GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]

By PoppiPertiwi

42.8M 3.4M 5.1M

GALAKSIKEJORA by PoppiPertiwi | Bagian 2 atau Sekuel novel Galaksi. Dapat dibaca terpisah Selamat membaca kis... More

RAVISPA
KEJORA: KEMBALINYA MEREKA
1. LORONG UTAMA SMA GANESHA
2. BS (Belakang Sekolah) 1
3. BS (Belakang Sekolah) 2
4. PUKUL RATA (1) + FILM GALAKSI
5. PUKUL RATA (2)
6. USAHA PERTAMA
7. FLASHMOB SMA GANESHA
8. PILIH GALAKSI ATAU KRIS?
9. RAVISPA ANGKATAN 9
10. MUDAH JATUH CINTA, MUDAH JUGA KEHILANGAN
11. SURAT KEJORA & JARGOM
12. JANJI
13. PUJANGGA BUNGA KRISAN
14. KEHILANGGANNYA
15. AKU, KAMU & DIA
16. API UNGGUN & BENCI
17. DIA TIDAK BAHAGIA DENGANMU
19. RAVISPA, AVEGAR, & JARGOM
20. DI TEPI JALAN
21. PIRAMIDA
22. TITIK TERENDAH
23. ORIGAMI
24. MALAM PERAYAAN
25. DEKAP LUKA
26. MUTIARA
27. DI ANTARA GALAKSI & SARAH
28. MAAF RA
29. JATUH CINTA (LAGI)
30. SEMOGA BAHAGIA RA (PUTUS)
31. BERBALIK ARAH
32. REMEMBER
33. SIAPA
34. You Were Beautiful
35. Something New
36. SARAH AMEIRA
37. KEJORA, GALAKSI & SARAH
38. TELL ME THE TRUTH
39. KEJORA & SARAH
40. BIANGLALA & SI CANTIK KEJORA
41. PUTUSNYA GALAKSI ALDEBARAN & SARAH AMEIRA| YOURS
42. SUNMORI RAVISPA
43. ANTAR KETUA
44. KEMBALINYA AVEGAR
45. LINDUNGI SEKOLAH KITA!
46. BALIKAN? [OPEN MEMBER GRUP & RULES]
47. AWAL BARU MENJADI PACAR KETUA GENG 18 MEI (VOTE & INFO PO BAJU RAVISPA)
48. KONVOI, GRAFITI RAVISPA & SEBUAH KEJADIAN
49. RUMAH SAKIT
EXTRA PART GALANG GANESWARA | THE CHICAGO ELIFE PRINCE | RAVISPA 9
50. LIGHT IT UP: BERDAMAI DENGAN MASA LALU
51. SELAMAT DATANG AYAH
52. MIRACLE & TERBUKA
53. HEARTBEAT & FANI MALANI
54. RASA YANG PENTING
55. HIS LITTLE SECRET & CONFESSION
56. CHOOSE HER (SARAH)
57. AMERIKA & MAAF RA [PROSES PENERBITAN]
VOTE COVER NOVEL GALAKSIKEJORA + GIVEAWAY
58. GALAKSIKEJORA + INFO PO NOVEL GALAKSIKEJORA TGL 2 DESEMBER
FOR NEXT STORY: GALANG & GHEA

18. PERISAI

750K 66.3K 80.8K
By PoppiPertiwi

18. PERISAI

Merelakan itu sulit tapi itu jauh lebih baik. Daripada mempertahankan sesuatu yang ternyata tidak bisa kamu miliki.” — Kejora Ayodhya

Kejora yang baru saja ingin pergi menoleh ketika ada seseorang yang mengejar dan memanggil namanya. Itu Galaksi. Kejora tidak berhenti dan kembali melanjutkan jalannya. Perempuan itu melangkah tanpa mau menoleh apalagi berhenti untuk Galaksi yang membuat cowok itu jadi mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya ada apa dengan perempuan itu.

“Lo tau gak judul lagunya Selena Gomez? Mau gue remix. Apa sih judulnya? Syaki-syaki rumba?” ucap Nyong.

“Taki-Taki Rumba, Nyong! Syaki Syaki Rumba mulutmu?!” ucap Bams, gemas.

“Syaki Syakii, Syaki Syakii rumbaaaa,” ucap Nyong bersenandung.

