Five or Nothing (Yeri x 99l N...

By starofmilkyway

211K 44.6K 17.5K

Punya temen seperkoncoan kayak Mark, Lucas, Xiaojun dan Hendery itu gak seindah seperti yang orang-orang kata... More

Prolog: Pancabintang
Aud dan Empat Begundal
Mr. Can-Do-It-All dan Tetangga Tiga Rumah
Si Musisi dan Ikon Baru Sekolah
Kuda Tomplok dan Warjok
Kapten Basket dan Teman Berjuang
Saatnya bersinar
Bukan Anak Indie
Ada Yang Baru
Lomba Esai
Kehidupan Normal
Dasar Netizen
Pasca UAS dan Liburan
Kembalinya Yerikha
Almost Paradise
Kado
Yanuar
Turnamen
Akhirnya!
Dipanggil Terus
Her Top Secret
Brother
Trio Sedang Rapuh
Vila Aheng - BYUURR
Vila Aheng - Terkuak
Vila Aheng - Keluhan Batin
"Pernah, Gak?" - Mark
The Lontong Sayur Guy
Salah Satu Alasan Kembali
Habis Makan Nyamuk
Kesal Tanpa Alasan
Kepikiran
Yang Sebenarnya Cemburu
Bukan Berantem
"Pernah gak?" - Dejun
Tapi Baikan
Lucas Labil
Di Ruang BK
Deadpool dan Chris Evans
Saya Tertarik
Yang Mana?
Butuhnya Satu Hendri
Huru-hara Lomba Tari Saman
First Love Atau Bukan?
"Pernah gak?" - Lucas
Keputusan Untuk Sebuah Pilihan
"Update Barengan Yuk"
Curhat Bersama Leon
Gak Normal
Semuanya Dekat
Pelik Yang Ini, Pelik Yang Itu
Garis Terdepan
Satu Lagi Pemendam Perasaan
Study Tour
SKJ (Studytour Kagak Jelas)
Agit dan Perubahan
Rasanya Ada Yang Kurang
Pertemuan Singkat
Salah
Menerka-Nerka
If I Bleed, You'll Be The Last To Know
"Pernah gak?" - Hendri
Little Chit-Chat
Bu Lala dan Pak Lili
5/5
Two Sides
Boys Corner
"I'm Sorry."
Karena Bakiak, Jatuh Cinta
Onederful Fest
It Is Pancabintang!
Another Liar
How A Wallflower Has Turned Into A Lion
The Elephant In The Room Between The Two of Us
Si Pengamat dan Pendengar
Everything Has Changed
Should He Regret It?
Nosebleed
Memperbaiki dan Memulai Kembali
Penghujung SMA
Epilog: Five Or Nothing
The Fifth Season

Menolak Tawaran

2.8K 626 174
By starofmilkyway

Di sekolah Yeri, sekolahnya punya satpam yang mukanya galak dan bikin anak-anak takut kalau terlambat masuk sekolah, sebut saja Pak Lili suaminya ibu kantin si Bu Lala. Karena kalau udah jam 06:30 gerbang ditutup, ya ditutup. Gak ada tuh yang namanya rasa belas kasihan sama murid. Mau muridnya udah keringetan sampai melas juga Pak Lili gak ada rasa iba sama mereka-mereka.

Gak heran Pak Lili dapat julukan "Penjaga Gerbang" karena terdengar seram dan sakral aja gitu.

Terus ada gak sih murid yang akrab sama Pak Lili sang Penjaga Gerbang ini? Jawabannya ada.

Siapa lagi kalau bukan Hendri.

Kok bisa sih? Gak tau juga. Namanya juga Hendri. Apa aja bisa terjadi.



tetanggaku rezekiku (5)

Yeri
demi tuhan aheng lo yg protes kita gak punya nama grup tapi lo sendiri yg suka ganti2 nama grup ARGH ANEH BGTSIH

Yeri changed the group name into Pancabintang.

Hendri
wkowkowkowkok

Yeri
LO DMN AYO BERANGKAT

Lucas
mau kencan kemane lu berdua

Hendri
kepo deh km

Yeri
dih
inten anjir kencan apaan masa sama modul

Lucas
elah
GO aja sini

Yeri
eleuh
aheng lo dimana

Hendri
gue lagi main catur ama lili

Yeri
hah lili mana?

