Fake [osh]

By nananiyo

33.6K 5.1K 653

[Completed] Hanya karena mencari tahu tentang kehidupan seseorang. Kim Yeonjoo harus siap diperbudak dalam be... More

introduction
Prolog
fake -1-
fake -2-
fake -3-
fake -4-
fake -5-
fake -6-
fake -7-
fake -8-
fake -9-
fake -10-
fake -11-
fake -12-
Special Part
fake -13-
fake -14-
fake -15-
fake -16-
fake -17-
fake -18-
fake -19-
fake -20-
fake -21-
fake -22-
fake -23-
fake -24-
fake -25-
fake -27-
fake -28-
fake -29-
fake -30-
fake -31-
fake -32-
fake -33-
fake -34-
fake -35-
fake -36-
fake -37-
fake -38-
fake -39-
fake -40-
fake -41-
fake -42-
fake -43-
Epilog

fake -26-

586 97 13
By nananiyo

Vote dulu atuhlah. gk bakal bikin jarinya keram kok.

🍥🍥🍥

Sekarang disinilah Yeonjoo berada. Dikamar tamu milik Sehun. Ia tidak menyangka Sehun senekat itu. Lelaki itu berani menelfon Jongin untuk meminta izin. Dan dengan tololnya kakak gilanya itu mengizinkan.

"Aish!"

Bagaimana ini. Yeonjoo benar-benar tak menyangka jika ia akan menginap dirumah Sehun. Satu atap dengan lelaki itu bukanlah salah satu yang ia inginkan.

Tok Tok

Yeonjoo langsung saja membuka pintu kamar ketika pintu diketuk. Setelah pintu terbuka Sehun masuk kedalam kamar seenaknya. Lelaki itu meletakkan selimut tebal diatas kasur.

"Ini selimut untukmu."

Selimut tebal itu dia lebarkan, kemudian dia tidur disana. Yeonjoo yang melihat itu sontak berjalan kearah Sehun dan menyuruh lelaki itu menyingkir.

"Kenapa kau tidur disini?" Yeonjoo mengambil tangan Sehun dan menariknya. "Pergilah, Sehun."

Sehun tidak menggubris dan tetap tidur dengan nyamannya. Tiba-tiba ia ingin tidur disini. Bersama gadis itu.

Iya, Sehun berpikir itu sangat konyol dan bodoh. Ntah kenapa ia ingin sekali tidur dengannya. Bukan tidur dalam artian lain, tapi benar-benar tidur.

Mungkin benar kata Yeonjoo, ia sangat aneh dan gila. Oke, ia mengakui itu. Tapi, ia tidak tau kenapa ia bisa melakukan hal-hal seperti itu. Terlebih kepada gadis seperti Yeonjoo yang sama sekali bukan tipenya.

"Hei.."

"Hei!"

Sehun tersentak dan bangun dari pikirannya. Ia melihat Yeonjoo dengan wajah memerah gadis itu. Ntah itu menahan marah atau menahan malu.

"Aku ingin tidur! Pergi!"

Sehun bangun dari tidurnya. Ia memang bangun, tapi tidak beranjak dari kasur. Yeonjoo yang mulai lelah, memukul lengan Sehun dan mendorong tubuh lelaki itu. Sepertinya ia sudah mulai gila karena tidur dirumah Sehun.

"Aku benar-benar lelah. Pergilah kumohon." Yeonjoo memijit kepalanya pelan.

Melihat Yeonjoo yang seperti itu, Sehun merasa kasihan dan beranjak dari duduknya. Kemudian tanpa membalas perkataan Yeonjoo, ia berjalan keluar.

"Huftt akhirnya aku bisa tidur juga." Yeonjoo merapikan sedikit kasur yang tadi ditiduri Sehun dan membaringkan diri disana. Ia membalut tubuhnya dengan selimut dan mematikan lampu.

Pagi harinya, Yeonjoo membuka mata dan langsung disuguhi cahaya matahari dari jendela disebelah kasur. Gadis itu otomatis menghalau cahaya yang ingin masuk mengenai matanya dari sela-sela tirai.

Saat akan meregangkan tubuh, Yeonjoo merasa tempat tidur ini tidak hanya dia yang menidurinya. Terasa dari kakinya yang seperti menyentuh sesuatu. Tidak ada sejenis mahluk itu dibelakangnya 'kan?

Yeonjoo mengawaskan kakinya pelan-pelan dan mulai berbalik melihat 'sesuatu' itu. Dan betapa terkejutnya ia melihat lelaki berbadan besar, tidak memakai atasan dan tidur melintang dikasurnya. Yeonjoo membulatkan matanya. Mulutnya tidak tahan untuk tidak berteriak.

"AAAAAAA!!"



Sehun memijit kepalanya pelan. Ia benar-benar pusing dengan ocehan Yeonjoo yang tidak ada hentinya. Ia memang salah disini, tapi ia benar-benar tidak sadar akan tidur disamping gadis itu.

Rasanya Sehun ingin menertawakan kebodohannya sendiri. Gadis itu pasti berpikir yang tidak-tidak padanya. Apalagi ketika melihat Yeonjoo yang sekarang menatapnya dengan tatapan akan membunuhnya detik ini juga.

"Kau ini memang benar-benar mesum ya. Bagaimana bisa kau tidur ditempat yang sama dengan seorang gadis dan tidak memakai baju seperti itu!"

Yeonjoo melempar bantal sofa yang sedari tadi ia pegang. Ia malu, sangat malu malahan karena sudah pasti Sehun tahu bagaimana saat ia tidur. Yeonjoo ingin menenggelamkan diri saja rasanya.