Jordan tergelak, “Ada-ada aja kelakuan temen-temen gue,” ucap Jordan.

“Ehhhh Mona. Eh Mon! Kok ada yang aneh sih?” tanya Jordan ketika Mona baru saja datang ke sekolah.

“Apanya yang aneh?” tanya Mona, sewot.

“Itu tuh. Kok ada kamu di hatiku?” sepik Jordan membuat Mona mendengus langsung masuk kelas.

“Masuk Pak Jordan,” timpal Bams di sebelahnya.

“Awas lu ketauan Guntur nanti dia ngambek kalau tau Monanya digodain,” ucap Oji memperingatkan Jordan.

Sementara Guntur sedang loncat sana loncat sini. Seperti monyet kepanasan. Cowok itu godain cewek dari ujung kanan sampe ujung kiri dan berakhir melihat Kejora sedang dikejar-kejar Galaksi.

“Eh seru nih kayanya,” ujar Guntur ketika melihat Kejora sedang dicegat Galaksi.

“Enggak tau kenapa gue gregetan sama Galak. Harusnya dia lebih tegas sama cewek. Kalau emang dia suka sama Sarah. Iyaudah lepasin Kejora. Dia maruk banget mau kedua-duanya,” ucap Fani tiba-tiba ketika melihat Galaksi dan Kejora. Perempuan itu baru saja tiba di sana hendak mencari Kejora.

“Dia bukannya maruk. Dia lagi berpikir bakal milih yang mana, Fan,” ucap Jordan, membela Galaksi.

“Udah jangan ngomongin temen. Itu urusan pribadi dia,” ucap Septian membuat cowok-cowok itu diam dan memperhatikan dari lorong sekolah. Keenamnya sedang bersender di tiap-tiap pilar sekolah memperhatikan Galaksi dan Kejora dari sini.

“Gue yakin kalau disuruh pilih. Galak bakal pilih Kejora daripada Sarah. Karena Sarah itu pasti cuman cadangan. Kaya pilihan kalau Galaksi bosen,” ucap Jordan.

“Kasian banget dicari kalau lagi bosen,” ujar Fani.

“Biarin aja tugas kita sebagai temen cuman harus ingetin Galaksi bukan maksa-maksa dia,” ujar Septian. Cowok itu membenarkan kerah seragam sekolahnya lalu melipat tangannya di dada sambil bersender memperhatikan Galaksi dan Kejora.

Di tempat yang sama Galaksi sedang menatap Kejora. Menunggu agar perempuan itu mau berhenti menghindar. Ketika Kejora menolak dan memilih jalan ke kanan Galaksi mengikuti langkah kakinya namun ketika Kejora ke kiri. Cowok itu juga ikut ke kiri agar Kejora melihat mata cowok itu. Karena Galaksi tidak pernah suka diabaikan seperti ini.

“Kejora,” sapa Galaksi lembut namun Kejora tak menyahut. “Lo kenapa?”

Itu adalah pertanyaan paling bodoh dan tidak masuk akal yang pernah Galaksi lontarkan pada Kejora. Tapi anehnya perempuan di depannya ini tidak menangis atau pun terlihat sedih. Dia hanya diam dan mencoba bersikap semuanya baik-baik saja. Mungkin kalau Galaksi bisa baca isi hati orang. Cowok itu pasti akan menemukan Kejora sedang duduk di sudut dan menangis. Tapi ini tidak. Laki-laki itu hanya melihat kekosongan di mata Kejora.

“Kenapa nyamperin aku? Kangen?” tanya Kejora namun anehnya Galaksi hanya merasa itu pertanyaan spontan. Tidak ada rasa cinta apalagi perhatian seperti sebelum-sebelumnya yang diberikan Kejora pada Galaksi.

“Udah beberapa hari ini lo enggak naruh nasi sama nyariin gue lagi. Lo kenapa?” tanya Galaksi.

“Enggak pa-pa. Lagi enggak ada uang buat beli. Buat makan sendiri aja aku enggak sanggup,” ucap Kejora apa adanya.

“Lo marah?” tanya Galaksi.

“Marah buat apa?” Kejora bertanya balik. “Aku enggak marah. Aku sadar diri. Aku enggak bisa bikin kamu bahagia,” ucap Kejora datar membuat Galaksi terkejut. Badannya langsung berdesir panas ketika mendengarnya.

