Five or Nothing (Yeri x 99l N...

By starofmilkyway

211K 44.6K 17.5K

Punya temen seperkoncoan kayak Mark, Lucas, Xiaojun dan Hendery itu gak seindah seperti yang orang-orang kata... More

Prolog: Pancabintang
Aud dan Empat Begundal
Mr. Can-Do-It-All dan Tetangga Tiga Rumah
Si Musisi dan Ikon Baru Sekolah
Kuda Tomplok dan Warjok
Kapten Basket dan Teman Berjuang
Saatnya bersinar
Bukan Anak Indie
Ada Yang Baru
Menolak Tawaran
Lomba Esai
Kehidupan Normal
Dasar Netizen
Pasca UAS dan Liburan
Kembalinya Yerikha
Almost Paradise
Kado
Yanuar
Turnamen
Akhirnya!
Dipanggil Terus
Her Top Secret
Brother
Vila Aheng - BYUURR
Vila Aheng - Terkuak
Vila Aheng - Keluhan Batin
"Pernah, Gak?" - Mark
The Lontong Sayur Guy
Salah Satu Alasan Kembali
Habis Makan Nyamuk
Kesal Tanpa Alasan
Kepikiran
Yang Sebenarnya Cemburu
Bukan Berantem
"Pernah gak?" - Dejun
Tapi Baikan
Lucas Labil
Di Ruang BK
Deadpool dan Chris Evans
Saya Tertarik
Yang Mana?
Butuhnya Satu Hendri
Huru-hara Lomba Tari Saman
First Love Atau Bukan?
"Pernah gak?" - Lucas
Keputusan Untuk Sebuah Pilihan
"Update Barengan Yuk"
Curhat Bersama Leon
Gak Normal
Semuanya Dekat
Pelik Yang Ini, Pelik Yang Itu
Garis Terdepan
Satu Lagi Pemendam Perasaan
Study Tour
SKJ (Studytour Kagak Jelas)
Agit dan Perubahan
Rasanya Ada Yang Kurang
Pertemuan Singkat
Salah
Menerka-Nerka
If I Bleed, You'll Be The Last To Know
"Pernah gak?" - Hendri
Little Chit-Chat
Bu Lala dan Pak Lili
5/5
Two Sides
Boys Corner
"I'm Sorry."
Karena Bakiak, Jatuh Cinta
Onederful Fest
It Is Pancabintang!
Another Liar
How A Wallflower Has Turned Into A Lion
The Elephant In The Room Between The Two of Us
Si Pengamat dan Pendengar
Everything Has Changed
Should He Regret It?
Nosebleed
Memperbaiki dan Memulai Kembali
Penghujung SMA
Epilog: Five Or Nothing
The Fifth Season

Trio Sedang Rapuh

2.4K 522 100
By starofmilkyway

Dua hari sebelum ke vila Hendri, Yeri sama Hendri pulang bareng karena sama-sama habis dari tempat les buat konsul ulangan harian besok.

Tapi Yeri kali ini cuma dianterin sampai portal komplek, karena tadi Hendri harus ke apotek dulu beli sesuatu katanya. Jadinya Yeri harus jalan kaki dari portal komplek ke rumahnya.

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam ketika Yeri melihat salah satu tetangga favoritnya yang sebenernya gak favorit-favorit amat.

Yeri melihat Haidar sedang di tukang martabak.

Karena merasa sudah lama gak melihat Haidar, Yeri pun menghampiri Haidar dengan senyum merekah.

"HOI!!!" sapa Yeri sambil mencolek Haidar.

"AIH!!!" Haidar terlonjak kaget begitu Yeri mencolek pinggangnya. "Hih, Kak! Lu ngagetin gua aja!"

Yeri nyengir melihat ekspresi Haidar. "Mau dong Can martabak,"

"Ini bukan buat gua Kak sebenernya,"

"Yah. Buat tamu?"

Haidar menggeleng, "Kagak. Buat cowok maneh tuh, si Markonang."

Gak kok bukan cowok Yeri. Haidar emang suka asal nyeplos aja.

