GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]

By PoppiPertiwi

42.8M 3.4M 5.1M

GALAKSIKEJORA by PoppiPertiwi | Bagian 2 atau Sekuel novel Galaksi. Dapat dibaca terpisah Selamat membaca kis... More

RAVISPA
KEJORA: KEMBALINYA MEREKA
1. LORONG UTAMA SMA GANESHA
2. BS (Belakang Sekolah) 1
3. BS (Belakang Sekolah) 2
4. PUKUL RATA (1) + FILM GALAKSI
5. PUKUL RATA (2)
6. USAHA PERTAMA
7. FLASHMOB SMA GANESHA
8. PILIH GALAKSI ATAU KRIS?
9. RAVISPA ANGKATAN 9
10. MUDAH JATUH CINTA, MUDAH JUGA KEHILANGAN
11. SURAT KEJORA & JARGOM
12. JANJI
13. PUJANGGA BUNGA KRISAN
14. KEHILANGGANNYA
15. AKU, KAMU & DIA
16. API UNGGUN & BENCI
17. DIA TIDAK BAHAGIA DENGANMU
18. PERISAI
19. RAVISPA, AVEGAR, & JARGOM
20. DI TEPI JALAN
21. PIRAMIDA
22. TITIK TERENDAH
23. ORIGAMI
24. MALAM PERAYAAN
25. DEKAP LUKA
26. MUTIARA
27. DI ANTARA GALAKSI & SARAH
28. MAAF RA
29. JATUH CINTA (LAGI)
30. SEMOGA BAHAGIA RA (PUTUS)
31. BERBALIK ARAH
32. REMEMBER
33. SIAPA
34. You Were Beautiful
35. Something New
36. SARAH AMEIRA
37. KEJORA, GALAKSI & SARAH
39. KEJORA & SARAH
40. BIANGLALA & SI CANTIK KEJORA
41. PUTUSNYA GALAKSI ALDEBARAN & SARAH AMEIRA| YOURS
42. SUNMORI RAVISPA
43. ANTAR KETUA
44. KEMBALINYA AVEGAR
45. LINDUNGI SEKOLAH KITA!
46. BALIKAN? [OPEN MEMBER GRUP & RULES]
47. AWAL BARU MENJADI PACAR KETUA GENG 18 MEI (VOTE & INFO PO BAJU RAVISPA)
48. KONVOI, GRAFITI RAVISPA & SEBUAH KEJADIAN
49. RUMAH SAKIT
EXTRA PART GALANG GANESWARA | THE CHICAGO ELIFE PRINCE | RAVISPA 9
50. LIGHT IT UP: BERDAMAI DENGAN MASA LALU
51. SELAMAT DATANG AYAH
52. MIRACLE & TERBUKA
53. HEARTBEAT & FANI MALANI
54. RASA YANG PENTING
55. HIS LITTLE SECRET & CONFESSION
56. CHOOSE HER (SARAH)
57. AMERIKA & MAAF RA [PROSES PENERBITAN]
VOTE COVER NOVEL GALAKSIKEJORA + GIVEAWAY
58. GALAKSIKEJORA + INFO PO NOVEL GALAKSIKEJORA TGL 2 DESEMBER
FOR NEXT STORY: GALANG & GHEA

38. TELL ME THE TRUTH

844K 77.5K 246K
By PoppiPertiwi

Pastikan sebelum membaca cerita Galaksikejora kamu sudah vote, komen dan share ceritanya. Sudah?❤

Ayo absen siapa aja yang baca nama / username kamu yaa

Siap untuk mengisi seluruh bagian dengan komentarmu?

38. TELL ME THE TRUTH

You have me. Until every last star in the galaxy die. You have me.” —  Galaksi Aldebaran

Gegap gempita langsung tercipta di halaman utama sekolah. Dari lorong sekolah Kejora memperhatikan Galaksi dan Sarah yang baru saja datang ke sekolah berdua. Sekolah langsung tampak riuh karenanya. Galaksi berjalan dengan wajah dinginnya sementara Sarah di sampingnya tersenyum pada orang-orang seolah perempuan itu perempuan paling bahagia di sekolah ini.

Kejora cewek yang pintar. Tidak mungkin Galaksi Aldebaran yang ia kenal sangat tidak suka dengan Sarah malah mau berdekatan apalagi pacaran dengan cewek itu. Kejora percaya pasti ada yang salah.

“Samperinlah Ra!” ujar Jihan menggebu. “Kalau perlu jambak!” kata perempuan itu lagi.

“Ngapain?“ tanya Kejora. “Gak perlu ngotorin tangan sendiri buat ngeladenin orang kaya gitu,” ujar Kejora.

Jihan terpaku mendengarnya. Keningnya mengerut dengan ekpresi takjub. “Lo kalau marah serem ya Ra? Bagus kata-kata lo. Emang kita gak usah ngotorin tangan sendiri buat orang aneh kaya Sarah,” katanya lagi terkekeh.

“Gue gak lagi marah,” jawab Kejora. “Mereka main sandiwara di depan gue. Jadi gue ikutin sampe mana alurnya. Gue mau liat sampe mana Sarah tahan sama Galaksi,” kata Kejora lagi memperhatikan Galaksi dan Sarah.

Selama ini mungkin Kejora hanya diam saja tidak membalas apalagi mempersulit tapi saat ini ia akan mengikuti permainan Sarah kalau memang itu yang diinginkan Sarah. Kejora ingin lihat sampai sejauh mana Sarah tahan bersama Galaksi—yang tampak pura-pura di depannya.

“Iya sih aneh aja gitu gue liat Galak mau sama Sarah. Galaksi juga jadi lebih pendiem gak sih sekarang? Padahal kemarin-kemarin masih ketawa-ketawa sama temen-temennya. Coba aja si Sarah gak ada,” kata Jihan lagi.

“Tuh, tuh Ra! Genit banget gak si Sarah sama Galaksi?” tanya Jihan memperhatikan Sarah yang mendekatin Galaksi meskipun Galaksi tampak cuek di sebelahnya.

“Sttt orangnya dateng,” bisik Febbi dari belakang Kejora dan Jihan. Febbi juga ikut memperhatikan. Meski tampak menjauhi Kejora. Febbi dan Kejora adalah teman dulunya dan sampai sekarang masih begitu.

Sekarang hanya Lala yang tidak mau bergabung. Perempuan itu ada di kelas.

“Hai Ra,” sapa Sarah seolah lupa kejadian kemarin. Saat ia ditertawai oleh satu kelas Galaksi akibat perkataan Kejora.

“Gimana kabarnya? Sehat?” tanya Sarah sengaja. “Omong-omong. Kalian berdua kok di sini? Disogok ya?” tanya Sarah pada Febbi dan Jihan.

“Lo pikir semuanya bisa dibeli pake uang?” tanya Jihan emosi pada Sarah.

“Semua emang bisa dibeli pake uang. Kalau gak ada uang mana bisa kalian hidup?” tanya Sarah.

Febbi memutar kedua bola matanya. “Cari ribut mulu. Jangan-jangan di rumah lo anaknya pendiem ya makanya di sekolah cari ribut mulu biar diperhatiin sama orang-orang?” tanya Febbi membuat Sarah terdiam.

“Lo itu basi banget tau gak Sar?” ujar Febbi sekali lagi.

“Lo tuh yang basi! Temenan sama cewek kaya gini,” ujar Sarah melirik Kejora seolah Kejora adalah kuman.

“Jadi sekarang udah temenan lagi? Temenan sama anak tukang korupsi?” tanya Sarah.

“Dari dulu kali gue temenan sama Kejora,” balas Jihan.

“Dari dulu tapi buktinya sempet mojokin juga,” ujar Sarah.

“Diemin ajalah Han. Gitu tuh gak punya temen. Makanya cari perhatian mulu,” ujar Kejora pada Sarah membuat Sarah langsung menoleh tajam padanya.

“Apa maksud lo?!” Sarah mendorong sebelah bahu Kejora. “Bukannya lo yang gak punya temen?!”

