Fake [osh]

Oleh nananiyo

33.6K 5.1K 653

[Completed] Hanya karena mencari tahu tentang kehidupan seseorang. Kim Yeonjoo harus siap diperbudak dalam be... Lebih Banyak

introduction
Prolog
fake -1-
fake -2-
fake -3-
fake -4-
fake -5-
fake -6-
fake -7-
fake -8-
fake -9-
fake -10-
fake -11-
fake -12-
Special Part
fake -13-
fake -14-
fake -15-
fake -16-
fake -17-
fake -18-
fake -19-
fake -20-
fake -21-
fake -22-
fake -23-
fake -24-
fake -25-
fake -26-
fake -28-
fake -29-
fake -30-
fake -31-
fake -32-
fake -33-
fake -34-
fake -35-
fake -36-
fake -37-
fake -38-
fake -39-
fake -40-
fake -41-
fake -42-
fake -43-
Epilog

fake -27-

606 95 4
Oleh nananiyo

✖Tidak menerima sider ya✖

🍥🍥🍥

Hari ini sungguh hari tersial Yeonjoo. Ia benci hari ini. Coba saja kemarin ia tidak kerumah Sehun, kejadian tadi tidak akan terjadi. Sehun benar-benar membuatnya seperti mainan. Ia sungguh membenci lelaki itu.

Tepat setelah Sehun menciumnya Yeonjoo langsung pergi dan tidak berniat untuk mengatakan apapun. Bahkan ketika Jessica -Yeonjoo sudah mengetahui nama wanita itu- mengajaknya berbicara Yeonjoo mengacuhkannya.

Tidak lelah kah Sehun mempermainkan dirinya seperti itu. Ia tidak mau lelaki itu ikut untuk mempermainkan hatinya. Biarkan ia menjaga hati supaya tetap utuh. Ia benar-benar tidak mau merasakan sakit hati.

"Hei, kenapa denganmu?"

Yeonjoo hanya mendengar pertanyaan yang dilontarkan padanya itu dan berjalan pelan menuju kamarnya. Ketika Jongin kembali bertanya Yeonjoo tetap mengacuhkan. Ia sedang malas untuk mengatakan sesuatu. Ia hanya ingin mandi dan me-refresh otaknya untuk sementara waktu.

"Kau ada masalah dengan Sehun?" tanya Jongin yang ikut masuk kedalam kamar Yeonjoo.

Ah, sepertinya Yeonjoo tidak dapat menahan emosi ketika melihat kakaknya ini. Ia langsung saja berbalik dan menodong Jongin dengan perkataan-perkataan yang ingin ia keluarkan.

"Kenapa kau mengiyakan saat Sehun menyuruhku untuk tinggal disana? Bagaimana jika ibu tahu dan aku dimarahi? Apa kau tidak takut adikmu ini kenapa-kenapa? Kau ini sayang adikmu atau tidak sih? Seharusnya kau menolaknya! Aku ini seorang gadis dan kau mengiyakan ku untuk tinggal disana bersama lelaki yang bahkan bisa saja menghancurkan masa depanku! Kau sungguh kakak terjahat yang kumiliki!"

Jongin hanya dapat melongo ketika Yeonjoo mengeluarkan unek-unek yang ada dihatinya. Wajah gadis itu sudah merah karena berbicara dalam satu tarikan nafas. Jongin saja jadi takut karena Yeonjoo tidak bernafas.

"Bukan begitu maksudku," ucap Jongin takut-takut. Ia merasa tak enak hati karena Yeonjoo jadi semarah ini padanya.

Jongin mengira kalau Yeonjoo bakal suka dengan apa yang ia putuskan. Tapi sepertinya tidak, gadis itu marah dan meluapkan semua emosinya padanya. "Kukira kau ada suatu hubungan dengan Sehun, jadi kupikir-"

"Tidak! Tidak ada sama sekali!" bantah Yeonjoo langsung.

"Aku minta maaf kalau begitu."

Permintaan maaf Jongin hanya didiamkan oleh Yeonjoo. Ia tidak menerima dan tidak menolak juga. Hanya dibiarkan menggantung diudara. Yeonjoo merasa tak habis pikir saja dengan cara berpikir Jongin.

"Keluarlah aku lelah, aku ingin beristirahat," ucap Yeonjoo akhirnya dan diiyakan oleh Jongin.

Lelaki itu langsung bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu. Tapi sebelum menutup pintu Jongin mengatakan sesuatu yang membuat Yeonjoo sedikit berdebar.