Hendri
satpam

Mark
anjir main lili lili aja lu hen

Dejun
marahin tuh pak ketos marahin aja emang kebiasaan songong

Hendri
ampun bang indie

Dejun
basi anjing

Hendri
WKWKWKWK
yer gue lagi asik nih lo bareng dejun aja dia inten hari ini

Dejun
udah ngatain, sekarang lu menyerahkan jobdesk lu sebagai supir ke gua tai

Yeri
jadi lo gak mau gue tebengin de

Dejun
g

Yeri
fakudesu
btw cepet ayo please gue mau makan bakso sana dulu gue belom makan siang T__T

Lucas
kenapa gak kantin aja sini gua di kantin

Yeri
ngidam bakso gw dari semalem

Lucas
oalah udah berapa bulan debay nya

Yeri
AAAAA BERISIK
odeee ayooo aaaaa gue butuh makan ini kalo gue nambah kecil gimana

Dejun
iyeee bawel
parkiran sokin lewat 5 menit gua tinggal

Yeri
SIAP BANG INDIE

Mark
WKWKWKWKWKWK



Menelantarkan sohib sendiri cuma buat main catur sama satpam sekolah. Siapa? Cuma Hendri doang.

"Ini kamu main catur sama saya apa gak ada ekskul atau les?" tanya Pak Lili ke Hendri yang BENERAN MAIN CATUR DI POS SATPAM. Elah.

Hendri kemudian melihat jam tangannya, "santuy, Pak. Masih sejam lagi inten," ucap Hendri santai mengingat jarak tempat bimbelnya gak sampai 2 kilometer dari sekolah.

Kemudian Bu Lala, istri Pak Lili datang mendatangi pos satpam yang di dekat gerbang itu dengan segelas kopi hitam dan segelas kopi good day.

"Ai sia, malah main catur," ujar Bu Lili geleng-geleng. "Nih, kopi item buat Bapak, good day buat kamu Hendra."

"Hendri, Bu." koreksi Hendri seraya menerima segelas minumannya dari ibu kantin yang akrab sama dia.

"Oh iya, Hendri! Maap ketuker namanya kamu sama anak kelas 12 Ibu teh,"

Gak lama, Yeri keluar dari lorong utama sekolah dan berjalan menuju parkiran dan pemandangan tersebut terlihat oleh Bu Lili.

"Tuh si Eneng sodaramu udah ke parkiran loh Hen,"

"Loh, kalian sodaraan?" kata Pak Lili kepo.

Hendri nyengir, "Henteu, Pak. Si Ibu aja ini yang lebay," canda Hendri. "Biarin aja, Bu. Emang tadi saya suruh bareng Arjuna ke Inten-nya." sambung Hendri ke Bu Lala.

Bu Lala mengangguk, "Ooo, tumben gak bareng?"

"Saya mau nemenin si Bapak main catur, Bu. Kasian si Bapak kesepian katanya kalo gak ada saya."

"Aih, aya-aya wae maneh mah, Hen!"

●●●●●

Kelas bimbel Yeri dan Hendri sudah selesai tepat jam 8 malam. Seperti rutinitas biasa sejak kelas 10 setiap pulang les, pasti Yeri nebeng ke Hendri.

Hendri gak keberatan sih karena ya kan sekalian namanya juga searah. Sebagai parasit motor Hendri juga Yeri gak keberatan kalau disuruh tanggung bayar bensin, bahkan Yeri gak keberatan kalau misalnya tiap pulang les dia suka dibawa ke warjok. Itu tuh, basecamp-nya Falcon si geng sekolah.

"Yer, warjok dulu ya. Ada perlu gue," ujar Hendri ketika mereka sedang berjalan ke parkiran motor.

"He em," Yeri mengangguk pasrah.

"Bawa jaket gak lo hari ini?" tanya Hendri.

Yeri menggeleng, "enggak."

"Yaudah nih, pake hoodie gue,"

Yeri menurut. Bagi Yeri, sudah aturan tak tertulis dari Hendri kalau mereka ke warjok Yeri harus memakai jaket atau cardigan atau apapun itu bentuk outernya.

Bukan biar stylish sih, buat mengurangi risiko aja. Karena Hendri paham betul teman-teman gengnya itu gak semuanya punya pemikiran baik ke perempuan. Ya tau lah, anak tongkrongan gimana. At this point Yeri bersyukur sahabatnya ini termasuk anak baik-baik di sana.

"Ih anjir bau keringet," protes Yeri setelah mengendus kerah hoodie Hendri. "Mandi gak sih lo,"

"Banyak omong bocil, cepet naik."