“Lo denger apa yang gue bilang sama Sarah?” tanya Galaksi, kaget.

“Maaf karena enggak sopan dengerin kamu ngomong sama dia waktu itu. Aku maunya nyari kamu tapi waktu itu kamu enggak ada di kelas. Aku tebak kamu pasti di sana. Dan memang bener kamu lagi di sana. Sama dia,” ujar Kejora tidak mau menyebut nama Sarah. Jadi Galaksi sudah kegep?

“Kamu ngajarin aku arti setia. Tapi malah kamu yang enggak setia. Lucu ya Gal?” ujar Kejora membuat Galaksi meneguk ludahnya.

“Ra gue bisa jelasin—” Kejora menggeleng memotong suara Galaksi.

Please, jangan. Jangan cerita apa pun. Aku enggak mau denger. Aku juga enggak mau tau apa aja yang udah kamu lakuin sama dia di belakang aku. Entah kamu pergi, jalan, serumah atau bahkan ngomongin aku sama dia. Aku tau Gal aku enggak bisa bikin kamu bahagia. Aku selalu ngekang kamu. Tapi bisa kan jangan ngomong sama dia? Kenapa kamu enggak ngomong sama aku aja?” tanya Kejora.

“Gue... aku,” Galaksi tidak bisa mengucapkannya terbata. “Ra tolong jangan minta putus,” ucap Galaksi.

“Aku enggak minta itu Gal. Aku udah besar. Aku bukan anak kecil yang milih jalan itu buat kita,” ucap Kejora. “Kadang ada banyak hal yang pengin banget aku bicarain sama kamu kaya dulu tapi aku tau untuk sekarang itu pasti susah banget. Kamu pasti enggak pernah bisa kan kalau sama aku?”

“Gue bisa Ra. Tapi waktu itu enggak bisa,” jawab Galaksi cepat.

Kejora tersenyum. “Mana Galaksi yang tegas itu? Udah hilang ya? Apa aku yang ngerubah kamu jadi kaya gini? Aku minta maaf Gal. Aku enggak bermaksud bikin kamu kaya gini,” ucap Kejora.

“Kenapa lo minta maaf terus?” ucap Galaksi, terdengar marah. Cowok itu merasa tidak berguna sekarang. Sebagai laki-laki egonya tergores terlalu dalam melihat Kejora pasrah dan sabar seperti ini.

“Karena ucapan terima kasih, maaf, dan tolong itu penting. Bisa berarti besar buat orang lain. Orang-orang zaman sekarang suka lupa pake kata-kata itu. Padahal kata-kata itu gampang diucapin dan bisa digunain kapan aja,” ujar Kejora.

Galaksi terpaku di depan Kejora. Tidak menyangka malah kata-kata itu yang keluar dari mulut Kejora. Kejora bisa saja mencaci maki Galaksi sekarang juga tapi perempuan itu tidak melakukannya. Kejora malah berusaha menjawabnya dengan baik. Bagaimana bisa Galaksi menyakiti hatinya lebih dalam lagi?

“Apa lo selalu sesabar ini ngadepin gue Ra?” Galaksi bertanya dengan nada sedikit tinggi.

“Aku kenal kamu udah lama Gal. Kita kan bisa jadi temen, pacar, dan apa pun itu. Aku cuman enggak mau kamu merasa ditinggalin lagi. Aku enggak mau kamu ngerasain seperti apa yang pernah aku rasain,” ucap Kejora.

“Gimana keadaan lo Ra? Lo enggak sakit hati kalau gue sama Sarah?” tanya Galaksi.

“Sakit hati? Munafik kalau aku bilang aku enggak sakit hati. Aku merasa ada yang ngerebut kamu dari aku setelah aku enggak punya apa-apa. Aku tau aku sekarang Kejora yang enggak punya temen. Dijauhin orang-orang. Dijauhin temen deket. Bahkan kamu sendiri pun ngejauhin aku. Itu sebabnya aku enggak mau ninggalin kamu karena aku tau rasanya ditinggalin,” ujar Kejora.

Diluar dugaan Kejora. Galaksi malah tertawa tapi cowok itu merasa sesak tak tertahan di dalam hatinya setelah mendengar kata-kata Kejora.