“Temen gue banyak,” balas Kejora santai. “Temen-temennya Galaksi juga temen-temennya gue Sar. Kalau lo lupa,” balas Kejora. Baru kali ini berani sombong atas kebenaran tersebut.

Sarah semakin melotot tidak terima. “Iya dulu sekarang enggak lagi!” balas Sarah masih saja buta hati. “Gue pastiin anak-anak Ravispa bakal dukung gue bukan lo!”

“Coba aja kalau berhasil,” tantang Kejora pada Sarah.

“Widih ada apa nih?” tanya Mona baru saja datang dengan Wenda dan Mauren. Primadona sekolah itu menatap Sarah karena menyebut nama-nama Ravispa.

“Kalau ribut ngajak-ngajak kali,” katanya lagi lalu memperhatikan Sarah.

“Gak usahlah ribut sama cewek kaya gitu. Kaya kurang kerjaan aja,” balas Mauren memainkan kuku tangannya dengan malas. Melihat Sarah saja ia sudah tidak berniat untuk meladeninya.

Di cheers mereka memang teman. Tapi di luar kegiatan ekstrakurikuler? Mauren, Mona apalagi Wenda tetap tidak menyukai Sarah.

“Kalian kenapa nyerang gue??” tanya Sarah. Matanya mengincar sosok Galaksi yang tiba-tiba saja sudah menjauh bersama teman-temannya di ujung lorong. Tidak peduli dengan Sarah.

“Kenapa liat-liat Galaksi? Takut ya lo kalau gak dibelain dia karena kita apa-apain?” Mona memegang dagu Sarah lalu perempuan itu menepuk-nepuk kemeja sekolah Sarah bagian kerahnya membenarkannya seperti apa yang dilakukan Sarah pada Kejora kemarin.

“Denger ya Sar. Pacar lo emang ketua Ravispa sekarang. Tapi lo lupa satu hal. Di Ravispa kalau gak ada temen-temennya, gue, Mauren sama Wenda. Dia gak bakal bisa disebut ketua Ravispa,” kata Mona lagi. “Sampe situ lo paham?”

“Lo apaan sih?! Bukannya dukung gue!” tangan Sarah menyentak tangan Mona.

“Galaksi emang punya jabatan sebagai ketua Ravispa tapi kalau enggak ada anggota. Dia gak bakal pernah bisa disebut ketua. Jujur ajalah Sar. Lo ngincer Galaksi karena dia ketua Ravispa kan?” tanya Mona pada Sarah.

“Kalau ternyata anak-anak Ravispa gak ada yang berpihak sama lo apa lo masih bisa disebut pacarnya ketua geng Ravispa?” tanya Mona membuat Sarah kehilangan kata-katanya.

“Gue gak peduli! Yang penting Galaksi pacar gue sekarang!” ucap Sarah merasa bangga.

“Yang penting Galaksi pacar gue sekarang,” ulang Wenda dengan nada nyeleneh dengan wajah menjengkelkan di mata Sarah. “Jijik tau gak? Emangnya Galaksi mau sama cewek kaya lo?” tanya Wenda.

“Kok lo semua ngeroyok gue?!” tanya Sarah tidak terima.

“Karena lo harus digituin biar ngerti,” ujar Kejora enteng. “Lo itu cewek paling menyebalkan sekaligus paling menyedihkan Sar.”

“APA LO BILANG?!”

“Jadi pacarnya Galaksi Aldebaran ngebuat telinga lo juga kehilangan fungsi Sar?” tanya Kejora membuat Sarah sekali mendorong Kejora membuat Febbi menangkapnya.

“JANGAN KASAR LO!” Mona balik mendorong Sarah.

“Lo semua yang mulai!” ujar Sarah.

“Lo yang mulai Sar. Terus sekarang lo playing victim gitu kalau kita yang mulai?” tanya Kejora. “Oh iya bisa lo kan pasti berlindung sama Galaksi atau sama orangtua lo trus aman,” kata Kejora lagi, sarkas.

Baik Mona, Mauren, Wenda, Jihan dan Febbi sama-sama memperhatikan Kejora. Perempuan itu mendekati Sarah namun Sarah dengan refleks mundur. Kejora menarik perempuan itu agar mengikuti arah pandangannya terhadap Galaksi. Cowok itu tampak masih datar menatap teman-temannya yang sibuk tertawa.

“Apa lo liat dia keliatan seneng sama lo?” tanya Kejora pada Sarah.

Sarah terdiam lama. “Apa lo liat dia keliatan suka jadi pacar lo Sar?”

“Apa yang lo harapin dari kepura-puraan dia Sar?” tanya Kejora membuat Sarah menyentak tangannya.

“Bukan urusan lo semua ya! Hubungan gue sama Galaksi gak untuk lo semua komentarin apalagi nilai!” kata Sarah lagi lalu perempuan itu bergerak pergi dari sana.

“Gak bisa lo pecat aja gitu Ren yang modelan kaya Sarah biar gak masuk cheers inti?” tanya Wenda pada Mauren.

“Iya udah nanti gue urus sama Bu Ita,” ujar Mauren selaku ketua tim pemandu sorak SMA Ganesha. “Nyebelin juga dia pas latihan. Kerjaannya manja-manjaan mulu. Bentar-benar duduk. Bentar-bentar main hape. Enek gue lama-lama,” kata Mauren lagi.

“Lo gak pa-pa Ra?” tanya Mona pada Kejora membuatnya mengangguk.

“Gak pa-pa Mon makasi ya.”

“Biarin aja dulu Ra. Biasalah cewek yang jarang dideketin cowok sampe segitunya. Mungkin baru Galaksi waktu ini yang deketin dia sampe segitunya apalagi Galaksi kan ketua geng. Lebih cakep mungkin dari mantan-mantannya,” kata Mona lagi.

“Kuper banget tuh cewek kaya baru nemun hal-hal ginian. Amit-amit gue punya temen kaya gitu!” balas Febbi.

“Dia sendirian mulu gak punya temen ya di kelasnya?” tanya Jihan membuat Mona menggeleng.

“Boro-boro. Temen-temen di kelasnya aja pada gak suka sama dia. Sukanya sama uang dia aja. Apalagi kalau udah ditraktir Sarah,” ujar Mona. “Sejenis fake gitulah temen-temennya. Yang penting kan ada ATM berjalan di kelas mereka. Tinggal minta atau pinjem. Padahal? Mereka sekelas juga gak suka sama Sarah,” jelas Mona.

“Dia tuh iri Ra. Iri karena lo bisa bikin Galaksi suka sama lo sementara ke dia enggak,” ujar Mona.

“Pengalaman nih,” ujar Jihan membuat Mona terkekeh.

“Udah enggak lagi ya,” balas Mona sambil bercanda.

“Habisnya gue sebel sama tuh cewek dari kemarin nempel mulu di Warjok sama Galak. Ke mana Galak ke situ juga dia. Nanya-nanyain Guntur mulu kemana Galak. Kalau gak inget ada yang lainnya di sana udah gue siram pake minuman es batu!” ujar Mona.

“Tapi tetep aja kita gak boleh bully dia kaya gitu,” ujar Kejora. Setelah melakukan hal tersebut ada rasa bersalah dalam hatinya. “Sekadar peringatan aja.”

“Harus lo kerasin dia Ra! Kalau kata Galak biar gak ngelunjak!” ujar Mona.

“Masih gue inget banget tuh gue kata-kata Galak dulu di kantin pas berantem sama anak OSIS. Tonjok bego nanti dia malah ngelunjak!” kata Mauren berapi-api.

“Lagi arisan apa nih ciwi-ciwi?” sapa Jordan datang dari ujung lorong. “Gak ada yang jomlo apa buat gue satu?” ujar Jordan lagi.

“Gak ada buat lo,” sahut Mona ketus. “Udah sana balik ke kelas aja. Enggak ada yang mau sama lo di sini Dan,” kata Mona lagi dengan sangat sadis.

“Satu aja gak ada?” tanya Jordan lagi iseng.