Padahal bukan bau keringet doang sih... Hendri suka gigitin kerah hoodienya... jangan bilang-bilang Yeri ya....

Motor Hendri meluncur di jalan ibukota pukul delapan malam itu. Jarak warjok dari sekolah maupun tempat bimbel mereka gak jauh banget sih, tapi gak dekat juga. Mungkin bisa memakan waktu 10-15 menit kalau gak ngebut.

Ketika sudah sampai ke warkop yang masih diisi murid-murid SMA yang merupakan geng tongkrongan Hendri itu, Yeri mengekor Hendri turun dari motor dan berdiri di belakangnya.

Jujur ini mah Yeri masih suka deg-degan kalau diajak ke sini soalnya selain bau rokok, bau indomie, bau kopi, dan bau kartu remi, isinya mayoritas ya laki-laki yang sifat-sifatnya belum Yeri kenal.

"Oi Hengki, bawa Yeri lu," sapa Hangga begitu Hendri masuk. "Hai, Yer,"

"Hai, Hang," sapa balik Yeri. Ah, untung Hangga teman sekelasnya yang juga merupakan ketua geng sedang berada di sini. Jadinya gak was-was banget deh Yeri.

Lalu Yeri melihat pemandangan salah satu anak Falcon sedang duduk tergeletak di sofa pojok dengan keadaan wajah babak belur dan sedang diobati Bibi pemilik warkop ini. Kalau Yeri gak salah, kayaknya sih anak band dan dari jurusan IPA.

"Lah kenapa itu si Helmi bonyok?" tanya Hendri ke Hangga.

Oooh, Helmi namanya. Ujar Yeri dalam hati.

Hangga melirik sekilas lalu mengangkat bahu, "Abis gua hajar, soalnya gangguin Syifa mulu si bangsat."

Duh, Yeri merinding dengernya. Beda sama Hendri yang malah ketawa-tawa seakan-akan itu hal yang udah biasa.

Lalu Hendri sama Hangga mengobrol seputar hal tentang hang out kalau Yeri gak salah dengar. Yeri juga dengar mereka menyebut sesuatu seperti 'billiard' dan 'lusa'.

"Loh, ada Yeri?"

Yeri menoleh ke asal suara yang ternyata berasal dari Dino, salah satu anggota Falcon dan saingan Mark di pemilihan ketua OSIS lampau.

"Eh, Dino," sapa Yeri.

"Yah, baru banget temen lo si Donna balik tuh tadi dari sini," kata Dino.

"Ngapain si Donna ke sini?"

"Gak tau dah tadi ngapain dia," jawab Dino.

Kemudian Hendri berbicara, "Yaudah, lusa ye jadi,"

"Iyeee lusa." ujar Hangga, "ikut gak Yer lusa?" tanya Hangga ke Yeri.

Yeri bingung, "hah? Apa?"

"Lusa kita mau main billiard, ikut gak?" ajak Hangga lagi.

Yeri kontan memandangi Hendri, tanda meminta penjelasan atas ajakan yang tiba-tiba itu. Belum sempat Hendri merespon, Dino sudah menimpal.

"Ikut aja, Yer. Angkatan kita doang, kok. Ada Donna sama cewek-cewek yang lain." Tambah Dino yang makin persuasif.

Yeri tampak berpikir dengan ajakan yang tiba-tiba ini. Memang sih, ada temannya yaitu Hendri dan juga Donna di Falcon ini. Tapi tetep aja... anak tongkrongan tuh masih punya citra 'sangar' di kepala Yeri.

"Hnngg... gimana Heng?" Tanya Yeri ke Hendri.

"Ya... serah lo?" jawab Hendri.

"Buset, emangnya Hendri bapak lo ya pake izinnya ke Hendri," ucap Dino.

"Udeh ikut aje, kagak macem-macem kok kita. Kan makin rame makin seru," timpal Hangga.

"Hmm, gak janji ya gue...."

●●●●●

Akhirnya Yeri ikut Hendri hang out bersama gengnya Hendri itu. Ya Hendri gak masalah juga sih, walaupun tadi pas jemput Yeri agak riweuh sama outfit yang Yeri pakai karena kekecilan. Yeri bilang dia suka bajunya itu dari SD tapi yagitu bajunya emang udah kekecilan.

"Di Falcon siapa yang jago main billiard, Heng?" tanya Yeri begitu mereka sudah sampai di lokasi.

"Gue, lah." jawab Hendri dengan nada sombong.

