GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]

By PoppiPertiwi

42.8M 3.4M 5.1M

GALAKSIKEJORA by PoppiPertiwi | Bagian 2 atau Sekuel novel Galaksi. Dapat dibaca terpisah Selamat membaca kis... More

RAVISPA
KEJORA: KEMBALINYA MEREKA
1. LORONG UTAMA SMA GANESHA
2. BS (Belakang Sekolah) 1
3. BS (Belakang Sekolah) 2
4. PUKUL RATA (1) + FILM GALAKSI
5. PUKUL RATA (2)
6. USAHA PERTAMA
7. FLASHMOB SMA GANESHA
8. PILIH GALAKSI ATAU KRIS?
9. RAVISPA ANGKATAN 9
10. MUDAH JATUH CINTA, MUDAH JUGA KEHILANGAN
11. SURAT KEJORA & JARGOM
12. JANJI
13. PUJANGGA BUNGA KRISAN
14. KEHILANGGANNYA
15. AKU, KAMU & DIA
16. API UNGGUN & BENCI
17. DIA TIDAK BAHAGIA DENGANMU
18. PERISAI
19. RAVISPA, AVEGAR, & JARGOM
20. DI TEPI JALAN
21. PIRAMIDA
22. TITIK TERENDAH
23. ORIGAMI
24. MALAM PERAYAAN
25. DEKAP LUKA
26. MUTIARA
27. DI ANTARA GALAKSI & SARAH
28. MAAF RA
29. JATUH CINTA (LAGI)
30. SEMOGA BAHAGIA RA (PUTUS)
32. REMEMBER
33. SIAPA
34. You Were Beautiful
35. Something New
36. SARAH AMEIRA
37. KEJORA, GALAKSI & SARAH
38. TELL ME THE TRUTH
39. KEJORA & SARAH
40. BIANGLALA & SI CANTIK KEJORA
41. PUTUSNYA GALAKSI ALDEBARAN & SARAH AMEIRA| YOURS
42. SUNMORI RAVISPA
43. ANTAR KETUA
44. KEMBALINYA AVEGAR
45. LINDUNGI SEKOLAH KITA!
46. BALIKAN? [OPEN MEMBER GRUP & RULES]
47. AWAL BARU MENJADI PACAR KETUA GENG 18 MEI (VOTE & INFO PO BAJU RAVISPA)
48. KONVOI, GRAFITI RAVISPA & SEBUAH KEJADIAN
49. RUMAH SAKIT
EXTRA PART GALANG GANESWARA | THE CHICAGO ELIFE PRINCE | RAVISPA 9
50. LIGHT IT UP: BERDAMAI DENGAN MASA LALU
51. SELAMAT DATANG AYAH
52. MIRACLE & TERBUKA
53. HEARTBEAT & FANI MALANI
54. RASA YANG PENTING
55. HIS LITTLE SECRET & CONFESSION
56. CHOOSE HER (SARAH)
57. AMERIKA & MAAF RA [PROSES PENERBITAN]
VOTE COVER NOVEL GALAKSIKEJORA + GIVEAWAY
58. GALAKSIKEJORA + INFO PO NOVEL GALAKSIKEJORA TGL 2 DESEMBER
FOR NEXT STORY: GALANG & GHEA

31. BERBALIK ARAH

1M 65.5K 74.7K
By PoppiPertiwi

Halooo! Kangennn gaaa?

Readdyy?

31. BERBALIK ARAH

“Kejora gak mau ketemu sama lo lagi?” tanya Jordan duduk di samping Galaksi.

Galaksi hanya bergumam membalasnya. Tadi Galaksi ke kelas Kejora namun perempuan itu tidak ada di sana. Sudah seminggu Galaksi tidak bisa menghubungi Kejora. Cowok itu uring-uringan. Galaksi juga sudah mencarinya ke segala sudut sekolah. Dari kantin, bangku dekat lapangan, belakang sekolah sampai depan UKS namun perempuan itu tidak terlihat di mana pun Galaksi berada. Kejora benar-benar menghukumnya.

“Gue jahat sama dia Dan,” ujar Galaksi.

"Bukan jahat lagi. Jahat banget malah. Ngapain lo baru sadar sekarang? Ke mana aja lo selama ini?" ujar Jordan dengan teganya.

“Gue emang salah,” ujar Galaksi.

“Gue ngerasa ada yang hilang. Gak nyaman rasanya,” ucap Galaksi.

“Lo itu sibuk sama diri lo sendiri sampe-sampe lo lupa kalau dia yang selalu ada buat lo malah pergi karena kebodohan lo itu,” ujar Jordan serius mampu membuat Galaksi terdiam. Sudah seminggu pula semenjak kabar putusnya Galaksi dan Kejora membuat Galaksi jadi sedikit interaksi dengan teman-temannya.

“Seminggu gue udah gak ketemu Kejora. Dia berangkatnya selalu pagi. Pulangnya selalu lebih awal. Pokoknya dia selalu cepet-cepet buat ngehindarin gue. Dia gak mau bicara sama gue. Apa gue keterlaluan banget sama dia?”

“Lo masih nanya?” Jordan menaikan sebelah alisnya dengan sarkas.

“Gue nyesel,” ujar Galaksi.

“Baguslah. Bukan cuman Kejora yang mau liat lo nyesel tapi gue sama yang lainnya juga,” ujar Jordan.

“Sebenernya lo temen siapa sih Dan?” tanya Galaksi.

Jordan langsung tergelak karenanya. “Gue selalu jadi temen lo.”

Sometimes you learn. Belajar dari kesalahan lo. Belajar untuk jadi lebih dewasa untuk menyikapi semua keadaan. Walaupun gue benci sama lo karena lo gituin Kejora sampe dia gak mau ketemu sama kita-kita juga. Tapi gue yakin banget kalau Kejora masih punya perasaan sama lo. Enggak akan mudah untuk ngelupain lo di hidup dia Gal,” ujar Jordan.