"Kenapa aku bilang kau ada hubungan dengannya, soalnya waktu itu Sehun pernah mengatakan jika ia menyukaimu saat bersamaku." Lalu pintu tertutup.

Yeonjoo terdiam untuk sebentar. Ia melihat pintu yang baru saja ditutup oleh Jongin. Benarkah? Benarkah Sehun menyukainya? Kenapa ia merasa tak yakin dengan itu.

"Ah sudahlah, kenapa aku memikirkan itu." Yeonjoo menggeleng-gelengkan kepalanya dan menepuk pipinya pelan. Ia membuka seluruh pakaian yang dikenakannya dan mulai membersihkan diri.

Setidaknya saat mandi ia bisa menenangkan hati dan pikirannya.

🍥🍥🍥

"Dua minggu lagi kita sudah memasuki ujian kelulusan. Dan saya berharap kalian dapat belajar dengan baik sebelum ujian. Mengerti?"

Semua murid yang berada dikelas itu mengangguk, termasuk Yeonjoo.

Setelah mengatakan itu, wali kelas mereka keluar. Yeonjoo seketika langsung membaringkan kepala diatas meja. Kepalanya pusing sekali memikirkan semuanya. Ia harus belajar dengan giat mulai saat ini untuk mendapatkan Universitas yang bagus.

Yeonjoo hampir tertidur kalau saja Taehyung tidak berteriak dijendela yang menghadap kearahnya. Ia memegang kepalanya. Kepalanya pusing karena terkejut. Lelaki itu pandai sekali dalam melakukan hal-hal yang mengejutkan.

Melihat Yeonjoo seperti itu, Taehyung sudah menduga. Ia meletakkan sekotak susu rasa pisang diatas meja Yeonjoo. "Minum. Jangan sisakan sedikit pun."

Terdengar memaksa memang, tapi begitulah Taehyung. Yeonjoo mengambil sekotak susu itu dengan kasar dan meminumnya. Walaupun sebenarnya Yeonjoo ingin marah tapi karena diberi minuman kesukaannya, seketika Yeonjoo langsung memadamkan amarahnya.

"Ini juga." Taehyung melemparkan roti kearah Yeonjoo yang langsung ditangkap oleh gadis itu.

"Bukannya kekantin kau malah tidur disini. Setidaknya kalau memang malas kekantin, olahraga kan bisa. Benar-benar seperti babi."

Yeonjoo mendelik kearah Taehyung. Mulut lelaki itu sungguh seperti pisau yang sudah berkarat. Tajam dan juga kotor. Ingin Yeonjoo mencapitnya dengan besi pencapit yang sudah dipanaskan, biar tidak bisa berbicara sekalian.

"Ah, sudahlah, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu."

Taehyung terkekeh dan mengusap kepala Yeonjoo. Sontak itu mendapatkan perhatian dari teman-temannya. Merasa diperhatikan Yeonjoo berhenti memakan roti dan melihat kesekelilingnya dengan tatapan bertanya.

Teman-temannya malah berbisik-bisik dan tidak menjawab pertanyaan tatapan Yeonjoo. Dan ia baru ingat kalau tadi Taehyung mengusap-usap kepalanya. Langsung saja Yeonjoo kembali melihat jendela dan lelaki itu sudah tidak ada disana.

Sial.

Dengan cepat Yeonjoo mengambil susu kotaknya dan berlari keluar. Pipinya memerah karena malu. Dasar Kim Taehyung brengsek!

Lelaki bernama Kim Taehyung itu selalu membuat tekanan darahnya naik. Awas saja jika ia melihat lelaki itu nanti, ia tidak akan melepaskannya.

Lelah karena menggerutu dari tadi Yeonjoo pun memilih untuk duduk dibawah pohon yang biasanya ia duduki dan kembali memakan rotinya yang tinggal setengah. Yeonjoo menatap lurus pandangan belakang sekolah. Dari sini ia bisa melihat rumah warga yang terlihat kecil. Ia terus memakan roti itu sampai habis dan tidak melepaskan pandangannya dari sana.

Sampai seseorang menepuk pundaknya.

🍥🍥🍥

Hari sudah mulai sore tapi Yeonjoo belum juga memperlihatkan batang hidungnya. Biasanya sore seperti ini gadis itu sudah duduk dengan rapi dihalte. Tapi sekarang gadis itu tidak terlihat sedikit pun, bahkan dikelasnya.

Taehyung merasa ada hal yang janggal saat ia melihat tas Yeonjoo masih ada dikursinya. Padahal jam pulang sudah dari setengah jam yang lalu. Saat melihat Sehun yang berjalan dikoridor dimana ia berdiri, langsung saja Taehyung berjalan mendekati lelaki itu.