Yeri mengerutkan dahinya, "Hah? Tumben banget? Dalam rangka apaan lo baik-baikin si Mark?"

Akhirnya Haidar cepu ke Yeri perihal keadaan Mark yang lagi berantakan banget itu. Segala diceritain kalau kamar Mark gak beraturan, atau Mark yang pernah ketiduran di kamar mandi sampai ibunya panik karena dua jam Mark gak keluar-keluar.

Cepu banget padahal Mark bilang gak usah bilang-bilang ke yang lain kalau dia lagi stres.

Mendengarnya, Yeri yang notabene naksir sama Mark khawatir dong. Banget. Yeri tahu kalau Mark kurang tidur tapi dia gak tahu kalau level 'berantakan'-nya Mark sudah separah ini.

Maklum Yeri juga lagi banyak pikiran jadi gak begitu fokus isi group chat pas Hendri ngajak ke vilanya.

Seketika Yeri lupa kalau besok ulangan sosiologi. Pikirannya langsung diisi oleh Mark malam ini.

"Ya Allah... gue tahu dia emang lagi stres tapi gue gak tahu kalau dia separah ini, Can?" ujar Yeri gak percaya. "Seorang Markus dan kamar berantakan adalah hal yang gak pernah disatuin anjir."

"Ya gitu dah, Kak. Makanya gua gak tega. Ini gua beliin dia martabak aja biar dia makan. Dia makan juga jarang anyiiing jadi kerempeng kayak Hengki."

"Ih, mau ikut gue Can kalo ke rumah Mark. Abis ini Indomaret aja kita beli minumnya, gue yang bayar deh."

"Sok atuh, ke Markonang kita." ajak Haidar. "Ih baik bener lu mau bayarin minum. Bayarin UKT kuliah gua nanti juga dong, Kak."

●●●●●

Di komplek ini, Mark dan Yeri lah yang paling akrab dengan Haidar. Ketika masih kecil, mereka yang paling sering main bareng karena orang tuanya Haidar khawatir kalau Haidar diajak main yang ekstrim-ekstrim sama Lucas, Hendri dan Dejun.

Padahal mah sama aja, Haidar juga borokokok.

Lama-lama Haidar juga akrab kok sama yang lain. Tapi emang Mark dan Yeri yang paling klop sama dia. (Ada satu lagi Herin, tapi anaknya sudah pindah ke Inggris.)

Makanya mereka bertiga punya panggilan masing-masing. Markonang, Myemim dan Ecan.

Markonang ide dari Haidar. Soalnya Haidar gak terima nama Mark terlalu bule jadinya dia panggil Markonang biar kayak orang lokal. Kalau Myemim dari Mark, dulu Mark gak bisa panggil 'Yeri' soalnya. Kalau Ecan itu panggilan dari Yeri, Haidar mirip Dakocan kata Yeri.

Haidar mengetuk pintu rumah Mark. "MARKONAAAAAANG,"

Beberapa menit kemudian Mark membuka pintu rumahnya. Betapa kagetnya lelaki itu begitu melihat ada dua muda-mudi di depan rumahnya.

Tanpa dipersilahkan, Haidar dan Yeri memasuki rumah Mark. Mereka langsung duduk di karpet dekat sofa.

"Kenapa nih...." tanya Mark menghampiri mereka.

"Duduk." perintah Yeri.

Mark masih berdiri dan bingung harus apa. Seingat dia tadi cuma Haidar yang akan mampir ke rumahnya karena di-chat. Tapi sekarang tiba-tiba ada Yeri.

"Duduk, Mark." perintah Yeri lagi. Sedangkan Haidar sibuk membuka bungkus martabak telor.

"Gua ambil gelas dulu," Haidar pun ke dapur untuk mengambil gelas.

Mark menggaruk telinganya dan duduk di sebelah Yeri. Panik dia kalau misalnya Yeri tahu dia lagi banyak pikiran.