“Lo yakin? Gimana kalau Kejora udah gak ada rasa buat gue?”

“Lo buta apa gimana?”

“Lo gak bisa apa liat matanya?” ucap Jordan.

“Kenapa?” tanya Galaksi ragu.

“Dia itu cinta banget sama lo Gal. Kejora udah ngelakuin banyak cara supaya lo maafin dia. Lo tau sendiri dia ngapain aja. Nungguin lo, jagain lo waktu sakit, nanya-nanya keadaan lo waktu lo sakit, selalu bawain lo makanan padahal dia aja belum makan. Dia emang gak nangis apalagi ngambek waktu lo deket sama Sarah. Itu bukan dia banget. Tapi apa lo tau isi hatinya waktu lo sama Sarah?”
ujar Jordan berhasil menusuk Galaksi dalam-dalam dalam rasa bersalah.

“Apa lo mikir perasaannya waktu lo mesra-mesraan sama Sarah?” tanya Jordan.

“Gue sama Sarah kan cuman temen,” ujar Galaksi.

“Persetan Gal. Gue bahkan gak berniat tau lo sama dia itu apaan. Cuman temenan, disuruh orang, atau sengaja kaya gitu sama tuh cewek. Gue gak peduli lo sama Sarah itu apa. Kalau masih suka sama Kejora. Lo kejar dia Gal. Lo perjuangin sama kaya waktu dia merjuangin lo,” ujar Jordan.

“Jadi selamat menikmati rasanya diabaikan,” ucap Jordan pada Galaksi.

****

“Misi mau lewat,” ujar Ghea pada kakak kelasnya yang sedang sengaja duduk-duduk depan lorong kelas dua belas. Cewek ini sejak tadi dipandangi oleh Galang yang duduk di samping Galaksi.

Ikan hiu makan mangga
Yak sip mangga,” ucap Nyong.

Ikan hiu lagi berantem
Hmmmmmm,” ujar Jordan pada Galang dan Ghea.

“Auto perang kalau ikan hiu berantem di laut. Dunia laut pasti gonjang-ganjing Bor,” ujar Guntur.

“Ntar pasukan dan dayang-dayang gue tersapu habis sama mereka,” ujar Guntur lagi makin ngaco.

“Sakti juga tuh hiu makan mangga,” ujar Oji.

“Iya anggep ajalah gitu,” ucap Nyong sekenanya.

“Kita duduk-duduk di sini udah kaya Suaka Marga Facboy aja,” ujar Jordan.

Galaksi tertawa karenanya. “Bangga gitu lo facboy? Gue sih enggak,” katanya.

“Pasarnya Facboy,” ujar Bams.

“Besok-besok rename ajalah grup Ravispa jadi Suaka Marga Facboy,” ucap Jordan.

“Oh iya gak bisa. Kan Asep gak gitu,” ucap Jordan lagi cengengesan.

“Lo aja yang Fakboi. Fakboi cabang Jaksel,” ucap Oji.

“Eh Gal! Gal! Kejora tuh lewat!” ucap Jordan pada Galaksi membuat Galaksi langsung menoleh ke arah yang sama dengan pandangan Jordan saat ini.

“Lah kok Kejora sama Kris?” ucap Guntur.

“Risih dia itu gak liat lo? Cuman dia gak enak sama Kris,” ucap Jordan.

“Kejora beneran baik sih jadi cewek. Tapi baiknya kadang gak mikir,” ucap Guntur. “Disakitin masih aja baik. Apa gak bosen digituin terus?”

“Maklumlah dia kan dijauhin sama temen-temennya. Jangan digituinlah. Gak ada yang salah jadi orang baik kok,” ucap Bams.

“Eh lo mau ke mana?” tanya Jordan ketika Galaksi baru saja hendak berdiri namun lengannya ditahan oleh Jordan agar tetap duduk di sana—disampingnya. “Duduk jangan langsung ke sana.”

“Gue mau nyamperin Kejora,” jawab Galaksi tanpa ba-bi-bu.

“Jangan dulu. Sekarang kan status dia mantan lo bukan pacar lo. Liatin aja dia dari sini. Nanti dia malah tambah risih kalau lo gituin emang lo mau tanggungjawab?” ujar Jordan pada Galaksi dan cowok itu pun membenarkan dalam hati.

“Mungkin gak ya kalau Kejora suka sama Kris makanya dia mutusin Galak?” tanya Oji.

“Gak sih kayanya Ji,” ucap Jordan.

“Orang Kejoranya aja masih suka sama Galaksi,” ucap Jordan lagi.

“Masa gue gak rela Kejora mutusin Galak,” ucap Guntur. “Berasa kehilangan gue tuh,” ucapnya lagi.

“Lo putus Bang sama Kejora?” tanya Galang, telat.

“Iya,” ucap Galaksi.

“Telat lo Lang! Udah beberapa hari putusnya,” ucap Nyong.

“Iya kan gue baru ngeh,” jawab Galang anteng.

“Kemana aja lo Lang? Yang lain pada sibuk ngegosipin Galak sama Kejora putus. Lo doang anak SMA Ganesha yang gak tau,” ucap Jordan pada Galang. Namun cowok itu hanya tersenyum singkat.

“Emang pantes sih lo diputusin,” ujar Galang membuat Galaksi menoleh tajam padanya sementara yang ditoleh hanya cengengesan.

“Kris banyak yang suka. Cewek pun dia pasti gak cuman punya satu gebetan. Kalau Kris bilang dia cuman deketin Kejora karena Kejora pacarnya Galaksi. Terus sekarang dia ngapain masih ngejar-ngejar Kejora?” tanya Septian penuh logika namun tak ada satu pun yang menjawab.

