Stand by Me - Stray Kids Fanf...

By clvrxxmnky

28.6K 5.6K 536

Chan hanya mempunyai satu keinginan. Yaitu tidak datang terlambat. Karena dia ingin ada di sisi gadisnya samp... More

STARTING.
PRESENT : Zero.
PRESENT : One.
PAST : Two.
PAST : Three.
PRESENT : Four.
PAST : Five.
PAST : Six.
PAST : Seven.
PAST : Eight.
PAST : Nine.
PRESENT : Eleven.
PAST : Twelve.
PAST : Thirteen.
PAST : Fourteen.
PAST : Fifteen.
PAST : Sixteen.
PAST : Seventeen.
PAST : Eighteen.
PAST : Nineteen.
PAST : Twenty.
PAST : Twenty One.
PAST : Twenty Two.
PAST : Twenty Three.
PAST : Twenty Four.
PRESENT : Twenty Five.
PAST : Twenty Six.
PAST : Twenty Seven.
PRESENT : Twenty Eight.
PAST/PRESENT : Twenty Nine.
PAST : Thirty.
PRESENT : Thirty One.
PRESENT : Thirty Two.

PAST : Ten.

862 193 39
By clvrxxmnky

Terhitung sudah tiga hari Yeeun terbaring sakit di tempat tidurnya.

Dan sudah tiga hari pula Chan menginap di kamar anak perempuan itu dengan alasan menemani. Entah sudah berapa kali kalimat pengusiran terlontarkan, tetapi Chan tak pernah mau mendengarkan dan tetap tinggal di kamar si anak perempuan. Chan hanya meninggalkan kamar itu di jam-jam sekolah sesuai kesepakatan yang dibuat dengan sang Ayah saat meminta izin untuk menginap di rumah Yeeun.

Selama tiga hari itu Chan mengerjakan semua tugas sekolahnya di kamar Yeeun. Selama itu pula kamar Yeeun ramai diisi celotehan Chan yang tidak pernah berhenti menceritakan kesehariannya di sekolah. Chan bahkan menerangkan beberapa materi yang baru ia dapat pada Yeeun yang sama sekali tak tertarik dengan semua yang Chan ucapkan.

Selain si bocah Bang, Sangyeon, Yugyeom, Changbin, dan teman-teman Chan lainnya sesekali datang. Awalnya mereka hanya ingin tahu apa yang sebenarnya Chan lakukan sampai tidak datang ke lapangan seperti biasa, tetapi lama-lama mereka datang untuk menghabiskan sore di kamar si anak perempuan alih-alih lapangan.

Seperti yang terjadi di hari ketiga ini, mereka kembali berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama di kamar Yeeun. Berbeda dari dua hari sebelumnya, di hari ketiga masing-masing dari mereka datang membawa origami warna-warni. Sesuai ide Changbin di sekolah, mereka memutuskan untuk membuat seribu burung origami di kamar Yeeun.

"Yubin-noona bilang, kalau kita buat seribu burung origami keajaiban bakal datang. Nanti permohonan kita semua bakal dikabulin," ucap si bocah Seo saat mengajukan ide di jam istirahat.

Awalnya Chan ingin membuat seribu burung origami seorang diri karena Chan ingin membuat permohonan agar Yeeun segera sembuh dan bisa main dengannya lagi. Namun ketika tangan Chan baru terangkat untuk menekan bel rumah Yeeun, seruan Changbin terdengar diikuti seruan teman-temannya yang lain. Begitu menoleh, Chan temukan teman-temannya yang sudah siap dengan origami di tangan masing-masing.

"Chan-hyung enggak boleh curang!" protes Changbin, "Kita juga mau bikin, tahu! Emang Chan-hyung doang yang bisa bikin."

Maka Chan tidak mungkin menolak keinginan teman-temannya yang tak kalah antusias untuk membuat seribu burung origami hari itu. Ditemani jus jeruk menyegarkan dan kue-kue manis buatan Deokmi Ajhumma, mereka mengerjakan semuanya bersama-sama.

Satu persatu burung origami terbentuk diselingi canda-tawa yang meramaikan suasana. Dua buah kotak bekas sepatu menjadi sarang sementara burung-burung origami yang sudah jadi.

"Dilipat begini."

