GIVE ME LOVE (OSH)

By Prabhaditha

164K 10.3K 1.2K

-Aku publish ulang untuk mengikuti syarat dari event GMG Hunting Writers 2021- Terkadang tanpa kita sadari se... More

Prolog
1.Pria Sombong!
2. Penyelamat.
3. Tak terduga.
4.Tinggal bersama.
5. Kalian!?
6. Hubungan gila!
7.Menikah?
8. Calon mertua
9. Makan malam.
10.Dipercepat
11. Persiapan singkat dan satu kejutan
12. Apa yang terjadi?
13. JaeHun
14. Sahabat.
15. Resmi
16. Pesta malam
17. Baku hantam
18. Egois
19. Jarak
20. Keputusan
21. Tawaran Jaehun.
22. Menjalani takdir
23. Waktu bersama.
24.Mulai berbeda
25.Game level 1
27.Sehun's wish
28. Pengganggu
29. Ungkapan
30. Terbongkar?
31.Kisah berbalik
32.Berjanjilah
33.Kisah berbalik (2)
34. Sehun junior?
35. Terikat
36. Berpisah.
37. berpisah (2)
38. kembali pulang?
39.Pilihan
40. Selamat Tinggal
41. Berakhir Bersama
42. Sejuta luka.
43. Menyedihkan
44. Pulang.
45. Bertemu untuk berpisah
46. Ragu
47. Akhir
48. Kembali?
49. Menunggu.
50. Happy or Sad?
ATTENTION

26. Awal yang buruk.

3.2K 225 17
By Prabhaditha

*********

Untuk kesekian kalinya Yunra menguap, gadis itu melangkah dengan malas menuju lemari setelah keluar dari kamar mandi.

Kini jam menunjukan pukul 4 pagi, dan Sehun sejak setengah jam yang lalu membangunkan Yunra dengan tidak sabaran.

Yunra benar-benar mengantuk, gadis itu baru bisa benar-benar tertidur jam dua dini hari tadi. Yunra benar-benar ingin mencekik leher Sehun hingga pria itu mati kehabisan nafas. Sehun berhasil membuat tubuh Yunra gemetar hingga tengah malam karena game level satunya itu.

"Aku tidak akan tidur dengan pria itu lagi!" Kesal Yunra.

Dengan susah payah Yunra menahan rasa kantuknya disetiap gerakan tubuhnya.

Kini tubuh gadis itu dibaluti celana hitam dia atas lutut dengan kemeja putih putih oversize.

Gadis itu kini berdiri di depan cermin, menyisir pelan rambut sepunggungnya. Gerakan tangan Yunra terhenti saat matanya tertuju pada bibirnya. Tiba-tiba bayangan malam kemarin berputar indah di otaknya.

"Sadar Yunra! Sadar!" Yunra menggelengkan kepalanya pelan.

"Lebih baik aku tidur selagi Sehun belum memanggilku"

Gadis itu merebahkan tubuhnya terlentang di atas kasur, dan tak butuh waktu lama Yunra dengan tenang telah pergi ke alam mimpinya.

Beberapa menit berlalu kini Sehun melangkah keluar dari kamarnya menuju kamar Yunra. Dan satu helaan nafas keluar dari bibir Sehun saat pemandangan pertama yang pria itu lihat adalah Yunra yang tengah berbaring di atas ranjang.

"Apa ini hasil belanjanya kemarin?" Sehun mengerutkan dahinya saat melihat pakaian yang Yunra gunakan.

Bukannya membangunkan Yunra, Sehun malah duduk di pinggir ranjang sambil memperhatikan wajah tidur istrinya.

Tangan Sehun bergerak merapikan helai rambut Yunra yang menutupi wajah gadis itu, mengelus pelan pipi halus gadis yang entah berarti apa di hidup dan hatinya saat ini.

Senyum Sehun terukir saat melihat wajah tidur Yunra yang begitu polos, sangat berbeda saat gadis itu dalam kondisi sadar. Bibirnya akan berucap terus menerus tanpa henti membatah ucapan Sehun dan tubuhnya yang bergerak kesana kemari dengan ceroboh.