“Gak ada. Bahkan setengah pun gak ada,” balas Mona.

“Jangan galak-galak gitu Mon ntar malah lo yang jadi jodoh gue,” cengir Jordan namun Mona memalingkan wajahnya kesal.

“Sampai mati gue gak bakal mau mending juga cari cowok lain,” balas Mona ogah-ogahan.

“Cowok lain itu namanya Jordan Aditama,” balas Jordan masih saja betah menggodanya.

Oji yang baru saja datang menoyor kepala cowok itu. “Di denger Guntur ntar lo godain Mona. Dia kalau ngambek lama bego mau lo nanggung jawab?” tanya Oji lagi.

“Iya-iya gue juga bercanda lagi,” ujar Jordan. “Iya udah bye cewek-cewek gue. Sering-sering akur gini ya istri-istriku.”

Oji menarik kerah seragam Jordan dari belakang yang mana membuat Jordan masih saja tepe-tepe dengan kedua tangan mengecup bibirnya lalu memberikannya secara berulang-ulang pada kumpulan cewek-cewek tersebut. Mengecup dari jauh.

“Eww,” balas Mona memperhatikan Jordan yang membuat Kejora tertawa.

“Gal!” panggilan dari lorong sebelah itu membuat mereka menoleh pada Sarah yang sedang mengejar Galaksi.

“Jangan cepet-cepet capek tau?”

“Lo aja lelet,” balas Galaksi pada Sarah.

“Kamu yang kecepatan tau Gal!” balas Sarah ngos-ngosan. Ia menatap Galaksi yang sedang memandang Kejora saat ini. “Apa lo liat-liat?” tanya Sarah galak pada Kejora, Mona, Mauren, Jihan, Febbi dan Wenda.

“Sensi banget Sar. Takut kalah saing sama gue?” tanya Kejora sekali lagi membuat Sarah kesal namun tidak bisa berbuat apa-apa karena Kejora memang benar.

****

Galaksi sedang duduk menyendiri di rooftop sekolah. Ia habis merokok karena merasa pikirannnya penuh. Cowok dengan dasi yang terikat di dahinya itu sedang duduk di salah satu bangku reot sambil memainkan tongkat baseball di tangannya. Tadi Galaksi habis berantem dengan salah satu anak SMA Kencana. Sendirian. Dia manjat pagar sekolah lalu menyerang sekolah besar itu sendirian tanpa teman-temannya. Galaksi dengan nyalinya yang sangat besar.

“Jadi,” suara Kejora terdengar begitu Galaksi menoleh cepat padanya. “Kamu masih enggak mau cerita?” tanya Kejora lagi.

“Cerita apa?“ balas Galaksi.

“Kamu selalu merokok kalau lagi ada masalah. Dulu-dulu udah jarang selama bareng aku,” ujar Kejora. Ia melihat bungkus rokok yang dibuang Galaksi secara asal di bawahnya serta beberapa puntung yang sudah mati.

“Berantem lagi?” tebak Kejora melihat wajah memar Galaksi.

Galaksi masih duduk di sana. Keringat bercampur dengan darahnya di ujung pelipis. Melihatnya saja membuat Kejora merasa perih dan nyeri.

“Kamu bener-bener gak mau cerita?” tanya Kejora. Perempuan itu duduk di atas meja rusak sebelah Galaksi.

“Cerita apa Ra?” tanya Galaksi dengan lembut dan masih saja menutupinya.

“Aku bukan cewek bego Gal,” ujar Kejora. “Aku tau ada yang kamu sembunyiin.”

“Aku gak sembunyiin apa-apa.” Galaksi masih saja bersikeras. Ia menatap Kejora.

Dulu lo selalu nyelametin hidup gue Ra. Selalu ada saat gue butuh. Waktu itu hidup gue hancur dan gak jelas sama orangtua apalagi Mama gue. Dulu lo juga yang selalu ingetin gue untuk sekolah. Sekarang biar gue bales budi. Seengaknya sampe lo lulus sekolah. Lo harus jadi cewek yang pinter. Cewek yang bisa buat gue bangga. Masa depan lo itu bagus. Sementara gue? Gue gak tau. Tapi gue gak mau lo putus sekolah. Sayang cewek juara umum kaya lo harus putus sekolah cuman karena uang. Alasan gue masih sekolah sampe sekarang itu belajar, liat lo sama temen-temen gue.

Tell me the truth,” kata Kejora pada Galaksi.

Galaksi hanya diam saja. Ia mengangkat kedua bahunya. “Gue pacaran sama Sarah. Udah gitu aja.”

Kejora malah tersenyum. “Masa iya kamu pacaran sama Sarah?” tanya Kejora. Ia menatap Galaksi dari dekat membuat Galaksi mengerjapkan matanya. “Aku gak percaya.”

“Kenyataannya gitu,” balas Galaksi berusaha cuek meski jantungnya berdebar-debar.

Kejora terkekeh geli melihat Galaksi salting. “Huu segitu aja salting,” balas Kejora.

“Berengsek,” maki Galaksi lalu cowok itu tertawa. Tidak bisa ditahan. Bahunya yang lebar bergetar akibat tertawa.

Sorry Ra kasar.”

“Iya emang kamu kasar,” Kejora mengakuinya. “Tapi aku punya kecenderungan suka sama cowok kaya kamu.”

Galaksi langsung menatap Kejora dengan intens. Rasanya sakit di tangan, dahi sampai pelipisnya langsung hilang begitu mendengar kata-kata Kejora.

“Ngaku gak ada apa?” tanya Kejora tapi Galaksi tidak menjawab.

“Ngaku apa? Gak ada apa-apa,” balas Galaksi. “Mau coba yang baru aja sama Sarah.”

“Masa sama Sarah sih?” balas Kejora dengan nada kurang suka. “Emang gak ada yang lebih cantik daripada aku apa?” tanya Kejora membuat Galaksi menatap ke bawah. Kekehan keluar dari bibirnya.

“Gak ada yang secantik lo di sini Ra,” ucap Galaksi jujur.

“Oh iya?” tanya Kejora pura-pura berpikir dengan satu tangan terlipat di depan dada dan satunya lagi mengetuk pelipis bagian kanannya dengan jari telunjuk. Sejak kapan Kejora bisa seperti ini?

“Katanya kalau cowok itu udah suka walaupun ada seribu cewek cantik pun dia bakal tetep bilang cewek yang dia suka itu lebih cantik. Itu bener gak?” tanya Kejora.

“Bener,” sahut Galaksi refleks.

Kejora tertawa karenanya. “Padahal kan ada banyak tuh. Ada Jihan ada Fifi.”

“Gaklah ngapain sama mereka,” sahut Galaksi.

“Iya sih ngapain juga Jihan kan udah ada Septian. Kalah kamu sama dia. Septian kan lebih setia,” ejek Kejora pada Galaksi. “Fifi juga sama Bams. Bams aja yang penuh perjuangan gitu ditolak apalagi kamu?” ujar Kejora lagi.

“Jadi bener-bener gak ada yang kamu mau omongin sama aku?” tanya Kejora masih ingin tahu.

“Enggak ada,” putus Galaksi. Cowok itu berdiri. Memperlihatkan seragam sekolahnya yang keluar semua. Ia menepuk pelan celana abu-abunya yang sedikit terkena debu.

“Kalau enggak ada kenapa ngomongnya gak liat aku?” tanya Kejora.

“Gue buru-buru,” kata Galaksi beralasan.

“Belum juga masuk kelas lagi,” jawab Kejora.

“Semua orang bisa kamu tipu Gal tapi aku enggak,” ujar Kejora menatap mata Galaksi. Sejenak Galaksi tertegun karenanya.

“Sebenernya ada apa?”

“Gue gak nipu siapa-siapa,” balas Galaksi. Tetap mengunci mulutnya rapat-rapat. “Terserah mau percaya apa enggak.«

“Jangan terlalu benci sama Sarah nanti kamu suka dia,” ujar Kejora.

Tapi aku sukanya kamu Ra, batin Galaksi.

