Scandal Tomboyish Girl || a G...

By UlpaNrJnh

84.6K 5.5K 458

--Cerita sederhana tentang seorang Rayya si tomboy yang hampir sering mendapatkan masalah, terutama scandal... More

PROLOG
1. Cantik-cantik Tomboy
2. Merusak citra muslimah
3. Si Mulut pedas
4. Cowok aneh
5. Berubah
6. Sang pengirim pesan
7. meisya
8. Penyebaran pesan
9. Cowo misterius
10. Cowo misterius(2)
11. Keterlaluan
12. Terlalu banyak masalah
13. Aydan, Hana, Eril
14. ERILL
15. MIRAS
16. Retak
17. mengaharapkan pertolongan dari ALLAH
18. Kuat
19. Tatapan Tajam
20. Surat dan pesan
21. Masalah Baru
22. Baret black
23. Penjelasan
24. Ujian ujian dan ujian
25. Cita citaku adalah...
26. Putri dan sebuah peristiwa
27. Mulai lagi
28. Hilang...
30. Penghianat
31. Rumah
32. Ubah rencana?
33. Aku lemah
34. Ketahuan
35. Teman dan janji sang ketua
36. Penjahat rasa ustadz?
37. Sang pengatur
38. Sakitnya berharap
39. Hukuman atas Davit
40. Malam Perubahan
41. Akhir dari semuanya
42. STG Tamat
EPILOG
Tulisan Baru

29. Mencari

1.3K 104 24
By UlpaNrJnh

Ku mohon izinkan aku mencarinya
Mencari kebahagiaan yang sudah hilang.

---------
----
-

"RAYYA LU KENAPA?!!!"

Aydan menggidik ngeri melihat sorot mata Rayya yang kosong, mata sembab yang sedang menatap lurus ke depan tanpa ada kedipan.

"Woy lu kenapa! Jangan bilang Lo kesurupan?!"

Tak ada jawaban dari Rayya, mulutnya tertutup rapat dengan wajah memerah.

"Rayya, Derril ngajak kita untuk ketemu dia."

Seketika Rayya menoleh masih dengan sorot mata kosong dan sembab.

"Bilangin ke dia, kalo gue udah gak mau lagi lanjutin ini."

Aydan paham apa yang telah terjadi pada diri Rayya, tapi... Dia gak boleh seperti ini.

"Ray... Lo tahu? Mamah gue juga diculik, walaupun mamah gue kayak gitu, gue tetep sayang dia! Dia segalanya buat gue, makanya sekarang gue lagi nyari solusi dan cara buat nyelesain masalah ini!" lirihnya aydan pun mengambil posisi duduk seperti Rayya, bersender ditembok.

"Derril bilang, semua anggota keluarga dari sipemain akan diculik."
Iapun mengambil jeda, memberikan waktu untuk Rayya mencerna kata katanya.

"Derril bilang, game ini... Akan terjadi besar besaran, dan___,"

"Lo itu gimana sih! Lo gak curiga apa sama Derril? Ini gila, mana bisa hal ini terjadi!" Potong Rayya dengan amarah yang sudah menguasai dirinya.

"Kalo dia tahu semuanya biarin dia aja yang melakukannya! Gue gak paham sama situasi ini! Sebenarnya siapa sih yang bikin game ini! Bikin sulit idup orang aja! Pact!!"

"Masa gak ada yang tahu siapa yang bikin game ini, masa gak ada yang tahu awal mulanya, masa gak ada yang tahu markasnya dimana!"
Rayya mulai melupakan semua unek unek dalam pikiran dan hatinya.

"Dan kitalah yang akan mencari tahu semuanya," ucap seseorang dari depan pagar.

Rayya berdecak tak senang dengan kehadiran Derril, Aldo, Gerrard dan Meisya.

Aydan pun berdiri dan tersenyum pada mereka.

"Kita bisa mencari tahu jawaban dari pertanyaan dan kita juga akan mencari tahu siapa wajah dibalik semua ini," ujar Meisya tersenyum.

"Gue seneng abang gue diculik ama mereka, tapi emak gue ya Allah berasa pengen bunuh diri," ucap Aldo sambil mengelus dada nya.

"Gue sendiri gak tahu gimana nasib mereka, satu minggu yang lalu ada kabar bokap gue sakit dan dibawa ke Medan, ibu dan ke 2 adik gue ikut, tapi pas kemarin gue nanya kabar mereka telpon malah gak nyambung, dan sampe sekarang," ucap Gerrard, Rayya mengerti bagaimana jadi Gerrard yang ditinggalin tanpa kabar.