Entah sadar atau tidak, Sehun mendekatkan bibirnya ke arah bibir Yunra. Sehun mengecup sekilas bibir tipis istrinya. Pria itu sedikit tersentak saat jantungnya berdetak cepat.

"Tidak mungkin" Sehun menjauhkan tubuhnya dengan kepala yang di gelengkan pelan.

Sehun yakin Senna masih memenuhi isi hatinya sampai detik ini, dan hanya wanita itu yang bisa mengisi hati Sehun selamanya.

Sehun beranjak dari duduknya, Pria itu mengangkat Yunra kegendonganya dengan hati-hati agar tidur gadis itu tak terganggu.

Sehun memposisikan kepala Yunra di lipatan lehernya, menuntun kedua tangan gadis itu untuk bertumpu pada bahunya.

"Sehun?" Gumam Yunra serak.

"Ssst! Tidurlah" Sehun mengelus pelan rambut Yunra saat gadis itu mencari posisinyaman di bahunya.

Kaki Sehun mulai melangkah keluar kamar dengan kedua tangan yang memeluk pinggang Yunra untuk menahan berat badan gadis itu. Begitu juga dengan Yunra yang melingkarkan kedua kakinya di pinggang Sehun.

"Kau berhasil membuatku terikat denganmu, jadi jangan pernah berani untuk pergi " Ucap Sehun pelan di sela langkahnya.



********

Yunra membuka matanya perlahan, alis gadis itu berkerut saat menyadari dirinya berada di ruangan yang teraaa asing. Ketika kepala Yunra menoleh ke arah kanan, gadis itu melihat Sehun yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Sehun.."

Sehun menoleh. "Sudah bangun?"

Yunra mengangguk sambil mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. "Apa kita sudah di dalam pesawat?" Tanya Yunra.

"Iya, sejak tiga jam yang lalu" Sahut Sehun tanpa mengalihkan pandangannya dari Yunra.

"Jam berapa sekarang?"

"Sembilan" Sahut Sehun dengan tangan yang bergerak menutup layar laptopnya.

Yunra mengangguk paham, kini pandangan gadis itu menatap takjub ke setiap sudut ruangan yang dirinya tempati. Ini bukan seperti kabin pesawat biasanya. Interior pesawat pribadi keluarga Sehun sangat berbeda.

"Ayo sarapan dulu, aku sejak tadi menahan lapar karena menunggumu" Sehun beranjak dari duduknya menarik tangan Yunra menuju meja makan yang berada di sudut ruangan.

"Kenapa kau tidak makan lebih dulu? Aku tidak memintamu untuk menungguku" Sahut Yunra.

"Kau tau aku tidak suka makan sendiri"

Sehun megambil duduk di sebelah Yunra. Dan tak butuh waktu lama dua pramugari datang membawa sarapan untuk mereka.

"Hari ini kau menjadi istri yang malas! Tidak bangun tepat waktu dan tidak menyiapkan sarapan untukku" Ucap Sehun saat dua pramugari tadi telah pergi.

Yunra yang akan menyuapkan yogurt ke dalam mulutnya langsung menghentikan gerakan tangannya dan melirik kesal ke arah Sehun.

"Itu semua karena ulahmu!"

Sehun mengerutkan dahinya. "Ulahku?"

"Iya! Kau membuatku tidak bisa tidur hingga pagi, dan aku malah dengan mudah tidur tanpa memikirkan akibat game level satu bodohmu itu! Lalu kau membangunkanku di saat aku baru tidur dua jam, jika membunuh suami bukan sebuah dosa aku sejak tadi sudah membunuhmu! Kau dengan mudah mempermainkan detak jantungku sesuka hatimu tanpa pernah mau tau apa akibat yang terjadi pada diriku!"

Yunra menghela nafas kasar saat selesai meluapkan kekesalannya. Yunra mengigit bibir bawahnya, mengalihkan tatapannya dari Sehun. Tangan gadis itu dengan cepat menyendok yogurt ke dalam mulutnya.

"Lihat aku, kenapa setelah berbicara begitu banyak kau malah mengalihkan tatapanmu,hmm?" Sehun menarik dagu Yunra agar gadis itu mendekatkan wajahnya.