****

Dari dinding tangga Sarah hanya bisa berdiam diri. Perempuan itu ingin menghampiri Galaksi tadi namun ia menghentikan langkahnya untuk mendengar apa yang dikatakan Galaksi dan Kejora. Sarah tidak mau bertengkar dengan Galaksi maka dari itu dia diam saja tapi benar kata Kejora rasanya sakit saat melihat cowok yang kamu suka pura-pura di depanmu.

“Kamu bener pacaran sama Sarah?” tanya Kejora terdengar sampai telinganya.

“Iya,” balas Galaksi.

“Kok aku kaya orang ketiga di antara kalian ya?” Kejora tertawa renyah namun ada sedih di antara tawanya.

Membuat Galaksi ingin segera memeluknya namun kedua kakinya harus terpaku di tempat menatap nanar Kejora.

“Iya udah kalau gitu selamat ya,” ujar Kejora pada Galaksi. “Siapapun pilihan kamu. Semoga dia yang terbaik.”

“Makasi Ra,” ujar Galaksi pada Kejora.

Sarah buru-buru turun. Bukannya senang. Sarah malah merasa kalah karena apa yang dikatakan Galaksi adalah sebuah kepura-puraan.

****

“Gal gue juga beli Dumbo,” ujar Jordan. “Tapi sayang gak tau harus ngasih ke siapa,” ujar Jordan lagi.

“Cewek lo kan banyak. Kasi aja salah satu,” ujar Guntur.

“Yang mana dah?” Jordan pura-pura lupa. “Si Kelly, Wenda, Vika, Zaza atau Cassandra?”

“Buset banyak amat baru lagi?” tanya Oji.

“Deket doang,” ujar Jordan.

“Deket kalau minggu lagi jalan sama Kelly kalau malem sama Wenda gitu?” tanya Oji.

“Tergantung,” balas Jordan terkekeh.

“Weh Gal gue beli juga Dumbo,” ujar Jordan. “Jadi nyesel gak punya pacar. Gak tau harus kasi ke siapa.”

“Kasi ke mami Aditama lah ke siapa lagi emang?” ujar Nyomg.

“Mami sukanya bunga. Bunga bank,” kata Jordan lagi.

“Sebelas duabelas lah sama anaknya,” ujar Bams.

Namun Galaksi yang dipanggil hanya diam saja. Teman-temannya memang kepo dengan apa yang teradi antara Galaksi dengan Sarah namun mereka memilih diam.

Hari ini di kelas ada pelajaran musik. Beberapa kelompok diperbolehkan mengambil atau menggunakan alat musik yang sudah ada di ruang musik. Setelah guru keluar. Mereka yang disuruh menaruhnya kembali masih menggunakan alat musik tersebut.

Galaksi, Jordan, Septian, Bams, Guntur, Oji, dan Nyong sedang menaruh kursi di depan kelas dengan Jordan yang sedang bermain Drum Box atau Cajon—alat musik yang di duduki dan ditepuk menggunakan tangan sementara Bams main gitar.

“Gal ngapain di sini?” tanya Sarah datang.

“Ada justru Galak yang nanya ngapain lo di sini. Masih ada kelas juga,” ujar Nyong sengit.

“Iya nemuin lacar guelah!” ujar Sarah.

“Widihhh pacar,” ujar Guntur. “Bangga situ neng ngerebut cowok orang?” tanya Guntur lagi.

“Gue gak ngerebut ya Tur! Enak aja,” balas Sarah.

“Nyenyenye,” balas Guntur kesal.

Lalu mereka bertuju melihat Kejora yang sedang berjalan dengan Jihan. Habis mengambil taplak meja di ruang guru.

Jordan lalu menepuk alat musiknya saat Kejora hendak lewat. “Kubelikan bakwan malah dia yang jadian.”

“Aku yang berjuang malah aku yang terbuang,” kata Bams memetik gitarnya. “Sekarang diriku cemburu tanpa ikatan. Kini kusadari kita cuma teman,” kata Bams dan Jordan berbarengan.

Kan aku sudah pernah bilang. Temanku semua main tikungan. Ku hanya bisa merelakan. Diriku kau tinggalkan,” ujar Bams, Oji, Nyong Guntur dan Jordan.

“Sejak kapan Kejora temenan sama Sarah?” ujar Septian.

“Sejak malam jum’at kliwon,” ujar Oji

“Bukan temenan itu mah tapi ngepet bareng,” balas Guntur disambut toyoran teman-temannya.

“Sabar ya Ra,” ujar Bams pada Kejora. Bams dan yang lainnya juga yakin Kejora mendengar mereka bernyanyi tadi. “Yang nomor 2 gak bakal pernah jadi yang pertama kok. Jadi selow aja,” ujar Bams.

Sarah geram namun ia hanya bisa menahan diri.

“Iya bener tuh Ra! Posisi lo sebagai cewek nomor satu di Ravispa gak bakal keganti sama siapa pun Ra. Lo tetep ratunya,” ujar Guntur pada Kejora.

****

Seluruh motor anak-anak Ravispa dengan bergerombolan masuk ke belakang sekolah. Suara derum motornya sampai ke sepanjang jalan. Motor paling depan dipimpin oleh Galaksi dengan jaket parasut hitam Ravispa miliknya serta dasi sekolah di dahinya lalu diikuti Galang.

Mereka langsung menaruh motor-motor besar itu di sana lalu menaruh tas secara menumpuk. Keadaan sekolah sudah sepi. Hanya ada beberapa orang murid yang masih menunggu jemputan. Ratusan orang itu Galaksi suruh berkumpul tadi. Galaksi dengan repot-repot turun menjemput teman-temannya dari kelas per kelas lewat lorong besar sekolah lalu mereka turun melewati tangga—pertanda akan ada sesuatu terjadi. Dari yang tadinya hanya inti Ravispa langsung ramai murid-murid lelaki berdiri di belakang Galaksi.

Apalagi anak-anak IPS. Paling siap kalau diajak menyerang. Tidak usah dijelaskan betapa bobroknya anak-anak IPS SMA Ganesha. Mereka sangat menghormati Galaksi.

Galaksi Aldebaran adalah ketua Ravispa paling ramah dan loyal. Satu-satunya murid laki-laki paling disegani oleh satu sekolahan di SMA Ganesha. Temannya banyak. Tidak salah juga backing-nya pun banyak.

“Gue tadi belum selesai nanya. Mau nyerang kenapa Bang?” tanya Galang.

“Gue tadi ditantang anak-anak SMA Kencana. Pas sebelum istirahat gue udah ke sana mukulin mereka,” ujar Galaksi. “Pada tepar semua di jalan mereka.”

“Lo juga kenapa ke sana sendirian? Udah tau bahaya,” ujar Jordan marah. Di keadaan seperti ini. Jordan bisa sangat-sangat serius.

“Lo tau kan lo itu ketua. Bukan tugas lo ke sana buat ngecek. Masih ada waktu pas pulang sekolah. Ada gue, Bams, Guntur sama yang lainnya. Kalau lo yang kenapa-napa duluan siapa yang mau mimpin kita?” tanya Jordan, serius.

“Kok tumben SMA Kencana nantangin kita lagi?” tanya Guntur.

“Firasat gue gak enak,” ujar Septian membuat teman-temannya menoleh.

“Yang gentle lo,” Galaksi menepuk dada cowok itu. Septian menatap Galaksi. Cowok itu terlihat sangat yakin. “Laki bukan lo?” tanyanya lagi pada Septian. Baru kali ini Septian tampak tidak percaya diri.

“Nih pake,” ujar Galaksi setelah mengambil bandana merah Septian agar dipake atau diikat di lengan seragam lengan kanan atau kirinya.

“Jangan gegabah,” pesan Septian. “Tunggu dulu. Jangan tepat waktu. Beberapa menitnya baru kita ke sana,” ujar Septian lagi.

“Mereka kenapa cari masalah lagi dah?” tanya Guntur jengkel lalu cowok itu melipat lengan seragam sekolahnya bersama Jordan.