“Gue udah nyakitin lo. Bahkan ngebales lo dengan jalan sama banyak cewek padahal gue udah tau alasan kenapa lo jalan sama Frans di belakang gue. Kenapa lo selalu baik sama gue Ra?” tanya Galaksi.

“Karena kamu pernah bilang untuk nungguin. Disurat itu kamu bilang buat nungguin kamu. Aku tau Gal. Aku bakal nungguin kamu tapi jangan lama-lama. Nanti aku bisa pergi kalau kamu kaya gitu terus,” ucap Kejora membuat Galaksi mendekat. Melerai jarak di antara mereka.

“Enggak sia-sia gue suka sama cewek pinter. Nanti sepulang sekolah harus bisa ke mana aja sama gue. Gue gak mau tau,” paksa Galaksi.

****

Siang ini Galaksi sengaja duduk di dekat lapangan. Cowok itu sedang melamun tapi tidak tahu sedang memikirkan apa. Kedua mata tajamnya menatap panas terik matahari. Inilah jalan yang dipilih Galaksi. Menyakiti hati Kejora. Orang yang sudah jelas-jelas selalu baik padanya.

“Lo mau minum?” Septian menawarkannya pada Galaksi. Cowok pendiam itu mengelap keringat yang mulai turun dari belakang telinga hingga lehernya.

“Jangan ditahan. Bicara sama Kejora yang bener. Nanti juga dia pasti ngerti sama apa yang lagi lo hadapin.”

”Gue enggak bakal cerita sama Kejora.”

“Kenapa?”

“Karena gue gak mau dia tau apalagi itu bisa jadi beban buat dia.”

“Kalau gitu lo egois,” simpul Septian. “Dia berhak tau masalah lo. Dia kan pacar lo.”

“Lo tau Sep. Di saat kaya gini Sarah bisa ada di mana-mana. Tuh cewek bener-bener ngintai gue dari semua sudut sekolah, tempat tongkrongan bahkan rumah. Gue mau ketemu sama Kejora aja susah banget. Nanti kalau dia ngadu sama keluarga gue kalau gue sama Kejora masih ada hubungan gimana?” tanya Galaksi.

“Lo kan memang masih ada hubungan sama Kejora. Inget lo pacarnya,” Septian mengingatkan.

“Gue tau Sep. Gue cuman lagi nyoba ngelindungin Kejora. Biar dia enggak kena sasaran kakek gue. Kalau aja orangtua gue masih hidup. Gue enggak akan kabur-kaburan kaya gini dari masalah. Mereka pasti ngedukung gue sama Kejora,” papar Galaksi.

“Sekarang kan masalahnya ada di gue dan Kejora. Kejora lagi jatuh-jatuhnya. Namanya di sekolah udah jelek banget. Gue mau ngebersihin itu. Gue mau dia bersih dari tuduhan temen-temennya yang selalu bilang dia enggak pantes sama gue. Dia bahkan sampe gak punya temen selain Fani karena Ayahnya masuk penjara. Sekarang ini gue cuman gak mau dia mikirin apa yang sedang gue pikirin,” ucap Galaksi.

“Kalau gitu lo bakal nyakitin dia lebih dalem,” komentar Septian singkat.

”Dia bakal bilang kalau lo itu enggak pernah percaya sama dia,” tambah Septian.

“Gue tau. Gue udah nyakitin dia sedalem ini. Dia mungkin berhak bahagia sama orang lain selain sama gue tapi gue gak mau. Gue gak bisa lepasin Kejora buat orang lain. Egois? Memang. Apa pun itu tentang Kejora gue mau bersikap egois tentang dia,” ujar Galaksi.

“Apa lo udah bilang kalau lo sama Sarah itu cuman kepaksa?” tanya Septian.

“Belum justru gue gak akan bilang sama dia sampe semuanya selesai. Awalnya gue sama Sarah itu cuman main-main. Niat gue buat Kejora ngerasa apa yang gue rasain ketika dia jalan sama Frans di belakang gue. Enggak bakal pernah gue sangka kalau ternyata Sarah itu kenal sama kakek nenek gue. Gue udah bener-bener enggak tau harus apa Sep,” ucap Galaksi. “Gue bener-bener menggali lubang gue sendiri.”

