GIVE ME LOVE (OSH)

By Prabhaditha

164K 10.3K 1.2K

-Aku publish ulang untuk mengikuti syarat dari event GMG Hunting Writers 2021- Terkadang tanpa kita sadari se... More

Prolog
1.Pria Sombong!
2. Penyelamat.
3. Tak terduga.
4.Tinggal bersama.
5. Kalian!?
6. Hubungan gila!
7.Menikah?
8. Calon mertua
9. Makan malam.
10.Dipercepat
11. Persiapan singkat dan satu kejutan
12. Apa yang terjadi?
13. JaeHun
14. Sahabat.
15. Resmi
16. Pesta malam
17. Baku hantam
18. Egois
19. Jarak
20. Keputusan
21. Tawaran Jaehun.
22. Menjalani takdir
23. Waktu bersama.
24.Mulai berbeda
25.Game level 1
26. Awal yang buruk.
28. Pengganggu
29. Ungkapan
30. Terbongkar?
31.Kisah berbalik
32.Berjanjilah
33.Kisah berbalik (2)
34. Sehun junior?
35. Terikat
36. Berpisah.
37. berpisah (2)
38. kembali pulang?
39.Pilihan
40. Selamat Tinggal
41. Berakhir Bersama
42. Sejuta luka.
43. Menyedihkan
44. Pulang.
45. Bertemu untuk berpisah
46. Ragu
47. Akhir
48. Kembali?
49. Menunggu.
50. Happy or Sad?
ATTENTION

27.Sehun's wish

3.2K 242 9
By Prabhaditha

Happy reading🖤🖤
**
Typo berserakan⚠️





"Ada masalah lagi?"

Yunra menghela nafas kasar saat mendengar pertanyaan Minha dari sambungan video mereka.

Setelah menempuh penerbangan selama belasan jam, sekitar satu jam yang lalu Yunra dan Sehun telah sampai di Prancis.

Kedatangan mereka telah di tunggu oleh bawahan Sehun. Mereka berdua dibawa ke salah satu apartment mewah yang terletak di pusat kota Prancis.

Ini bukan liburan yang Yunra bayangkan. Karena perdebatan di antara mereka,kini Yunra maupun Sehun sama sekali tidak membuka mulut untuk berbicara. Mereka benar-benar diam bahkan untuk saling melirik pun kedua orang itu tidak .

"Yunra! Apa semuanya baik-baik saja?"

"Aku hanya merasa sedikit lelah" Bohong Yunra disertai senyum palsunya.

"Sehun dimana?"

"Keluar, mungkin membeli makan malam"

"Kau bohong! Mana mungkin dia pergi membeli makan malam disaat semua keperluan kalian sudah disiapkan. Pasti ada yang kau sembunyikan dariku"

Yunra menghela nafas untuk kesekian kalinya. "Tadi aku dan Sehun sedikit berdebat"

"Kenapa harus sekarang!? Kalian tengah berlibur dan hubungan kalian baru saja membaik! Apa kalian begitu sulit menahan amarah masing-masing!?"

"Sebaiknya kau istirahat, besok pagi penerbanganmu dan Mark . Jangan sampai kau kurang tidur,lalu sakit. Kita akan menghabiskan waktu bersama disini" Yunra mencoba mengalihkan obrolannya.

"Saat aku sampai kau harus ceritakan semuanya! Dan jangan terlalu memikirkan hal yang membuatmu semakin terluka"

Yunra tersenyum tipis lalu mengangguk, setelah itu gadis itu mengakhiri sambungannya dengan Minha.

Detik berikutnya handphone Yunra kembali bergetar, gadis itu kembali mendapat panggilan video namun dari orang yang berbeda.

Dada gadis itu menghangat saat melihat nama yang tertera di layar handphonenya.

"Akhirnya kau mengangkat telfonku,Ra"

Yunra tersenyum saat melihat wajah pria yang begitu dirindukannya. Yunra ingat terakhir kali mereka bertemu,tepat sehari sebelum acara pernikahannya.

"Apa kau tidak merindukan kakakmu , apa kau tidak berniat menceritakan pesta pernikahanmu padaku!?"

