Weird Secretary & Crazy Boss...

By HanaelfLibrary

62.9K 4.2K 270

"Heyy Boss gila..!! ini hanya Blouse polos yang memang memperlihatkan tali bra ku saja. Dan bukan memperlihat... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Perkenalan Cast
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40 (END)

Chapter 5

2.5K 164 4
By HanaelfLibrary

****


Ekspresi gadis itu berubah manis, Hye Jin tersenyun saat melihat kehadiran seorang pria asing yang ada di hadapannya.
"Ah~ Ya. Tidak apa-apa hanya sedikit sakit" Gumam Hye Jin dengan senyum lebarnya gadis itu terus memperhatikan Mino.
"Syukurlah kalau begitu" Mino kembali tersenyum membuat Hye Jin salah tingkah.
'Yaa tuhan. Kenapa si Boss brengsek ini bisa setampan ini. Aku menyesal sudah berkata kasar padanya' Batinnya dalam hati, Hye Jin terus menatap Mino dengan mata berbinar.

Seakan tahu apa arti dari tatapan Hye Jin pada Mino, pria itu mengernyit bingung dan tatapannya pun beralih menatap Miyoung yang sedang duduk di ranjang pasien.
"Bagaimana keadaan mu Nona Ahn?" Tanya Mino. ia berjalan melewati Hye Jin begitu saja.

Sedangkan Hye Jin masih tersenyum dengan gaya Anggunya melihat punggung sexy dari pria yang di kira Boss sahabatnya itu.

Tanpa Hye Jin sadari, Kyu Hyun sudah memantung dibelakangnya.

"Sajangnim" Panggil Miyoung, gadis itu sedikit terkejut melihat kedatangan Cho Kyu hyun.
"Bagaimana kondisimu Nona Ahn?" Tanya Kyuhyun dengan ekpresi datarnya.

Hye Jin sendiri merasa merinding saat mendengar suara yang tidak begitu asing ditelinganya. Gadis itu perlahan berbalik menatap Pria yang dipanggil Sajangnim oleh sahabatnya itu.
'Oh jadi pria itu bukan Boss Miyoung, lalu seperti apa Boss brengsek itu' Gerutunya dalam hati.

Saat mata keduanya bertemu, Hye Jin tidak bisa menahan keterkejutannya gadis itu membulatkan kedua matanya mulutnya pun mengangga.
Berbeda sekali dengan Ekpresi Kyu Hyun yang terlihat datar, tetapi seringaian licik jelas terpancar dikedua sudut bibirnya.
"Apa wajahku seperti hantu Nona?" Gumam Kyu Hyun membuat Hye Jin berjengit kaget. Gadis itu reflek menjauh dari Kyu Hyun.

"Ah tidak. Aku hanya terkejut kenapa tiba-tiba sekali ada orang dibelakangku" Celoteh Hye Jin tangannya sibuk mengeklus dadanya pelan.
Mino terkekeh geli melihat keduanya, sedangkan Miyoung menatap bergantian ketiga orang yang ada di hadapannya.

"Nona Ahn. sebaiknya anda bersiap-siap. Acaranya sebentar lagi akan dimulai" Kyu Hyun memecah keheningan. pria itu sibuk melihat benda tipis digenggamannya.

"Baik sajangnim" Jawab singkat Miyoung. gadis itu mulai turun dari ranjangnya mino pun membantu Miyoung untuk memakaikan sepatu higheels miliknya.

"Hey~ Berhenti disana..!" Hye Jin berjalan cepat setelah itu menarik lengan Mino untuk menjauhkannya dari Miyoung.

"Lihatlah kondisimu Miyoung. Kau tahu kan aku sangat Khawatir padamu" Hye Jin sedikit meninggikan suaranya karena kesal, lalu pandangannya beralih menatap Kyu Hyun.
"Aku mohon. Temanku sedang sakit, Dia baru saja dirawat dan keadannya sangat rentan. maksudku Miyoung penyakitnya sangat serius"

"Apa yang kau katakan. penyakit serius apa maksudmu Hye" Bisik Miyoung yang tidak terima mendengar penjelasan dari Hye Jin.Ia berusaha membuat Miyoung menurut padanya.
"Untuk saat ini tidak ada toleransi. Ini Rapat yang sangat penting, Dan Nona Ahn harus ikut dengan kami" Kyu Hyun kembali menjelaskan dengan berusaha menahan emosinya yang siap-siap akan meledak.