Sehun tersenyum miring saat melihat ekspresi kaget Yunra. Mata gadis itu membulat dengan pipi menggembung dan ada beberapa bekas yogurt yang mengotori sisi bibirnya.

"Biar aku bantu"

Sehun menangkup kedua pipi Yunra, mengikis jarak diantara mereka. Tubuh Yunra menegang saat Sehun kembali menciumnya, memaksanya untuk membuka mulut.

Yunra memukul keras lengan Sehun agar pria itu melepaskan ciumanya, tapi bukannya berhenti pria itu malah semakin gencar melumat bibir Yunra.

"Selesai" Ucap Sehun sambil mejilat bibir bahawahnya yang terkena sisa yogurt dari bibir Yunra.

"Kau menjijikan!" Yunra memukul lengan Sehun dengan wajah yang benar-benar memerah.

"Bukan menjijikan, ini menyenangkan. Bahkan rasanya lebih nikmat" Sahut Sehun santai dengan senyum miring di akhir kalimatnya.

"Dasar mesum!"

Sehun terkekeh. "Cepat habiskan sarapanmu, kita lanjut game level 2 dariku" Sehun menaik turunkan alisnya.

"Tidak mau! Kau menyebalkan saat banyak bicara. Ekspresimu membuat ku kesal! Tawamu membuatku ingin menyumpal mulutmu itu!"

"Aku selalu salah di matamu,Ra. Sikapku yang datar dan sedikit bicara kau katakan menyebalkan dan di saat aku membuka diri kau juga mengatakan aku menyebalkan"

"Kau memang menyebalkan! Sangat-sangat menyebalkan!"

Sehun menarik Yunra mendekat. "Jangan marah-marah, buka mulutmu" Sehun memberi Yunra sepotong pancake.

"Mulai membantah lagi?" Tanya Sehun dengan nada yang terdengar menyebalkan di telinga Yunra.

Dengan wajah menahan kesal Yunra membuka mulutnya menerima suapan Sehun. "Pancake buatan ku jauh lebih enak" Ucap Yunra setelah menelan potongan pancake yang telah dikunyahannya.

"Aku tau" Sahut Sehun sambil kembali menyuapkan potongan pancake untuk istrinya.

Kedua orang itu sesekali berdebat dan tertawa di sela sarapan mereka, tanpa kedua sadari hati mereka semakin terikat, kebahagiaan yang mereka ciptakan bersama akan menjadi kenangan menyedihkan jika waktu mereka berakhir nantinya. Mungkin

"Raa..." Panggil Sehun.

Yunra yang tengah meminum air melirik ke arah Sehun. "Hmm?.."

Sehun menarik gelas di tangan Yunra, meletakan benda itu di atas meja. Lalu kembali menatap Yunra dengan tatapan yang sulit di artikan. "Kau gadis baik" Ucap Sehun pelan.

Yunra memutar bola matanya malas "Aku memang gadis baik, kau baru sadar ya?" Balas Yunra dengan nada mengejek.

"Kau berbeda dengan Senna.."

"Kau membandingkan ku dengan kekasihmu itu!?" Yunra menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya. "Hey! Tentu saja aku berbeda dengannya" Kesal Yunra.

Sehun tersenyum tipis. "Kalian memiliki arti berbeda untukku"

"Aku tau, Senna adalah wanita yang paling kau cintai di dunia ini, yang kau tatap sebagai mahluk ciptaan tuhan yang terindah. Lalu aku, tak berarti apa-apa bagimu. Hanya pengganti obat tidur dan tameng hubunganmu" Yunra mendengus di akhir kalimatnya.

"Kau memiliki arti yang belum aku mengerti,Ra"Ucap Sehun, tangan pria itu kini tengah merapikan anak rambut Yunra.

Yunra tersenyum tipis. "Aku akan bantu kau untuk mengerti." Tangan gadis itu menepis pelan tangan Sehun dari wajahnya.

