"Kita menikah atau mari berhenti saling bertemu."
Kalimat itu terngiang di benak Lentera. Kalimat ajakan yang mutlak tanpa ada cela untuk Lentera bernegosiasi lagi. Ehm, sayangnya, perempuan itu tanpa pikir panjang menyetujui pilihan terakhir yang diberikan oleh Gilang. Bagi Lentera, keputusannya juga mutlak. Titik. Tak ada lagi negosiasi yang mampu menyelamatkan hubungan mereka. Pada akhirnya, mereka akan saling membenci, menyakiti, dan enggan saling bertemu.
Lentera menulis judul artikel di atas kertas. Hari ini, ada karyawan baru yang ditempatkan untuk posisi penulis artikel drama. Sesuai dengan kualifikasi yang dicari oleh HaloNona, perempuan ini suka menulis review mengenai Drama Korea di blognya. Ulasan yang ditulis pun cukup unik, sehingga Deenar memutuskan untuk menerimanya. Namanya Lembayung. Anaknya ayu, kulitnya kuning langsat, tatapannya teduh, dan bibirnya berwarna dadu meskipun tidak memakai riasan. Lentera menuliskan judul artikel yang akan dikerjakan oleh karyawan baru ini, sebelum dia melepaskannya untuk mencari tema sendiri.
Pena Lentera terhenti beberapa detik. Pandangannya fokus pada rangkaian huruf di ujung penanya. Berhenti. Itu yang tertulis di sana. Satu kata yang membuat Lentera uring-uringan, serta perasaannya yang berat.
Mari berhenti saling bertemu.
BAB 21 dan 22 bisa dibaca di Karyakarsa
https://karyakarsa.com/wulankenanga/before-wedding-bab-21-dan-22