"Aiishh bagaimana ini" Hye Jin berusaha memikirkan segala cara untuk membantu sahabatnya itu.

"Ayolah. memangnya tidak ada pengganti selain Miyoung. atau bisa tuan batalkan saja rapatnya. Tunggu Miyoung sampai sembuh"

"APA? KAU PIKIR INI PERMAINAN. APA KAU TAHU? MEMBATALKAN SEMUANYA HANYA BISA MENGHANCURKAN PERUSAHAAN KU SAJA..!"

"Sajangnim. Aku akan ikut denganmu" Miyoung berusaha melerai sebelum keadaan semuanya menjadi berantakan apalagi mereka sedang berada Di Rumah sakit sekarang.
Saat akan melangkah tiba-tiba Miyoung meringis, tangannya sibuk meremas perutnya keringat dingin pun mulai membasahi pelipisnya.

Hye Jin dengan sigap menompang tubuh Miyoung yang akan terjatuh. "Sudah ku bilang jangan keras kepala Miyoung. Sungguh Aku tidak ingin kau mati" Hye Jin dengan susah payah membuat Miyoung kembali berbaring di Ranjangnya.
Mino juga terlihat khawatir dengan keadaan Miyoung yang tampak Pucat.

"Kau tunggu Aku akan memanggil Dokter" Hye Jin berjalan begitu saja meninggalkan Ruangan tempat Miyoung dirawat.

15 Menit berlalu Kyu Hyun dan juga Hye Jin sedang berada didepan pintu Ruangan Miyoung yang sedang diperiksa Dokter Khusus kandungan, Hye Jin tak henti-hentinya melihat pintu yang masih tertutup dihadapannya.
Sedangkan Kyu Hyun tampak memperhatikan Hye Jin sejak beberapa menit yang lalu, Pria itu terus menelisik penampilannya yang Anggun dan berbeda sekali saat terakhir mereka bertemu.
Seandainya Hye Jin seangun penampilannya saat ini mungkin Kyu Hyun sudah tertarik, tetapi setelah itu Kyu Hyun menggelengkan kepalanya cepat saat mengingat prilaku gadis itu yang sebaliknya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Hye Jin polos.
Kyu Hyun berdehem menormalkan suaranya, pria itu memalingkan wajahnya seakan tidak perduli "Sial! kenapa Mino lama sekali" Gerutunya kesal.

Lagi-lagi Hye Jin mendecih "Tidak Akan lama. Dia hanya mengambil obat"

Dddrrtt Dddrrttt
Kyu Hyun menatap benda persegi panjang itu dengan gusar.
"Hallo paman. Aku sedang menuju kesana. Paman bisa mengulur waktunya sedikit lagi. Sebentar lagi kita akan sampai dan Sialnya lagi Berkasku baru saja tertinggal. Mino sedang mengambilnya. Baik. Aku percaya padamu paman"

PIP.

Kyu Hyun mematikan sambungan telponnya. Pria itu menatap Hye Jin lagi untuk beberapa saat Hingga
Grep~ tanpa aba-aba Kyu Hyun menarik pergelangan tangannya.
"Ikut Aku sekarang juga!" Kyu Hyun terus menarik Tangan Hye Jin keluar dari Gedung Rumah sakit ini, Hye Jin tak henti-hentinya meronta meminta dilepaskan.
"Apa yang kau lakukan bodoh. Lepaskan tangan ku..!"

"Ini semua salahmu. Kau harus menebus kesalahan mu malam ini juga..!"

"APA? Hey pria gila" Hye Jin murka ia melepaskan tangan kekar Kyu Hyun dengan kasar.
"SIAPA KAU BRENGSEK? SEENAKNYA SEKALI MENGATUR KEHIDUPANKU..!" Sungut Hye Jin cepat gadis itu sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.

