Fake [osh]

By nananiyo

33.6K 5.1K 653

[Completed] Hanya karena mencari tahu tentang kehidupan seseorang. Kim Yeonjoo harus siap diperbudak dalam be... More

introduction
Prolog
fake -1-
fake -2-
fake -3-
fake -4-
fake -5-
fake -6-
fake -7-
fake -8-
fake -10-
fake -11-
fake -12-
Special Part
fake -13-
fake -14-
fake -15-
fake -16-
fake -17-
fake -18-
fake -19-
fake -20-
fake -21-
fake -22-
fake -23-
fake -24-
fake -25-
fake -26-
fake -27-
fake -28-
fake -29-
fake -30-
fake -31-
fake -32-
fake -33-
fake -34-
fake -35-
fake -36-
fake -37-
fake -38-
fake -39-
fake -40-
fake -41-
fake -42-
fake -43-
Epilog

fake -9-

772 130 8
By nananiyo

Vote dulu ya gess. ga akan bosen ngingetin:)

🍥🍥🍥

Yeonjoo menghela nafas berkali-kali. Dengan bosan ia menatap Taehyung yang sedang lahap makan didepannya. "Bisakah kau cepat?" ujarnya.

Lelaki itu menggeleng dan memakan kembali burger ditangannya dengan lahap. "Tidak bisa."

Yeonjoo lagi-lagi menghela nafas. "Ya sudah kalau begitu, aku pulang."

Mendengar itu, buru-buru Taehyung menghadang Yeonjoo dengan sebelah tangannya. Sedangkan tangannya yang sebelah lagi masih dengan memegang burger. "Jangan. Siapa yang akan membayar ini kalau kau pulang."

Yeonjoo mendecak. "Ya kau lah, siapa lagi!"

"Tidak bisa! Bukankah kau sudah berjanji padaku akan membelikanku makanan." Taehyung langsung menarik kembali Yeonjoo duduk. Bahkan lelaki itu sengaja duduk disamping Yeonjoo agar gadis itu tidak bisa kemana-mana.

"Kau seperti orang susah saja" sindir Yeonjoo sinis.

Taehyung menghedikkan bahunya acuh. "Mungkin."

Yeonjoo tidak habis pikir dengan lelaki disebelahnya. Tidak seharusnya ia mengajak Taehyung makan, hanya supaya lelaki itu diam saat istirahat tadi. Dia akan gila jika sudah menyangkut tentang makanan. Contohnya seperti sekarang. Dia tidak akan membiarkan seseorang yang telah mengajaknya makan lepas begitu saja, sebelum membayar apa yang dia makan.

"Tapi, bisakah kau lebih cepat. Ini sudah malam!" Yeonjoo memasukkan paksa burger itu kedalam mulut Taehyung.

Taehyung mendelik. Tangannya mengambil tisu dimeja dan memakainya pada wajahnya yang terkena saus.

"Kau seperti tidak pernah pulang malam saja." Sekarang giliran Taehyung yang menyindir Yeonjoo lewat kata-katanya.

Yeonjoo diam, pura-pura tidak mendengar perkataan Taehyung. Gadis itu mengeluarkan ponselnya didalam saku dan memainkannya. "Iya kalau begitu cepatlah."

Tidak peduli dengan gadis disampingnya. Taehyung kembali makan, kali ini ia mempercepat laju makannya dan setelah itu minum. Taehyung bangkit dari duduknya, lalu mencolek bahu Yeonjoo. "Aku sudah siap."

"Bayarlah, aku tunggu diluar." Dengan tidak tahu diri, Taehyung berjalan meninggalkan Yeonjoo yang tercengang dikursinya.

"Dasar tidak tahu diuntung!" ucap Yeonjoo kesal, lalu memasukkan kembali ponselnya sebelum melangkah kearah kasir untuk membayar apa yang telah mereka ralat, Taehyung makan.

"Sudah?" Taehyung bertanya ketika melihat Yeonjoo sudah keluar.

Yeonjoo menatap datar Taehyung. "Menurutmu?"

"Sudah"

Sekarang dengan lebih tidak tahu dirinya lelaki itu berjalan duluan, meninggalkan Yeonjoo sendiri dibelakang. Sepertinya Yeonjoo harus lebih bisa bersabar jika sudah bersama dengan Taehyung. Lelaki itu sangat sangat menyebalkan.

"Kau itu tidak punya otak ya?" tanya Yeonjoo, setelah bisa mencapai laju jalan Taehyung. Sebelumnya, ia selalu ketinggalan dibelakang.

"Entahlah. Menurutmu?" Taehyung berbalik bertanya.

"Tidak" ucap Yeonjoo langsung, tanpa ada cela.

Taehyung menghentikan langkah kakinya, lalu menatap Yeonjoo. "Berarti begitu" ucapnya singkat dan kembali berjalan.

Yeonjoo melongo dibelakang Taehyung. Astaga, dia kenapa?

Melihat Taehyung yang seperti itu membuat bulu Yeonjoo merinding. Tumben sekali lelaki itu seperti tadi. Lihatlah, sekarang bulu-bulu halus ditangannya sudah mulai naik.

"Ini sudah malam. Bukankah kau ingin pulang cepat?"

