Fake [osh]

nananiyo

33.5K 5.1K 653

[Completed] Hanya karena mencari tahu tentang kehidupan seseorang. Kim Yeonjoo harus siap diperbudak dalam be... Еще

introduction
Prolog
fake -1-
fake -2-
fake -3-
fake -4-
fake -5-
fake -6-
fake -7-
fake -8-
fake -9-
fake -10-
fake -11-
fake -12-
Special Part
fake -13-
fake -14-
fake -15-
fake -16-
fake -17-
fake -18-
fake -19-
fake -20-
fake -21-
fake -22-
fake -23-
fake -24-
fake -25-
fake -26-
fake -27-
fake -28-
fake -29-
fake -30-
fake -31-
fake -32-
fake -33-
fake -34-
fake -35-
fake -36-
fake -38-
fake -39-
fake -40-
fake -41-
fake -42-
fake -43-
Epilog

fake -37-

383 59 7
nananiyo

happy reading

🍥🍥🍥

"Akhirnya!!"

Soyeon berlonjak kegirangan disamping Yeonjoo. Gadis itu begitu senang hari ini-senang karena telah selesai ujian tepatnya. Senyum lebar telah menghiasi wajah imutnya. Ia membawa Yeonjoo untuk berputar-putar, seperti anak kecil saja. "Bukankah ini menyenangkan, Yeonjoo!"

Sedangkan gadis dengan nama lengkap Kim Yeonjoo itu meringis malu. Dilihat dengan banyak pasang mata sangatlah tidak nyaman. Ia mencoba menghentikan putaran yang dilakukan oleh Soyeon. "Berhentilah, Soyeon."

"Hem baiklah." Soyeon menghentikan putaran itu. Begitulah gadis ini kalau sedang terlalu senang, ia akan terlihat kekanakan. "Maaf."

Yeonjoo menggeleng pelan. "Tidak apa-apa," ucap Yeonjoo sembari tersenyum manis.

Soyeon terdiam dan matanya melihat Yeonjoo intens. Gadis itu sendiri merasa gugup karena Soyeon melihatnya seperti itu. Ia mengedipkan matanya beberapa kali. "Ada apa? Apa ada yang salah diwajahku?"

"Hei!"

Tubuh itu terlonjak sambil mengedipkan matanya. Soyeon menatap Yeonjoo berbinar-binar. "Kau.. Bukan, senyummu manis sekali!" pekik Soyeon. Pantas saja kedua orang bodoh itu menyukainya, batin Soyeon sambil tersenyum.

"Heh?" Raut wajah bingung Yeonjoo sangat-sangat membuat gadis itu tampak imut. Bahkan orang yang melihat mengakui gadis itu sangat cantik. Tak terkecuali gadis-gadis yang dulu menghinanya. Tidak hanya diluar saja, tapi didalam pun sama cantiknya. Soyeon tersenyum.

"Ayo ke kantin, tiba-tiba perutku kosong setelah melihat soal-soal itu." Langsung saja Soyeon menarik Yeonjoo untuk ikut dengannya tanpa mendengar jawaban Yeonjoo.

Ditarik begitu saja Yeonjoo hanya bisa menurut. Ia sendiri merasa lapar dan ingin makan—setidaknya minum. Selama ujian ia tidak bisa minum apalagi makan. Mengingat lagi tentang ujian, ia hanya bisa pasrah. Semoga saja nilainya baik-baik saja.

"Yeonjoo!"

Teriakan yang keras itu menarik perhatian Soyeon dan juga Yeonjoo. Mereka menoleh kebelakang melihat Taehyung yang sedang berlari mendekat kearah mereka. Taehyung menepuk pundak Yeonjoo pelan. "Hahh Hahh, panas sekali."

"Kau ini daritadi kupanggil—Hehh, kenapa ada gadis ini?" Taehyung menatap dingin Soyeon yang kebetulan baru terlihat oleh matanya, dibalas sama dengan gadis itu.

Aura gelap tiba-tiba menguar disekitar mereka berdua. Saling menatap tajam dan dingin seakan ingin mencabik-cabik apa yang dilihat. Yeonjoo yang tidak tahu apa-apa hanya dapat menatap heran keduanya. Aura gelap itu sangat pekat ditempat mereka, sehingga yang berjalan melewati mereka merasakan itu dan dengan cepat ingin berlalu.

"Hmm, kenapa ada kucing penakut ini disini?"

Awalan yang sangat baik ya, Kim Taehyung.

"Wah wah, panggilan yang sangat bagus ya, anjing pengintip."

Suasana semakin mencekam dan dingin ketika kedua orang itu saling melemparkan kata-kata hinaan untuk satu sama lain, dan Yeonjoo yang semakin tidak mengerti kenapa dengan dua orang ini. Saling menghina dan melontarkan kata-kata buruk lainnya. Merasa tidak enak Yeonjoo semakin menjauhkan dirinya dari kedua orang itu dan berbalik. Matanya berpapasan dengan mata seseorang.