Yeeun yang biasanya tidak pernah tertarik untuk membuat sesuatu bersama hari itu ikut ambil bagian. Anak yang terduduk di atas tempat tidur dengan tubuh bagian bawah yang tergelung selimut mengikuti semua arahan yang Chan berikan. Matanya tak lepas dari tangan Chan yang terus bergerak melipat-lipat origami sebelum akhirnya mengikuti.

"Begini?"

"Iya. Tinggal kamu lipat bagian kepala sama ekornya."

"Begini?"

Satu burung origami berwarna biru berhasil Yeeun selesaikan. Chan memberikan dua ibu jarinya setelah melihat hasil yang Yeeun tunjukkan. Sangat rapih untuk ukuran yang baru pertama kali membuatnya. Yeeun pun terlihat cukup puas dengan respon yang Chan berikan.

"Mau buat lagi?"

Chan kembali sodorkan selembar origami. Kali ini yang bermotif bunga-bunga berwarna merah muda. Yeeun tanpa ragu menerimanya. Dilipat-lipatnya lembar origami tersebut sesuai dengan ingatan yang ada dalam kepala. Sesekali anak perempuan itu akan bertanya untuk memastikan bahwa semuanya sudah benar.

Yang mengajari terus ulas senyum tipis. Ada rasa bahagia saat Yeeun kembali selesaikan satu burung origami kemudian mengulurkan tangan untuk meminta selembar lagi. Selagi memandangi, Chan menemukan binar-binar di mata Yeeun terlebih saat cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela yang tak tertutup. Dengan itu Chan tahu bahwa Yeeun baik-baik saja.

Kondisi Yeeun memang sudah jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kulitnya tak lagi pucat. Lebam-lebam di tubuhnya sudah tak lagi terlihat. Anak perempuan itu bahkan sudah bisa makan dengan lahap setelah dua hari terakhir makanan yang masuk ke dalam mulutnya selalu dimuntahkan. Yeeun hanya butuh beberapa hari lagi untuk tetap beristirahat agar benar-benar sehat.

"Aku adalah Seo Changbin, kesatria yang tampan dan pemberani!"

Si bocah Seo yang tiba-tiba berseru membuat Chan mengalihkan pandangan. Dilihatnya Changbin yang berdiri menggunakan topeng yang dibuat dari origami sembari mengacungkan gulungan kertas panjang ke udara. Changbin juga menggunakan sebuah kain putih--yang entah didapat darimana--sebagai jubah.

"Mana ada kesatria pendek," Yugyeom berceletuk, menghentikan Changbin yang sibuk bergaya layaknya kesatria.

"Aku enggak pendek!"

"Kamu pendek!"

"Enggak! Aku enggak pendek!"

"Tapi kamu enggak tinggi, berarti kamu pendek!"

Kamar Yeeun mendadak gaduh saat Changbin mengejar Yugyeom yang tak berhenti meledeknya. Keduanya terus berlarian di dalam kamar Yeeun hingga beberapa burung origami yang tergeletak di lantai terinjak dan rusak. Jangjun yang tidak terima burung origaminya dirusak segera bangkit dan ikut berlari untuk memukul Changbin dan Yugyeom menggunakan tutup kotak bekas sepatu.

Bukannya menghentikan, teman-temannya yang lain justru mengikuti jejak Changbin untuk membuat topeng dan bermain peran sebagai kesatria di medan perang. Mereka bahkan ikut mengejar Changbin dan Yugyeom sesuai perintah Jangjun. Hanya Chan dan Sangyeon yang sibuk menyelamatkan burung-burung origami yang sudah jadi.

Di tempat tidurnya, Yeeun hanya menggelengkan kepala melihat kamarnya yang seketika berantakan bak kapal pecah. Fokusnya untuk membuat burung origami menghilang karena Changbin beberapa kali naik ke tempat tidur dan bersembunyi di balik tubuhnya untuk menghindari Jangjun yang masih bernafsu untuk memukul kepala si bocah Seo.

Lupakan seribu burung origami. Karena mereka kini sibuk bersenang-senang dengan keributan yang mereka buat sendiri. Mereka baru berhenti setelah menyadari bahwa senja telah tiba yang artinya sudah waktunya mereka pulang ke rumah. Meninggalkan Yeeun setelah membereskan semua kekacauan yang ada.

Namun hari itu bukanlah akhir untuk mereka. Tujuh anak laki-laki---termasuk Chan--kembali datang di hari berikutnya. Meski totalnya tidak seribu, burung-burung origami yang sudah jadi mereka gantung di langit-langit kamar Yeeun dengan bantuan Deokmi Ajhumma.