"Ah, masa?"

"Dih, liat aja!" seru Hendri seraya memegang kepala sahabatnya itu masuk ke dalam.

Ternyata Hendri gak bohong perihal dia yang paling jago bermain billiard di antara teman-temannya. Sudah terhitung empat kali permainan dan Hendri menang berturut-turut.

"Ngalah Heng anjing!" Sungut lawan main Hendri, si Calvin yang biasa dipanggil Achang itu karena kalah telak dari Hendri.

Hendri yang barusan memasukkan bola berwarna biru tertawa meledek, "ah cupu lu, Chang."

Sedangkan Yeri yang cuma menonton ikutan ketawa-ketawa aja. Yeri menonton dan tertawa bersama Chaca, sahabat Yeri yang juga merupakan kekasih Calvin. Perlu digarisbawahi kalau Chaca dan Yeri ke sana cuma karena diajak, bukan resmi anggota geng.

"Putusin aja Cha si Calvin cupu gitu," ujar Yusuf, kompor bener ini cowok.

Yeri cuma menggeleng-geleng aja, karena lelah berdiri ia akhirnya berkata ke Hendri, "Heng, capek gue. Mau duduk,"

Mendengar perkataan Yeri demikian, Hendri langsung menyerahkan permainan selanjutnya ke Yusuf sehingga yang bertanding sekarang menjadi Yusuf melawan Calvin. Sedangkan Hendri dan Yeri berjalan ke sofa yang ada di pojok ruangan dan diisi beberapa teman-temannya itu.

Di sofa itu diisi Hangga, Donna, Dino, Nata dan Helmi. Sisanya ya kalau gak ngacir, main billiard, ya ngerokok di luar. Huft, untung Yeri kenal semua yang di sofa situ. Kecuali Helmi sih.

Hendri dan Yeri bergabung dan ikut mengobrol di sana. Banyak hal yang mereka bahas terutama Donna, Nata sama Yeri asik banget kan cewek kalau udah gosip. Ditambah Hangga yang kalau ngomong santai banget. Apalagi Helmi yang kalau cerita gayanya tengil dan ada Hendri yang suka ngelawak di sana. Seru banget dah tuh sofa kayaknya.

Mereka asik mengobrol, sampai akhirnya Hangga berkata, "Yer, lu join aja sini Falcon Angels. Diliat-liat lo nyambung dan selebgram juga kan kayak Donna sama Nata."

Yeri yang lagi mengunyah pangsit goreng tertegun mendengarnya, belum sempat Yeri menjawab, Hendri sudah menyerobotnya.

"Kagak ah, gak mau." Ujar Hendri.

"Lah yang ditawarin Yeri kok lo yang nolak sih?!" Seru Donna.

"Tau lu Hen, beneran kayak bapaknya Yeri lama-lama," tambah Dino. "Join aja sini Yer, lo tau kan gak semua orang bisa masuk sini," ajak Dino juga.

Kalau ditanya Yeri mau apa enggak, ya Yeri mah netral sebenarnya. Biasa aja. Tapi tetap, yang buat Yeri gak join geng sekolah adalah:

"Kagak usah, gak usah si bocil ini masuk Falcon." Tegas Hendri.

Yeri cuma senyum aja.

●●●●●

Pulang dari main billiard, Hendri sama Yeri ke Mekdi dulu soalnya laper kak dan pengen gibah.

"Anjir udah jam 11! Kayaknya gue dikunciin dah," seru Yeri begitu mereka sampai di sana dan mengecek ponselnya.

"Tinggal tidur di luar aja,"

"Gue getok lo ya, Kurniawan!"

Hendri tertawa kemudian menyahut, "ya udeh kalo dikunciin tidur di rumah gue aja elah kayak gak punya tetangga lo."

Mereka kemudian memesan makanan di restoran 24 jam itu dan duduk di kursinya. Yeri mengambil kentang goreng yang ia pesan berdua dengan Hendri dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membuka ponsel.

"Makan tuh taro dulu hapenya," ucap Hendri.

Yeri mendengus, ia kemudian meletakkan ponselnya dan mulai menyantap pesanannya yaitu PaNas Spesial.

"Hen,"

"Hm?"

"Kenapa lo beneran ngelarang banget gue masuk Falcon?" tanya Yeri, "not that I want to be in the gank so bad, just curious."

Hendri yang juga sedang menyantap menu yang sama kemudian menatap Yeri, "gak semua cowok sana anak baik-baik, Yerikha. You know that."