Kyuhyun memejamkan matanya rapat-rapat "Aku mohon dengan sangat. bisakah kau menggantikan Nona Ahn untuk malam ini saja?" Kyu Hyun sedikit memelas.
Jika bukan karena perusahaan Kyu Hyun tidak akan sudi memohon pada gadis sialan menyebalkan ini.
"Melihat dari penampilanmu Aku bisa menebak kalau pekerjaan mu juga adalah seorang sekretaris. apakah tebakan ku benar Nona Han?"

Hye Jin berdecih sebal mendengarkan serentetan pertanyaan dari pria ini, ia tahu ini adalah modus belaka dari Kyuhyun.
"Hanya seorang mantan Sekretaris dan Maaf. Aku tidak bisa melakukannya Tuan. Aku permisi" Hye Jin berbalik berusaha menyembunyikan senyumnya.

"Nona Han. Berapapun yang kau inginkan?" Tanya Kyu Hyun membuat pergerakannya terhenti.
"Berapapun?" Hye Jin mengedikan bahunya tidak perduli.

"Aku Serius. Berapapun Uang yang kau inginkan? Dan Aku dengar kau baru saja di pecat dari Perusahaan besar dan ternama. Pasti kau sedang membutuhkan uang bukan?"

"Apa lagi ini? kau berusaha mencari tahu inforamsi tentang ku. AKU TANYA SIAPA KAU SEBENARNYA BRENGSEK..!" Hye Jin memukul punggung Kyu Hyun dengan Tas selempangnya. "Asshhhhh~ Aku benar-benar tidak mengerti. Kenapa Hidupku semakin kacau saja semenjak bertemu dengan pria gila ini" Gerutu Hye Jin kesal tatapannya masih tertuju pada Kyu Hyun.

"Cepat! Aku tidak punya banyak waktu!" Kyu Hyun tampak gelisah. Pria itu terus menarik Tas yang dikenakan Hye Jin.

"Oke. Oke Tuan" Hye Jin menenangkan Kyu Hyun. "Tapi Aku butuh jaminan, Bagaimana?"

"Baiklah kau bisa pegang ini" Kyu Hyun memberikan kunci mobil kesayangannya pada Hye Jin. "Aku yakin harga mobil ini bisa menghidupi mu selama beberapa tahun kedepan" Ucap Kyu Hyun dengan santainya.

"Woahhh~ aku jadi penasaran seberapa kaya dirimu Tuan Cho" Goda Hye Jin. Dengan langkah Anggun gadis itu berjalan menghampiri Kyu Hyun lalu keduanya masuk kedalam Mobil.

Mereka sudah sampai di tempat yang Kyu Hyun maksud, Hye Jin mengikuti Kyu Hyun dari belakang pria itu sedang berbicara pada Mino Lewat telpon.
Gadis itu menelisik ke sekitarnya, Tempat ini tampak tidak asing di mata Hye Jin.
Dan yang benar saja Tempat ini adalah Club termewah yang ada di korea selatan Dan tentunya Tidak sembarang orang bisa masuk kedalam Gedung besar dan Tinggi ini.
Hye Jin merasa sangat beruntung bisa datang lagi ke tempat ini, ya walaupun sekarang tidak lagi datang bersama Boss nya yang dulu. Ia sedikit merapikan tatanan rambutnya yang sedikit acak dan tidak lupa memperhatikan penampilannya di balik cermin yang terpangpang tidak jauh dari hadapannya. Hye Jin merogoh sesuatu didalam tas selempang nya. Matanya berbinar saat menemukan lipstik berwarna Pink Berry tanpa menunggu lama gadis itu memoleskan lipstiknya dibibir mungil namun tebal milik Hye Jin.

Kyu Hyun sangat sadar apa yang sedang di lakukan gadis itu, ia berusaha menelan slivanya susah payah lalu memalingkan wajahnya dari wajah cantik Hye Jin.
"Apa yang kau lakukan. Cepat ikuti aku, Tempatnya bukan disini" Ucap Kyu Hyun  ketus, pria itu berjalan terlebih dahulu meninggalkannya.
Hye Jin menbuang napasnya berat setelah itu pergi mengikuti Kyu Hyun.

©©©©©


Choi Jung Woo Baru saja keluar dari Toilet, Pria paruh baya itu tidak bisa menyembunyikan wajah gelisahnya Akibat Seseorang yang amat sangat dutunggunya tidak kunjung datang. Samar-samar ia bisa mendengar suara seseorang yang sedang berbincang lewat telpon.