"Baiklah, maafkan aku."

Yeonjoo mendongak saat mendengar suara Sehun. Lelaki itu sedang melihat kearah lain ketika Yeonjoo melihatnya. Mungkin Sehun merasa bersalah karena tidur ditempat yang salah. Dan memang sepatutnya dia merasa bersalah.

Ruangan itu terasa dingin, karena Yeonjoo dan Sehun tidak ada lagi memulai obrolan baru. Masalah itu seakan sudah selesai dan tidak ada lagi lanjutan untuk itu. Yeonjoo sibuk menatap lantai dan Sehun sibuk melihat dapur.

"Kau sudah sarapan?" tanya Yeonjoo basa-basi. Tapi sedetik kemudian ia merasa bodoh karena sudah bertanya seperti itu. Sudah tahu tadi Sehun bangun bersamaan dengannya, bagaimana mungkin lelaki itu sudah sarapan.

"-Ah tidak maksudku, aku ingin pamit pulang." Yeonjoo berdiri dari duduknya.

"Belum. Buatkan aku sarapan."

Secara tiba-tiba Sehun mengucapkan itu. Ia seakan lupa kalau tadi ia sedang meminta maaf pada Yeonjoo. Sekarang ia dengan seenak jidatnya menyuruh Yeonjoo untuk membuatkannya sarapan.

"Aku lapar. Buatkan aku sarapan." suruh Sehun.

Tanpa membantah perkataan Sehun, Yeonjoo langsung saja berjalan kearah dapur dengan senyum terpaksa yang terpatri diwajahnya. Bahkan disaat seperti ini Sehun masih bisa menyuruhnya layaknya dia adalah tuan.

Ia membuka kulkas Sehun dan mengambil beberapa bahan yang akan ia masak. Ia memotong bahannya menjadi kecil dan memasaknya. Saat ini ia akan membuat nasi goreng untuk sarapan lelaki itu.

Karena dibanding masak yang lain Yeonjoo lebih sering memasak nasi goreng untuk sarapan paginya. Tidak peduli Sehun suka atau tidak, yang penting ia sudah memasak.

"Ini." Yeonjoo meletakkan piring berisi nasi goreng kehadapan Sehun.

"Sudahkan? Sekarang aku izin pulang." ucap Yeonjoo dan berjalan meninggalkan Sehun.

Yeonjoo mengemasi barang-barangnya dan sedikit membersihkan kamar yang tadi malam ia tempati. Yeonjoo melihat jam yang ada dimeja. Pukul 08.25, sudah tidak ada waktu lagi untuk datang ke sekolah. Ia memutuskan untuk bolos saja hari ini.

Setelah selesai Yeonjoo mulai meninggalkan kamar dan berjalan kearah pintu. Tapi, sebelum sampai kedepan pintu, tasnya sudah ditarik kebelakang, membuat tubuhnya hampir saja terjatuh.

Itu sudah pasti Sehun. Karena tidak ada lagi orang lain, selain dirinya dan juga Sehun disini.

"Ada apa?" tanya Yeonjoo langsung.

Sehun memberi kode dengan dagunya. Yeonjoo mengikuti arahan yang diperagakan Sehun. Saat tau itu apa, Yeonjoo meniup pelan poninya. Hahaha, rasanya Yeonjoo menginginkan sesuatu saat ini.

Membunuh Sehun.

Yeonjoo menutup matanya, lalu kembali membukanya. "Kau menyuruhku mencuci piringmu?"

Sehun tidak menjawab dan menarik Yeonjoo, lalu memberhentikan gadis itu didepan wastafel pencuci piring. Hanya ada satu piring dan satu gelas disana. Tapi tetap saja Yeonjoo malas melakukannya.

"Setelah melakukan ini, kau baru boleh pulang." ucap Sehun, lalu ia berjalan mendekati sofa dan duduk disana. Seakan-akan sedang memperhatikan Yeonjoo yang akan mencuci piring.

Dengan terpaksa Yeonjoo mencuci kedua benda itu sampai bersih. Ia bahkan menekan kuat-kuat spon yang berada digenggamannya untuk membersihkan piring itu. Kalau boleh ia ingin melempar piring ini ke orang yang berada dibelakangnya.

"Sudah." Yeonjoo menyelesaikannya dengan cepat. Ia melihat Sehun mengangguk, yang menurut Yeonjoo berarti ia sudah boleh pulang.

Yeonjoo membuka pintunya dan akan menutup kalau Sehun tidak menahannya.

"Tunggu."

"Apa lagi, Oh Sehun?" geram Yeonjoo.

Baru saja akan mengucapkan sesuatu Sehun kembali menutup mulutnya. Matanya melihat Jessica yang tengah akan berjalan kearah rumahnya.

"Maaf."

Awalnya Yeonjoo tidak mengerti kenapa Sehun meminta maaf padanya. Tapi saat bibirnya merasakan sesuatu yang asing, Yeonjoo baru menyadari apa maksud dari ucapan Sehun.

🍥🍥🍥

rindu gk nih? rindu dong ehe

btw panggil akunya nana ato nami ya. jgn thor, okeii

akhirnya ke publish jga, td bbrp kli gk mau dipublish. kok rada error gini sih wattpad? kalian jga prnh gk?

Continue Reading

You'll Also Like

852K 41.2K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
1.5K 283 7
Dayana memiliki impian untuk menjadi seorang atlet renang seperti kakaknya. Namun karena kecelakaan yang di alaminya mengakibatkan cidera parah pada...
349K 3.9K 82
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
5.7K 308 6
!Jaemsung banyak adegan delapan belas coret