“Itu lo sadar,” kata Septian pada Galaksi. “Terus kenapa lo lanjut sama Sarah?”

“Yang gue tau Galaksi Aldebaran itu enggak pernah nurut, pembangkang dan selalu ngikutin apa yang dia anggep bener. Yang gue tau Galaksi temen gue itu selalu bertindak sesuai apa yang dia mau. Bukan apa yang orang lain mau apalagi sampe takut,” ucap Septian. Berat, pelan namun benar-benar menampar Galaksi.

“Jadi gue harus gimana Sep? Lo kan tau gue ke Sarah itu cuman pura-pura biar cewek itu enggak ngincer Kejora. Semua temen-temen gue bahkan ngehakimin gue karena gue selalu ngebela Sarah. Cuman lo doang yang bisa gue percaya. Lo kan gak mungkin ngomong sama orang lain apalagi sama Kejora,” ucap Galaksi.

“Lepasin dia. Biar dia hidup bahagia,” ucap Septian membuat Galaksi menoleh.

Lebih baik melihat Kejora pergi daripada melihat Kejora sedih karena disamping lo terus kan?” pertanyaan Septian benar-benar membuat Galaksi membeku. Antara sedih, terpukul dan marah menjadi satu.

****

Sepulang sekolah. Dengan cepat-cepat Kejora menghampiri Galaksi. Mereka langsung pergi dari parkiran sekolah. Meninggalkan teman-teman Galaksi yang bahkan belum keluar dari kelas karena biasanya cowok-cowok itu selalu menyuruh Galaksi untuk nongkrong dulu di Warjok belakang sekolah.

“Mau kemana?” tanya Kejora.

“Gak tau juga. Muter-muter Jakarta mau?” tanya Galaksi membuat Kejora mengangguk dari balik bahunya.

Setelah berkeliling. Kurang lebih setengah jam dengan obrolan-obrolan ringan hingga malam menjemput. Motor besar KLX hijau Galaksi sampai di sebuah tempat. Cowok ini pasti gila karena mengajak Kejora pergi ke dufan di jam seperti ini dengan pakaian sekolah. Ini bukan yang pertama kali bagi Kejora tapi hari ini akan jadi hari paling berkesan bagi Kejora.

“Yakin kita bakal ke dufan jam segini? Ini udah malem Gal. Kita masih pake baju sekolah,” ujar Kejora.

Galaksi melepas jaketnya. Cowok itu memberikannya pada Kejora, “Lepas jaket lo. Pake jaket gue aja. Jaket Ravispa gue lebih besar. Jadi baju sekolah lo enggak bakal keliatan,” ujar Galaksi santai.

“Terus kamu?”

“Gue kan pake baju,” cengir Galaksi lalu cowok itu melepas kemeja sekolahnya dan menaruhnya ke tas Kejora membuat perempuan itu melipat kemeja sekolah cowok itu dengan sabar.

“Ayo jangan lama-lama nanti antre,” ajak Galaksi. Cowok itu menarik tangan Kejora. Ada rasa hangat ketika cowok dengan kaus hitam itu mengajaknya pergi dengan tangan saling menggenggam seperti ini. Sesuatu yang selalu Kejora rasakan tiap kali bersama Galaksi.

“Aku baru pertama kali ke Dufan malem-malem. Ternyata seruan malem ya daripada pagi atau siang?” ujar Kejora.

“Iya. Suka enggak?” tanya Galaksi.

“Suka bangettt!! Bagus yaaa. Lampunya hidup semua,” ujar Kejora, polos. Ada binar di matanya ketika menatap semua lampu yang menyala di depannya. Seolah semua orang sedang menyoroti mereka.

“Ayo nyobain wahana komidi putar. Turangga-rangga. Mau?” tawar Galaksi.

“BOLEHHHH!!” ujar Kejora.

Galaksi dan Kejora mencoba wahana itu. Keduanya bersebelahan. Naik ke atas kuda dan duduk di sana sementara Kejora terpaksa duduk menyamping karena pakai rok dan sesekali Galaksi membantunya dari samping dengan terus memegang tangan perempuan itu. Menjaganya agar tidak kenapa-napa. Kalau bisa, Galaksi ingin waktu terhenti hari ini agar Galaksi bisa terus bersama Kejora.

“Seneng?”