"Riil! Lo kan tahu semuanya, nah bagaimana cara nyelesein game ini?"
Tanya Aldo, Derril menampakkan wajah berfikir, seketika hening sampai Derril berucap.

"Kita selesaikan game ini maka akan hilang semuanya."

Semuanya mengernyit bingung dengan kata kata Derril.

"Gue pernah bilang kan, bukan hanya kita yang diikut sertakan, tapi ada lagi kan?"

Semuanya mengangguk.

"Nah gue mau ngajak kalian ke markas mereka."

"Dimana." Tanya Rayya, ia penasaran dengan tempat itu.

"Ikutin gue."

2 kata yang disetujui semuanya.

Mereka pun berjalan keluar rumah dan mulai menaiki motor nya.

Rayya berhenti berjalan, melihat semuanya sudah naik motor dan ia tak bisa naik motor, ralat tak bisa mengendarainya.

Aydan dengan Aldo.
Gerrard sendiri.
Meisya sendiri dia memakai motor satrianya, wish keren.
Derril juga sendiri.

"Kalo lo gak mau naik motor kita tinggal oke?" Ucap Derril.

Rayya mengerutkan keningnya menatap Derril sebal.

Aydan terkekeh melihat ekspresi Rayya, rencana sukses!

"Gue gak mau naik motor bareng lo!" Ketus Rayya.

"Siapa juga yang mau boncengin cewek kayak lo! Tuh bareng Gerrad!"

Rayya menoleh kearah Gerrard, geram sudah dibuatnya, kenapa si Aldo gak sama si Gerrard sih! Runtuknya dalam hati.

"Udah cukup cukup, haadduuuhh gue sampe sakit perut inih woy!!" Ucap Aydan sambil terus tertawa.

"Do, pindah do! Kasian dia kayaknya pengen diboncengin gue, haha."

Aldo pun turun dari motor Satria biru Aydan.

Semua nya tertawa melihat ekspresi Rayya, wajah memerahnya membuat gemas.

"Lu kan bisa diboncengin Meisya," ujar Derril, sepertinya ia tak ingin melihat Aydan berdua dengan Rayya.

Meisya menatap Derril, senyum licik terlihat diwajahnya.

"Eh jangan! Gue masih belom Pasih pake nih Satria nanti kalo jatuh kasian Rayya, udah mending lo ama Aydan ya, Ray?"

Rayya mengerti, it's oke tak apa dengan Aydan, asal jangan sama si sotoy itu.

Meisya tersenyum kemenangan "mampos cemburu lo!" Bisiknya kepada Derril.

"Kak jangan rem ngedadak! Awas aja kalo rem ngedadak!" Tegasnya saat menaiki motor Aydan.

Aydan terkekeh, ia jadi ingat saat itu dia ngerem dadakan dan Rayya sontak mendorong tubuh Aydan kedepan, agar tubuh mereka tak dekat.

"Iya gak kok, lagian kalo gue rem dadakan lo bakal dorong gue kedepan kan?"

"Ray, jangan percaya ama si Aydan, dia mah debong, gede boong whahaha," ucap Aldo sambil tertawa menabok punggung Gerrard.

"Bisa serius gak sih?!" Derril menatap sinis Aydan, walaupun mereka berteman dan berekan, tapi kalo masalah perasaan mah beda lagi. Ekek

"Kalem dong, ngegas Mulu!" Sahut Rayya ketus.

"Masalah motor aja diributin! Ck!"

Derril pun menancap gas dan menjalankan motornya di paling depan, dan diekori oleh 3 motor yang lain.

***

"Bagaimana apa sukses? Aku baru pertama kali melihat kau senekat ini, aku kira kau akan menyuruh orang lain, ternyata kau sendiri yang turun tangan."

Baret pa4ct berdecak, teman nya yang satu ini banyak tanya, "kau sudah memastikan istriku tak kenapa- kenapa kan?"

"Seharusnya yang memastikan itu kau!" Black pa4ct terkekeh melihat ekspresi sang teman.

"Aku hanya tak ingin dia tahu," Baret mengambil jeda.
"Bisa-bisa mereka meninggalkan ku saat mereka tahu tentang aku sebenarnya."