****

Kejora benci situasi ini. Situasi di mana ia tidak sengaja menatap kedua mata Galaksi di lorong sekolah. Cowok itu pasti menunggu Kejora di depan kelasnya. Hal yang sudah dilakukan Galaksi selama seminggu ini. Kejora lalu berbalik badan membuat Galaksi yang sempat terpana langsung dengan tergesa-gesa mengejarnya. Tidak mau kehilangan lagi.

“Mau ngobrol sebentar. Ada waktu enggak Ra?”

“Aku sibuk,” tolak Kejora dengan terang-terangan.

“Aku tau kamu enggak sibuk Ra,” ujar Galaksi.

Kejora memilih untuk mendiamkannya. Tidak menjawab apalagi menoleh ke belakang. Ia tetap berjalan. Kejora bukannya tidak mau. Kejora hanya tidak tahu ia sanggup atau tidak nantinya ketika melihat Galaksi lagi.

“Sebentar aja Ra. Janji enggak sampe lima menit,” ujar Galaksi.

“Enggak, enggak. Janji gak sampe lima detik,” ujar Galaksi lagi.

Emangnya gue peduli? ujar Kejora dalam hati.

“Apa kita enggak bisa sama-sama lagi Ra?” ujar Galaksi.

Emangnya gue mau sama lo lagi? balas Kejora masih dalam hati.

“Aku cuman mau ngobrol sebentar. Janji enggak bakal ngerusak hari kamu,” ujar Galaksi.

“Ra kamu denger aku kan?”

Gimana rasanya dicuekin?

Enak?

“Ra sebentar aja,” Galaksi terus meminta.

Kejora tetap melangkah. Tidak menoleh ke belakang apalagi menyahut. Kejora pernah memaafkan. Kejora pernah dengan sabar menghadapinya. Namun kini. Kesabarannya sudah habis. Sudah tidak bisa lagi walau hanya sekadar menatap wajahnya.

“Ra—”

“Apa?” Kejora menoleh ke belakang saat Galaksi berhasil menarik tangan perempuan itu agar berhenti. Kejora langsung menyentak tangan Galaksi dari lengannya. Tidak mau dipegang seperti itu lagi olehnya.

“Aku mau ngomong,” ujar Galaksi namun entah kenapa semua kosa kata di dalam kepala Galaksi mendadak hilang saat melihat wajah Kejora yang sepertinya sangat terganggu dengan keberadaannya.

“Apalagi yang perlu diomongin?”

“Banyak,” ujar Galaksi.

“Ya apa?”

“Kita,” ujar Galaksi pada Kejora.

“Apalagi sih Gal?” Kejora bertanya.

“Aku enggak mau kita kaya gini Ra,” ujar Galaksi.

“Emangnya apa lagi sih yang mau kamu lanjutin?” ujar Kejora.

Galaksi terpekur mendengarnya. Kejora benar-benar tidak ingin melihat Galaksi ada di depannya saat ini. Mata yang dulu menatap Galaksi hangat, penuh dengan kerlap-kerlip indah dan sendu itu tidak lagi memancarkan hal yang sama padanya saat ini. Semuanya kosong. Hanya ada kecewa dan juga benci di mata Kejora untuknya.

“Aku mau ngomong banyak banget sama kamu Ra,” ujar Galaksi.

“Apalagi yang mau diomongin? Hubungan kita yang toxic?” ujar Kejora membuat Galaksi terdiam.

“Gak bisa jawab kan? Emang kamu tuh pengecut!” ujar Kejora lalu berbalik badan hendak pergi namun ketika teringat sesuatu lagi. Kejora berbalik menatap Galaksi.

“Oh iya ini jam kamu. Aku gak butuh jam dari kamu. Tenang aja bakal aku kembaliin uang dan hutang Ayah aku sama keluarga kamu,” ujar Kejora lalu perempuan itu melepar jam putih yang pernah Galaksi belikan untuk Kejora dulu. Saat dengan teganya Galaksi menyuruh Kejora untuk membawakan semua belanjaan milik Sarah ketika keduanya sedang jalan-jalan di Mall. Seolah-olah Kejora adalah orang ketiga di antara hubungan Galaksi dan Sarah saat itu.

Galaksi hanya diam di tempatnya. Menatap jam putih yang sempat ia belikan untuk Kejora dulu. Waktu itu Galaksi memang ikut masuk ke dalam untuk mengantar Sarah berbelanja tapi kedua matanya terus mengawasi Kejora hingga ketika Kejora berhenti dan bertanya-tanya pada salah satu penjual jam dan ketika Kejora memilih pergi untuk pulang lebih dulu tanpa menunggu Galaksi. Galaksi lalu menyempatkan diri untuk membeli jam ini karena Galaksi tahu Kejora sangat menginginkannya meski perempuan itu sadar bahwa kebutuhan ini bukan kebutuhan pokok yang harus ia miliki saat itu.

Perjuangin dia, tiba-tiba saja Galaksi teringat suara temannya. Jordan.

Perjuangin dia kaya dia perjuangin lo

Perjuangin dia kaya waktu lo ngejar-ngejar dia untuk jadi pacar lo

Galaksi lalu menatap jam putih itu kembali. Apa bisa Galaksi membuat Kejora kembali lagi padanya?

****

Begitu tiba di dalam kelas XII IPA 5. Pundak Galaksi langsung ditepuk pelan oleh Jordan. Hal yang membuat Galaksi refleks menoleh padanya.

“Ngegas banget lo Gal,” ujar Jordan pada Galaksi.

“Lo liat?”

“Liatlah gue sama yang lainnya kebetulan mau balik dari kantin,” ujar Jordan.

