Lump In your Troath [PROSES R...

By Nanauykk

1.7K 576 221

PROSES REVISI "Even a strong boy can cry just because of a girl" Kala seorang laki-laki sudah mencintai satu... More

✿ Prolog ✿
✿ Crazy Friend ✿
✿ First Love ✿
✿ Handsome ✿
✿ Lupa ✿
✿ He's not my boyfriend ✿
✿ Is it possible? ✿
✿ Misi Rahasia ✿
✿ True Nature ✿
"Terungkap"
✿ Girlfriend Or Friend? ✿
✿ Problem ✿
✿ Gengster ✿
✿ Nostalgia (?) ✿
✿ Not A Joke ✿
✿ Fault ✿
✿ "My Heart Is Broken" ✿
"Complicated"
✿ Light ✿
✿ Broken By Love ✿
✿ Difference ✿
✿ Here ✿
"Awal yang baru"
"Playboy"
"My Hero"
"L0V3"
"Revenge For Ex"
"Light Garden"
"About Feelings"
"proximity"
"You Love Me?"
"Punishment"
"Sad Cry"
"Graduation"
"Happiness"
"Answer"
"Wedding-End"

✿ Sorry ✿

49 20 3
By Nanauykk

"Maaf Alicia," gumam Zero merasa bersalah pada dirinya sendiri, bagaimana ia bisa lupa akan janji yang ia buat bersama Alicia.

Zero mengendarai motornya ke jalan menuju sekolah dengan cepat, bahkan saat ia sudah sampai pun sekolah sudah ditutup rapat. Penjaga sekolah yang memiliki jam shif malam disana bilang tidak ada siapapun, dengan yakin ia berujar bahwa seisi ruangan kosong.

"Lantas? Dengan siapa Alicia pulang?"

Zero ragu jika Aldo yang menjemput nya, kalau iya pasti Aldo sudah datang kerumahnya dan ngamuk-ngamuk karena membiarkan Alicia sendirian.

Zero kembali mencari gadis itu kemana-mana, ini sudah sore sekali, pemuda itu sudah membayangkan bagaimana jika para laki-laki bejat yang ditemui Alicia melakukan sesuatu padanya.

"Bodoh banget gue! Napa harus lupa segala sih! Kalau sampai terjadi apapun dengan Alicia, gue gak bakal maafin diri gue sendiri!"

Zero melantunkan doa, sambil matanya menatap tajam seisi trotoar, meneliti satu persatu wajah para pejalan kaki.

"Ya Tuhan....tolong lindungi Alicia dimanapun ia berada..."







"A-alicia!?"

Dari arah yang berlawanan, Zero menangkap seorang gadis berbalut seragam yang tengah berjalan.

Setelah memastikan itu benar, Zero melihat kekanan dan kekiri, setelah dipastikan tidak ada kendaraan lewat aku pun menyebrang.



[Zero POV]

Aku memarkirkan motorku tak jauh dari posisi Alicia berjalan.

Aku berlari menghampiri nya, Alicia lalu melihatku dengan tatapan lelah dan mungkin saja bercampur marah.

"Al kamu gak.." Belum sempat aku bicara dia menginjak kakiku dan menjewer telingaku.

"Au! Au! Au! Sakit Alll!!!"

"Bagus ya pulang nggak bilang bilang, mana janji Lo pulang sekolah? kalau mau pulang duluan bilang jangan buat gue nunggu pagam!" Katanya seraya melepaskan cubitan telinga.

Aku lantas memegang telingaku yang dijewer Alicia barusan untuk memastikan masih berasa ditempat nya.

"Maaf Al, tadi gue lupa ada janji sama Lo, ya udah gue nganterin Shella pulang kasihan dia nunggu." Jelasku.

"Iya gus faham, gue gak ngelarang Lo buat bucin sama pacar Lo, bahkan jadi babunya pun gue gak peduli, tapi Lo punya otak kan nying? Kalau ada apa-apa tu bilang, angkat telfonnya, gue gak bakal sekesel ini!" ujar Alicia mulai sedikit meredakan amarahnya.

