Short Story SeulMin (Seulgi J...

By NyonyaPark95_

38.4K 5.3K 1K

Kumpulan cerita oneshoot twoshoot tentang Park Jimin dan juga Kang Seulgi More

My Silent Angle
My Silent Angle (End)
Look At Me
Look At Me
Look At Me
Look At Me
Look At Me
Look At Me
Look At Me (End)
Your Eyes Tell
Your Eyes Tell
Your Eyes Tell
Your Eyes Tell
Your Eyes Tell
Your Eyes Tell
Your Eyes Tell
Your Eyes Tell (End)
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol
Naughty Idol (End)
Introverted Girl
Moment
Seulmin is Real!
The Love Triangle (Karya Even)
Seulmin is Real!
Seulmin is Real! (End)
Pshyco!
Pshyco!
Pshyco! (End)
Just Miss (Oneshoot)
Twins
Twins
Twins
Twins
Twins
Twins
Twins
Twins
Twins (End)
Sorry
Sorry
Sorry
Sorry
Sorry
Sorry
Sorry (End)
My Daddy!
My Daddy!
My Daddy!
My Daddy!
You Broke Me First
You Broke Me First
My Daddy!
You Broke Me First
My Daddy!
My Daddy!
My Daddy!
My Wife in Law (Oneshoot)
My Daddy!

Look At Me

597 90 4
By NyonyaPark95_

Sepeninggalnya Jimin dari kediaman keluarga Lee, suasana menjadi hening. Semua orang larut dalam fikirannya masing masing, Namjoon yang memikirkan bagaimana kondisi Seulgi saat ini. Nara yang memikirkan semua perkataan Jimin yang begitu mengusik dirinya, bagaimana dirinya sampai tidak mengetahui apa yang sedang di rasakan putri sulungnya. Memang benar ucapan Namjoon, Nara terlalu terlena dengan kehadiran Yeri sehingga melupakan Seulgi.

Tuan Lee juga tampak berfikir, kenapa dirinya bisa sejahat itu dengan darah dagingnya sendiri. Cucu kandung dari putrinya, Lee Nara. Meski Seulgi selalu mereka kucilkan, tapi Seulgi tidak pernah membuat onar apalagi membuat mereka malu. Bagaimana mau malu, bahkan kolega keluarga Lee hanya tahu mereka punya satu cucu yaitu, Kim Yerim.

***

Rumah sakit ~

"Hyung bagaimana?" tanya Jimin cemas, sambil melihat monitor EKG yang ada di samping bankar Seulgi saat ini.

"Seulgi harus dapat pendonor hati Jim, kalau tidak kau pasti tahu akibat terfatal yang akan terjadi" jawab Jin sambil menepuk nepuk bahu Jimin.

Yang menjadi beban sekarang, siapa yang akan menjadi pendonor untuk Seulgi. Tidak mungkin memaksa seseorang untuk mendonorkan hatinya, atau memaksa seseorang yang masih hidup dan sehat untuk menjadi pendonor. Itu sama saja melanggar kode etik Kedokteran. Jimin dan Jin jelas sangat tahu.

Jimin tak lupa mengabari papa dan mamanya atas kejadian ini, dan segera saja kedua orang tua Jimin bergegas menuju rumah sakit untuk memberikan Jimin kekuatan. Nyonya Park tak ingin Jimin kembali seperti kemarin, terpuruk hingga melupakan kesehatannya sendiri.

***

Kediaman keluarga Lee ~

Namjoon saat ini sedang bersiap siap pergi ke rumah sakit, tanpa banyak bicara Namjoon langsung menyambar kunci mobilnya yang berada di atas meja nakas. Namjoon juga mendiami Nara, Namjoon sudah benar benar kecewa dengan keadaan keluarganya.

"Joon-a,  bolehkah aku ikut denganmu?" tanya Nara gugup.

"Untuk apa? Untuk menertawakan kelemahan anakku, begitu?" sinis Namjoon.

"Dia anakku, Joon-a"

"Siapa yang kau sebut anak? Seulgiku yang tidak pernah di anggap oleh Ibu kandungnya begitu?" lagi, Namjoon hanya mengeluarkan kalimat pedasnya. Membuat Nara hanya bisa menunduk.

"Jujur saja Nara-ya, selama ini aku merasa bersalah dengan Seulgi dan Jun Myon. Aku merasa sebagai perusak kebahagiaannya, tapi Jun Myon tidak sedikitpun marah padaku. Dia hanya berpesan untuk menjaga Seulgi dan menjamin kebahagiaanmu. Kalau aku jadi Jun Myon, ku rasa aku tidak sanggup untuk melihat istriku menikah lagi dengan pria lain. Tapi Jun Myon kuat, Dia tidak dendam atau apapun. Dia mendidik Seulgi dengan baik, kau bisa lihat perbedaan sifat Seulgi dan Yeri. Sangat bertolak belakang!" Namjoon mengutarakan isi hatinya selama ini, memang Namjoon pernah mengunjungi Jun Myon saat sebelum mereka menikah. Dia hanya minta keikhlasan dari Jun Myon selaku mantan suami dari calon istrinya.