“Jangan gitu. Pelan-pelan. Jangan paksa Kejora kaya gitu,” ujar Jordan lagi pada Galaksi. “Bukannya dimaafin nanti malah lo semakin dijauhin kalau lo gituin dia terus.”

“Emang perlu diajarin nih Bang,” ujar Guntur pada Jordan.

“Diajarin apalagi? Dia udah pinter,” ujar Jordan sambil menepuk-nepuk pundak Galaksi saat menanggapi perkataan Guntur.

“Masukin dia ke padepokan lo,” ujar Guntur.

“Serius Tur, gak lagi bercanda.” Jordan menjawab.

“Bercanda dikitlah. Jangan neken Galaksi terus. Lo pada gak liat mukanya udah tertekan kaya gak bayar utang gitu?” ujar Guntur menatap wajah Galaksi.

“Sebenernya ya Gal. Gue maunya nonjok lo karena gituin Kejora. Tapi pas inget lo itu salah satu temen gue yang paling berjasa dalam hidup gue. Gue batalin niat gue. Aslinya sekarang gue mau nonjok lo,” ujar Bams pada Galaksi ketika cowok itu duduk di tempat duduknya.

“Lo semua peduli sama cewek gue?” ujar Galaksi.

Bams menaikan kedua bahunya. “Menurut ngana?”

“Udah mantan gak usah diaku-akuin lagi cewek lo, cewek lo,” ujar Jordan pada Galaksi.

“Tinggal nunggu berita Jordan sama Kejora jadian aja nih,” ujar Oji tiba-tiba membuat Galaksi langsung menoleh padanya.

“Janganlah,” ujar Galaksi.

“Loh kenapa? Kan Kejora udah single. Orang Jordan aja sempet baper sama Kejora,” papar Oji membeberkan.

“Serius lo?” tanya Galaksi pada Jordan seolah ditusuk dari belakang.

Wajah Jordan langsung pucat karenanya.

“Gak Gal... Astagfirullah mana berani gue kaya gitu Gal...,” ujar Jordan pada Galaksi dengan wajah ketakutan.

“Nyentuh seujung kuku Kejora pun gue gak berani Gal...,” lanjut Jordan ketakutan.

“Boong tuh Gal. Dia mau ngerebut Kejora dari lo. Udah ancang-ancang tadi di kantin!” Oji lagi-lagi kompor.

“SIALAN LO JI!” Jordan melempar botol aqua pada Oji membuat Oji menangkapnya sambil ketawa-ketawa.

“Kan Jordan sering nganterin Kejora pulang atas perintah lo. Waktu di bazar, waktu Kejora lagi sendirian kan Jordan yang nemenin. Lo mana? Lo kan sibuk sama cewek kedua lo,” ujar Oji lagi memanasi.

“Jangan dipanas-panasin gitu Ji nanti meledak lo juga yang repot,” ujar Septian pada Oji.

“Oh iya deh gak lagi,” ujar Oji namun mimik mukanya masih menahan tawa.

“Kalau ada di antara lo semua yang jadian sama Kejora. Gue datengin rumahnya. Gue gorok,” ujar Galaksi membuat teman-temannya menoleh cengo pada Galaksi lalu tertawa bersama.

“Gue serius!” kata Galaksi.

“Iya Bos, ngeri jadi takut,” ujar Guntur.

“Bagian gue goroknya bercanda,” ujar Galaksi lagi. “Asal bukan Kejora.”

“Kalau ternyata jodohnya Kejora itu orang lain gimana Lak?” ujar Oji memancing.

“Sial lo Ji!” Galaksi melempar botol ke arahnya. Oji lantas tertawa sambil memungut botol yang tadi dilempar Jordan dan Galaksi.

“Jangan ngomongin jodoh. Kalau jodohnya Kejora itu Galaksi juga pasti bakal balik lagi,” ujar Septian yang sejak tadi hanya mendengarkan pertengkaran teman-temannya.

“Nyong mana sih kok gak keliatan?” tanya Galaksi pada teman-temannya.

Bertepatan dengan itu pintu kelas yang tadinya sengaja ditutup oleh anak-anak lainnya langsung terbuka dengan kencang memperlihatkan Nyong yang baru saja datang sambil menggebrak pintu.

“TOLONGIN GUE!!” Nyong berteriak sambil lari ke meja belakang.

“Kenapa Nyong?” tanya teman-temannya yang masih duduk.

“Kepala sekolah minta ketemu sama kita!” ujar Nyong membuat teman-temannya saling pandang lalu berdiri.

“Buat apa?” tanya Guntur.

“Minta tanggung jawab karena Ravispa balik lagi,” ujar Nyong membuat satu kelas langsung terdiam sambil menatap Galaksi.

****

Ruang guru sangat sesak. Galaksi dan teman-temannya baru saja datang secara berbondong-bodong ke sana. Ketujuh laki-laki itu langsung masuk ke dalam ruang guru karena sudah ada guru-guru juga kepala sekolah menanti mereka sementara seluruh warga sekolah seolah sangat ingin tahu apa yang mereka ingin bicarakan di dalam sana. Di kaca jendela, di lapangan, di dekat ruang guru bahkan di depan ruang kelas-kelas. Semuanya sangat penasaran dengan pemanggilan tersebut.

“Benar kalian kembali membuat organisasi di luar sekolah?” tanya kepala sekolah.

Ketujuh murid lelaki itu duduk di sofa. Sementara Pak Maman, Pak Nurdin, Pak Dandang dan Bu Dayu mengawasi mereka dengan berdiri.

“Galaksi jawab,” ujar Kepala Sekolah pada Galaksi. Nadanya terdengar marah.

