Scandal Tomboyish Girl || a G...

By UlpaNrJnh

84.6K 5.5K 458

--Cerita sederhana tentang seorang Rayya si tomboy yang hampir sering mendapatkan masalah, terutama scandal... More

PROLOG
1. Cantik-cantik Tomboy
2. Merusak citra muslimah
3. Si Mulut pedas
4. Cowok aneh
5. Berubah
6. Sang pengirim pesan
7. meisya
8. Penyebaran pesan
9. Cowo misterius
10. Cowo misterius(2)
11. Keterlaluan
12. Terlalu banyak masalah
13. Aydan, Hana, Eril
14. ERILL
15. MIRAS
16. Retak
17. mengaharapkan pertolongan dari ALLAH
18. Kuat
19. Tatapan Tajam
20. Surat dan pesan
21. Masalah Baru
22. Baret black
23. Penjelasan
24. Ujian ujian dan ujian
25. Cita citaku adalah...
26. Putri dan sebuah peristiwa
27. Mulai lagi
28. Hilang...
29. Mencari
30. Penghianat
31. Rumah
32. Ubah rencana?
33. Aku lemah
34. Ketahuan
35. Teman dan janji sang ketua
36. Penjahat rasa ustadz?
37. Sang pengatur
38. Sakitnya berharap
40. Malam Perubahan
41. Akhir dari semuanya
42. STG Tamat
EPILOG
Tulisan Baru

39. Hukuman atas Davit

1.2K 97 14
By UlpaNrJnh

Banyak dosa, tapi Allah masih memanjangkan umur?
Itu tandanya Allah memberimu kesempatan untuk bertaubat.

Pyreading

***

Rayya menangis sejadi-jadinya, ketika tau abinya sudah masuk jeruji besi dengan resmi dan diberi hukuman penjara selama 1 tahun penjara.

1 tahun hidup tanpa ada seorang ayah? Itu hal yang sangat amat buruk bagi Rayya.

Berita ini menyebar dengan sangat cepat dan menjadi trending topik dimedia sosial.

Semua orang membicarakan berita dipenjaranya Baret, kasus yang menyangkut bBaret dan organisasi hack pysi, mengalahkan berita para koruptor dan berita-berita lainnya.

Semua stasiun TV menayangkan hal serupa, bosan. Itulah yang ada dipikiran Aydan kini.

Ia terus berganti-ganti channel TV hanya untuk mencari channel yang sedang menayangkan kartun atau anime. Sayangkan tidak ada sama sekali.

Ia terus berganti no channel dan berhenti pada channel no 30 diTV nya.

Tep!

Aydan menekan tombol on/off dan meninggalkan ruang tamu berjalan keluar rumah.

Aydan keluar dari halaman rumah dan berjalan melewati beberapa ibu-ibu yang juga sedang membicarakan topik yang sama seperti di TV.

"ck" decaknya dalam hati. Semua saja membahas berita itu.

Ia menghampiri salah satu toko.

"Wish bro, lama gak kesini lu. Holang sibuk mah beda bae ya gak? Vin?" seru efan teman Aydan, dirumah barunya ini. Sebenarnya bukan rumah baru juga, dulu saat kecil ia tinggal dikampung ini dengan neneknya dan dibawa ke kota oleh ibunya, dan sekarang ia kembali kesini tinggal bersama ibu dari alm Ayah nya.

"Ah gak juga, gue kesini mau beli kuota."

Efin tersenyum dan mengambil satu lembar voucher kuota.

"Berapaan?"

"20 ribu aja."
"Buat maen game online ye?" lanjut Efin.

"Kagak" jawab Aydan simple.

"Lah terus buat apaan?" tanya Davin, yang masih fokus ke hpnya tentunya bermain game online yang populer itu.

"Gue mau ngasih tau ke calon gue, kalo gue sekarang gak tinggal dirumah mak gue, Vin" jawab Aydan, iapun menggosok voucher dengan uang 500 rupiah punya Efin.

