Fake [osh]

By nananiyo

33.5K 5.1K 653

[Completed] Hanya karena mencari tahu tentang kehidupan seseorang. Kim Yeonjoo harus siap diperbudak dalam be... More

introduction
Prolog
fake -1-
fake -2-
fake -3-
fake -4-
fake -5-
fake -6-
fake -7-
fake -8-
fake -9-
fake -10-
fake -11-
Special Part
fake -13-
fake -14-
fake -15-
fake -16-
fake -17-
fake -18-
fake -19-
fake -20-
fake -21-
fake -22-
fake -23-
fake -24-
fake -25-
fake -26-
fake -27-
fake -28-
fake -29-
fake -30-
fake -31-
fake -32-
fake -33-
fake -34-
fake -35-
fake -36-
fake -37-
fake -38-
fake -39-
fake -40-
fake -41-
fake -42-
fake -43-
Epilog

fake -12-

754 136 29
By nananiyo

apdet apdet:D
hujani aku dgn voment kalian woi

🍥🍥🍥

"Kau pacaran dengannya?"

Sehun menatap lurus gadis didepannya. Masih dengan posisi dimana ia tengah mengunci pergerakan gadis itu.

Ia juga tidak mengerti, kenapa juga ia harus bertanya hal konyol seperti itu. Seharusnya ia tidak peduli.

Tapi karena hal itu berbau dengan seseorang yang bernama Kim Taehyung, ia jadi ingin tahu semuanya.

Helaan nafas Yeonjoo terdengar dikedua telinga Sehun. Seperti seseorang yang baru saja disuruh melakukan sesuatu yang susah, sampai-sampai gadis itu menghela nafas seberat itu.

"Aku .. tunggu sebentar."

Yeonjoo menghentikan kalimat yang baru saja akan ia keluarkan. Sehun lantas tampak penasaran. Kedua tangannya bahkan sudah mencengkram bahu Yeonjoo erat.

"Kenapa kau ingin tahu?" tanya Yeonjoo.

Gadis itu memicingkan matanya, bersedekap dada didepan Sehun dan menatap intimidasi dirinya.

Sehun mengangkat sebelah sudut bibirnya dan semakin memangkas jarak diantara dirinya dengan Yeonjoo.

Membuat bulu kuduk Yeonjoo meremang seketika. Apa dia salah bicara lagi?

"Kau budakku. Jangan pernah lupakan itu."

Hah?

Hanya karena hal sesepele itu?

Sebenarnya kenapa lelaki ini, astaga. Yeonjoo sama sekali tidak mengerti. Apa dia habis terkena pukul lagi hingga kepalanya sampai konslet begini.

Menurut Yeonjoo ini bukanlah Sehun. Karena Sehun yang biasanya tidak akan peduli pada dirinya. Apalagi sampai menanyakan hal konyol seperti tadi.

Dan untuk budak, kejam sekali.

"Ehm, kau tidak sakit kan?" tanya Yeonjoo pelan.

Gadis itu yakin bahwa Sehun habis kena pukul, hingga otaknya sedikit bergeser dari tempatnya.

Dan sejujurnya Yeonjoo kurang nyaman berbicara dengan posisi seperti ini. Ditambah Sehun yang memajukan tubuhnya lebih dekat, semakin menambah rasa tidak nyamannya menjadi berkali-kali lipat.

"Jawab pertanyaanku."

Yeonjoo menghela nafas. "Tidak."

Singkat. Padat. Jelas.

Manik coklat Yeonjoo menatap manik hitam kelam Sehun. Raut wajah lelaki itu tidak bisa ditebak. Tanpa ekspresi. Tidak ada reaksi apapun setelah ia mengatakan hal itu.

Saat Yeonjoo akan mendorong tubuh Sehun menjauh, lelaki itu telah duluan menjauhkan tubuhnya. Tanpa berkata apa-apa, dia merajut langkah untuk pergi meninggalkan Yeonjoo sendiri didepan gudang.