“Gak tau tapi ayolah woe ladenin! Nantang mulu nanti kalah baru nangis,” ujar Oji emosi.

“Kalau nanti situasi gak memungkinkan kita langsung mencar. Kalau bisa langsung cari motor masing-masing. Jangan takut. Kalau takut berarti lo kalah,” kata Galaksi menghimbau teman-temannya.

“Woi yang di belakang denger gak?!” teriak Galaksi sambil berjinjit membuat teman-teman di belakang pun langsung mengacungkan jempol.

“Siap berarti ya? Temen-temen yang lain saling jaga. Harus solid. Jangan sampe ada yang kena tangkep anak SMA Kencana,” ujar Galaksi.

Ratusan murid lelaki dengan seragam sekolah putih abu-abu itu naik ke atas motor masing-masing. Galaksi di paling depan dengan dasi sekolah yang terikat di dahinya serta memakai kacamata hitam. Septian dengan bandana merah yang terikat di lengan kanan. Jordan dengan Guntur yang lengan seragamnya dilipat. Bams yang pakai topi terbalik. Oji yang sedang mengunyah permen karet dengan seragam terbuka memperlihatkan kaus hitamnya serta Nyong yang sedang menggunakan tusuk gigi.

Sementara itu di sisi setingkat ada Galang dengan angkatan sembilannya: Jeremy, Zidan, Ronald dan Bedul. Galang dengan jaket parasut Ravispa yang lengannya diikat di bagian leher dengan kacamata hitam, Jeremy dengan kemeja kotak-kotak hijau tua, Ronald dengan baju kaus polos dan celana abu-abu sekolah, serta Bedul yang memakai jaket jeans.

“AYO JANGAN TAKUT!” begitulah Galaksi mengomando. “Ini masalah harga diri! Yang takut pulang aja gak butuh kita sama yang penakut di sini!” katanya lagi.

Namun tidak ada yang pulang. Malah semakin banyak suara motor yang hidup.

Deret panjang motor besar itu dari yang warna hitam, merah, putih, hijau sampai oranye pun ada. Motor mereka kali ini didominasi oleh warna hitam. Derum panjang dengan suara knalpot di modifikasi itu memenuhi seisi jalan. Membuat Mona, Mauren, Freya dan Wenda semakin ngeri melihatnya dari Warjok. Kata Galaksi tadi mereka harus segera pulang karena ini urusan laki-laki. Akan susah bagi mereka kalau cewek-cewek ini belum pulang dengan selamat.

Gerombolan panjang itu semakin ramai memenuhi jalanan. Mereka berangkat ke SMA Kencana. Di pertigaan jalan dari arah kanan deret panjang motor-motor besar SMA Liberty tiba-tiba muncul berbarengan dipimpin oleh Gerald. Dari arah kiri muncul SMA Rajawali dipimpin oleh Chiko berserta teman-temannya.

“Bang gak telat kan?!” tanya Gerald berusaha mesejajarkan diri.

“Sans,” balas Galaksi.

“Bang tadi gue udah cek sikon masih sepi kayanya pada ngumpet,” ujar Chiko.

“Tenang aja,” balas Galaksi kalem sambil mengendarai motornya.

“Gila ini paling rame selama gue sekolah di SMA Ganesha!” bisik Jordan kagum di belakang tubuh Galaksi. Jordan dengan sempat-sempatnya menoleh ke belakang lalu mengabadikan momen dengan foto dan video seperti saat mereka mendukung Septian Porjar waktu ini.

“Relasi lo banyak banget Gal gak nyangka gue,” ucap Jordan lalu cowok itu lagi-lagi berdecak kagum menoleh ke samping kanan kiri lalu ke belakang.

“Gitu lo mau Galak lengser? Yang ada lo yang gue lengserin jadi wakil Dan!” Bams menyahut galak di sebelah.

Seluruh motor itu mencipta suara yang bergema sepanjang jalan. Beberapa yang masih di belakang pun ngebut membuat suaranya semakin bergaung. Begitu tiba Galaksi menaruh motornya di pinggir jalan dekat markas SMA Kencana lalu maju diikuti Jordan yang melempar tongkat baseball itu yang langsung ditangkap Galaksi. Teman-temannya pun ikut menaruh motor dan berdiri di belakang Galaksi.

Galaksi mengambil ponselnya. Ia menelpon seseorang, “Keluar lo jangan ngumpet terus. Cewek lo semua? Apa banci? ujarnya lagi di sambungan telpon.

Begitu mereka keluar Galaksi memasukan ponselnya ke saku celana sekolahnya. Galaksi mengetuk-ngetuk aspal jalan dengan tongkat baseball-nya selama beberapa kali lalu menaruh tongkat tersebut di pundak kanannya. Galaksi Aldebaran. Murid laki-laki dengan dasi sekolah diikat di dahi dan tongkat baseball di pundaknya.

“Apakabar?” sapa Jo pada Galaksi. “Lama gak ketemu,” ucapnya lagi.

“Tenaga lo masih kuat juga padahal tadi udah nyerang sendirian anak-anak buah gue. Salut gue,” kata Jo lagi di sebelahnya ada Eko. Robert ketua Avegar yang dulu? Sudah tentu pindah sekolah tidak tahu di mana.

“Buruan gak usah basa-basi!” ujar Guntur kesal.

Eko meliriknya. “Lo yakin buru-buru gak mau sapa-sapa gue dulu?”

Guntur menampilkan muka ‘Apaan nih orang sok kenal sok deket amat sama gue,’ “Gak sudi gue!”

“Buruan!” Galaksi dengan kasar menarik kerah kemeja Jo begitu anak-anak buah Avegar turun ke jalanan.

“Gak sabaran lo ya, gak berubah-berubah. Masih pemarah,” ucap Jo lalu menoleh ke kiri. “Woi bawa sinilah kasi tunjuk!” katanya membuat Septian mencerna situasi lalu sebelum Galaksi menyerang ke depan karena melihat Sarah dan Kejora. Septian sudah lebih dulu menarik tangannya mundur menjauh dari Jo.

“Gue udah bilang jangan gegabah!” ujar Septian. Jordan membantu dengan memegang sebelah tangan Galaksi agar tidak maju saat ini juga.

Napas Galaksi naik turun. Galaksi bisa jadi orang yang sangat kalap kalau sudah menyangkut tentang Kejora. Sangat sensitive karena posisi perempuan itu selalu bahaya sebagai pacar Galaksi entah itu dikalangan murid-murid lelaki yang benci dengan Galaksi serta Ravispa atau murid-murid perempuan yang sangat menyukai Galaksi.

Gemuruh di dalam dadanya semakin membuat Galaksi tidak terkendali untuk menahannya. Amarah itu timbul semakin nyata dalam matanya.

“Kampung lo!” kata Galaksi pada Jo dan kawan-kawannya.

“Masih lo pake cara kampung kaya gini?!” ujar Galaksi lagi kesal karena melihat Sarah dan Kejora. Tapi ada yang berbeda dengan rambut Kejora. Rambut perempuan itu tampak sangat berantakan.

Sementara Sarah tidak buta. Mata Galaksi seolah menelusuri Kejora. Mencari ada yang salah dengan Kejora sementara padanya? Hanya sebentar.

“Cewek lo yang Sarah?” tanya Jo. “Apa yang Kejora?”

“Lo sempet apain mereka?” tanya Galaksi masih ditahan Jordan dan Septian agar tidak menyerang duluan.

“Gak gue apa-apain kalau yang Sarah soalnya dia nurut,” ujar Jo memasukan kedua tangannya ke saku celana abu-abunya. “Tapi kalau yang ini,” Jo berjalan dan menepuk pipi Kejora hingga membuat perempuan itu meringis tidak mau.

“Gue tampar tadi,” ujar Jo membuat satu deret penuh Galaksi terperangah.

Menantang Galaksi dan Ravispa kemari itu sama saja dengan cari perkara. Tapi kalau sudah menyakiti Kejora. Itu sama saja dengan cari mati!