Black pa4ct dan Baret pa4ct adalah pendiri organisasi ini "BARET BLACK PA4CT"

Baret yang dulunya dianggap sampah karena kehilangan satu kakinya.
Black yang memiliki kekurangan satu dari dua matanya mengalami kebutaan permanen.

Mereka berdua dipertemukan disebuah masjid. Baret dan Black yang waktu itu masih berusia 20 tahunan duduk bersampingan.

Saling berkenalan dan saling menanya apa yang terjadi dengan anggota tubuh mereka, Baret dengan kaki palsu yang mirip sekali dengan kaki asli, ayahnya memberikan semua pasilitas lengkap untuk baret, ayahnya yang memiliki pabrik roti itu tak menganggap nya sampah, tapi sang ibu menganggap nya sampah dan hanya membebani.

Sedangkan Black dengan Kacamata nya, mata kanannya hanya rabun, tapi manik hitam di mata kirinya dihiasi titik titik warna putih.

Sebelum kajian dimulai mereka terus mengobrol sampai akhirnya kajian dimulai dan Baret yang memimpin tilawah dari depan panggung.

Suara indahnya mampu membuat ukhty single terkagum.

Tapi hanya satu wanita yang Baret pilih untuk menjadi ibu dari anak anaknya, ya. Istrinya yang bernama Rafidhah.

Setelah beberapa kali bertemu Baret mulai akrab dengan sosok Black.

Mereka pergi kesebuah tempat belanja yang besar untuk membeli beberapa barang untuk acara surprise dalam acara hari pernikahan kedua orang tua Baret.

Setelah membeli beberapa barang mereka pun pulang ke pabrik roti yang tak terlalu besar itu.

Mereka mengubah halaman depan pabrik menjadi semua taman yang indah.

Semua berjalan lancar, namun... Kejadian itu menjadi kejadian yang tak bisa dilupakan semua yang hadir, kejadian dimana pabrik roti hangus terbakar si jago merah, api yang berasal dari korsleting listrik dari dalam pabrik merambat keseluruhan ruangan.

Dan... Ayahnya pun menjadi korban.

Sejak saat itu, ibunya menganggap nya anak pembawa sial.

Sedangkan Black selalu dibully karena mata kirinya, tak ada gadis yang menyukainya terkecuali gadis yang kini menjadi istrinya, ia luluhkan hati gadis itu dengan hafalan 30juznya dan suara merdunya.

Tetap saja, mereka berdua selalu dibully karena memiliki kekurangan.
Entah itu dari pihak keluarga istrinya atau masyarakat disekitarnya.

Baret dan Black menyadari bahwa bukan hanya mereka saja yang direndahkan masyarakat, ada beribu ribu orang diluar sana yang tertembak kata kata kasar dari mulut orang-orang sombong!

Padahal mereka juga sama hamba Allah yang juga normal, dalam artian mereka masih demen makan nasi.

Hingga akhirnya mereka berdua mengumpulkan orang yang memiliki "kekurangan" untuk membuat organisasi yang bisa menunjukkan kalo mereka itu bukan beban dan sampah!

Black menghela nafas, saat ia ingat hari perceraian ia dan istrinya, istrinya menggugat cerai dirinya karena paksaan keluarga nya. Sungguh egois, pikir Black.

"Bagaimana dengan anakmu?"
Baret mengangkat wajahnya.

"Aku sudah menyuruh Mark untuk menjaga nya."

"Biasanya kau akan pulang untuk mengurus bisnis dari keluarga istrimu," Baret tersenyum ada sesuatu yang bergejolak didalam hatinya, sakit.

"Apakah setelah mereka tahu siapa aku dan organisasi ini, apa istriku akan meninggalkan ku?" Black tersenyum getir, ia malah teringat istrinya yang menangis saat diruang sidang.

"Jika dia memaafkan mu mungkin tak akan, tapi ingat dia memiliki keluarga."

Baret mampu memahami hal itu.

***

Rombongan The Satria itu memasuki pekarangan rumah yang tampak sepi, seperti tak ada penghuni, halaman depan berantakan seperti tak terurus.

"Sotoy, ini beneran markas yang lu bilang itu?" Tanya Rayya, ia yang pertama kali menanyakan.

Derril tak menoleh sedikit pun, ia masih fokus dengan sekitar ruangan itu.

"Hus, jaga bahasa! Inget dia lebih tua dari lu," ucap Aydan, Rayya hanya berdecak sebal.

Semua motor dan pengendara masuk saat ada titah dari Derril.