“Iya Pak,” tegas Galaksi menjawab. Tidak ada kebohongan. Galaksi mengakuinya dengan jujur meski teman-temannya sudah duduk pucat di sampingnya. Berharap Galaksi tidak salah bicara.

“Ravispa masih ada?”

“Masih Pak,” jawab Galaksi lugas. Wajah murid laki-laki itu tampak tenang. Ada aura pemimpin yang sedang beradu ketika keduanya sedang berbicara.

“Kita sudah sepakat agar Ravispa atau organisasi apapun diluar lingkungan sekolah harus bubar. Kenapa masih ada Galaksi? Kamu tau kan konsekuensinya?” tanya kepala sekolah.

“Sebelumnya maaf Pak. Kami bukan membuat. Kami mengembalikan lagi yang sudah pernah ada. Ravispa enggak pernah menganggu belajar kami Pak. Di sana kami juga mencari teman. Mendapat teman baru sekaligus berkenalan dengan adik-adik kelas kami. Apa ada yang salah dengan itu Pak?” tanya Galaksi.

“Kami juga membantu penjagaan sekolah. Selalu setiap tahun ketika bazar sekolah diadakan guru-guru meminta kami agar menjaga keadaan supaya tidak sampai lepas kontrol selama bazar atau konser yang diadaakan sekolah. Pak Nurdin saksinya,” ujar Galaksi menyebut nama guru olahraga mereka.

“Saya tidak mau tau. Saya mau Ravispa bubar,” ujar Kepala Sekolah.

“Mayoritas dari kami adalah murid laki-laki. Dari kelas sepuluh, sebelas sampai kelas dua belas. Bapak bisa bayangkan seberapa banyak mereka? Kami tidak pernah membiarkan murid perempuan yang ikut Ravispa untuk berkeliaran sampai malam saat kegiatan kami kecuali hal pribadi. Kami selalu memastikan mereka pulang, mengantar bahkan mengambil alih tugas acara mereka seperti bazar Ravispa kemarin agar mereka tidak pergi malam-malam. Mereka semua aman dan kami adalah teman,” ujar Galaksi.

“Bapak yakin akan membubarkan kami? Lalu siapa yang akan menjaga acara-acara atau event besar yang akan diadakan sekolah nanti?” ujar Galaksi pada Kepala Sekolah.

“Ada OSIS,” jawab Kepala Sekolah.

“Anak-anak OSIS pun meminta bantuan kami. Sebagian dari mereka adalah anggota Ravispa,” ujar Galaksi dengan bangganya.

“Maaf Pak, tapi menurut saya enggak ada yang salah dengan Ravispa lalu kenapa Bapak ingin membubarkan Ravispa? Kami bahkan hanya berkumpul,” ujar Septian ikut bicara. Hal yang dari dulu ingin Septian sampaikan. Posisi cowok itu sedang duduk dan mengambil sikap saat berbicara dengan Kepala Sekolah mereka.

“Lalu ketika Bapak membubarkan kami kembali. Apa adik-adik kelas kami nantinya tidak akan melanjutkan Ravispa?” ujar Jordan ikut berbicara.

“Kalau begitu kalian bertujuh dari pihak sekolah akan kami DO,” ujar Kepala Sekolah.

“Pak saya enggak setuju kalau mereka di DO,” ujar Bu Dayu. “Mereka memang nakal tapi sebagai guru kami tidak mau mereka tambah nakal. DO bukan solusi yang baik. Apalagi mereka sudah kelas dua belas. Tugas kita sebagai guru adalah mendidik mereka,” ujar Bu Dayu membela.

“Tapi Yu mereka itu sudah keterlaluan,” ujar Pak Dandang tidak tahan.

“Benar kata Bu Dayu. Bukannya menyelesaikan masalah kita justru membesar masalah,” ujar Pak Maman. “Galaksi, Jordan, Septian, Bams, Guntur, Oji dan Nyong. Mereka anak-anak yang pintar. Septian sering menang kejuaraan untuk sekolah. Pialanya selalu dia sumbangkan ke sekolah. Kita tidak akan mengeluarkan mereka,” ujar Pak Maman.

“Tapi memang betul Ravispa pernah berjaga untuk sekolah saat konser salah satu penyanyi. Waktu ada ricuh di belakang. Mereka yang melerai ricuh itu,” ujar Pak Nurdin. “Masalah ini sudah setahun yang lalu. Orang-orang yang ricuh itu bukan dari siswa atau siswi SMA Ganesha.”

“Bapak yakin membubarkan kami? Apa Bapak sanggup kalau ada keributan yang enggak pernah Bapak duga terjadi saat event-event sekolah nanti?” ujar Galaksi.

“Kamu nantangin saya Galaksi?!” tanya Kepala Sekolahnya.

Galaksi tersenyum kecil. “Enggak Pak mana berani saya nantangin Bapak. Saya kan cuman bertanya,” ngelesnya.

“Masuk kelas kalian. Setelah rapat guru nanti baru disampaikan apakah kalian di DO atau tidak,” ujar Kepala Sekolah.

“Jangan lupa panggil Ayah Jordan juga Pak. Hanya mengingatkan. Beliau itu donatur sekolah,” ujar Galaksi.

“Ayo temen-temen,” ujar Galaksi pada teman-temannya.

Kepala sekolah lalu memandang ketujuh murid itu keluar dari ruang guru. Pintu yang tadi tertutup rapat itu lalu terbuka dan langsung menampilkan cowok-cowok berbadan besar yang merupakan teman-teman mereka juga. Sementara cewek-cewek menjauh di belakang—tidak mau berdesak-desakan. Ada Galang dan teman-temannya juga di sana.

“Gue takut Gal, gue takut di DO,” ujar Bams pada Galaksi.

“Gak akan,” ujar Galaksi.

