Heartbeat (MP - End)

By lyanarean01

44.3K 4.3K 1.8K

Mark Siwat, pemuda tampan yang berusia 21 Tahun. Seorang Playboy yang suka PHP. Namun, ia adalah sosok kese... More

Cast
1 - Life
2 - Perpustakaan
3 - Teman
4 - Kita
5 - Kamu dan Aku
6 - Dua Hati
7 - Assisten Dosen Baru
8 - Egois
9 - Perasaan
10 - Pengakuan
11 - Perth Mine
12 - Cinta Tanpa Syarat
13 - Drama
14 - OASE
15 - Definisi Laut Biru
16 - Senja Kita
17 - Mean Phiravich
18 - Pacar
19 - Sebuah Harga
20 - Manis dan Coklat
21 - Theory Of Happiness
22 - Perbandingan
23 - Blue Sky
24 - Heartbeat (Special Chapter)
25 - Surprise
26 - White Lie
27 - Ambition
28 - Sisi Manusia
29 - Deru Ombak dan Kamu
30 - Elegi Di Ujung Senja
31 - Elegi Di Ujung Senja 2
32 - Kita Dan Bintang
33 - Tekukur
34 - Menjadi Pertemuan
35 - Sun Flower
36 - Moveon
37 - Sisi Manusia 2 (Special Chapter)
38 - Berteman
39 - Kepercayaan
40 - Si Bodoh
41 - He's Yours
42 - Coffe Latte
43 - Merpati
44 - Gula Kapas
45 - Sebuah Kesempatan
46 - Pasar Malam
47 - Kamu
48 - Cerita Hari Ini
49 - 50 (The One)
51 - Seminar
52 - Lorong Dan Waktu
53 - Harga Dusta
54 - Komitmen
55 - Gun Attaphan
56 - Pertemun
57 - Menentukan
59 - Waktu
60 - Bay
61 - Kepastian
62 - Youniverse
63 - Puzzle
64 - Bulan
65 - Pelarian
66 - Trauma
67 - Perasaan Masing-Masing
68 - Awan
69 - Broken
70 - My Heartbeat (End)

58 - Cermin

355 33 4
By lyanarean01

Ada yang sepadan.
Ada pula yang tidak sejalan.

...

"Hay Perth." sapa Bay sok ramah sambil tersenyum ke arah Perth yang baru datang di lokasi bersama Mark.
"Iya hay juga." kata Perth sedikit canggung.
Mark lalu menarik Perth agar Bay tidak berbasa-basi.

Saat menunggu sendirian, Perth memainkan ponsel barunya, ia senang dong dapat ponsel baru, meski sebenarnya merasa tidak enak.

Diberi sendiri oleh orang yang ia idolakan.

Tapi selama gratis, itu tidak jadi masalah.

Selama syuting iklan, Bay terus saja melakukan kesalahan, entah kenapa sepertinya dia senang berlama-lama untuk syuting bersama Mark. Perth hanya menggeleng tidak paham, mengapa gadis secantik Bay bisa semodus itu, kalau dibandingkan dengan Phi May yang lebih bobrok kata kakaknya Mean, Bay lebih pendiam dan terlihat dewasa, padahal jika dilihat begini, dia seperti gadis bucin yang sudah tahu padahal yang dibucinin udah punya kekasih.

Cemburu?

Sepertinya lebih ke arah kasihan, lagipula dalam pikiran Perth, Mark tidak akan pernah berubah.

"Ini minuman yang tadi dipesan Mark untuk kamu." kata seorang pengantar minuman pada Perth.
"Ahhh terimakasih yah." kata Perth menerima segelas Jus Mangga.

Lumayan menyegarkan.

Dari kejauhan, Bay melihat Perth meminum minuman yang ternyata darinya, dengan memasukkan sesuatu pastinya, dan obat itu segera bereaksi.

Obat pencuci perut.

Jadi, yah perut Perth kemudian sakit.

.

Perth terus kembali ke kamar mandi hingga kini wajahnya pucat.

Mark yang selesai syuting menghampiri Perth dan khawatir melihat bocahnya pucat.

"Kamu sakit?" tanya Mark sambil mengecek dahinya, tapi tidak panas.
"Aku mau pulang sekarang." kata Perth lemas.
"Aku akan mengantarmu pulang." kata Mark, tapi Perth menahan tangannya agar kembali duduk.
"Kamu masih ada syuting bukan? aku bisa pulang sendiri." kata Perth tidak mau pekerjaan Mark jadi berantakan karenanya.
"Aku bisa minta ijin dan menunda syutingnya." kata Mark keukeuh.
"Jangan egois, ini salahku sendiri yang tiba-tiba sakit, kamu tetaplah disini." kata Perth memberi pengertian.

Mark terlihat masih ingin protes.

Baginya Perth itu lebih penting.

"Nggak, aku akan pulang sendiri, aku bisa naik taksi, nanti kan kamu bisa datang ke rumahku kalau kamu sudah selesai syuting. Aku juga bisa beristirahat kan setelah ini." kata Perth lebih keras kepala.

"Baiklah, aku akan memesankanmu taksi." kata Mark dongkol.
Ia kesal karna Perth tidak mau ia antar.

Perth hanya menatap Mark yang memasang muka cemberut.
"Kamu kalau pasang muka cemberut, tolong jangan datang kerumahku nanti." ancam Perth.

Tahu tidak, Perth juga lelah, ia kesal, gara-gara Jus mangga yang katanya dari Mark, ia jadi sakit perut.
Tidak perlu membahas Jus Mangga, ia tahu itu pasti dari Bay.