Jika boleh didunia ini untuk membunuh seseorang, mungkin Sehunlah orang pertama yang akan Yeonjoo bunuh.

Yeonjoo menghela nafas berat, kemudian menolehkan kepalanya melihat punggung Sehun yang mulai menjauh dan hilang ketika diperbelokan.

"Dia itu kenapa?" gumamnya.

Dilihat-lihat semakin hari semakin aneh saja. Sebenarnya masalah apa yang dimiliki lelaki itu dengan Taehyung?

Jelas sekali dikedua matanya bahwa ia sangat amat membenci Taehyung. Tatapan tidak suka bersarang disana.

Dan sekarang dirinya malah ikut terlibat dalam masalah mereka.

Sekali lagi Yeonjoo menghela nafas.

Hufftt, sudah berapa kali ia menghela nafas hari ini. Sepertinya cukup banyak.

Yeonjoo berjalan kedalam kelas untuk mengambil tas dan pulang. Untung saja hari ini latihan untuk pentas diundur jadi lusa. Setidaknya ia tidak jadi pulang lama.

Terakhir langkahnya berada didepan sekolah. Tiba-tiba hujan mengguyur halaman depan sekolahnya. Cukup deras dan bisa membuatnya untuk menunggu beberapa menit kemudian.

Yeonjoo mengaduk-aduk tas sekolahnya. Tapi tidak menemukan apa yang ia cari. Payung lipatnya.

Kenapa disaat ia benar-benar membutuhkan benda itu, tetapi malah tidak ada. Satu kesialan yang menimpanya pada hari ini.

"Tidak bawa payung?"

Suara seseorang tiba-tiba masuk kedalam pendengarannya. Kepalanya menoleh dan mendapati Sehun sedang berdiri tepat disampingnya. Ditangannya terdapat payung lipat.

"Tidak. Aku lupa membawanya." Yeonjoo mengadahkan kepala dan menjulurkan tangannya untuk menampung air.

Dulu saat kecil, ia suka sekali main hujan ditengah lapangan dekat rumahnya. Sampai-sampai ia kena marah dengan Jongin karena pulang dengan baju basah kuyup dan juga teman masa kecilnya.

Hahh, betapa ia sangat merindukan kenangan itu.

"Mau pulang bersamaku?"

Yeonjoo menolehkan kepalanya cepat. Matanya menatap lurus Sehun. Apa yang dikatakan lelaki itu tadi?

"Apa?"

Sehun memutar bola matanya malas. "Kau tuli?"

"Aku tidak dengar karena air hujan, bodoh" sentak Yeonjoo. Beberapa detik kemudian, ia menutup mulutnya.

Terdengar Sehun mendengus disampingnya, setelah itu menatapnya.

"Mau pulang tidak?" tanya Sehun sekali lagi.

Yeonjoo segera mengangguk. "Tentu saja."

"Mendekatlah" suruh Sehun sambil mengkode Yeonjoo untuk mendekat menggunakan tangannya.

Yeonjoo tampak berjalan mendekat kearah Sehun dan langsung saja Sehun menarik gadis itu kesisinya. Terlalu lama, pikirnya.

Sehun membuka payung lipatnya, kemudian menarik Yeonjoo lebih dekat lagi padanya. Berjalan menerobos hujan dengan payung sebagai tumpuan.

Sepertinya sekarang Yeonjoo sedang mengetes cara kerja jantungnya. Sedari tadi jantungnya itu berdetak sangat kencang. Kenapa Sehun harus memegang erat bahunya seperti itu.

"Dimana rumahmu?"

Suara Sehun mengudara disekitar telinga Yeonjoo. Sontak membuat gadis itu mendongak.

Duk!

"Akhh!"

Seketika Yeonjoo langsung memegang kepalanya yang ngilu dan Sehun memegang dagunya.

"Maafkan aku." Yeonjoo meminta maaf sambil mengusap-usap kepalanya yang berdenyut.

Sehun menatapnya tajam, membuat Yeonjoo menundukkan kepala takut.