Julukan 'anak nakal' tak lagi melekat pada Yeeun. Mereka semua kini memanggil si anak perempuan dengan namanya. Mereka bahkan sudah mau mengakui si anak perempuan sebagai teman dan melupakan semua yang pernah terjadi di masa lalu, termasuk Jangjun yang dulu pernah sangat membencinya.

Sejak hari itu mereka sering menghabiskan waktu bersama, entah itu untuk menonton film kartun di ruang tengah, menyusun lego, menggambar, membaca buku atau hanya berbaring di kamar si anak perempuan. Yang jelas mereka terus menghabiskan waktu di dalam rumah keabuan itu sampai Yeeun benar-benar sehat dan bisa diajak main ke lapangan.

Dan rutinitas seperti itu terus terulang setiap harinya.

Sangyeon bilang, Yeeun kembali ke dirinya yang dulu. Meski masih tak banyak bicara, setidaknya Yeeun sudah mau berinteraksi. Anak perempuan itu kini sering menunjukkan senyumnya, tertawa ketika lelucon dilontarkan, memberi pendapat, tidak lagi berteriak-teriak, dan ikut serta ketika membuat lego di gazebo bersama-sama.

Meski Chan tidak mengenal bagaimana sosok Yeeun yang dulu, Chan merasa ikut bahagia karena anak perempuan itu tak lagi sendirian.

Yeeun yang seperti ini adalah yang Yeeun yang Chan sukai.

.

.

.

"Siapa lagi yang mau difoto?"

"Aku!" Chan mengacungkan tangan dengan semangat ketika Yugyeom bertanya suatu hari saat Yugyeom datang ke rumah Yeeun dengan kamera yang menggantung di lehernya. Katanya, itu adalah kamera pemberian sang Ayah sebagai hadiah dan Yugyeom ingin memenuhinya dengan foto-foto mereka.

"Aku mau difoto berdua sama Yeeun."

"Yaudah sana ke ayunan kayak tadi."

Chan cepat-cepat berlari ke ayunan dimana Yeeun yang sejak foto bersama tidak beranjak sama sekali. Namun bukannya mengambil tempat kosong di samping anak perempuan yang sedang memeluk boneka beruang itu, Chan justru mengambil tempat di belakang ayunan.

Satu tangannya melingkar di leher Yeeun sementara tangan lainnya terangkat dengan dua jari yang membentuk huruf 'V' yang diletakkan di salah satu matanya. Chan menutup satu mata yang lain hingga senyumnya semakin melebar ketika Yugyeom menekan shutter kamera.

Hasilnya sangat memuaskan. Yeeun yang menunjukkan senyum tipis andalannya terlihat sangat indah dengan bias cahaya matahari sore yang tertangkap kamera. Entah karena Yugyeom memang sudah sehebat itu menggunakan kamera atau karena keberuntungan, foto itu menjadi foto yang paling Chan sukai.

Dan foto itulah yang senantiasa ada di nakas samping tempat tidur Yeeun juga meja kerja Chan hingga keduanya beranjak dewasa

Akhirnya aku bisa kembali huhuhuu~
Oh ya, chapter ini akan jadi chapter terakhir yang berisi kegemasan masa kecil Chan sama (Y/n) ㅠㅠ

Tapi setelah ini alurnya masih terus maju-mundur dan kemungkinan besar bakal banyak bagian angst. Jadi persiapkan diri kalian dan semoga aku bisa merealisasikannya dengan baik ><

As always, don't forget to vote and comment! Cause no matter how small the appreciation you give me, it will have a big impact on me ♡

Thank you, love you, and see you!

Continue Reading

You'll Also Like

15.3K 1.3K 26
DI TULIS SEBELUM SAYA MEMAHAMI KAIDAH PENULISAN YANG BENAR Hana terbangun di Zaman Edo. Apa Hana kembali ke masa Lalu,? mengapa semua orang memanggil...
2.7M 452K 42
[SELESAI PART LENGKAP] [TERSEDIA DI TOKO BUKU] Gracia Walson adalah seorang gadis menyedihkan. Sejak lahir, ia memiliki kelainan jantung yang membuat...
1.4M 81.7K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
5.7K 222 8
Disini ada Facebook khusus fairy Tail , selamat membaca Minna ^^