Gilang tak bisa tidur.
Lelaki itu mencoba memejamkan matanya. Tapi, berkali-kali pikirannya tertuju pada Lentera. Lalu, dia bangkit dari tempat tidurnya, menurunkan kedua kakinya, kemudian mendesah. Dia mengacak-acak rambutnya sendiri dengan gusar, menyesali keputusannya tadi sore. Seharusnya, dia tak membiarkan Lentera berdua saja dengan Raka.
Tadi sore, Gilang dan Lentera mendapati Raka berdiri di depan rumah Lentera. Lelaki itu, jelas sedang menunggu Lentera. Pada bahu kanannya, Raka membawa tas ransel, pandangannya lurus ke bawah.
BAB 17 dan 18 bisa dibaca di KARYAKARSA
https://karyakarsa.com/wulankenanga/before-wedding-bab-17-dan-bab-18