Kau orang-orang sepertiku yang gemar berteman sepi dan menikmati ruang-ruang sunyi.
Kemudian meluapkan segala konspirasi pikiran dalam kata-kata, membungkus maknanya lewat rasa.
Kau, ku yakin tercipta untuk orang-orang sepertiku yang seringkali menatap malam dengan curhatan, yang memelihara rindu tanpa menyalahkan dan menikmati hari-hari dengan persoalan.
Manakala pagi datang, kita bersinar dengan harapan, manakala senja datang kita tenggelam dalam doa-doa penantian dan kala malam datang kita kembali mengulang renungan-renungan sepi diantara pola sepia.
-ervinpramana.