata Devi.

"Oke oke baiklah,tapi kamu bawa yang ringan ringan aja" kata Kak Devan.

"Iya kak siap"

Padahal satu kotak telur pun aku kuat,tapi tak apalah,didepan Kak Devan pura pura lemah aja deh xixixi dasar berdosa banget aku:')

Aku lalu mengikuti Kak Devan masuk ke dalam rumah Zero yang cukup besar ini.

Meskipun sebelum nya aku udah tahu,tapi setidaknya sekarang aku bisa melihat lebih detail.

"Hai teman teman ini bahan bahannya" kata Kak Devan.

"Lama banget ngapain aja?" Kata seseorang yang suaranya tampak aku kenal.

ALDO!

Haduh..kenapa aku bisa lupa ada Aldo...

"Maaf tadi ada musibah sedikit..." Kata Kak Devan.

"Oh...musibah apa?" Kata Alicia.

"Tadi...aku diculik"

Semua tampak langsung terkejut.

"K-K-KAMU DICULIK?BAGAIMANA BISA?" Tanya Tere.

"Ya..ceritanya agak panjang,tapi untunglah tadi Devi kebetulan lewat dan menyelamatkan ku" kata Kak Devan.

"Oh benarkah? syukurlah" kata Alicia.

"Wow Lo hebat juga Dev" puji Tere.

"Hehe makasih.."

"Gimana tadi berkelahi nya seru enggak?" Tanya Aldo.

Entah mengapa aku benar benar tidak suka orang ini-_-

"Udh kou ini malah tanya kek gitu,jelas gak seru lah orang kelahi" kata Kak Devan membelaku.

Maaf kak,tapi sebenarnya tadi seru banget:')

"Yang penting kalian berdua baik baik saja" kata Alicia bijak.

"Iya,buat Khawaktir kita semua,masak ke pasar aja lama banget" kata Tere.

"Sudah sempat kita mau cariin" kata Alicia.

"Nah betul tuh" kata Aldo.

"Tapi kalau dipikir pikir kok bisa ngepas gitu ya,Devi menyematkan Devan...jangan jangan...." Kata Tere menggantungkan katanya.

"Jangan jangan apa?" Kata Kak Devan.

Aku turut berkeringat.

"Jangan jangan...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
______________________________________
Terimakasih telah membaca 🙏😊
Jangan lupa Vote ✨
Jangan lupa Follow ✨
Oke👌

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 242K 60
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
3.6M 289K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
2.4M 128K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
5.3M 227K 54
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...