"Lah perlu ya? Eh btw, lo udah lamaran? Kok gak ngasih tau kita sih? Wah gak frend banget lu mah!"

Runtutan pertanyaan dari Efin hanya dibalas senyuman oleh Aydan.

"Yeh, bukannya jawab malah sunyam senyum, dah ah sana lo, kirain kesini mau neraktir kita, ya gak Vin?" usir Efin.

"Huum!"

"Ye ngusir lu pada? Yokay, tadinya gue mau ngajak lo ketukang mie ayam, tapi karena lu ngusir gue ya udah, bayy" Aydan pun meninggalkan keduanya.

Saat sampai rumah.

Rayya.

Anda
Ray, gue udah gak tinggal
dikomplek indah permata

(lebih dari 1 jam Rayya tak membalas sama sekali, padahal ia aktif 2 menit yang lalu)

***

Paginya Rayya mendengar berita bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 400 orang itu akan dihukum mati, ia mendengar itu dari pembicaraan ibu-ibu.

Dengan langkah lebar ia memasuki rumah, dengan segera ia menyalakan televisi untuk melihat berita yang sedang hangat-hangat nya.

Ternyata benar saja, semua stasiun televisi menyiarkannya, malah secara langsung.

Para wartawan saling berebut mengambil foto dan mewawancarai polisi untuk meminta keterangan.

"Setelah hasil sidang, sudah dipastikan dan resmi bahwa saudara 'D' dan rekan-rekannya akan dihukum mati, atau minimal dipenjara seumur hidup," jelas polisi itu.

Rayya tercengang, hukuman yang minimal itu seumur hidup, dan maksimal itu hukum mati.

"Padahal udah hukum mati aja!" Ucap Rayya kesal.

Gambar pun beralih kepada seorang reporter yang tengah berdiri didepan kamera. "Mungkin para netizen akan mendesak kepolisian agar menghukum saudara 'D' dengan hukuman mati, tapi salah satu alasan mengapa kepolisian belum menentukan hukuman yang pas adalah, keinginan saudara 'B' agar tidak menghukum saudara Davit--, "

Perkataan reporter itu terhenti, saat ia tak sengaja menyebut nama asli dari sang tahanan. Padahal walaupun ia tak menyebutkan lengkap nama 'Davit' semua orang pasti sudah tau siapa.

"Maaf, saya ulangi, keinginan saudara 'B' agar tidak menghukum saudara 'D' dihukum mati adalah agar saudara 'D' bertaubat terlebih dahulu, itulah alasan saudara 'B'--

Tep!

Rayya menghela nafas panjang, kenapa ayahnya begitu baik sekali?

Rayya berjalan menuju dapur dimana umi nya sedang memasak.

Rayya mendekat "Mi, kok abi baik banget sih?"

Rafidhah yang tahu maksud pertanyaan Rayya langsung tersenyum. "Hmm... Ya memang begitu abimu itu."

"Masa sih---

"Rayya, disetiap kejadian dihidup kita pasti ada hikmahnya, tadi salah satu polisi itu menghubungi umi, beliau bilang abimu udah merubah pola pikir satu sel nya, sekarang mereka rajin sholat dan gak kayak dulu."

Rayya terdiam menyimak cerita uminya, "jadi kalo abi nggak ke penjara mereka nggak rajin sholat dan gak bertaubat kayak sekarang?"

"Hidayah itu datang bisa dari mana saja, ya."

"Mi, mau masak apaan sih?" tanya Rayya, ketika ia melihat uminya sibuk mengupas kulit pisang.

"Masak batu goreng kesukaan kamu nak" jawab Rafidhah tanpa melihat kearah Rayya.

Rayya manyun. Padahal ia serius menanyakan.

"haha, udah jangan manyun gitu jelek tau, kamu itu toh kalau punya masalah atau lagi sedih itu, ya... Mengadu sama Allah, seperti dalam surah Yusuf:86 'Sesungguhnya hanya kepada Allah lah aku mengadu kesusahan dan kesedihan ku' Insyaallah ada jalan keluarnya, bukan malah nangis atas dibantal, terus ngusek-ngusek rambut."