“Gue udah gak ada uang buat sekolah,” ujar Bams.

“Tenang Bams. Gak bakal ada yang di DO,” ujar Galaksi.

“Lo sih enak. Lo orang kaya. Lah gue?” ujar Bams pada Galaksi membuat Galaksi terkejut.

“Loh bukannya lo yang mau Bams? Lo kan sama Jordan yang ngembaliin Ravispa kok jadi malah nyalahin Galak?” ujar Guntur.

“Lo gak inget apa dulu Galak gak mau Ravispa ada lagi tapi Jordan malah ngotot?” ujar Guntur lagi.

“Bams tenang gak bakal ada yang di DO,” ujar Septian menenangkan. “Kalau lo mikirnya gitu terus bakal terjadi. Sekarang lebih baik lo mikir yang positif. Gak mungkinlah guru-guru biarin kita di DO sebenci apapun mereka sama kita,” ujar Septian.

“Maaf Gal. Gara-gara gue. Gue emang egois ngidupin Ravispa lagi. Jadinya malah gini,” ujar Jordan. “Gue minta maaf karena orang-orang jadi nuduhnya lo bukan gue. Kenapa lo gak bilang aja kalau gue yang mulai bukan lo?”

“Ngomong apa sih lo Dan? Itu udah tanggungjawab gue,” ujar Galaksi.

Sementara Jordan tetap memandang Galaksi dengan perasaan bersalah juga dengan perasaan berdebar menunggu hasil rapat guru nanti.

****

“Gal kamu di DO sama yang lainnya?” tanya Sarah pada Galaksi ketika ketujuhnya hendak masuk ke dalam kelas. Satu sekolah semua guru sedang mengadakan rapat sehingga pelajaran ditiadakan sebentar.

“Enggak tau,”

“Gal—”

“Sar,” Galaksi lebih dulu memotong. “Bisa enggak lo jangan ganggu gue? Gue enggak mau Kejora berpikir yang macem-macem tentang kita. Gue tau Sar lo enggak sejahat itu,” ujar Galaksi.

“Bukannya kamu udah putus dari Kejora?” ujar Sarah.

Move on kali Gal. Sampe kapan kamu mau sama cewek kaya gitu?” ujar Sarah.

“Cewek kaya gitu gimana maksud lo?” tanya Galaksi.

“Kaya gitu. Pokoknya yang kaya gitu! Gak guna,” ujar Sarah pada Galaksi.

“Siapa yang gak guna? Lo apa Kejora?” ujar Galaksi membalikan perkataan.

Galaksi menghela napas. “Terus mau lo apa Sar sekarang?”

Move on,” ujar Sarah.

“Walaupun gue niat move on juga gue move on-nya bukan ke lo,” ujar Galaksi lalu berbalik badan.

****

“Halo Pak gimana hasil rapat guru tadi?” tanya Galaksi pada Pak Nurdin.

“Tumben kamu baik-baik sama saya,” dengus Pak Nurdin membuat Galaksi cengengesan.

“Ada maunya aja baru jadi anak penurut,” lagi-lagi Pak Nurdin bersuara.

“Iya dong Pak harus itu!” jawab Galaksi terkekeh.

“Bapak juga pernah nakal seperti kamu dulu Gal. Tapi gak senakal kamu,” ujar Pak Nurdin.

“Emang apa Pak?”

“Mau tau?”

“Maulah Pak. Jarang-jarang kita bisa akur kaya gini. Sehari dalam seabad aja gak akan pernah kejadian lagi,” ujar Galaksi membuat Pak Nurdin mendengus.

Memang diantara semua guru. Pak Nurdin ini termasuk yang muda-muda gaul gitu.

“Dulu Bapak sewaktu muda juga anak Ravispa. Bedanya Bapak cuman anggotanya. Kalau kamu sekarang kan ketuanya,” ujar Pak Nurdin membuat Galaksi terkejut.

“Angkatan kamu belum ada apa-apanya sama angkatannya Bapak. Yang dulu lebih kejam. Ada sistem senioritasnya. Tapi kalau di zaman kamu sekarang kan udah gak ada. Udah gak zamanlah. Sekarang jadi cuman kaya nama aja kalau Ravispa itu,” ujar Pak Nurdin.

“Serius Pak dulu emang kaya gimana?”

“Panjang ceritanya. Dulu waktu Bapak sekolah di sini. Kerjanya ketua Ravispa yang dulu itu molor terus. Tapi dia cepet tanggap. Dia temen deket Bapak loh,” ujar Pak Nurdin.

“Ah Bapak ngaku-ngaku!” ujar Galaksi.

“Mana Bapak ngaku-ngaku!” Pak Nurdin membalas ngegas.

“Orang memang ketua Ravispa dulu temen deket Bapak. Sekarang udah punya istri. Anak tiga. Istrinya mantan pacar Pak,” ujar Pak Nurdin.

“Waduh sadboy banget Pak,” ujar Galaksi bercanda.

“Pacarku direbut sahabatku. Kaya judul-judul sinetron azab gitu Pak,” ujar Galaksi.

Pak Nurdin lantas tertawa. “Iya sekarang dia kerja di kapal pesiar. Dia itu nakalnya lebih dari kamu. Sampe guru-guru gak ada yang berani sama dia. Dulu itu guru bahkan pada takut sama dia. Ravispa waktu itu kacau. Tapi sampai kami lulus. Ravispa udah kembali membaik. Seengaknya udah gak kaya dulu,” ujar Pak Nurdin.

“Kok Bapak gak pernah cerita ke saya?”

“Ngapain juga cerita ke kamu?” ujar Pak Nurdin sadis.

“Masuk kelas. Bapak bakal bagi pengumuman sama kalian.”