“Soalnya dia gak nurut. Coba aja nurut. Pasti gak gue kasarin. Iya kan sayang?” kata Jo lalu menepuk-nepuk pipi Kejora membuat Kejora menggoyangkan kepalanya agar Jo tidak bisa menyentuhnya.

“Cewek gue itu anjing!” ujar Galaksi tidak tahan lagi. “Lepas Dan! Sep!” namun keduanya tidak melepaskannya.

“Tenang jangan gegabah gitu!” bentak Jordan.

Sementara Sarah yang kedua tangannya dibekuk di belakang masih menatap Galaksi dengan terpana. Laki-laki itu menyebut Kejora ceweknya. Bukan Sarah.

“Apa mau lo?” tanya Galang angkat bicara.

“Masih inget gue gak?” tanya seseorang yang baru saja datang ke dari markas Avegar. Lorenzo menatap Galang. Ia membaca nama Galang di badge name seragam cowok itu yang tidak tertutup lengan jaketnya yang diikat di leher.

“Gue Lorenzo calon ketua Avegar yang baru,” ujar Lorenzo.

Terlalu banyak kejutan sampai Galaksi tidak bisa menelaahnya dengan baik. Yang ada di otaknya saat ini adalah Kejora.

“Lo udah keluar dari rehab?” tanya Jordan.

“Gue gak pernah rehab karena gue gak pernah make,” kata Lorenzo.

Lorenzo Braspati adalah anak kelas XI SMA Ganesha dulu. Ia terkena skandal kasus obat-obatan yang membuat ia harus di drop out dari sekolah. Lorenzo juga calon ketua Ravispa sebelum Galang jadi anak baru di SMA Ganesha dan menjadi kelas andalan Galaksi.

“Gue pikir lo orang baik Bang,” ujar Lorenzo pada Galaksi. Kecewa membekas di kedua matanya. “Kenapa lo kasih Ravispa ke dia? Kenapa bukan gue?” ujarnya lagi.

“WOI ZO! ITU GAK ADA DIPERJANJIAN KITA TADI!” seru Jo tidak terima. Dulu Jo adalah wakil Robert.

Namun Lorenzo tidak mendengarkannya. Dalam hatinya masih sangat Ravispa namun ia berada di Avegar sekarang bersekolah di SMA Kencana.

“AWH!” Jo tiba-tiba menjambak rambut Kejora membuat Galaksi berserta seluruh temannya kembali berang.

“Jangan kasar-kasar sama cewek gue!” ujar Galaksi kesal namun ia tidak bisa melakukan apapun.

“Kalau berani sama gue aja jangan pake cewek gue sebagai umpan!” ujar Galaksi.

“Berharga banget nih cewek buat lo?” ujar Jo. “Cantik juga. Udah putus kan? Boleh buat gue?”

Galaksi menggerakan bahunya dengan kasar yang dipegang Jordan dan Septian lalu berjalan menuju ke arah Jo dan Kejora. Perempuan itu sedang dipegang lengannya oleh teman-teman Jo ke arah belakang. Ketika anak buah Jo ingin menyerang Galaksi tiba-tiba saja anak-anak inti langsung maju untuk mencegahnya agar tidak mengganggu Galaksi.

Sementara itu Galang yang berhadapan dengan Lorenzo hanya menatapnya. Ada dendam dan sakit hati yang tidak bisa dijelaskan Galang saat melihat mata Lorenzo tertuju padanya yang bahkan tidak mengenal siapa Lorenzo.

“Lepasin gak?” tanya Galaksi pada Jo. “Gue masih minta baik-baik.”

“Siapa yang harus gue lepasin? Lo harus pilih satu. Mau Sarah atau Kejora?” tanya Jo.

Galaksi mengeratkan rahangnya. Ia mengarahkan tongkat baseball-nya pada bagian bawah ujung dagu Jo membuat Jo tercekat karenanya. “Lo liat massa gue lebih banyak kan? Mudah bagi gue buat bikin lo kalah lagi kali ini,” ujarnya lagi.

“Lepasin keduanya sekarang,” ujar Galaksi. “Jangan sampe gue main kasar.”

Galaksi menarik kerah seragam sekolah Jo dari jaraknya berdiri hingga Jo terseret padanya. “DENGER GAK LO?!” bentak Galaksi pada Jo.

“Dasar gak becus lo jadi ketua!” ujar Galaksi mendorong Jo ke samping lalu Jordan menahannya sebelum Jo berhasil menyerang Galaksi dari belakang.

“Minggir gue bilang,” ujar Galaksi pada kedua murid laki-laki yang sedang memegang Kejora.

“Gue bilang minggir!” sentak Galaksi. Cowok itu menarik paksa kerah kemeja seorang murid laki-laki yang memegang tangan kanan Kejora lalu menjauhkannya. Galaksi melakukan hal yang sama dengan cowok di sebelah Kejora.

Galaksi memperhatikan Kejora lalu mengusap wajah Kejora dengan tangannya. Ada memar di bagian lengan, dahi, sudut bibir hingga pipi perempuan itu yang membuat Galaksi menoleh pada Jo. Seketika Galaksi kembali naik darah. Cowok itu menghampiri Jo. Derap langkahnya terdengar pasti. Lalu tanpa aba-aba Galaksi memukul Jo dengan tangannya hingga Jo tersengkur ke jalanan.

Dengan cepat-cepat Bams dan Bedul menarik Kejora begitu juga Sarah ke ruang lingkup Ravispa saat semua orang fokus dengan Galaksi.

“Kok bisa sih lo berdua ditawan mereka?” bisik Bams pada Kejora dan Sarah tidak mengerti.

Namun Bedul memperhatikan Kejora dengan saksama. Sudah parah sekali Kejora. Lengannya lecet penuh luka. Berbeda dengan Sarah. Masih tampak utuh. Lalu ia melirik Galaksi. Pantas saja Galaksi marah sampai seperti bernafsu ingin membunuh Jo karena keadaan Kejora seperti ini.

“Udah Gal udah!” ujar Guntur. “Jangan diterusin!” ujarnya lagi.

“Gal udah lo jangan kelepasan gini!” ujar Oji memperingati. Susah memang memberitahu Galaksi karena cowok itu melakukan apa yang ia anggap harus setimpal.

“LAKKK! STOP LAK!” ujar Nyong baru kali ini melihat Galaksi kesetanan.

Namun Galaksi yang sudah diujung emosi semakin berhasrat untuk memukul Jo dengan tangannya sendiri. Satu pukulan mengenai kepala cowok itu, “Ini dari gue!” katanya.

Satu pukulan lagi mengenai wajah cowok itu hingga wajah Jo berdarah, “Ini karena lo berani nyakitin Kejora cewek yang gue sayang!”

“Gal udah Gal!” Jordan menariknya namun Galaksi belum puas. “Woi! Lo mau anak orang mati?!” seru Jordan di depan wajah Galaksi namun justru Galaksi menyentak lengannya lalu menyeret Jo menghadap teman-temannya.

“Yang kaya gini yang lo semua panut?” tanya Galaksi menunjukan Jo yang babak beluar dengan tangannya sendiri kepada teman-temannya.

“Cari panutan tuh yang bener bukan tukang rusuh gak jelas kaya gini!” katanya lagi.

“JANGAN TERPENGARUH WOI! AYO SERANG AJA SEKARANG BIAR TAU RASA!” ujar Eko dari belakang membuat anak-anak murid SMA Kencana menyerang anak-anak SMA Ganesha, SMA Liberty dan SMA Rajawali.

Hari itu tidak akan pernah dilupakan oleh Galaksi Aldebaran juga Kejora Ayodhya bersama Ravispa.

****

Warjok pada malam hari adalah tempat mereka berkumpul. Pulang dari sana mereka langsung berpencar untuk menuju ke Warjok. Galaksi menggonceng Kejora sementara Jordan dengan Sarah menggunkan motor Oji hingga Oji harus menumpang dengan anak-anak Ravispa 9.