"Kau melihat Yeonjoo?" tanya Taehyung terburu-buru.

Sehun mengernyitkan alisnya dan menatap Taehyung yang seperti baru saja berlari. "Tidak," ucapnya singkat.

"Aish kemana anak itu?" Taehyung kembali berlari mencari Yeonjoo disetiap sudut sekolah. Ia tidak tahu kenapa sebegininya mencari Yeonjoo, tapi ia merasa kalau gadis itu sekarang tidak baik-baik saja.

Taehyung berlari kearah gudang. Ia merasa kalau kejadian yang seperti ini pasti digudang. Kakinya melambat dan melihat Sehun yang juga pelan-pelan berjalan kesana.

"Kau mencarinya juga?" tanya Taehyung tiba-tiba disamping Sehun, membuat lelaki itu sedikit terlonjak.

Melihat Sehun yang diam membuat Taehyung tersenyum sinis. Lelaki disampingnya ini sangat tidak berubah. Dari dulu sampai sekarang sifatnya dalam hal-hal seperti ini pasti sama.

Plak!

Seketika kedua lelaki itu menoleh secara bersamaan kearah gudang. Sepertinya suasana didalam sana sedang panas-panasnya. Sehun hampir berdiri jika Taehyung tidak menahannya. "Jangan sekarang."

Setelah Taehyung mengatakan itu, tiga orang gadis keluar dari gudang. Salah satu dari mereka memegang gunting yang tidak tahu gunanya untuk apa. Mereka terlihat tersenyum senang.

Taehyung berjalan kedalam gudang ketika tiga gadis itu tidak terlihat lagi. Memperlihatkan seorang gadis yang kepalanya tertunduk dengan kedua tangan yang diikatkan dikursi. Gadis itu meringis pelan saat akan mencoba mengeluarkan tangannya.

"Aish merepotkan."

"Siapa yang membencimu?" tanya Taehyung ketika sudah sampai didepan Yeonjoo.

Membuat gadis itu mengangkat kepalanya. Dia terlihat sangat berantakan sekarang. Diwajahnya terlihat ada bekas tamparan dan darah kering diujung bibirnya. Rambutnya yang dulu panjang menjadi pendek sebahu, serta baju yang robek dibagian lengan.

"Seharusnya kau bertanya keadaanku dulu kan?" tanya Yeonjoo.

Taehyung hanya mengangguk malas.

Mata Yeonjoo beralih melihat kearah dibelakang Taehyung, tapi ia langsung mengalihkan. Kenapa lelaki itu bisa ada disini, pikirnya.

Setelah semua sudah selesai Yeonjoo berdiri pelan dibantu Taehyung. Membawa gadis itu ke UKS dan mengobatinya.

"Mau kuantar?" tanya Taehyung ketika selesai mengobati Yeonjoo.

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri," tolak Yeonjoo.

Taehyung mendecih lalu berdiri dari duduknya. "Yasudah." Dan pergi meninggalkan Yeonjoo.

"Dasar, dia benar-benar pergi," gumam Yeonjoo, melihat Taehyung yang pergi. Ia mengambil tasnya yang berada dikursi dan pulang. Untung saja tadi Taehyung sudah mengambil tasnya yang tertinggal didalam kelas.

Yeonjoo menghela nafas kasar. Ia benar-benar tidak percaya kalau ia baru saja dibully.

"Kuantar." Tiba-tiba Sehun menghadang jalan Yeonjoo.

Yeonjoo hanya diam dan berjalan melewati lelaki itu. Ia tidak mau lagi terkena masalah. Gara lelaki itu ia jadi seperti ini sekarang.

"Kim Yeonjoo.."

"Apa?" tanya Yeonjoo tanpa membalikkan tubuhnya.

"Tidak jadi."

Setelah itu Sehun malah berjalan melewatinya. Sedangkan Yeonjoo dibelakang menatap punggung itu tajam. Benar-benar bajingan.

🍥🍥🍥

mkn ksini kok mkn gaje ya njir 😂😂. ini bnrn gk tau mau buat kya gmn lgi:)

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

1M 82.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
42.7K 2.5K 11
"Itu kamu bukan? Orang yang menyelamatkanku?". "No more trauma! Let's survive together!". Dan cerita ini kusampaikan untuk seorang malaikat yang tela...
1.1K 256 8
𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠. "why not just make it real?" eric asked.
348K 3.9K 82
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...