Setelah sampai didepan rumah, salah seorang penghuni rumah itu menyambut mereka dengan dingin, dan... Dia seorang perempuan..

Semuanya masuk terkecuali Aydan yang kaget ketika melihat siapa yang membuka pintu dengan wajah dingin.

"Hanna?" Aydan masih kaget dengan ini.

"Cepetan masuk, gue bakal jelasin didalam!" Titah Hanna, dan Aydan pun masuk dengan segera.

BRUK!

Pintu ditutup dengan keras, aydan merasa aneh sikap Hanna, dia... Berbeda.

Semua sudah duduk di sofa.

Hanya pun berjalan kesebuah ruangan, seperti sedang memanggil seseorang.

Dan yang keluar adalah...

"ARMAN!!"
Teriak Aydan tak percaya, semua kaget ketika melihat Arman keluar dari kamar. Hanna dan Arman berdua dalam satu rumah? Dan... Arman si tukang kebelet tenar itu memakai kacamata min tebal?

"Slow aja kali," ucap Arman ia tahu ini akan terjadi.

"Ril, Thanks udah mau bantu gue, dan___"

"Dan lo hutang cerita ke kita," potong Rayya.

Arman tersenyum, ia kira tak akan ada yang nagih cerita.

"Jadi... Gue dan Hanna, memutuskan untuk.... Menikah__"

"HAH?!" teriak semuanya, kecuali Derril ia sudah tau dari awal.

Aydan yang paling kencang berteriak, ia tak menyangka Hanna mau dengan buaya seperti Arman.

Dan Rayya, ia juga berpikir kenapa bisa Hanna mau sama si tukang gombal level teri ini.

"Oke skip aja, Arman menikahi Hanna karena hubungan game ini, kalian gak tau karena mereka berdua gak nyeritain hal ini," jelas Derril.

"Kena pertanyaan dong?" Tanya Rayya.

"Iya dan waktu itu gue gak sengaja baca status Hanna difb tentang game ini, gue kira cuman gue doang, dan sejak saat itu setiap pertanyaan kita jawab bareng," jelas Arman, tampaknya Rayya tak puas dengan jawaban Arman.

"Riki? Riko? Ronald?"

"Mereka meninggal karena banyak berpikir, berpikir tentang pertanyaan itu yang membuat mereka stres dan akhirnya keduanya bunuh diri dengan gantung diri."

"Inalillahi wainnailaihiraajiun," ucap Rayya dan Aydan.

Derril, Meisya, Aldo dan Gerrard hanya terdiam menyimak kejelasan dari Arman. Sementara Rayya dan Aydan berlomba lomba bertanya.

"Intinya si Arman itu gak mau kalo si Hanna stres memikirkan hal itu, dan akhirnya Arman nikah sama Hanna, Ronald masuk rumah sakit jiwa, dan sikembar bunuh diri," jelas Aldo.

"Tumben gak lemot," Aydan meledek.

"Gara gara game ini gue jadi pinter bro," Aldo terkekeh dengan ucapan nya sendiri.

"What do you ready guys?" Ucap Aldo lantang.

"Ihhh Bang Aldo hebat banget bahasa Singapura nya," ucap Meisya sambil menggoyang kan tangan Aldo. Sepertinya Meisya mulai ketularan jiwa humorisnya Erril.

"Itu bahasa Inggris coeg_-"

***

T B C

Jan lupa vote and coment nya😅

Monmaap kalo gak ngena misteri nya:'(

Menurut kalian ngena gk sih?:'





Continue Reading

You'll Also Like

514K 32.9K 43
Berisi tentang kekejaman pria bernama Valter D'onofrio, dia dikenal sebagai Senor V. Darah, kasino, dan kegelapan adalah dunianya. Tak ada yang dapat...
110K 8K 67
Pantesan susah buat dapetin hati bumi. Orang bumi aja gak punya hati! • • • • Bulan cantik? Jelas. Bulan manis? Jangan di tanya lagi permen aja inse...
33.5K 1.6K 35
!!!SEGERA TERBIT!!! COMPLETE Setiap manusia mempunyai jalannya masing-masing, setiap langkah yang diambil adalah penentu takdir di masa mendatang. Ji...
The Club By ?

Teen Fiction

2.5K 1.3K 40
(LOM DIREVISI WOI) Kisah sekumpulan anak sekolah yang amat prik humornya. Dikta, Arga, Leona, Lauziyah, dan Zevana. Kisah mereka yang kesehariannya b...