Dari kaca spion Galaksi sempat memperhatikan Kejora. Perempuan itu diam membisu meski Galaksi tahu bahwa ia sedang tidak baik-baik saja saat ini. Walaupun di bibir Galaksi berkata tidak peduli tapi jauh dari dasar lubuk hatinya, Galaksi tidak bisa melihat Kejora diperlakukan seperti itu.

“Makan dulu,” ujar Galaksi memberikan Kejora makanan yang sedang duduk di posko sendirian. Anak-anak yang lain pada berkumpul di Warjok.

Jordan dan Jeremy yang langsung makan banyak setelah kejadian tadi. Mereka beli 3 nasi bungkus lengkap dengan satu mangkuk mie dan empat es Teajus sementara Jeremy Marimas.

Kejora menggeleng meski wajahnya sendu. “Kalau gak makan nanti maagnya kambuh lagi,” kata Galaksi perhatian pada Kejora.

“Kamu aja yang makan,” sahut Kejora.

Perempuan itu menelungkupkan wajahnya pada kedua kakinya. Hal yang membuat Galaksi mengambil jaket Ravispa nya yang tadi menutupi tas miliknya yang berada di pojok posko lalu menaruhnya di atas rok Kejora hingga menutupi lututnya yang membuat Kejora menoleh.

“Nanti keliatan,” ujar Galaksi lagi pada Kejora lalu cowok itu menoleh pada teman-temannya yang ada di Warung Bu Gendut.

“Makasi...,” Kejora menjawab lirih.

“Masih sakit lukanya?” tanya Galaksi memperhatikan wajah Kejora.

Kejora mengangguk. Ia tidak mau berbohong. “Nanti juga sembuh.”

“Gal...,” panggil Kejora membuat Galaksi terus memperhatikannya.

“Kenapa? Lo takut?” tanya Galaksi bisa menebak ekspresi Kejora. “Jangan takut. Mereka gak bakal ngapa-ngapain lo lagi. Gue yang bakal tanggung.”

Kejora menggeleng. “Aku takut kamu yang diapa-apain sama mereka.”

“Mereka gak bakal bisa,” ujar Galaksi. Tentu saja Kejora percaya tapi bagaimana kalau sampai Galaksi lengah?

“Lo gak percaya sama gue Ra? Mereka gak bakal bisa nyakitin gue.”

“Mana coba sini liat dulu lukanya,” ujar Galaksi mengulurkan tangannya menyentuh lengan Kejora memperhatikan tiap detail Kejora dengan matanya. Cowok itu menatap wajah Kejora lalu lengan perempuan itu yang lecet.

“Ini diapain?” tanya Galaksi.

“Awalnya,” ujar Kejora membuat Galaksi menunggu.

“Gapapa jangan takut cerita aja,” ujar Galaksi masih terus menunggu.

“Awalnya aku diikutin Sarah. Tadi emang lewat SMA Kencana. Trus aku disuruh ikut sama Jo. Dipaksa,” kata Kejora sedikit terbata-bata. Napasnya susah tiap kali mengingat kejadian tadi. “Trus...”

“Terus?”

“Terus karena aku gak mau duduk di markasnya. Jo nampar aku,” ujar Kejora membuat Galaksi mengumpat dalam hati. “Terus ini kena kayu tadi sama aspal jalan karena aku nyoba kabur,” kata Kejora.

Galaksi mengerang kesal. Kepalanya mendadak pusing karena melihat bekas lecet pada lengan Kejora meskipun sudah diobati oleh Mona tadi yang tidak jadi pulang dan malah mencari tempat cafe lain untuk bersembunyi.

“Sini,” ujar Galaksi membuat Kejora menatapnya bingung.

“Sini apa?”

“Sini peluk dulu,” ujar Galaksi pada Kejora.

“Ada Sarah,” ujar Kejora. “Kamu gak boleh gitu. Dia kan pacar kamu.”

“Di belakang kali dia sama Mona. Tuh buktinya gak ada,” ujar Galaksi. “Ayo biar gak takut lagi.”

“Kamu modus ya?” tanya Kejora.

“Modus juga kenapa?” balas Galaksi. “Gue khawatir. Bener-bener khawatir,” kata Galaksi lagi dengan jujur.

“Gue bisa gila Ra kalau liat lo kenapa-napa,” ujar Galaksi pada Kejora.

Kejora tidak melakukan apapun sehingga Galaksi mendekat untuk memeluknya dengan erat tapi tetap memperhatikan luka juga memar Kejora agar tidak sampai Galaksi melukainya lagi. Galaksi tidak mau Kejora sakit lagi meski perempuan itu meringis karena perih di sudut bibirnya.

Sarah yang baru saja dari belakang dengan Mona pun menatap Galaksi dan Kejora dengan pandangan sedih. Mona dan Jordan melirik Sarah. Ada senyum di masing-masing bibir Mona juga Jordan. Seolah mengejek Sarah.

“Ada yang pelukan,” ujar Jordan memanas-manasi Sarah. ”Tapi bukan pacar.”

“Ada yang gak suka,” ujar Mona pada Sarah. “Tapi gak pernah ada di hati,” balasnya serirama.

“Lo berdua apaan sih? Nyindir gue lo berdua ya?!” ujar Sarah kesal.

“Lah emang lo merasa Sar?« tanya Jordan.

“Iyalah siapa lagi emang kalau bukan gue?” ujar Sarah merasa.

“Baguslah kalau lo merasa. Sekalian jauh-jauh ya,” ujar Mona membuat Sarah meliriknya dengan kesal. “Sadar diri. Lo gak cocok di sini,” kata Mona lagi.

“Dosa Sar misahin orang yang saling cinta,” ujar Nyong.

Sarah merasa tidak ada yang memihaknya di sini. Dengan gusar Sarah menuju ke posko depan menghampiri Galaksi dan Kejora. Cewek itu menarik Kejora ke belakang membuat pelukan itu terurai. Galaksi langsung berdiri ke bawah sementara Kejora pun sama.

“Ganjen banget lo jadi cewek goda-godain pacar gue!” ujar Sarah pada Kejora.

“WOWOWOO ADA YANG BERANTEM TUH,” ujar Guntur seru sendiri dari Warung Bu Gendut.

“WOOOO SERU TUH KAYANYA,” ujar Ronald mengikuti Guntur.

“Bacot banget tuh cewek,” ujar Oji kesal melihat Sarah.

Kejora menatap Sarah lalu melirik ke arah lain dengan malas. “Pacar lo sendiri yang mau,” katanya lagi.

“Gal!” Sarah tidak terima pada Galaksi namun Galaksi hanya diam saja. Tatapannya justru tidak membela Sarah.

“Kenapa sih? Kamu itu pacar aku jangan lupa!”

“Lupa aja Gal biar seru!” tawa Jordan meledak di seberang sana.

“Pura-pura amnesia Lak ayo gue bersedia jadi dokternya!” ujar Bams pada Galaksi.

“Seketika gue lupa sama lo Sar,” ujar Galaksi mengikuti saran teman-temannya.

Sarah menatap Galaksi. Wajahnya tampak kesal karena tidak ada yang membelanya.

“Kapan mau sadar Sar?” tanya Kejora. “Enggak malu selalu diginiin? Enggak capek? Mau sampe kapan lo gituin Galaksi?” tanya Kejora pada Sarah.

“Kenapa lo yang ribet? Yang penting kan sekarang Galaksi pacar gue,” ujar Sarah di depan Kejora dan Galaksi. “Iri kan lo gak bisa ngerasainnya?”

Kejora mengerutkan keningnya. Perempuan itu berhadapan dengan Sarah. “Gue udah pernah rasain ada di posisi lo. Bedanya, Galaksi ke gue pake perasaan. Kalau ke lo gak ada rasa sama sekali,” ujar Kejora menyentak Sarah hingga sampai ke yang paling dalam.

“Lo pikir gue gak tau apa-apa? Lo pikir gue bisa lo bego-begoin?” tanya Kejora lagi pada Sarah.

“Iya mana bisalah bego-begoin juara umum sekolah. Kejora dilawan!” seru Jordan.

“Denger kan? Kasian ya lo Sar,” ujar Kejora membalik kata-kata yang pernah Sarah lontarkan padanya.

Sarah ingin menampar Kejora namun Galaksi menahannya. Urat pada lengan cowok itu mengencang. Membuat Sarah meringis karena kuatnya cengkraman tangan Galaksi. “Gue gak peduli lo cewek. Bagi gue lo udah keterlaluan Sar. Gue diemin lo bukan berarti lo bisa seenaknya,” ujar Galaksi.

“Gal aku pacar kamu!” ujar Sarah.

“Pacar?” sebut Mona. “Masa selera lo jadi turun kaya gini Gal?” tanya Mona lagi sudah sejak waktu ini ia ingin bertanya seperti itu.

“Harusnya lo bela gue Mon bukan Kejora!” ujar Sarah.

“Siapa lo harus gue bela?” tanya Mona. “Ngarep banget gue belain cewek kaya lo.”

“Udah sayang gak usah dibelain,” Guntur datang menarik Mona. Merangkul pundaknya. “Primadona sekolah gak boleh berurusan sama orang kaya gini. Nanti dia seneng lo ladenin,” kata Guntur lagi.

“Kenapa kamu diem aja aku digituin Gal?! Ngomong sesuatulah biar mereka gak gituin aku!” ujar Sarah memaksa Galaksi namun Galaksi menatap Sarah dingin.

“Gue harus bilang apa? Yang dibilang sama mereka semua itu bener,” ujar Galaksi membuat Sarah terpaku.

“Bener gimana?! Kamu kan pacar aku ya harusnya dukung aku lah bukan mereka!” Sarah masih saja egois dan memaksa.

“Iya deh pacarnya Galaksi Aldebaran. Biar bisa lo omongin ya ke orang-orang? Eh pacar gue Galaksi Aldebaran ketua Ravispa. Lo pasti kenal kan? Gitu ya Sar?” tanya Kejora.

Galaksi menatapnya takjub. Sudah beberapa hari ini Galaksi takjub melihat Kejora. Dalam hati ia terus memuji Kejora.

“Lo semua kenapa sih?! Gak suka sama gue?!” tanya Sarah pada orang-orang yang ada di Warjok. Seluruh orang yang ada di Warjok menatap Sarah. Dari Galaksi, Kejora, teman-teman cowok itu hingga adik kelas Galaksi. Jenis pandangannya sama: terganggu, kesal, juga menyebalkan.

“Karena lo emang pantes gak disukain. Lo yang buat diri lo sendiri gak bisa disukain sama orang lain. Lo aja gak bisa menghargai orang-orang gimana bisa lo minta orang lain buat suka sama lo?” balas Galaksi tegas.

*****

AN: KAMU ADA DIPIHAK KEJORA ATAU SARAH?

Whusss harus sabar-sabar. Ini juga melatih kesabaran. Kalian kalau baca cerita ini part Sarah pasti marah-marah yaa? Itu artinya aku berhasil dan sukses buat cerita ini kan? :D <3

SPAM NEXT TERUS (Spam Biar Gak Sider yaa jangan jadi sider ayo muncul kalian semua)

SPAM Galaksikejora (Supaya kalian inget terus sama mereka)

3 KATA BUAT SARAH

3 KATA BUAT GALAKSI

3 KATA BUAT KEJORA

3 KATA BUAT PART INI

KAMU TIM: SARAH atau Kejora?

KAMU TIM: GALAKSI atau KRIS?

Kamu: Galaksikejora, Galaksisarah, atau Kriskejora?

Ayoo yang gak suka sama Sarah sama Kakeknya Galaksi kita merapat bareng di sini bikin benteng

FOLLOW INSTAGRAM:

POPPIPERTIWI
POPPIPERTIWII (TIKTOK)
POPPIPERTIWISTORY
WATTPADPI

GALAKSIMOVIE (Jangan lupa follow akun ini yaa untuk info-info selengkapnya)

GALAKSIALDEBARANNN
KEJORAAYODHYA

RAVISPA
JORDANADITAMA
SEPTIANAIDAN
BAMSADNYANA
GUNTURGUTAMAA
OJIANURAGARS
NYONGBRAY
KRISHAGRID
NOVAALDEBARAN

SARAHAMERIA | MONAPRASETYAA
JIHANHALANA | LALATHALANY
FANIMALANI | FEBINAFIKAAA
THALITAADIJAYA | MONAPRASETYAA
MAURENANIKLE_ | WENDABRUNELLA

ANGKATAN9 / SMA GANESHA KELAS 11:
GALANGGANESWARA | JEREMYGARENDRA
ZIDANDHYAKSA | RONALDSINAGAA
BEDUADNYANA | GHEAMONIKA | FREYAANDARAAA

Follow Twitter:
@PoppiPertiwi_
Galaksialdebara
Kejoraayodhyaaa

Subscribe Youtube: Poppipertiwi (keduanya) untuk get notif trailer cerita PoppiPertiwi nanti❤❤

Oh iya aku juga buat konten TIK TOK gitu untuk kalian yang penggemar Galaksikejora, Ravispa, Septihan, Galaksi, Liberty, Mozachiko sampe Harmony boleh cek ke sana yaa. Namanya Poppipertiwii. Kalian udah cek, komen, share dan like belum? <3

Hai kalian wajib banget follow Instagram Wattpadpi juga yaa karena kita akan ada chat story, pengumuman, games, juga hal-hal penting terkait cerita ini. Kaya gini contohnya selebihnya ada di sana karena feelnya bakal dapet banget:







Mau req chat story siapa lagi?❤❤

Kalian dapet salam juga dari Galaksi Aldebaran Kejora Ayodhya







Inti Ravispa Angkatan 9:

1. Galang Ganeswara





2. Jeremy Garendra

3. Zidan Dhyaksa





4. Ronald Sinaga

5. Bedul Adnyana

Kalian bisa follow Instagram: Grupunrespi & Grupunrespii untuk info masuk grup chat seluruh cerita Poppi Pertiwi. Yang nanya apa Galaksikejora dan seluruh cerita Poppi pertiwi gak ada grup chat? Jawabannya ada. Namanya Unrespi. Hanya Unrespi

Yang belum join sabar yaa nanti kita open member lagi.
Yang sudah join kamu di UNRESPI mana? 1,2,3,4,5, atau 6?

Makasiih banyak yaa udah suka cerita ini dengan sangat besar dan dalam<3 Jangan lupa untuk terus like, komen, cinta, support dan share jugaa yaa apapun itu tentang Galaksikejora, Ravispa dan Septihan. Kalau bikin tik tok sisipin Galaksikejora, Septihan, Liberty sama Harmony juga yaa<3 Bantuin aku promosi supaya yang lainnya pada baca juga okeeh?❤❤

1 nama tokoh cewek anak Ravispa yang kamu suka siapa?

1 nama tokoh cowok anak Ravispa yang kamu suka siapa?

Kalian kalau mau join fanbase (akun yang mendukung cerita-cerita ini / cerita Poppi Pertiwi) boleeeh banget caranya langsung dm ke Wattpadpi yaa tapi pastikan sebelum kamu mendaftar dan join bersama kami pastikan kamu bisa on terus, serius dan karena suka. Aku tunggu di Instagram: Wattpadpi yaa<3

Follow Shopee: Poppipertiw_ atau Poppipertiwinovel yaa❤

Salam berjuta-juta sayang, Poppi Pertiwi dan seluruh member Galaksikejora. Dari Poppi Jodohnya Jaehyun NCT<3

Salam sayang dari Kejora❤❤

MAU UPDATE LAGI KAPAN? <3

Continue Reading

You'll Also Like

549K 64.6K 8
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
2.1M 214K 54
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
1.2M 51.8K 45
BANTU PROMOSIKAN CERITA INI YA .. 🔞🔞 Terimakasih ... "Dia Langga adik sekaligus kekasih ku " Natan "Kamu milikku dan tetap menjadi milikku " Lang...
737K 65.4K 43
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...