Seketika pikiran Yeonjoo buyar. Ia mengalihkan pandangannya dari tangan miliknya menjadi Taehyung. "Apa?" Otaknya menjadi blank.

"Bukankah kau ingin pulang cepat. Sekarang sudah malam." Taehyung kembali mengatakan itu.

Yeonjoo mendengus. "Kau menyindirku?"

Taehyung mengedikkan bahunya. "Pikir saja dengan otakmu."

Yeonjoo melipat bibirnya kedalam. Jika sudah begini, ia yakin jika Taehyung marah padanya. Apa perkataannya tadi terlalu kasar?

Dengan cepat ia menyamakan langkah kaki mereka. "Maaf, aku tidak tahu, jika kau tersinggung" ucap Yeonjoo merasa bersalah.

Taehyung diam, bahkan berniat untuk menggerakkan bibirnya saja sepertinya tidak ada dan itu semakin membuat Yeonjoo takut.

"Hei, aku minta maaf. Aku tidak sengaja." Yeonjoo menyentuh lengan Taehyung sedikit dan menggoyang-goyangkannya.

"Kim Taehyung"

"Pfft.. Ahahahahaha"

Ketawa Taehyung pecah. Lelaki itu memukul lututnya sambil tertawa dengan kerasnya. "Ahahaha, kau lucu sekali, hahaha" ucapnya disela-sela tertawanya.

"Wajahmu itu tidak imut tahu! ahahaha."

Yeonjoo merubah raut wajahnya, lalu memukul lengan Taehyung. "Sialan kau. Kukira kau benar-benar marah tadi."

Yeonjoo memukul lengan Taehyung berkali-kali dan terakhir memukul kepala Taehyung.

Setelah ketawa Taehyung reda, lelaki itu mengusap-usap kepala Yeonjoo sembari tersenyum. Otomatis Yeonjoo terkejut, tidak tahu kenapa, wajahnya tiba-tiba menjadi hangat.

Tapi itu tidak lagi setelah senyuman manis diwajah Taehyung berubah menjadi seringai dan usapan dikepalanya menjadi jitakan.

"Wajahmu merah! ahahaha."

Yeonjoo menutup wajahnya dan kembali melancarkan aksinya untuk memukul kepala Taehyung. "Diam!"

Taehyung memegang perutnya dan mengusap air mata yang turun di sela matanya. "Kenapa? Mulai terpesona padaku, huh?"

Yeonjoo mencebik, lalu mendorong kepala Taehyung. "Dalam mimpimu!"

"Sudahlah. Aku mau pulang." Yeonjoo berjalan meninggalkan Taehyung. Ia sangat malu, kenapa pula wajahnya menjadi merah disaat yang tidak tepat.

"Wajahmu merah tuh!"

"Diam!"

"Ahahahaha"

🍥🍥🍥

Sedangkan ditempat lain, Sehun meneguk wine yang beberapa menit lalu dipesannya. Dikanan kirinya terdapat wanita penghibur yang sibuk menggodanya. Ia tersenyum ketika salah satu dari mereka mencium bibir Sehun.

"Kau tampan sekali sayang," ucap salah satu dari mereka dengan nada yang dibuat sensual.

Baru saja wanita itu akan mencium sekali lagi bibir Sehun, gerakan itu terhenti ketika dari arah belakang datang wanita lain menjambak rambutnya.

"Pergi kalian sana! Sehun milikku!" teriak wanita itu, menyingkirkan dua wanita penghibur tadi.

Kedua wanita penghibur itu tampak tidak rela. Tapi ketika melihat wajah wanita itu yang terlihat ingin memakan mereka. Mereka langsung saja pergi darisana.

"Ya Oh Sehun, bangunlah." Tangannya menepuk-nepuk wajah Sehun yang sepertinya terlihat sangat mabuk itu.

"Jessica?"

Wanita yang dipanggil Jessica itu mengangguk. "Iya, aku Jessica. Pulanglah, kau sudah mabuk," ucapnya sambil membopong Sehun keluar. Meletakkan Sehun didalam mobilnya.

"Jessica."

Jessica menoleh kearah Sehun dan terkejut ketika bibir Sehun sudah mendarat diatas bibirnya. Awalnya hanya ciuman biasa, tapi semakin lama ciuman itu berubah menjadi ciuman yang melibatkan benda tak bertulang didalam mulut mereka.

"S-Sehun hmmh ..."

Tiba-tiba Sehun melepaskan ciumannya dan kepalanya terjatuh diatas bahu Jessica. Lelaki itu tertidur.

Jessica membesarkan matanya, masih belum mengerti keadaan. Detik kemudian, ia tersenyum. "Tidurlah" ucapnya pelan.

🍥🍥🍥

Continue Reading

You'll Also Like

417 80 6
Terlalu asik menikmati indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama, ia jadi lupa bagaimana hukum cinta pertama yang sering berlaku. Seina si cegil ya...
849K 40.9K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
2.9K 389 23
Berawal dari ambisi manusia, era 2081 diisi dengan awal dari kehancuran bumi. Mereka membangun planet baru (Upperground), dengan menerapkan kualifika...
80.6K 12.3K 17
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...