"Sangat-sangat merindukanmu"

"Bohong! Jika kau merindukanku harunya hubungi aku"

Yunra terkekeh mendengar nada kesal dari pria yang menghubunginya. "Maafkan aku, Jae"

"Hemm...aku akan memaafkanmu saat kita bertemu nanti"

"Baiklah, tapi aku baru bisa menemui mu minggu depan"

"Kenapa? Apa karena Sehun melarang?"

"Tidak, sekarang aku masih di Prancis"

"Prancis? Benarkan?"

"Iya! Aku dan Sehun sedang liburan"

"Aku juga di Prancis, Ra! Beberapa jam yang lalu aku baru saja menyelesaikan penerbangan ku"

"Ayo bertemu!" Seru Yunra semangat.

Gadis itu tidak sadar sejak tadi Sehun tengah berdiri di pintu kamar sambil mendengar percakapannya dengan Jaehyun.

"Baiklah besok aku akan menghubungimu lagi"

"Bai~~~~"

Kalimat Yunra terputus ketika tubuhnya berbalik hingga kini gadis itu dapat dengan jelas melihat Sehun yang tengah berdiri di depan pintu kamar yang terbuka dengan wajah dingin dan datarnya.

"Jae,nanti aku akan menghubungimu lagi. Bay" Yunra memutus sambungannya dengan cepat tanpa menunggu balasan dari Jaehyun.

Yunra beranjak dari ranjang saat Sehun melangkah memasuki kamar. Gadis itu memutuskan untuk tidur di sofa ruang tengah apartement.

Sehun sama sekali tak menoleh saat Yunra berpapasan dengannya,begitu pun dengan Yunra. Mereka terlalu keras mempertahankan ego masing-masing .

Kini Yunra telah berbaring di sofa ruang tengah, gadis itu bersyukur sofa yang ditempatinya begitu besar dan nyaman. Yunra tak perlu khwatir badannya akan sakit saat bangun tidur besok.

Yunra memijat pelan keningnya, entah kenapa gadis itu merasa sangat lelah. Perjalanan belasan jam yang di tambah dengan ledakan emosinya berhasil menguras tenaga gadis itu.





******



Untuk kesekian kalinya Sehun menghela nafas kasar. Sejak tiga jam yang lalu pria itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang mencari berbagai posisi nyaman agar matanya terpejam.

Namun sebesar apapun usaha Sehun kedua mata pria itu masih setia terbuka. Rasa kantuk Sehun tak kunjung datang meski rasa lelah begitu terasa di tubuhnya.

Sehun beranjak dari ranjang, melangkah keluar kamar. Helaan nafas kembali keluar dari bibir pria itu saat melihat Yunra yang tertidur di sofa ruang tengah.

Entah sadar atau tidak kini kaki Sehun melangkah mendekat ke arah Sofa. Pria itu duduk di atas karpet tepat di depan sofa panjang yang ditempati Yunra.

Sehun menatap lekat wajah tidur Yunra. Gadis itu tidur dengan posisi menyamping ke arahnya.

"Aku begitu tersiksa dengan perasaan  ini"Ucap Sehun pelan,mata pria itu masih menatap lekat wajah tidur istrinya.

"Apa bagimu semua yang aku lakukan begitu jahat? Apa aku begitu buruk di matamu?"

"Aku ingin mengubah semuanya. Menghapus rasa cintaku untuk Senna, berhenti menyakiti semua orang. Aku ingin melakukannya tapi aku tidak bisa,Ra! Aku terjebak tanpa tau caranya keluar"

"Apa mencintai itu salah? Apa cinta yang aku punya untuk Senna salah? Kenapa takdir sekejam ini? Ak~~"

"Bukan takdir yang kejam. Kau yang membuat takdir terasa kejam karena kau sendiri yang selalu menentangnya"

Sehun tersentak kaget saat tiba-tiba Yunra membuka mata dan membalas ucapannya.

"Kau bertanya, apa mencintai itu salah?" Yunra mengulang pertanyaan Sehun tadi.

Yunra masih diam di posisinya, mata gadis itu membalas tatapan Sehun.