"Aku hanya sebagai pelampiasan semata saat kau tidak bersama Senna, aku tau itu tanpa kau katakan. Sejak awal kau juga selalu mengingatkanku tentang posisiku di kisah ini"

"Tapi itu dulu,Ra. Sebelum kedekatan kita sejauh ini"

Yunra menggeleng. "Kau yang memintaku untuk selalu ingat tentang itu"

Sehun diam, pria itu membalas tatapan mata Yunra. Haruskah Sehun memberi tau hubungannya dengan Senna telah berakhir.

Dasar pernikahannya dan Yunra hanya untuk menutupi hubungan terlarangnya dengan Senna. Jika hubungannya dan Senna telah berakhir apa yang harus Sehun lakukan dengan pernikahannya.

Sehun telah jatuh ke rencananya sendiri, pria itu kalah dengan sosok gadis baru yang masuk ke hidupnya beberapa bulan yang lalu , Yunra begitu cepat membuatnya terikat.

Sehun belum siap saat Yunra menanyakan kelanjutan hubungan yang mereka jalani. Sehun tidak akan melepas Yunra, tapi pria itu belum tau apa alasannya untuk mempertahankan Yunra di saat hatinya masih di isi penuh oleh Senna.

"Aku dan Senna sudah berakhir"

"Lebih tepatnya Senna yang mengakhiri hubungan kalian dan kau tidak terima" Tambah Yunra.

"Aku sudah bisa menebaknya saat Senna datang kemarin" Yunra tersenyum paksa,bayangan kedatangan Senna kemarin begitu melekat di memori gadis itu.

"Apa kau kira semudah itu melupakan perasaan yang telah kau pendam bertahun-tahun!? Aku dan Senna saling mencintai sejak lama!"

"Jika Senna mencintaimu kenapa dia menikah dengan Jaehan!?"

"Semua ini karena Jaehan! Semua salahnya, dia membuat semuanya menjadi rumit!"

Yunra terdiam, menatap tak percaya pria di depannya. "Kau menyalahkan Jeahan? Apa menikah dengan orang yang dia cintai itu salah!?"

"Berhentilah menyimpulkan sesuatu sesuka hatimu! Kau terlalu egois,Sehun! Kau menyalahkan Jaehan karena kesalahan yang kau buat! Kau terlalu memaksakan hal yang seharusnya tidak pantas terjadi, kau menyakiti banyak orang karena rasa cinta terlarang mu itu!" Yunra beranjak dari duduknya, tapi langkah gadis seketika terhenti.

"Senna tidak mau menyakiti Jaehan. Harusnya Jaehan sadar Senna tidak mencintainya tapi pria itu malah memaksakan perasaannya!"

Yunra berbalik, tersenyum mengejek ke arah Sehun. "Tidak mau menyakiti secara langsung, tapi malah menyakiti secara tidak langsung! Wahh hati wanitamu itu sangat luar biasa. Aku benar-benar menyesal menilainya sebagai wanita baik"

Yunra kembali melanjutkan langkahnya, gadis itu membaringkan tubuhnya di ranjang yang tadi ditempatinya. Memasang earphone di kedua telinganya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut.

Hanya dengan hitungan detik mereka berhasil mengubah hubungan mereka, seolah melupakan canda dan tawa yang sepat mereka ciptakan bersama.









HAIIIIII SEMUA!!! Up lagi nihhhh.....
Maaf gak terlalu panjang, ini sebagai peganti karna author upnya ngaret banget:v

Maaf masih banyak kekuranganya:(
Mohon dukungannya.....

Author mau mintak sesuatu lagi ya:v di part sebelumnya author minta 10like untuk lanjut ke part berikutnya.

Kalok sekarang author minta 15like untuk up berikutnya boleh gak?:v



VOTE AND COMENT💋
-ingga.

Continue Reading

You'll Also Like

476K 1.5K 9
Katya Shelomita memiliki insekuritas tinggi terhadap salah satu bagian tubuhnya sejak dia menginjak bangku SMP. Gadis manis yang mungil itu kehilang...
622K 56K 54
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...
3.4M 248K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
159K 10.1K 22
Akankah kisah tragis terulang kembali? °°° 'Hikayat cinta Sang Iblis', lanjutan dari cerita 'Di bawah naungan Sang Iblis' Cover by Pinterest and Me