"Tidak apa-apa. Aku bisa mengetasinya sendiri, Sebaiknya kau urusi saja urusan mu itu"
"Ini sudah hampir 30 menit tapi bocah itu belum juga datang. Bagaimana ia bisa mempertahankan posisinya sebagai seorang CEO" Pria itu kembali tertawa.
"Aku yakin para klien sudah sangat kesal menunggu bocah sialan itu" Tambahnya lagi membuat Choi Jung Woo mengepalkan tangannya erat.
Ia sama sekali tidak terima jika ada yang mengusik seorang pria yang sedang dibicarakan oleh Kim Sang Ho lewat telepon.


Kim Sang Ho menutup sambungan telponnya dengan senyum yang terpancar dikedua sudut bibirnya lalu ia berbalik, matanya mulai menangkap sosok Choi Jung Woo yang juga berdiri di hadapannya dan seketika senyumnya lenyap begitu saja.
"Aku harap kalian bekerja dengan baik dan tidak mengecewakan kami. Ah sepertinya-- kau harus lebih baik lagi mendidik anak asuh mu itu Tuan Choi" Gumam Kim Sang Ho ia menepuk lengannya pelan setelah itu melenggang pergi meninggalkan Tuan Choi dengan wajah kemerahannya menahan Amarah.

Tuan Choi kembali ke tempat Acara yang sedang berlangsung matanya mulai menelisik ke arah pintu Masuk, Langkahnya pun terhenti saat melihat Siapa yang datang menghampirinya.
Kyu Hyun datang menghampiri Tuan Choi dengan senyum lebarnya, Pria itu sedikit melambaikan tangannya jika takut Tuan Choi tidak mengenalinya.
"Anak nakal. Apa kau tidak lihat ini jam berapa?" Gerutu Tuan Choi kesal matanya melirik Kyu Hyun dengan tajam.
Kyu Hyun hanya tersenyum. pria itu mengusap tengkuknya yang tiak gatal "Maafkan Aku paman. Apa acaranya sudah selesai?" Tanya Kyu Hyun melirik kesana kemari yang masih terlihat begitu Ramai.

"Klien kita baru saja merayakan ulang tahunnya, ia sedikit kecewa karena kau terlambat datang" Gumam Tuan Choi lagi.

Kyu Hyun terkekeh geli mendengar nada suara Tuan Choi yang masih kesal padanya "Paman tidak usah khawatir. Aku sudah membujuk klien ku lewat telpon"

"Aisshhhh anak ini. berhenti bercanda!" Ucap Tuan Choi tegas yang sudah seperti Ayahnya bagi Kyu Hyun.
Kemudian pria paruh baya itu tersenyum lalu menepuk pundak Kyu Hyun dengan pelan, tatapannya beralih menatap seseorang yang berdiri celingukan di belakang Kyu Hyun.
"Ngomong-Ngomong kemana Sekretaris Ahn?" Tanya tuan Choi penasaran.

"Ah~ Nona Ahn sedang sakit. Jadi Aku membawanya kemari" Jawab Kyu Hyun cepat tampa melirik Hye Jin yang sedari tadi ada di belakangnya.

"Siapa wanita ini? Kau tidak memungutnya dari bawah sana kan?" Tanya Tuan Choi mengingat ini adalah Club, ia mengira Kyu Hyun membawa sembarang wanita yang ada di club ini tepatnya di lantai bawah.
Pria paruh baya itu tertegun melihat paras cantik Hye Jin, ia tiba-tiba teringat mendiang istrinya.
Merasa diperhatikan Hye Jin pun tersenyum kaku pada Tuan Choi, gadis itu sedikit membungkuk memberi Hormat.

"Kira-kira seperti apa yang paman lihat? kalau begitu aku akan menyapa klien ku dulu" Kyu Hyun melirik Hye Jin sekilas setelah itu berjalan meninggalkan Tuan Choi yang masih menatap penuh selidik pada Hye Jin.