"Kamu kan yang memberikanku minuman itu?" tanya Perth tadi saat bertemu Bay di dekat toilet, Mark masih melakukan syuting dengan yang lain.
"Kok main tuduh sih?" tanya Bay kesal.

"Kok mainnya pakai obat pencuci perut sih? bilang ajah kak kalau nggak suka aku disini?" tanya Perth.

Bay tertawa dan mengangguk.

"Iyah, aku sangat membencimu berada disini." kata Bay sambil menatap kesal pada Perth.

Perth yang membawa air mineral langsung saja menyiram Bay dengan airnya.

"Ahhh sialan kamu yah?" umpat Bay.
"Aku bisa membuat Mark membencimu dengan mudah, tapi aku masih punya hati karna aku lebih kasihan sama kamu kak, tapi jangan harap aku membiarkanmu melakukan hal buruk padaku semacam ini lagi." kata Perth dengan berani.

Ia tidak membenci, ia hanya kesal akan hal licik yang dilakukan Bay, terlebih apa salahnya?

Perth meninggalkan Bay yang masih mengumpat karena make up nya luntur serta rambut dan bajunya basah.

"Iyah, aku tidak akan memasang wajah cemberut lagi." kata Mark sambil tersenyum.
"Nah gitu dong, nggak jelek kan kalau senyum." kata Perth sambil memuji gemas.

Dan tidak berapa lama kemudian, Taksi yang dipesan Mark datang.
Perth pun pulang.

Tanpa memberitahu Mark, dia pergi ke Rumah Sakit.
Yah, dia kesakitan karna Obat yang pastinya diberikan Bay pada minumnya tadi.

.

"Perth, aku sudah memberikan obat yang bisa meredakan sakitmu, lain kali tolong jangan makan atau minum sembarangan lagi." kata Dokter yang dikenal Perth.
"Baiklah pak dokter, Perth akan mengingatnya." kata Perth sambil menunduk, ia sering dimarahi oleh dokternya ini.

Dia itu sedikit bandel, kalau sakit pasti nggak mau bilang yang lain.

Kecuali kalau ketahuan sendiri, seperti ia yang sering demam dulu.

"Bagaimanapun juga, keadaanmu semakin membaik, tidak sering demam seperti dulu." puji si bapak Dokter.

"Itu karna mereka merawatku dengan sangat baik." kata Perth.
"Iya aku tahu, omong-omong kamu sekarang sudah punya pacar kan yah?  Mean yang cerita." tanya si bapak kepo.
Bapak dokter ini itu sahabat lama Orang Tua Perth.

Jadi sangat akrab, seperti bapak dan anak.

"Iyah, dia Mark Siwat, kalau pak dokter tahu?" kata Perth sambil tersenyum.
"Ahhh iyah, aku tau, dia yang membintangi Iklan baru-baru ini. Ahhh dia sangat tampan, kok dia mau sama kamu?" goda pak Dokter.
"Memangnya aku sejelek itu hingga dia tak mau?" tanya Perth cemberut.

Anak itu kadang tidak terasa begitu manja, padahal kadang ia terlihat begitu dewasa.
Perth itu imut dalam satu waktu, dan menakjubkan dalam waktu yang lain.

"Bukan begitu, hanya saja aku heran karna tidak menyangka, dia belok karena bucin padamu." kata pak dokter sambil mengusak rambut Perth.

Tidak ada niat buruk, itu hanya sebuah pendapat pribadi dan siapapun bisa menanyakannya.
Perth tidak mempermasalahkannya kok.

"Entahlah, kami ditakdirkan bertemu lalu saling menyukai dan memutuskan menjalin hubungan." kata Perth dengan logis dan tersenyum.

Pak dokter ikut tersenyum mendengar perkataan Perth.

...

Waktu terus berjalan, begitu cepat, lambat, tidak terasa.

Tanpa pernah terlewat dan disesalkan.
Bagi sebagian orang.

Dan tidak seperti itu untuk yang lain.

...

Perth memilih langsung tidur sesampainya ia di rumah, tak berapa lama Mean juga sampai di rumahnya.

"Perth?" ia mengetuk pintu kamar Perth dan membukanya saat Perth menyuruh Mean masuk.

"Kok sudah pulang?  Bukankah kamu tadi bilang menemani Mark?" tanya Mean sambil berjalan mendekat.
"Aku pulang duluan phi." kata Perth dengan setengah membuka mata.

Ia tadi benar-benar terlelap.

Dan diganggu Mean.

"Aku menganggu tidurmu?" tanya Mean, entah mengapa ia khawatir, memang Perth lebih suka tidur, tapi memilih pulang saat sedang menemani pacarnya.

"Perutku sakit, aku salah makan." kata Perth mengaku.
Ia sebenarnya tidak mau memberi tahu Mean, tapi ia tidak bisa berbohong karna phinya pasti tahu.

Jadi, ia ingin jujur saja.

Mean menghela nafas.
Ia merasa sedih.
Untuk alasan yang tidak ia tahu.

"Pasti sudah ke Dokter Blue kan yah, kalau begitu istirahatlah." kata Mean sambil membenarkan selimut Perth.

Lalu ia meninggalkan kamar Perth.

Membiarkan bocah itu tidur, paling nanti Mark akan datang kerumah mereka.

...

TBC

...



Continue Reading

You'll Also Like

204K 21.9K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
AZURA By Semesta

Fanfiction

218K 10.5K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
47.6K 6.5K 30
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...
411K 30.5K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG