Bestie Boy

By MutiaAnzani4

204K 8K 225

Airiona Kezia Aristama. Cewek cantik perfect, tomboy, jutek tapi ceria. bingung kan? ketua osis yang pinter... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Epilog
*AUTHOR MINTA SARAN*

Chapter 10

6.2K 268 0
By MutiaAnzani4

Kezia POV

"Haiii everybodyyyyyy!" Sapa Tasya senang. Gue tau nih kenapa dia sebahagia ini, wakakakak.

"Cieedah yang bahagia, gimana kemaren Tas?" Tanyaa gue sambil senyum-senyum najong.

"Aduh Kezzz, makasih banget Kez, gara-gara lo, seenggaknya dia kenal gue. KAK KELVIN KENAL GUE DIA NGOBROL SAMA GUE KEZIAAAAA SECARA LANGSUNG!!!" Teriak Tasya tanpa peduli kalau bisa saja rahasia-nya selama 2 tahun ini akan terbongkar. Eh engga deng, memang sedang tak ada siapa-siapa di kelas ini selain kami.

"Hah? Kok bisaa?" sambar Sofi

"Iyaa sama-samaa," balas gue sambil tersenyum.

"Cerita dong ceritain" celetuk Gita tiba-tiba.

"Ehm nanti aja okey di kantin. Gue lagi males mikirin dia, kan kita mau Ulangan Matematika, takutnya nanti yang kebayang bukannya rumus malahan kebayang muka ganteng dia lagi," omong Tasya sambil senyum-senyum.

"Lebay ah yang lagi kasmaran" kata Sofi kembali berkutat dengan rumus-rumus Matematika.

"Dih sirik tuh," ucap Tasya kemudian.

Gue pun hanya tersenyum menanggapi tingkah mereka.

Sejujurnya gue kepo banget sama apa yang terjadi di UKS kemarin, tapi yasudahlah kita ikuti saja apa yang Tasya mau.

***

"Ini tempat gueeeeee Edo!" Omel Sofi kepada Edo sang kapten Voli sekolah.

Suara Sofi tiba-tiba terdengar, ohya dia baru saja dari kamar mandi kan ya.

"Lah lah elu mabok dah pagi-pagi, orang ini temm--" Edo pun linglung sendiri saat dia sadari kalau ternyata dia memang  salah tempat.

"TUHKAN. Makanya kalo mau sekolah bangun dulu!! Masih tidur kok udah jalan-jalan!! Dasar kobam!" Teriak Sofi kencang-kencang.

"Brisik lu Sof, galiat gue lagi ngapalin rumus" omel Mawar dari tempat duduknya.

"Si Edo nih sengklek, ngeselin pagi-pagi" kata Sofi membela diri.

"Siapa?" Ledek mawar.

"Yang nanya, monyet" jawab Sofi dengan santainya.

Dasar temen guee yang satu itu.

Mawar-pun lebih memilih kembali menghapal rumusnya daraipada harus meladeni Sofi lagi, diaa hanya cengar cengir asem karna kecewa.

"BTW GUE GAK SENGKLEK YAA SOF!!!"

Teriak Edo tiba-tiba sambil berdiri dan melek.

Anak-anak yang ada di kelas termasuk gue pun terlonjak kaget dari aktivitas kami mempelajari rumus Matematika, dan saling liat-liatan satu sama lain lalu kembali terpaku menatap Edo, ada apa dengan Edo di pagi buta seperti ini.

"Lah, lah," merasa namanya terpanggil Sofi pun buka suara. "elo beneran sengklek nih Do serius, kayaknya otak lo musti di reparasi dah Do, sumpah itu sengklek beneran Do, serius Do gaboong" ucap Sofi panjang dengan tatapan horror.

Edo pun kini malah kembali pada aktivitas sebelumnya. Tidur.

Dan mengatakan "keju kancut somplak"

Sontak kami saling tatap-tatapan satu sama lain lagi sesaat dan, tawa di kelas pada saat itu menggelegar sampai ke koridor.

"EDO NGIGO BEGO!" Teriak Boni tiba-tiba diantara selingan tawanya.

Kami pun tertawa ria disaat Edo masih tertidur nyenyak. 

***

"Kezia!" Panggil Zevan tiba-tiba.

Sontak gue nengok ke belakang.

"Apa?" Tanya gue dengan muka datar.

"Ikut kemah sama anak Jujitsu gak?" Tanya Zevan. 

"Hah? Emang ada ya? Kok gue gatau sih?" Ucap gue sambil kaget kebingungan.

"Yee eloo, kamaren kan lo pulang duluan mulu. Bu Mega pengen ngasih tau, pengen rapat. Eh Ketua Osisnya sibuk terus." Jelas Zevan panjang lebar.

"Oiya Van!" Seru gue sambil nepok jidat.