“SENENGGG!!” ujar Kejora membalas Galaksi dengan antusias dari samping ketika wahana itu berputar.

“Tau gak sih Gal? Ini tuh jalan-jalan yang enggak bakal pernah aku lupain! Soalnya kita udah jarang bisa kaya gini. Rasanya kaya mimpi bisa jalan kaya gini sama kamu. Aku juga ngerti kalau kamu sibuk. Pokoknya aku senenggg bangett!” celoteh Kejora lucu dari samping Galaksi.

“Dari sini kamu ganteng banget Gal!” puji Kejora. “Dari kamu pasti aku butek banget,” ujar Kejora.

“Jangan suka ngomong gitu. Lo cantik. Sumpah,” ujar Galaksi pada Kejora.

”Iyaaa tapi aku seneng bangettt!!”

“Sederhana aja. Lo seneng gue juga pasti seneng,” ujar Galaksi berusaha menutupi rasa senangnya yang sedang membuncah di hati. Seperti ada desir tiap kali Kejora menyentuhnya. Entah itu tangan, baju atau bahkan lengannya.

Bohong kalau Galaksi bilang dia enggak baper sama Kejora.

“Jangan tinggalin aku yaaa?” pinta Kejora.

“Iya, enggak akan,” ujar Galaksi. Nadanya berat penuh kepastian.

“Jangan janji tapi harus ditepatin!” ujar Kejora. Ada selaput bening seperti air mata menyelimuti mata Kejora. Binar-binar lampu berpendar di matanya. Begitu indah. Begitu cantik. Begitu jujur. Begitu baik. Galaksi bahkan kehabisan kata-kata untuk memuji Kejora di keadaan seperti ini.

Setelah turun. Tanpa banyak kata. Laki-laki itu menyingkirkan Kejora jauh dari sana. Mengajaknya menepi lalu sekali lagi mendekapnya erat. Tidak mau kehilangan. Galaksi sangat ingin menjadi persai perempuan ini ketika perempuan ini sedih atau rapuh.

“Kalau gue berulah lagi. Tolong ingetin gue, Ra. Jangan pergi ninggalin gue apalagi sampe enggak peduli sama gue,” ujar Galaksi menatap Kejora. Binar-binar lampu itu masih ada di mata Kejora. Galaksi bahkan sangat ingin menyelam di dalamnya.

“Bisa janji itu sama gue?”

“BISAAA BOS!” balas Kejora. Sekali lagi. Galaksi merasa sangat beruntung.

Tapi ketika waktunya tiba. Sanggupkah Galaksi merusak binar-binar kebahagiaan dari mata Kejora lagi?

****

“WOI BOS! Pacaran ya lo?!” sembur Guntur pada Galaksi ketika cowok itu tiba di Warjok malam ini.

“Ada apa?” tanya Galaksi santai.

“Dari tadi lo gue telponin! Tadi ada yang ngerusuh ke sini! Terus gue tanya dia anak mana. Dia bilang anak Avegar. Terus rame Lak. Demi Tuhan tadi kita dikepung! Kejadiannya tadi sore,” ujar Guntur, ngadu pada Galaksi.

“Iya Lak untung gue tadi langsung ke sini. Jadi mereka langsung pergi karena gak berani. Gue kenal tuh anak-anak. Dia juga punya kenalan sama Jargom. Makin rame tapi gue usir,” ujar Jordan.

Bams terkekeh, “Gue aja ketawa-ketawa sama Oji di warung Bu Gendut pas lo ngusir mereka Dan, ‘PULANG LO SEMUA WOI! GAK ADA KERJAAN NYARI RIBUT MULU! BELAJAR SANA BOCAH!’ ”ujar Bams mengikuti apa yang dikatakan Jordan tadi.

“Habisnya gue emosi. Tawuran mulu. Belajar kaga. Goblok iya,” ujar Jordan sarkas.

Nyong terkekeh. “Santai Bwang. Jangan emosi terus. Ayo hidupin lagu Blackpink dulu,” ujarnya.

“Yang mana Nyong? Ayolah gue suntuk banget,” ujar Jordan. “Yang Boombayah dong Nyong.”

“Avegar?” ujar Galaksi. “Avegar balik lagi? Bukannya udah bubar?”