Tak apa disini yang salah aku.

"Telfon nya jangan off, biar ah...tau ah Lu gak bakal ngerti!" Alicia terlihat marah dan kecewa padaku sampai sampai ia tak ingin melanjutkan kalimatnya.

"Ya Al, maaf ya..."

Alicia tak menjawabku dia memalingkan wajahnya dan terus berjalan, dan aku pun memutuskan untuk mengikutinya dari belakang.

"Lo marah ya?" Tanyaku pelan, memastikan kalimatku tidak menyinggung titik api didalam diri gadis ini.

"Liat aja sendiri gue lagi marah atau lagi bahagia?" jawabnya ketus.

"Maaf Al..."

"Maaf untuk apa? toh itu juga salah gue, udah tau temen gue punya pacar, malah gue usik."

Sikap Alicia yang seperti inilah yang benar benar membuatku semakin tambah bersalah.

"Al ayo pulang bareng gue,"

"Gak!"

"Lo capek kan? Kelihatan lohh."

"Gak!"

"Al sebentar," kataku meraih lengan tangan Alicia, mengakibatkan langkah gadis itu terhenti untuk sesaat, Aku terkejut melihat lengan tangannya yang terlukis polesan merah merona.

"Lo kenapa Al? Lengan Lo luka-luka gini." Kataku Khawaktir.

"Gak apa apa kok cuma luka kecil doank," katanya dengan kasar melepaskan diri untuk kembali berjalan.

"Al..ayo pulang bareng gue, gak baik anak gadis jalan sendiri," bujukku tak ingin menyerah.

"Gak!"

Terus saja aku menerima jawaban yang serupa, tapi bagaimanapun Aku harus mengajaknya pulang bersama ku, dia adalah sahabatku dari kecil aku tak bisa membiarkannya jalan sendirian jam jam sore begini.

"Alicia ayo..." Kataku lagi lantas memegang pundaknya.

"Enggak Zer! gue bisa pulang sendiri!" teriaknya dengan suara serak, sepertinya ia haus.

"Alicia aku minta maaf," kataku mulai menggunakan bahasa formal.

"Lo enggak salah Zer," lirih Alicia.

Tiba-tiba Alicia hampir terjatuh, aku terkejut dan dengan cekatan langsung memegang pundaknya.

"Al? Alicia, Lo kenapa?" tanyaku mulai Khawaktir wajahnya terlihat pucat dan kurang bertenaga.

"Enggak zer, aku nggak apa-apa," katanya berusaha berdiri namun hampir jatuh lagi.

Tanpa banyak basa-basi aku langsung menggendongnya dengan bridal style.

"Z-zer! a-apa..yang kou lakukan!?" katanya dengan suara parau, tampaknya tenggorokan Alicia kering.

"Udah diam," tekanku sambil berjalan mencari tempat untuk Alicia beristirahat.

Tak lama kemudian kulihat sebuah kursi panjang berwarna putih, aku lalu menurunkan Alicia di sana.

"Sebentar Lo tunggu disini," aku bergegas ke warung terdekat, membeli sebotol air mineral, kapas dan obat luka, untung aku sempat menaruh uang disaku celana.

Setelah aku membayarnya, aku kembali ke tempat dimana aku meninggalkan Alicia.

"Ini diminun, entar Lo dehidrasi," kataku membantu meminumkannya pada Alicia.

"Pelan-pelan."

"Aku bisa sendiri," kata Alicia mengambil alih botol air mineralnya.

Sementara itu aku mengambil obat luka dan kapas yang tadi sempat aku beli tadi.

"Sini tangannya..."

"Ngapain?"

"Udah sini!"

Alicia pun menjulurkan tangannya, aku lalu membersihkan luka nya dengan air tadi baru aku obati.

"A-a-au s-sakit zer," rintih Alicia dengan suara pelan.

"Tahan napa, Lo sih pakek jatuh segala!"

"Ya gue kan buru-buru gak sengaja lewat gang biar cepet eh malah ada orang-orang menakutkan lalu ngejar gue, ya gue larilah Lo mau gue diapa-apain!?" tekan Alicia sedikit membentak.