Choi Siwon terlihat sedang berbincang hangat dengan beberapa orang berpakaian  Yang tidak kalah Rapih dengannya. Pria itu lagi-lagi terkekeh mendengar pembicaraan salah satu dari mereka.
Kyu Hyun menepuk pundak Siwon dengan pelan membuat Pria itu berbalik menatapnya.
"Hey.. Kau sudah datang?. Aku kecewa sekali kau datang terlambat Kyu" Seru siwon ia pura-pura memasang wajah kecewanya lalu tersenyum.

"Maafkan aku. Selamat Ulang Tahun untuk mu" Kali ini Kyu Hyun memeluk Siwon ia menepuk punggungnya.

"Terimakasih banyak. Aku senang kita akan bekerja sama lagi, Semoga proyek kita kali ini mendapatkan hasil yang sangat baik" Ucap Siwon Antusias.

"Aku akan bekerja keras dan melakukan yang terbaik. kau percayakan padaku" Gumam Kyu Hyun dengan percaya diri.
Siwon terkekeh geli mendengar kelakuan Kyu Hyun yang masih sama.

"O~ Apa aku tidak salah melihat. Nona Han. HanHye Jin-ssi?" Panggil Siwon sedikit melambaikan tangannya.

Hye Jin merasa ada yang sedang memanggilnya kini gadis itu melirik ke arah sumber suara. Gadis itu memutuskan untuk ke Toilet terlebih dahulu sebelum mengikuti Kyu Hyun.
Mata Hye Jin dan Siwon kini bertemu, Hye Jin sedikit tersentak melihat pria yang sangat dikenalnya.
Ia berjalan menghampiri kedua pria itu dengan senyum simpul.
"Annyeonghasseyo Choi Siwon-ssi. Selamat ulah tahun untukmu" Guman Hye Jin gadis itu tidak bisa menyembunyikan seburat merah dikedua pipinya.

"Aku sangat merindukan mu sungguh" Siwon memeluk Hye Jin begitu saja. membuat Kyu Hyun membulatkan kedua matanya dan bertanya-tanya tentang kedekatan keduanya.

Hye Jin masih tersenyum, Ia menerima perlakuan hangat siwon yang seperti kaka baginya. Mungkin juga gadis itu merindukan mantan Boss nya yang satu ini.
"Aku benar-benar kehilangan. Acara Tahun lalu kau yang selalu menyiapkan semuanya untukku. tapi sekarang. Aku yang harus melakukan nya sendiri" Gumam Siwon kali ini pria itu benar-benar memasang wajah kecewanya.
"Benarkah? Memangnya tidak ada yang bisa melakukannya. maksudku~

"Tidak. Hanya ingin kulakukan sendiri saja" Jawab Siwon disertai senyumnya yang menawan.
"Perkenalkan Nona Han ini dulu adalah sekretaris ku" Siwon memperkenalkan Hye Jin pada Kyu Hyun.
"Tunggu. Apa kau datang bersama Cho Kyu Hyun? Kau secretaris baru Kyu Hyun?" Tanya Siwon cepat, saat melihat Hye Jin berdiri tepat di samping Kyu Hyun. Pria tinggi itu menatap keduanya.

"Bukan. Aku hanya mengganti sementara temanku yang sedang sakit. Temanku lah yang adalah sekretarisnya" Jelas Hye Jin pada Siwon membuat pria itu mengangguk mengerti.
"Apapun itu. Aku sangat bersyukur bisa bertemu lagi dengan mu" Goda Siwon, pria itu mengedipkan satu matanya membuat Hye Jin terkekeh geli.
"Aku harus berterima kasih padamu Cho Kyu Hyun" Siwon sedikit membungkuk.
Kyu Hyun menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah sahabatnya itu.

TBC

Vote and Comment guys^^

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 46.3K 31
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
29.5K 1.8K 13
annyeong haseyo❤ ini adalah cerita pertama saya, karena saya suka bumsso jadi saya buat karakter ceritanya bummsso... langsung saja.. Disini ceritan...
712K 7.6K 30
17+ Rank #1 tagar populer (18-05-18) Rank #18 Romance (28-02-19) Rank #72 in acak (19-05-18) Rank #26 tagar acak (21-06-18) Rank #49 tagar Remaja (24...
2.4M 35.6K 48
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...