Belum mencapai dua detik, orang itu sudah mengalihkan pandangannya dan berjalan melewatinya yang masih mematung. Yeonjoo menoleh—melihat kembali orang itu, namun hanya punggung saja yang terlihat. Yeonjoo menundukkan kepalanya, kemudian menghela nafas.

"Yeonjoo ayo ke kantin!"

Yeonjoo mendongakkan kepalanya cepat, memperlihatkan kedua orang yang tadinya sedang berdebat, sekarang malah dengan kompaknya mengajaknya ke kantin. Yeonjoo tersenyum paksa ketika kedua wajah itu terlalu dekat dengannya, lalu mengangguk.

Cocok sekali.

"Baiklah, ayo."

Mereka bertiga berakhir dikantin dan makan bersama. Tapi tidak dikantin tidak dikoridor, orang yang bermarga Kim dan Kang ini tetap melanjutkan perdebatannya. Sampai-sampai Yeonjoo muak mendengarnya.

"Cih kenapa semua gadis makan sedikit? Takut gendut, heh," ucap Taehyung sambil memasukkan kimbab kedalam mulutnya. Tanpa tahu gadis yang merasa tersindir dengan ucapannya, ingin sekali memukul mulutnya dengan nampan.

"Cih kenapa semua lelaki makan sangat banyak? Seperti babi saja." Soyeon membalas dan melihat nampan berisi nasi Taehyung, lalu menggeleng seakan tidak menyangka.

Taehyung menatap sinis gadis itu, yang dibalas tatapan sinis dan angkatan dagu oleh gadis bernama Kang Soyeon itu. "Apa lihat-lihat?" sinis gadis itu.

"Apa? Ter—"

"Sudah sudah, makan ini."

Yeonjoo dengan cepat menyumpal kedua mulut berisik itu dengan daging, lalu menyuruh mereka agar menelannya dengan perlahan. Ia tersenyum kecil, mendengar mereka yang menggerutu karena suapan paksa yang telah dilakukannya.

Setelah menelan daging yang diberi Yeonjoo, Soyeon bertanya pada Yeonjoo mengenai Prom Night yang diadakan OSIS sekolah. Yang memperingati telah selesai ujian dan lulusnya mereka. "Jadi kau akan berangkat bersama siapa?"

"Bukankah masih lama?" Yeonjoo balik bertanya.

Soyeon menganggukkan kepala membetulkan. "Iya juga sih."

"Dasar tidak sabaran," gumam Taehyung.

Soyeon mendelikkan matanya. "Kau mengatakan sesuatu?" Ia mendekatkan kepalanya kearah Taehyung.

Taehyung memundurkan kepalanya, lalu mendorong kepala Soyeon menjauh dengan jari telunjuknya, yang langsung ditepis oleh gadis itu. Taehyung menghadap kearah Yeonjoo. "Lusa kau sibuk?" tanyanya.

"Tidak sepertinya. Ada apa?"

"Ayo ke Lotte World. Aku punya 4 tiket gratis." Taehyung mengambil sesuatu disakunya dan memperlihatkan 4 tiket Lotte World ditangannya.

Bukan hanya Yeonjoo yang merasa ingin kesana, gadis disampingnya pun tampak berbinar melihat tiket yang berada ditangan Taehyung. "Aku juga mau!" ucapnya sambil merampas 1 tiket ditangan Taehyung.

"Hei!"

"Bagi aku satu, pelit sekali kau! Bukannya kau punya empat?"

Soyeon tersenyum senang ketika melihat Taehyung mengangguk malas seperti tidak ikhlas. "Iya iya cerewet." Gadis itu terkikik pelan mendengar jawaban Taehyung yang terdengar tidak ingin itu.

"Tiket yang satu lagi, mau kau kasih ke siapa?" tanya Soyeon, begitu mengingat masih ada 1 tiket lagi. Ia berpikir kalau tidak ada yang punya biarkan untuk dirinya saja, ia sangat rela.

"Aku simpan sepertinya." Taehyung melihat 1 tiket itu dan mengangguk membetulkan ucapannya sendiri.

"Bagaimana—"

"Tidak, ini akan aku museumkan dirumahku," potong Taehyung cepat, seakan tahu apa yang akan dikatakan gadis itu. Ia tersenyum menang melihat gadis itu mendengus dan menggerutu.

Yeonjoo yang sedaritadi hanya diam, tersenyum dalam hati. Mereka lucu sekali dan sangat cocok. "Kalian sangat akrab ya."

"Tidak."

"Cih, darimananya."

Yeonjoo menggeleng mendengar jawaban dari kedua orang itu. Sepertinya akan sangat lucu kalau mereka menjadi sepasang kekasih. "Dasar kalian ini."

Huh, sekali-kali pikirkan juga pasangan untukmu, Kim Yeonjoo.

🍥🍥🍥

sorry for typo's

vote dan komen dong sayang² nya aku. Tolong ya feedback atas ceritaku:)

Продолжить чтение

Вам также понравится

103K 8.7K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
1.1K 256 8
𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠. "why not just make it real?" eric asked.
Grazie melon

Любовные романы

4.1K 317 28
Iwaizumi yang harus melalui hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
991K 59.9K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...