Rayya mengeryit, kenapa uminya bisa tahu ia suka melakukan hal itu kalau sedang sedih atau ada masalah?

"iya deh, nanti Rayya gak gitu lagi, dan ngadu ke Allah, semoga aja dengan ngadu ke Allah Rayya gak sedih lagi."

"Allah itu baik kan? Ingat Ray, sesudah kesulitan itu ada kemudahan yang diberika Allah surah al-insyirah ayat 6."

Uminya beralih mencuci tangan, karena ia sudah menyelesaikan memotong pisang.

"Apa-apa yang dilakukan kita itu harus dalam ridho Allah, dan seperti tuntunan didalam Al-qur'an, Insyaallah bernilai pahala, lah dari pada nangis gak jelas mending langsung mengadu aja ke Allah" sambung Rafidhah.

Rayya membuang nafas kasar, "ceramah pagi-pagi" gumamnya.

"iya deh iya, ya udah Rayya perlu ngeabantuin apa?" sambungnya

***

"MASUK!" Titah seorang polisi, Davit dengan wajah datarnya masuk kedalam sel yang sangat tertutup.

BRAG!

"Semoga kau cepat sadar!" ucap salah seorang polisi, para polisipun meninggalkan nya, sendiri.

Dimalam yang sangat sepi, hanya satu cahaya yang menyala diatas kepalanya.

Davit terus menatap nyala lampu.

"Diam disini dengan sebuah kekufuran, ouh yang benar saja, kau sudah bagus diberi umur oleh tuhan!"

Dengan cepat Davit melihat keluar dari celah kecil pintu besi tahanan.

Tapi nihil! Tak ada siapapun.

Davit kembali ke kursinya, pikirannya bergelut, siapa orang tadi?

"Cahaya itu akan datang, maka berbaik sangkalah!"

Davit kembali menatap pintu, ia berjalan perlahan.

Dan... Nihil tak ada siapapun.

***

Perkembangan ke religiusan para tahanan berkembang cepat. Walaupun masih ada saja yang masih tersesat.

Kini para tahanan sedang digiring memasuki sebuah aula.

Duduk dengan koko yang dipakai tentu ditambah sarung, mirip seperti para santri yang akan mendengarkan ceramah dari sang kyai.

Baret sudah siap dengan mikrofonnya.

"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokaatuh"

Dan mereka pun menjawab salamnya.

"Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan anggota baru, semoga tetap istiqomah ya" ucap baret dengan senyuman.

Davit yang berada di baris kedua ujung kanan membalas senyum baret,  walaupun hanya senyum tipis.

Davit yakin, kejadian semalam itu awal dari perubahannya. Baret dengan gampangnya merubah pola pikir Davit.

"Mengapa suasana disini... Sangat hangat?"

-Berbicaralah yang baik, karena kita tidak tahu, pola pikir siapa yang kita ubah walaupun tidak ada kesengajaan

***

Yee can up:*

Part selanjutnya tentang kejadian malam harinya Davit, Kira-kira apa sih yang dilakukan pak Baret? Kok Davit bisa hijrah gitu? Yang pasti karena Allah ya... Tapi... Caranya?

Oke pantengin terus ya:')

Babay

Continue Reading

You'll Also Like

486K 22.7K 93
Ratih berusia 30 tahun yang telah memiliki seorang anak lelaki bernama Dani dari suaminya yaitu Yadi. Ratih diganggu mahluk misterius yang menjelma s...
S E L E C T E D By mongmong09

Mystery / Thriller

329K 17.3K 32
Tentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, se...
53K 2.8K 27
Miranda tidak pernah menduga pertemuan pertama dengan lelaki itu akan seperti ini. Ditambah lagi lambat laun tumbuh perasaan yang memekar di hati. Le...
206K 5.8K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...