“Avegar enggak mungkin pernah bubar Lak. Sama kaya Ravispa,” ujar Jordan membuat teman-temannya merinding.

“Lo kemana aja Lak tadi?” tanya Oji.

“Gue pergi sama Kejora. Gue gak sempet cek hape,” ujar Galaksi.

“Dasar. Bucin juga kan lo?” ledek Oji pada Galaksi.

“Mereka udah nyerang. Sama aja nyari perkara. Gue gak tau kenapa mereka cari perkara,” ujar Jordan.

“Mereka bukannya mau Ravispa tanggung jawab karena Avegar bubar?” ujar Septian. Cowok itu duduk santai sambil memangku gitar di posko.

“Tanggung jawab gimana? Orang kepala sekolah aja nyuruh kita juga bubar! Untung aja kepala sekolah cuman diem. Gue tau dia udah tau kalau kita udah diem-diem bergerak lagi. Kalau dia tau sekolah-sekolah lain udah gabung sama kita makin besar urusannya,” ujar Galaksi.

“Maaf Lak, bagi gue sih kalau kita gabungin orang lain malah enggak ada yang bisa buat kita bubar. Gue ngomong gini karena emang fakta,” ujar Jordan. “Itu kenapa kita bikin Ravispa balik lagi walau di belakang lo dulu.”

“Kalau diajak duel ya ladeninlah!” ujar Jordan. “Orang kita enggak salah apa-apa.”

“Kita berani karena kita jujur. Kalau takut itu artinya kita bohong,” ujar Galaksi.

“Ayo Dan! Jadi gak gue udah siapin di laptop gue remix-an Boombayah!” ujar Nyong.

“YAYAYA BOOMBAYAH YAH YAH YAH YAH!” ujar Jordan.

“Mabok Blackpink,” ujar Oji pada Jordan.

Galaksi mengambil ponselnya. Memang benar ada Guntur yang menelponnya dan ada tulisan Nyong Ganteng di ponselnya menghubunginya selama 5 kali sementara Guntur Gutama 20 kali. Tapi ada notifikasi pesan yang membuat Galaksi melihatnya.

+6285987762xxx:
Gue Kris. Besok Jargom, Avegar sama Ravispa. Di Lapangan Banteng kalau berani.

*****

AN: MANA YANG MASIH ON?

SPAM NEXT BUAT LANJUT?

SPAM GALAKSIKEJORA BIAR INGET TERUS?

1 KATA BUAT GALAKSI ALDEBARAN!

MAU LANJUT LAGI KAPAN??

TIM KEJORA / SARAH?

TIM FANI / JIHAN, LALA, FEBBI?

AYO MANA YANG NGEHUJAT GALAKSI KEMARIN-KEMARIN? :D

BERIBU EMOTICON UNTUK RAVISPA, AVEGAR, & JARGOM!!

Akan ada satu part yang akan kita nanti-nantiikan di cerita ini nanti. Seperti biasa itu adalah puncak konflik kalau pembaca lama Poppi pasti tau ciri khas nulis Poppi emang kaya gitu. Apa itu? Makanya baca nanti pasti Poppi kasih tau. Intinya jangan mudah menilai sebelum membaca dan melihat. Terus, jangan lupa ajak temen-temennya untuk baca Galaksikejora yaa <3 Jangan lupa untuk terus cinta, support dan share ke sg post kalian tentang Galaksikejora, Geraldmarsya, dan Septihan okee?

Jangan lupa jemput novel Galaksi dan Mozachiko di Gramedia yaa! Baca dulu sebelum nonton filmnya :D

(Mungkin out of topic tapi aku mau tanya)

#Siapa yang cocok jadi Chiko Gadangga di film Mozachiko?

#Siapa yang cocok jadi Moza Adisti di film Mozachiko?

Salam sayang, Poppi Pertiwi. Sampe ketemuuuu di part berikutnya! Please jangan suka berkomentar jahat dan php kalau Poppi belom update cerita karena memang nulis itu butuh proses yang dalam. Kalem aja. Poppi enggak mau cerita ini selesai begitu saja tanpa ada kesan dan pesannya. Sampaiiii ketemu yaa di part-part selanjutnya! Doain semoga Poppi update cepettt <3

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 100K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 102K 56
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

303K 15.7K 46
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
445K 51K 33
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...