"Hmm, iya sih. Banyak kasus ya...."

"Lo gak liat kemarin Helmi dihajar abis-abisan sama Hangga? Ya walaupun emang Helminya tukang berulah sih." tutur Hendri. "Intinya too tough aja menurut gue buat lo."

"Iya... serem.... Tapi tadi kok biasa aja ya si Helmi sama Hangga? Kayak hal yang kemarin gak terjadi aja gitu pas kita ngobrol."

"Ya cowok mah emang gitu Yer, kalo masalah udah kelar yaudah kelar. Gak pake sindir-sindiran dan perpanjang masa aktif keributan."

Yeri manyun karena merasa kesindir aja gitu kan sebagai cewek tapi ya Hendri gak salah juga. Yeri meminum tehnya kemudian lanjut berbicara.

"Tapi jujur Hen, apa yang buat lo gak mau banget gue masuk sana? Kan di sana juga ada temen gue si Donna sama Nata,"

Hendri menelan makanannya, kemudian menatap wajah Yeri lagi, "ya Donna nih kan adeknya si Dimas, istilahnya si Dimas yang 'jabatan'-nya dulu tinggi lah di Falcon. Gak ada yang berani macem-macem ama Donna,"

"Oh iya ya, dia adeknya Dimas. Kalo Nata?"

"Lah dia sepupunya Hangga anjir masa lo lupa?"

Mulut Yeri membentuk huruf O dan mengangguk-angguk. Kemudian ia nyeletuk, "tapi Heng, kalo misalnya gue join nih, MI-SAL-NYA, kan ada elo juga buat bekingan gue tuh kayak tadi Donna-Dimas dan Nata-Hangga,"

"Yeh elu, gak liat ini badan gue cungkring anying," seru Hendri sambil menunjukkan lengannya yang kurus itu. "Gue anggota biasa doang di sana, image gue gak sangar kayak Hangga sama Calvin lah pokoknya."

Yeri tertawa sambil melingkarkan jemarinya di pergelangan tangan Hendri yang emang ceking banget dah.

"Ini kalo gue boxing, bukan gue yang ninju sandbag tapi sandbag yang ninju gue." Tambah Hendri lagi sambil nyengir.

Yeri setuju, "iya sih. Lo disentil Hangga juga langsung mental kayaknya."

Hendri tertawa dan mereka lanjut makan lagi.

"Intinya lo kalo di sana gak ada yang bener-bener jagain. It isn't I don't want to protect you but I clearly know I wouldn't win if it comes to punch someone's face." kata Hendri serius. "Gue juga gak gitu suka kekerasan sebenernya."

Yeri tersenyum, "iya, iyaaa. Ngerti kok gue. Makasih loh consideration-nya. Toh Lucas, Mark sama Dejun juga gak setuju gue join geng lo,"

"Pokoknya lo kalo ke sana harus sama gue dah, atau sama bocah tiga itu. For your information lo sering diomongin sama anak tongkrongan," ucap Hendri, "sama temen lo tuh yang cantiknya selevel dewa, si Jelita." tambahnya.

"Oooo pantes si Dino tadi nge-chat gue, ternyata gue sering diomongin."

"Hah? Nge-chat apaan?"

Yeri mengangkat bahu, "ya nanya doang sih, katanya udah sampe rumah dengan selamat apa belum."

"Jangan deket-deket ama Dino dah, naksir dia ama lo."

Yeri mengernyitkan dahinya, "emang kenapa kalo dia naksir gue? Perasaan dia anaknya gak macem-macem lo bilang waktu itu."

"Ya gapapa sih, gak cocok aja."

"Apanya gak cocok?"

"Dino anak rajin, lo anakonda."

"Ealah jancok."

Continue Reading

You'll Also Like

91.1K 12.1K 45
Orang bilang, saat paling bahagia itu adalah ketika bersama dengan orang yang paling kita cintai. Menghabiskan waktu bersama dan menjaga janji sehidu...
466K 46.7K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
2.5K 430 28
Emangnya bisa ya cowok sama cewek sahabatan doang tanpa ngelibatin perasaan? Ian dan Ila adalah salah satu contohnya. Kita akan tahu jawabannya dihar...
345K 45.4K 27
[END] Lee Taeyong, pengidap pyrophobia yang bertemu dengan si penguasa api takdir? Lee Taeyong x Jung Jaehyun ❗Boy x Boy ❗don't like? don't read!