Galaksi mengangguk patuh lalu masuk ke dalam kelas diikuti Pak Nurdin di belakangnya. Wajah murid-murid di dalam kelas langsung tegang apalagi di bagian bangku belakang. Tempat Galaksi CS duduk.

“Untung kalian gak di DO. Kalian cuman diskors dua hari. Karena hari ketiganya kalian harus tryout,” ujar Pak Nurdin membuat Bams menghela napas lega.

“Hasil rapat tadi kalian mulai diskors dari besok. Ravispa tidak bubar,” ujar Pak Nurdin membuat satu kelas hening. Tidak ada yang membuka suara.

“Serius Pak?” tanya Jordan.

“Iya.”

“Kok tiba-tiba kepala sekolah berubah pikiran?” tanya Jordan.

“Berterima kasih pada teman kalian Septian. Karena dia. Juga karena kalian sering berjaga saat bazar sekolah. Ravispa harus tetap setiap tahun menjadi seksi keamanan dalam setiap event besar sekolah.” seketika wajah-wajah tegang tadi mengendur menjadi rileks.

Septian menatap papan tulis. Baru kali ini dia di skors. Selama tiga tahun sekolah. Septian tidak pernah diskors di SMA Ganesha.

“Tapi bukan berarti selama di skors kalian bertujuh tidak ada PR. Kalian tetap ada hukuman dan PR.”

“Batas waktu dikumpul hari senin depan!”

****

Pulang sekolah mendadak ketujuh murid laki-laki itu menggelar belajar dadakan di posko belakang sekolah. Septian sebagai guru sementara teman-temannya sebagai murid. Mereka langsung mengerjakan tugas dan PR yang diberikan pada mereka sebagai hukuman.

“Nih biar gak pada aus. Biar semangat,” Bu Gendut membawa nampan dengan gelas-gelas plastik berwarna-warni dengan isi es jeruk, marimas, nutrisari serta extrajoss pesanan mereka.

“Tumben banget kalian semua lengkap belajar di sini,” ujar Bu Gendut.

“Biasanya cuman Septian sama Bams.”

“Ini dihukum Bu,” ujar Bams pada Bu Gendut.

“Oalah pantes aja kalian mendadak rajin,” ujar Bu Gendut. “Oh iya Jordan inget bayar utang kamu!”

“Iya ntar dibayar Bu. Nitip pesen mie satu ya Bu. Isi cabe sama telor,” ujar Jordan pada Bu Gendut lalu Bu Gendut langsung kembali ke warungnya untuk menaruh nampan dan membuatkan Jordan mie.

“Ngudut doang inget tapi utang gak dibayar-bayar,” ujar Galaksi pada Jordan.

“Selingkuh doang inget tapi pacar gak diinget-inget,” balas Jordan pada Galaksi.

“Gue gak selingkuh!” ujar Galaksi.

“Iyain biar fast,” ujar Jordan dengan teman-temannya pada Galaksi.

“Maaf Sep gue jadi buat lo diskors. Gue tau lo kesel banget sekarang. Lo kan anti banget sama kata skors,” ujar Jordan pada Septian yang sedang membuka halaman buku paketnya.

“Iyaudah biarin udah lewat. Udah kejadian juga,” ucap Septian lapang dada.

****

Kejora mengelap kaca kelasnya. Ada acara bersih-bersih dadakan yang diadakan oleh ketua kelas mereka. Perempuan itu masih berdiri sendiri. Tidak ada yang menyapa, mengobrol apalagi mau basa-basi dengannya. Semuanya tampak mati padahal Kejora sedang berada di tengah-tengah keramaian.

“Lama banget sih lo Ra ngelap kaca doang!” ujar Lala.

Kejora mengerjapkan kedua matanya. “Ini masih ada yang kotor La.”

“Udah mana sini biar gue aja. Lama banget lo!” Lala langsung merebut kain lap yang dibawa Kejora dengan kasar. Membuat Kejora menatapnya bingung lalu perempuan itu menyingkirkan dirinya ke samping.

Kejora berdiri mematung di samping Lala. Seperti orang yang tidak tahu harus melakukan apa.

“Ngapain lo di sini? Masuk kelas sana! Masih banyak kerjaan tau?!” ujar Lala pada Kejora.

Kejora meraih kemeja sekolah Lala membuat Lala menoleh dengan wajah galak—penuh tidak suka. “Apa sih Ra?!”

“Maaf La,” ujar Kejora pelan.

“Udah deh gak usah ngedrama mulu! Sana ke dalem kelas!” ucap Lala semakin kasar.

Kejora yang sadar diri lalu mengambil ember bekas cucian lap pel di depan kelas namun buru-buru Febbi mengambilnya membuat beberapa percikan air dalam ember itu jatuh pada lengan dan rok depan Kejora.

“Biar gue aja,” ujar Febbi.

“Enggak Feb biar gue aja,” ujar Kejora.

“Lo bisa gak sih jangan nyusahin terus? Bantuin yang lain aja sana!” ujar Febbi membuat Kejora terkejut lalu menghela napas pelan dan mundur—memberikan Febbi ember tersebut. Kejora lalu mundur sambil menatap Lala dan Febbi. Perasaannya mendadak kacau ketika mengingat keduanya dulu sangat dekat dengan Kejora namun kini terlihat seperti orang yang sangat asing.

Entah kapan keduanya akan kembali menjadi temannya lagi.

“Ra kok bengong?” tanya Fani ketika melihat Kejora di depan pintu kelas.

“Loh kok rok lo basah Ra?”

“Enggak pa-pa kok.” Secepat kilat Kejora merubah raut muka sendunya menjadi biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa padanya. Seolah dia tidak sakit hati mendengar perkataan Lala dan Febbi tadi.

“Bentar.”