"Thankyou yak udah dikasih tau, kemah dimana? Gue mah ikut-ikut ajaa" cerocos gue.

"Kebon Sari daerah Puncik, Kez" jawab Zevan. 

"Ehm okedeh kalo gitu." Kata gue pada akhirnya.

"Lo mau pulang?" Tanya Zevan kemudian.

"Iyalah, yakali boker" jawab gue santai.

"Dih, jijik lo. Jorok banget, cewek juga." Ucap Zevan sambil mengernyitkan dahinya.

"Lah bodo, suka-suka gue laaah" jawab gue cuek sambil meninggalkan Zevan sendiri.

"Ngeselin lo jadi cewek, dih" teriak Zevan.

Gue pun hanya diam dan tetap berjalan terus ke arah gerbang sekolah.

***

Sesampainya gue di rumah, gue disambut hangat dengan senyuman manis mama.

"Kezia sayang, nanti kamu jadi ikut les gitar gak?" Tanya mama.

Oiya gue lupa les gitar! Gue kan mau belajar main gitar wehehehe..

"Iya mahh iyaa, Kezia jadiiii... Dimana mah? Nanti siapa yang anter?" Tanya gue langsung heboh kepada mama.

"Nanti bang Vino anterin kamu, Kez"

"Ckck, nanti bang Vino tebar pesona mah ahilaa. Kenapa dia?" Melas gue pada mama.

"Biarin kenapa abangnya tebar pesona, orang dianya juga ganteng. Siapa tau temen kamu disana ada yang bisa pincut hati abang kamu? Kasian tuh udah umur segitu ganteng-ganteng belom punya pacar" omong mamah panjang lebar sambil mesam-mesem gajelas.

"Dih, mama jibang dah" kata gue sambil naik ke atas.

"Kezia nih gasopan yaaah, makan abis itu Kez, turun kebawah" teriak mama setelah itu.

"Canda maaa, maafin Keziaa. Khilaff! Peace maah damaiiiii. Nanti Kezia ke bawah mah, Kezia siap-siap dulu yaa" balas gue.

Dug dug dug.

"Bang Vino!!! Nanti anterin gue ke tempat les yaah. Gue mau belajar main gitar."

"Udah tauk," balas bang Vino dari dalam kamarnya.

Najis kan bang Vino? Paling lagi galau tuh biasanya kalo kayak gitu jutek banget.

gue pun akhirnya masuk ke kamar gue aja.

Gue buka aplikasi Line, ada beberapa notif yang masuk. Gaterlalu penting, kebanyakan dari grup. Huft.

"Line!"

Ada notif, gue buka.

Zevan: udah ngerjain proposal buat cup.                

Kezia : lah kok lo nanya gue? Kan tugasnya si Merina si sekretaris.

Zevan: Merina sakit, lo gantiin lah.

Kezia : otak lo dijonggol yak?sama si wakwaw? Merina punya Dimas sama Angel tablo. Lo kata sekretaris dia doang.

Zevan: HAHAHA jonggol dha masa. Yatapi lo kasih tau laaaaaah, lo kan Ketua Osisnya. Koordinasiin yaang lain.

Kezia : Apaansi, lo kira Dimas sama Angel bego apa?!

Saat ini gue sadar, gue semakin jutek.

Zevan : kok lo nyolot si? 

Kezia. : lagian lo ganggu tau, gapenting.

Zevan : gue kan ngomong baik-baik Kezia kampret. Kok lo kampret banget sihh

Kezia. : dih najong malah ngatain gue lagi lo.

Zevan : karna lo pantas untuk itu.

Sumpah ini cowok emang bener-bener bikin gue kesel, walopun gue emang jutek, tp pantes dan wajar. Karna dia gajelas dan emang ganggu gue.

Kezia : *read*

Zevan : najis just read!!!!!!

Zevan : awas lo!!!!!

Zevan : mati lo kez!!!!!!!!

Zevan : liatin aja lo!!!!

Kezia : bacot lo.

Zevan : *read*

HAHAHA mungkin dia udah terlanjur kesel kali yaaaaaaa...

A/N:

Halo semuanya! Maafkan daku yang telah lama pergi, kau tahu?aku kelas 9 dan itu sangat membuatku lelah. Daku lelah, guys. Ini berhubung selesai UAS aja jadi daku tancap gas kangen sama nulis huehehe. Yaudahlah maafkan atas segala ketypoan. Dan lain-lain. Akan daku post chapter 11 jika selesai nanti.. Kecup manjah dari daku yang sedang galau doi gapeka-peka:*:* #apesithor-_- #gampardirisendiri #plakkk 

Continue Reading

You'll Also Like

697K 22.3K 47
"gue benci sama lo tapi gue cinta terus gimana dong !" ujar Nana. "kita jadian aja gimana?" Nana menghadap ke belakang dan rasanya seluruh tubuhnya...
6M 476K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
12.1M 748K 56
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...