"Tidak, sama sekali tidak salah. Semua orang berhak untuk mencintai dan dicintai. Tapi terkadang tak semua cinta akan berakhir bersama. Contohnya dirimu, kau mencintai wanita yang berstatus sebagai kakak ipar mu. Dulu saat kalian masih berstatus sebagai sahabat mungkin cinta yang kau punya untuknya masih benar. Tapi setelah Senna menjadi istri kakakmu, harusnya kau sadar takdir cintamu bukan Senna. Tapi kau masih keras kepala memaksakan rasa cintamu itu. Jadi Karena semua itu orang menilai cintamu untuk Senna salah. Pada intinya terkadang seseorang sulit menerima takdir cintanya."

"Mungkin itu sangat sulit untuk di terima. Tapi jika kau paksakan seperti saat ini apa selamanya akan baik-baik saja? Apa penghianatan yang kau lakukan akan selalu tersimpan rapi?"

Yunra tersenyum tipis,lalu menggeleng pelan. "Cepat atau lambat semuanya akan terungkap. Persis seperti boom, pasti akan meledak hanya tinggal menunggu hitungan waktu."

"Apa kau kira semudah itu melupakan semua yang telah terjadi!?" Decis Sehun.

Yunra menggeleng. "Aku tau semua itu tidak mudah, tapi jika kau mau mencoba aku rasa cepat atau lambat semuanya akan terasa mudah"

"Apa kau mau mengubahnya bersamaku?" Kini nada suara Sehun lebih pelan.

Yunra mengangguk pelan. "Lebih tepatnya memperbaiki semuanya. Apa kau lupa kenapa aku mau menikah denganmu?" Yunra menjeda kalimatnya. Mengubah posisi tidurnya, ikut duduk bersama Sehun.

"Semua itu aku lakukan untuk Jaehan. Aku tak ingin membuat pria baik sepertinya sakit hati karena cinta untuk Senna." Yunra menghela nafas sebelum kembali melanjutkan kalimatnya.

"Mungkin pada dasarnya aku adalah orang asing dalam hidup kalian. Pertemuan pertama kita, aku rasa itu hanya sebuah kebetulan, pertemuan ku dengan Jaehan mungkin juga sebuah kebetulan. Tapi, setelah Jaehan membawaku ke kantormu aku mulai sadar,Itu semua bukan sebuah kebetulan. Takdir memberiku banyak kejutan setelah bertemu denganmu dan takdir memintaku untuk membawamu keluar dari kesalahan yang kau buat" Yunra mendengus di akhir kalimatnya.

Sejak tadi Sehun terus menatap wajah Yunra, meski gadis itu menatap ke arah lain.

"Entah kenapa, aku merasa aku harus bisa memperbaiki kesalahan yang kau lakukan.Jika kau bertanya kenapa aku melakukan ini, aku sendiri pun tidak tau. Aku hanya ingin kau belajar menerima takdir, karena semua itu kehendak tuhan dan apapun yang tuhan tuliskan untuk hidup kita adalah yang terbaik."

"Dan untuk pertanyaan mu tadi. Tanpa kau minta sejak dulu aku selalu berusaha memperbaiki kesalahanmu."

"Apa pernikahan ini penting bagimu?" Tanya Sehun.

Yunra tak langsung menjawab, kini gadis itu membalas tatapan Sehun. "Sangat penting,meskipun dasar pernikahan kita terjadi hanya untuk menutupi kesalahanmu. Sebuah pernikahan bukan hal yang main-main bagiku."

Sehun menghela nafas untuk kesekian kalinya. Tangan pria itu bergerak menggenggam kedua tangan Yunra.

"Jangan terlalu berharap banyak dengan pernikahan ini. Kau gadis baik, sangat amat baik. Aku ingin kau mendapat kebahagiaan nanti. Dan itu bukan bersamaku."

Yunra tersentak, tubuh gadis itu terasa lemas detak jantungnya berdetak cepat disertai rasa nyeri yang amat menyakitkan.

"Apa kita akan mengakhiri semua ini?" Tanya Yunra pelan.