"Maafkan aku Joon, aku ingin menebus semua kesalahanku pada Seulgi. Aku ingin merawatnya dengan baik, dan memberinya kasih sayang yang selama ini tidak di dapatkannya. Aku mohon ampuni aku Joon. Berikan aku kesempatan, aku mohon!" Nara memohon pada Namjoon agar bisa di berikan kesempatan untuk menebus semuanya.

"Berdoalah agar Seulgi di berikan kesempatan lebih lama untuk menghirup udara. Agar kau dan juga Ayah bisa menebus segala kesalahan kalian selama ini" final Namjoon.

Akhirnya Namjoon dan juga Nara bersiap pergi menuju rumah sakit, di saat yang sama juga tuan Lee sudah siap dengan pakaian rapinya.

"Aku ikut denganmu!" ucapnya singkat, sambil berjalan menuju mobil Namjoon. Sedangkan suami istri itu hanya saling menatap satu sama lain. Kaget? Jelas.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Tidak lupa Namjoon menelpon Jimin bertanya ruangan di mana Seulgi di rawat. Setelah mendapat jawaban, Namjoon, istri serta mertuanya itu langsung menaiki lift dan menuju ruang ICU.

Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah sebuah ruangan tunggal dengan nuansa putih mencolok, dan bau khas obat obatan menyeruak masuk ke indera penciuaman. Serta terdapat presensi 3 orang yang sedang duduk menunggu di depan ruangan yang bertuliskan ICU.

***

"Mau apa anda ke sini?" sinis Jimin pada Nara dan kakek Lee.

"Bagaimana keadaan Seulgi, Jim?" potong Namjoon cepat, menghindari perdebatan antara calon menantu dan istrinya.

"Seulgi harus mendapatkan donor hati secepatnya tuan. Kami juga sedang berusaha mencarikan pendonor untuk Seulgi. Tapi sampai sekarang belum juga membuahkan hasil. Saya takut Seulgi tidak mampu bertahan sedikit lagi, setidaknya sampai pihak rumah sakit menemukan pendonor yang cocok untuknya" jelas Jimin, yang sarat akan ketakutan di dalamnya.

Semua yang mendengar penjelasan Jimin hanya dapat bungkam, terlebih lagi tuan Lee. Entah kenapa mendadak hati tuan Lee terasa kosong ketika mendengar penuturan Jimin. Dia merasa ada sebagian dari dirinya yang merasa takut dan cemas akan keadaan Seulgi.

Diam diam tuan Lee berfikir bagaimana cara agar cucu sulungnya tetap hidup.

"Aku tahu siapa yang bisa menolong Seulgi!" seru tuan Lee, membuat semua pasang mata menatap ke arah pria yang sudah berumur itu.

"Katakan!" sinis Jimin.

"Aku tahu, tapi aku punya syarat untuk itu!" lagi lagi pamrih, itu yang ada di otak dan fikiran Jimin. 

"Cuiih. Aku tak habis fikir. Ada seorang kakek yang meminta syarat untuk kesembuhan cucunya sendiri. Aku bersyukur, tidak punya kakek yang bentukkannya seperti anda, tuan" ucapan Jimin benar benar menusuk tepat di jantung tuan Lee, nyonya Park yang mendengar ucapan Jimin hanya mampu menyikut lengan anaknya yang menurutnya sudah kelewatan.

"Aku tidak minta apapun. Aku hanya ingin bertemu dengan Seulgi. Itu saja syaratku!" permintaan tuan Lee tentu membuat semua orang tercengo. Bagaimana tidak, dirinya meminta sesuatu yang terasa sangat mustahil.

"Mau apa? Apa kau mau memutuskan tali infusnya atau mencabut selang oksigennya. Iya begitu?"

"Tidak akan! Percaya padaku!" dan setelah mengucapkan itu, tuan Lee langsung saja masuk ke ruangan Seulgi.

Jimin ingin mencegahnya, tetapi Papanya sudah lebih dulu menahan lengan pria Park itu dan menggelengkan kepalanya tanda tidak perlu takut.

Ruangan Seulgi ~

Tuan Lee atau kakek Lee masuk ke ruangan Seulgi dengan jantung yang berdebar parah, Dia seakan takut untuk bertemu dengan cucu sulungnya itu. Padahal Seulgi sama sekali belum sadarkan diri, tuan Lee hanya takut jika Seulgi membuka mata Dia akan memaki kakek yang sangat tidak tahu diri sepertinya.