Yeri dengan cepat mengambil tangan Mark yang duduk di sampingnya, yang mana hal itu membuat Mark terkejut. Perempuan itu kemudian melingkarkan jempol dan jari tengahnya di lengan Mark, tepat ketika Haidar datang membawa tiga gelas minum.

"CAN BENERAN KURUSAN ANJIRRR!" seru Yeri. "Kemarin tuh lingkar lengannya segini, sekarang jadi segini!!!! Berkurang 2 milimeter!!!"

"Kan udah gua bilang apa, Kak!" ujar Haidar sambil menuangkan Fanta ke tiga gelas.

Mark baru saja ingin bertanya tetapi Yeri sudah menjewer telinganya duluan.

"AAAAA A A SAKIT SAKIT!" Mark meringis begitu Yeri menjewer telinganya.

"AAAAAHHH LO TUH KENAPA GAK BILANG SIH KALO LAGI CAUR GINI!!!!" omel Yeri. "Lo tuh manusia, bukan dewa, tai!!!" lanjutnya sebal.

"Hajar terus Kak Yeeer, hajaaar!" Haidar mengompori.

"AAAA A A IYA LEPASIN DULU INI SAKIT!!!" keluh Mark yang kemudian Yeri turuti untuk melepaskan jewerannya.

"KAN UDAH GUE BILANG, ISTIRAHAT!!! Lo tuh ketua, bego, bukan budak!!!" omel Yeri. Kali ini pundak Mark yang dipukul.

"HAJAR KAAAAK, KASIH TAHUUUUU!" kompor Haidar sambil mengunyah martabak.

"Gue tahu lo pinter dan serba bisa tapi gak gini anjriiiit. Gak usah semuanya lo kerjain!! ARGH KESEL GUE SAMA LO, MARKONAAAAAANG!!!!"

"TAKOOOL TERUS KAAAAK, EMANG KETUA TOLOL." seru Haidar masih mengunyah martabak.

"AAAA A A SAKIT UDAH YER STOP PUKUL GUA,"

Yeri membuang napas kasar. Wajahnya sangat sebal sampai ia melipat tangannya. Sebal banget dia sama Mark yang ini.

Mark mengelus-elus tangannya yang sedari tadi digebukin Yeri. Kemudian lelaki itu berkata ke Haidar, "Kok lu cepu sih Can? Kan gua bilang gak usah kasih tahu siapa-siapa,"

Haidar cuma mengangkat bahu.

Sedangkan Yeri gregetan. "Eh, masih untung Ecan bilang! Kalo enggak lo udah gila karena semuanya dikerjain sendiri." Yeri mengomel lagi dan memukul Mark lagi.

Haidar yang sedang menyeruput sodanya pun mengangkat jempolnya. Tanda setuju sama Yeri.

"Ah, gua tuh gak enak juga sama lu, Myemim. Lu sendiri kan juga lagi stres sama proker Saman lu kan? Gua gak mau membebani lu dan yang lainnya...." jelas Mark.

Yeri berdecak. Perempuan itu kemudian mengambil sepotong martabak dan langsung menyodorkannya ke Mark. "Makan."

Mark malah bengong memandangi potongan martabak itu.

"Ck, makan!" Yeri pun langsung menyumpal mulut Mark dengan martabak itu secara paksa yang membuat Mark malah menjauhkan wajahnya. Untungnya tetap dimakan itu martabak.

"Iya, iyaaa. Ini gua makan," balas Mark pasrah lalu mengambil martabak itu dan memakannya.

Yeri lalu ikutan mengambil martabak dan memakannya. Perempuan itu menghela napasnya panjang.

"Iya, gue stres karena proker Saman gue dananya kurang, sponsor pun belom cukup buat nutupin. Masih ikut lomba juga, belom lagi ulangan harian ditambah les. Tapi seenggaknya gue tahu diri buat istirahat dan gak maksain diri gue sendiri." tutur Yeri.

Mark dan Haidar mendengarkan.

"Mark, gue tahu lo ketua dan gue pahaaaaaaaam banget betapa bertanggung jawabnya elo. Tapi tolong sayangin diri lo juga. Jaga pola makan lo, istirahat yang cukup, main sekali-kali.