"Kenapa Lo nggak pesen ojek online?"

"Sinyal nya buruk, gagal koneksi."

Aku sungguh merasa bersalah, harusnya tadi aku jangan sampai lupa, dan kenapa handphone ku silent jadinya malah gini.

"Gue minta maaf, gara-gara gue Lo juga yang luka," kataku, selesai mengobati luka Alicia.

"Kan gue dah bilang bukan Lo yang sal-"

"Sudah Al, gue yang salah gue minta maaf" kataku penuh nada penyesalan.

"Hulf iya sudahlah gue udah maafin Lo."

"Nah gitu dunk," kataku menghela nafas lega.

"Tapi....."

"Hm?"

"Antar gue ke Mall gue mau beli sesuatu," bisik Alicia.

"Beres itu mah!"

"Shella diajak juga gih, nanti cemburu lagi, sekalian kalau mau ke mall bareng," kata Alicia, ternyata ia masih memikirkan perasaan Shella jika aku hanya berduaan dengannya, sungguh Alicia adalah sahabat yang pengertian.

"Lah nanti kesana Lo nya gimana?" tanyaku.

"Itu mah masalah nanti, ajak aja dulu."

"Oh, oke."

Aku merogoh kantongku, dan ya aku lupa kalau handphone ku didalam tas yang sudah menempel pada ruangan rumah.

"Ee.. Al,"

"Apa?"

"Pinjem hp dunk, hp ku ketinggalan hehe.."

"Kebiasaan dah Lo," kata Alicia mengeluarkan hp nya.

"Hehehe," tawaku sambil menerima hp nya,akupun lalu mencari nama Shella lalu menelfonnya.




Shella : "Halo al, ada apa?"

Me : "Ini zero shell, aku pinjam hp nya alicia,"

Shella : "oh itu kamu say? iya say ada apa?"

Me : "Begini besok kamu aku ajak ke mall mau gak."

Shella : "emm, bukannya tidak mau say, tapi aku lagi ada acara keluarga, maaf ya say"

Me : "oh tidak apa-apa kok Shell, ya sudah aku tutup ya telefonnya."

Shella : "iya say, Love you"

Me : "Too..."

Aku lalu menutup telefonnya dan memberikannya kembali pada Alicia.

"Bagaimana bisa gak?"

"Katanya ada acara keluarga."

"Oh..ya sudah besok Lo antar gue," kata Alicia.

"Siap bos!"








"Sekarang pulang yuk, keburu malem," ajakku kemudian yang melihat langit kian menggelap.

Alicia mengangguk lalu berdiri.

"Masih kuat jalan nggak?" tanyaku.

"Masih kok Zer," balas Alicia.

Lalu kami pun berjalan ke tempat aku memarkirkan motor tadi.

"Ini dipakai helm nya" kataku memberikan helm nya pada Alicia.

"Iya."

Karena hari sudah hampir malam, aku memutuskan untuk melepas jaket ku, lalu ku berikan pada Alicia.

"Pakai aja nanti Lo kedinginan lagi," kataku.

"Lah Lo?"kata Alicia.

"Gue? Ck gue mah laki strong!" kata ku sambil menyisir rambut ke belakang menggunakan tangan dengan penuh gaya.

"Serah dah," kata Alicia memukul pelan pundak ku.

Aku tertawa kecil.
Aku lalu mengendarai motorku,dan mengantar Alicia ke rumahnya yang letaknya di depan tempat tinggal ku sendiri.

Dan besok...
Aku harus mengantar Alicia ke Mall...





















______________________________________
Terimakasih telah membaca 😊🙏

Thank you for reading (>▽<)
Jangan lupa Vote sebelum lanjut agar aku semakin bersemangat.

Share ke teman-teman? Bolehhh

Follow juga yuk acc @Nanauykk
Agar tidak ketinggalan info-info mengenai cerita✨

|Salam Manis : Nana❤️

Continue Reading

You'll Also Like

30.3M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
8.3M 517K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 108K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...