"Seulgi cucu ku, maafkan kakek nak. Hehe apa aku masih pantas di sebut seorang kakek jika mengingat perlakuan ku dulu padamu dan juga mendiang Ayahmu" ucap tuan Lee di akhiri dengan kekehannya yang menjelaskan dirinya sendiri.

"Seulgi, kakek akan melakukan sesuatu untukmu, bertahan sedikit lagi ya nak. Lagian nenek pasti sedang marah pada kakek sekarang, Dia begitu menyayangimu Seul. Bahkan Dia mewanti wanti agar kakek bisa menerima kehaidiranmu waktu itu. Sayang sekali, disaat dirimu lahir nenek harus pergi meninggalkan kita semua. Dan itu juga menjadi pemicu kakek melakukan kekejaman padamu selama ini. Kakek sudah salah menganggapmu sebagai pembawa sial. Waktu itu kakek fikir, karena lahirnya dirimulah kakek kehilangan wanita yang sangat kakek cintai. Sekali lagi maafkan kakek Seul. Kakek tulus minta maaf padamu" ucap tuan Lee dan setelah itu beranjak ruangan Seulgi.

Semua pasang mata yang menunggu di luar ruangan menatap wajah pria tua itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, terlebih itu Jimin. Jimin masih menaruh rasa curiga pada seseorang yang di panggil kakek itu. Sedangkan yang di tatap hanya menunjukkan wajah datarnya saja.

"Joon, kau ajak Nara masuk. Minta maaflah pada Seulgi Nara-ya, Ayah sudah memohon ampun tadi padanya. Walaupun sekarang Seulgi tidak sadarkan diri, Ayah harap jika Dia membuka mata nanti. Dia mau memaafkan Ayah!" ucap Tuan Lee, setelah itu Dia berjalan ke luar rumah sakit.

"Ayah mau kemana?" tanya Nara.

"Ayah ada urusan dulu, nanti kalian pulang saja. Ayah akan menyuruh supir datang Menjemput Ayah" ucapnya sambil berlalu.

***

"Hallo pengacara Min, segera urus semua asetku. Dan ubah atas nama cucuku, Kang Seulgi" titahnya di telepon, dan setelah itu mematikan panggilan tanpa mau mendengar protesan sang pengacara pribadinya.

"Sekarang sudah saatnya aku menebus semuanya. Ji Eun-a, tunggu aku!" monolognya dalam hati.

***

"Dokter, ada yang ingin bertemu dengan anda" ucap suster yang menjadi asisten Seokjin hari ini.

"suruh masuk saja, sus" titah Seokjin.

Dan masuklah seseorang itu, berniat mendonorkan hatinya untuk Seulgi. Awalnya Seokjin kaget, dan tidak setuju dengan apa yang di inginkan sang tamu. Tapi karena di yakinkan lagi dengan seyakin yakinnya. Akhirnya Seokjin mau, tapi dengan syarat harus merahasiakan identitas sang pendonor.

***

Kabar baik yang di sampaikan Seokjin membuat semua orang merasa lega, terlebih hati sang pendonor cocok untuk Seulgi. Setelah menyiapkan Schals peralatannya, akhirnya Seokjin serta beberapa staff lainnya mulai membedah sang pendonor dan di lanjutkan dengan membedah Seulgi.

Sekitar 5 jam operasi di lakukan, dengan penuh ke hati hatian agar tidak terjadi kesalahan kecil maupun kesalahan yang besar yang akan berakibat fatal.

Sejujurnya tidak ada yang curiga siapa yang berbaik hati mendonorkan hatinya untuk keberlangsungan hidup Seulgi dan pakai acara di rahasikan segala.

Tbc
Maaf ngaret kemaren lagi sakit
Dan ini gak bisa end di satu chapter aja karena kepanjangan nanti lelah bacanya wkwk 😂 jadi end nya di bagi dua bagian
See you next ya

Continue Reading

You'll Also Like

92.1K 2.3K 34
A little AU where Lucifer and Alastor secretly loves eachother and doesn't tell anyone about it, and also Alastor has a secret identity no one else k...
55.9K 7.1K 20
"သူက သူစိမ်းမှ မဟုတ်တာ..." "..............." "အဟင်း..ငယ်သူငယ်ချင်းလို့ပြောရမလား..အတန်းတူတက်ခဲ့ဖူးတဲ့ အတန်းဖော်လို့ ပြောရမလား...ဒါမှမဟုတ်..ရန်သူတွေလို...
33.4K 1.9K 42
Y/N is reincarnated in HI3rd as her/his favorite character, Houraiji Kyuushou. She finds herself in Nagazora, and starts to explore it, trying to fin...
202K 4.5K 68
imagines as taylor swift as your mom and travis kelce as your dad