"Jangan kayak Lucas dulu jarang makan sampe sekarang punya asam lambung yang gak boleh telat makan. Gih sana tanya Om Budi gimana Lucas pas dia masuk rumah sakit gara-gara gak makan."

Mark mendengarkan ceramah Yeri dengan seksama. Ia lantas teringat memori ketika Lucas masuk rumah sakit karena makan cuma sehari sekali. Yang membuat kawannya itu dirawat inap seminggu.

"Ya Allah, untung besok Jumat kita ke vila Aheng. Kalo enggak, lo kayaknya gak cuma tidur di kamar mandi deh, Mark. Tapi tidur di motor juga. Ih amit-amit jangan sampe!" tutur Yeri lagi.

"Ah! Sayang gua gak bisa ikut besok ke vilanya Hengki!" timpal Haidar.

"Kenapa lo gak ikut?" kata Yeri seraya menyodorkan minuman ke Mark dan Mark meminumnya.

"Mau cari obat patah hati gua," jawab Haidar.

Mark dan Yeri seketika langsung memandangi Haidar bingung.

"Gak deng, sebenernya mau ngiter-ngiter Jakarta ama geng gua." jawabnya lagi. "Ya tapi sekalian ngobatin patah hati sih,"

Yeri terkekeh, "Kenapa hati lo emang? Diselingkuhin sama cewek lo?"

Haidar mengambil martabak untuk memakannya, "Kagak, Mim. Sedih dah kalo gua ceritain,"

Giliran Mark yang bertanya, "Kenapa si Soraya? Putus?"

Haidar mengangguk.

"HAH, KOK BISA?" tanya Yeri dan Mark kaget bersamaan.

Haidar lalu tertawa, "Sedih gua, hahahaha."

Mark dan Yeri yakin tawa barusan adalah tawa miris.

"Cewek gua—ah, mantan gua maksudnya. Dia kan anaknya anak belajar banget. Jadi sama ortunya kagak boleh pacar-pacaran." jelas Haidar dengan nada sendu.

"Terus... ketahuan?"

Haidar mengangguk, "Iya. Ketahuan dia pacaran ama bokapnya, dipaksa sutup gua sama dia. Sayang banget gua padahal sama Soraya."

Yeri dan Mark kontan saling berpandangan. Mereka berdua kasihan dengan Haidar yang mereka anggap adik sendiri. Mereka berdua juga adalah saksi betapa Haidar menyayangi perempuannya—walaupun Haidar masih suka secara gak sengaja ganjen sama cewek lain, tapi Haidar setia kok.

"Ya udah lah tapi, we are young, wild and free kan ceunah. Cewek mah masih banyak, bisa cari lagi." kata Haidar sok menguatkan diri. Padahal hatinya lagi hancur.

Yeri kemudian mengambil gelas Haidar, dan mengisinya dengan air mineral yang tadi juga mereka beli.

"Nih, minum."

"Apaan nih kenapa jadi air?"

"Minum. Biar pas lo nangis gak dehidrasi."

Haidar kemudian tertawa, tetapi beberapa menit kemudian menangis.

Akhirnya, malam itu mereka bertiga habiskan untuk saling menguatkan masing-masing.















Continue Reading

You'll Also Like

72.1K 7.5K 38
Sebagai seorang Mahasiswa banyak sekali kekurangan yang dirasakan, kurang tidur, kurang duit, kurang berat badan, kurang kasih sayang juga ada. Star...
472K 5K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
40.2K 4.4K 25
"Duh, anjir ngapain sih gue ada di sini?" "Bisa ngga sih, kita sehari aja engga berantem?" "Gue suka sama lo." "Meski nanti KKN udah berakhir, Gue ma...
10.7K 1.3K 32
[COMPLETED] Selain bangunan sekolah yang bagus dan fasilitas sekolah yang sangat memadai, siswa-siswa baru begitu penasaran sama DUA ORANG INI pas ma...