Fani langsung ke dalam kelas. Mengambil tasnya lalu mendatangi Kejora lagi setelah mengambil tissu. Perempuan itu memberikannya pada Kejora. Membuat Kejora mengambilnya dan membersihkan lengan serta roknya yang basah. Sementara Fani yang masih membawa sisa tissu di tangannya melakukan hal yang sama dengan Kejora. Membantu Kejora mengelap roknya yang basah.

“Basah banget rok bagian depan lo Ra,” ujar Fani.

“Udah gak pa-pa Fan. Ntar juga kering. Ayo bantuin yang lain. Bentar lagi kan bel,” ujar Kejora.

“Gak mau diganti aja? Gue ada satu rok lagi di loker,” tawar Fani.

“Gak perlu. Ayo,” Kejora memegang kedua pundak Fani dan mengajaknya berjalan.

Kejora melirik Jihan. Perempuan itu hanya menatapnya. Jihan pasti melihat apa yang dilakukan Lala dan Febbi tadi pada Kejora namun perempuan itu memilih diam. Tidak mengatakan apapun pada Kejora dan kembali menata buku dalam lemari.

“Jangan diambil hati ya Ra,” ujar Jihan ketika Jihan melewati Kejora.

Hanya itu namun mampu membuat Kejora rasanya ingin kembali ke masa lalu sekarang.

****

Malamnya Kejora mencoba keluar dari rumah. Kejora butuh udara segar. Meski sendiri perempuan itu memilih duduk di dekat gedung Kotu. Malam ini keadaan Kota Tua lumayan ramai tapi tidak seramai saat weekend. Sambil menatap langit dan beberapa orang yang sedang bernyanyi. Kejora memperhatikan ponselnya. Pesan-pesan dari Galaksi tadi yang belum Kejora hapus.

Apa maksudnya dengan menjadikan foto profil cowok itu dengan foto mereka berdua saat Galaksi dan Kejora sedang difoto Jordan di lapangan sekolah sehabis upacara?

Agar Kejora luluh? Atau agar Kejora lupa dengan apa yang telah Galaksi lakukan padanya selama ini?

Galaksi Aldebaran: Ra
Galaksi Aldebaran: Ada waktu enggak?
Galaksi Aldebaran: Tadi aku ke rumah kamu tapi kamunya gak ada
Galaksi Aldebaran: Aku nelpon kamu tapi kamu matiin
Galaksi Aldebaran: Aku mau omongin ini baik-baik sama kamu
Galaksi Aldebaran: Aku udah gak tau harus gimana lagi Ra

“Hai Ra udah lama nunggu?” tanya seseorang itu pada Kejora.

*****

AN: Halooooo! Kangen cerita Galaksikejora atau Poppi? :D

Kalian berharapnya siapa yang dateng??

1-BANYAK KATA BUAT PART INI?

SPAM NEXT UNTUK LANJUT? Biar gak sider aja

SPAM GALAKSIKEJORA BIAR HAFAL TERUS

Hallo Follow Instagram baru Galaksialdebarannn yaa. Nnya ada 3<3

Ayo kita sama-sama follow Shopee: Poppipertiwinovel / Poppipertiwi_ karena nanti kita bakal PO besar-besaran untuk cerita Septihan di sana! Kira-kira kalian mau bonus apa nih untuk Novel Septihan nanti? :D

JADI GIMANA RASANYA PAS BACA?

1 KATA BUAT GALAKSI

1 KATA BUAT KEJORA

NEXT LAGI KAPAN???

TIM GALAKSIKEJORA BAIKAN ATAU ENGGA NIH?

TIM GALAKSI / KRIS?

Oh yaaa aku mau minta rekomendasi nama (cewek & cowok) dari kalian boleh? Bebas mau nama sendiri, temen, keluarga, anak, tetangga, crush, kakak kelas, kating atau siapapun tulis di in-line sini yaaa <3

****

Add line: @xgv8109t dan @856kszhn untuk info update. Jadi bakal ada BC dari Line yaa untuk update-update cerita Poppi Pertiwi

FOLLOW INSTAGRAM:
POPPIPERTIWI
POPPIPERTIWII
POPPIPERTIWISTORY
WATTPADPI

GALAKSIMOVIE (Jangan lupa follow akun ini yaa untuk info-info selengkapnya!)

GALAKSIALDEBARANNN
KEJORAAYODHYA
RAVISPA

JORDANADITAMA
SEPTIANAIDAN
BAMSADNYANA
GUNTURGUTAMAA
OJIANURAGA
NYONGBRAY
KRISHAGRID

FOLLOW INSTAGRAM BARU GALAKSI: Galaksialdebarannn

Follow Twitter:
@PoppiPertiwi_
Galaksialdebaran
Kejoraayodhya
WAJIB SUBSCRIBE youtube: Poppipertiwi (Ada dua chanelnya)

Pemesanan novel Galaksi bisa lewat shopee: Melvanamediastore , sementara novel Mozachiko bisa di Shopee tokotmindo/ Gramedia. Jangan lupa jemput yaa!<3

#Kami juga lagi open fanbase-fanbase 'akun yang pegang info updatean, mng, quotes galaksikejora' untuk Galaksikejora. Daftar ke Wattpadpi yaa<3

Salam sayang, PoppiPertiwi. Terus support dan tunggu cerita Galaksikejora yaaa! Share ke temen-temen kalian (WAJIB) share ke sosial media, sg, post, tweet dll kalian juga! Doain Poppi semoga bisa menyelesaikan naskah ini yaa<3

Salam sayang Poppi Pertiwi. Tunggu updateanku terus yaaa<3

Who EXCITED for next chapter?

NEXT LAGI MAU KAPAN? 

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 255K 57
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
554K 30.6K 74
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 101K 56
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
3.9M 231K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...