"Aku tau apapun yang terjadi di antara kita suatu saat nanti , hubungan ini akan tetap berakhir. Bahkan sekarang harusnya semua ini berakhir karena hubunganku dan Senna juga telah berakhir." Sehun menjeda kalimatnya. Pria itu melihat dengan jelas mata Yunra yang mulai berkaca-kaca.

"Apa kau mau sedikit lebih lama bersamaku? Tentang kau yang ingin membuatku belajar untuk menerima takdir cintaku, lakukanlah itu. Aku akan selalu berusaha untuk itu jika kau mau sedikit lebih lama bersamaku"

Yunra menatap tak percaya pria di depannya. Kenapa Sehun membuat perasaannya semakin hancur setiap detiknya. Kenapa pria itu sangat egois, tak ingin mengakhiri semua ini, apa pria itu tak sadar apa yang dilakukan dan dikatakannya begitu menyakiti Yunra. Sangat amat menyakiti Yunra. Kini Yunra benar-benar merasa tak ada artinya di mata Sehun.

Yunra membenci dirinya sendiri, kenapa hatinya jatuh pada pria kejam seperti Sehun. Kenapa hatinya begitu cepat mengukir nama Sehun di saat pria itu sama sekali tak melakukan apapun padanya. Kenapa semuanya begitu tidak adil bagi Yunra. Kenapa cinta Yunra hadir secepat ini untuk pria brengsek di depannya.

Yunra mencintai Sehun, mencintai pria itu begitu cepat tanpa alasan. Bahkan gadis itu bingung kenapa rasa cintanya hadir disaat hanya rasa sakit dan kecewa yang didapatnya dari seorang Ooh Sehun.

"Sedikit lebih lama?" Tanya Yunra dengan suara bergetarnya.

Sehun mengangguk. "Iya,sedikit lebih lama. Dan tak ada salahnya kita berteman, dengan begitu kita bisa lebih dekat dan kau bisa membantuku lebih mudah. Sekarang kau adalah alasanku untuk berubah,Ra"

Yunra memaksakan senyumnya. Rasa cinta yang Yunra milik begitu membuat dirinya terlihat bodoh dan menyedihkan.

"Baiklah" Sahut Yunra masih dengan senyum paksanya.

Sehun ikut tersenyum, dengan susah payah Sehun menahan tubuhnya agar tak bergerak menarik Yunra kedalam pelukannya.

"Mau berjanji?" Tanya Sehun, tangan pria itu bergerak mengelus pipi Yunra.

Yunra mengangguk pelan, sejak tadi gadis itu hanya sibuk menahan air matanya agar tidak jatuh di depan Sehun.

"Jaga hatimu. Jangan biarkan ada namaku disini." Sehun menunjuk dada Yunra di akhir kalimatnya.

Yunra benar-benar tak bisa menahan rasa sesak didadanya, kini air matanya mulai jatuh. Menetes dengan pelan membasahi tangan Sehun yang membingkai wajahnya. Gadis itu menangis tanpa suara,bahkan pandangan mata Yunra masih tertuju pada mata Sehun.

"Dan satu lagi. Jangan pernah menangis karena diriku." Ucap Sehun dengan tangan yang bergerak menghapus air mata Yunra.

"Air matamu terlalu berharga"

"Brengsek!" Maki Yunra dalam hati.

Sehun ingin Yunra tetap bersamanya, tapi pria itu meminta Yunra untuk menjaga hati agar tidak jatuh cinta padanya. Bahkan pria itu mengajak Yunra berteman di saat status keduanya sudah menjadi sepasang suami istri.








Haiiiii, nih sesuai janji aku up setelah dapet 15like di part sebelumnya. Maaf kalok part ini pendekya:(

Dan aku juga yakin part ini masih bnyak kekurangannya, mohon di maklumi ya, pelan-pelan author pasti berusaha lebih baik nyusun kalimat demi kalimat.

Makasiii buat semua yang udah dukung dan setia coment di cerita ini, author bener-bener love kalian semua🖤

Setelah 15like, sekarang kalok boleh author minta 20like untuk up part selanjutnya ya😁

VOTE AND COMENT💋
-ingga.

Continue Reading

You'll Also Like

365K 19.8K 28
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
2.5M 37.6K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
3.6M 38.6K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
1.5M 135K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...