Tunggu, kenapa pula ia harus takut? Lagipula ia tidak sengaja.

Yeonjoo mendecak. "Aku sudah minta maaf. Oke."

Baru saja Yeonjoo akan keluar dari lindungan payung, Sehun telah lebih dulu mencengkram tangannya dan kembali menariknya untuk berdiri dibawah payung.

Bajunya setengah sudah basah karena tidak sengaja bersentuhan dengan hujan.

"Mau kemana kau?"

"Pulang" jawab Yeonjoo singkat.

"Denganku saja." Sehun memegang tangan Yeonjoo dan menariknya untuk berjalan sejajar dengannya.

Yeonjoo menatap Sehun. Sepertinya ada yang aneh dari wajah lelaki itu. Dagunya...

"Astaga!"

Lagi-lagi Yeonjoo melompat keluar payung. Dan sekali lagi pula Sehun menariknya.

"Ada apa?" tanya Sehun geram.

"I-itu... Dagumu..."

Sehun mengangkat tangannya dan memegang dagunya. Oh shit, sakit dan juga sedikit ngilu.

"Maafkan aku!"

Yeonjoo membungkuk berkali-kali. Astaga, hanya gara-gara kepalanya dagu Sehun sampai membiru begitu. Apa tadi pukulannya terlalu keras?

Sehun menghentikan Yeonjoo dengan sebelah tangannya, sedangkan sebelah tangannya yang lain memegang dagunya. "Sudahlah hentikan."

Payung lipat yang digunakan mereka terjatuh. Cepat-cepat Yeonjoo mengambilnya kembali, lalu memayungkan tubuh Sehun.

"Maafkan aku."

Yeonjoo menatap sekitarnya dan tatapannya berhenti ketika melihat Minimarket diujung jalan. "Ayo ikut aku. Aku akan mengobatinya." Lalu menarik tangan Sehun untuk mengikuti langkah kakinya.

Di Minimarket Yeonjoo membeli salep beserta plester dan dua botol minuman, lalu meletakkan tiga benda itu dimeja yang sudah disediakan disana.

"Sini dagumu."

Tangan Yeonjoo membuka tutup salep itu dan memakaikannya di dagu Sehun yang terluka.

Sudah berapa orang yang dibuatnya terluka hari ini?

Tadi Taehyung dan sekarang Sehun. Kenapa dengannya hari ini. Setelah ini siapa lagi yang akan ia lukai.

"Akhh"

Sehun menghentikan tangan Yeonjoo. "Bisakah kau lebih pelan?"

Yeonjoo berdehem, Kemudian tangannya memberi plester pada dagu Sehun.

"Sudah siap" ucapnya.

Setelah itu keduanya terdiam. Tidak ada perbincangan. Mereka asik dengan pikiran masing-masing.

"Ehm, aku duluan."

Yeonjoo mengemasi semua barang yang dibelinya dan akan melangkah jika Sehun tidak menghentikannya.

"Kau pakai saja payung itu." Tanpa aba-aba Sehun sudah berlari menerobos hujan dengan jaket yang melindunginya.

Mata Yeonjoo menatap lurus Sehun yang sudah menjauh, lalu mengalihkannya pada payung yang tergeletak di atas meja.

🍥🍥🍥


lanjut ga woi?

eh btw

baca kuy work temen ku nih. teenfiction, kali aja nyantol kan (≧∇≦)
→→→febbiokta133←←←

Continue Reading

You'll Also Like

17.9K 1.8K 13
jaemin, don't feel guilty after you reading this book, cuz you never make a mistake. [COMPLETED]
16K 2K 23
[COMPLETED] Budayakan follow sebelum membaca. [NAMA JISYA, RYUMA, YOENYA, NALISYA JANGAN DIPAKAI KARENA NAMA-NAMA TERSEBUT BUATAN AKU. TOLONG PENGERT...
184K 28.8K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
799 93 15
𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘶𝘥𝘢-𝘱𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪 𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘋𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘮�...