GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]

By PoppiPertiwi

42.8M 3.4M 5.1M

GALAKSIKEJORA by PoppiPertiwi | Bagian 2 atau Sekuel novel Galaksi. Dapat dibaca terpisah Selamat membaca kis... More

RAVISPA
KEJORA: KEMBALINYA MEREKA
2. BS (Belakang Sekolah) 1
3. BS (Belakang Sekolah) 2
4. PUKUL RATA (1) + FILM GALAKSI
5. PUKUL RATA (2)
6. USAHA PERTAMA
7. FLASHMOB SMA GANESHA
8. PILIH GALAKSI ATAU KRIS?
9. RAVISPA ANGKATAN 9
10. MUDAH JATUH CINTA, MUDAH JUGA KEHILANGAN
11. SURAT KEJORA & JARGOM
12. JANJI
13. PUJANGGA BUNGA KRISAN
14. KEHILANGGANNYA
15. AKU, KAMU & DIA
16. API UNGGUN & BENCI
17. DIA TIDAK BAHAGIA DENGANMU
18. PERISAI
19. RAVISPA, AVEGAR, & JARGOM
20. DI TEPI JALAN
21. PIRAMIDA
22. TITIK TERENDAH
23. ORIGAMI
24. MALAM PERAYAAN
25. DEKAP LUKA
26. MUTIARA
27. DI ANTARA GALAKSI & SARAH
28. MAAF RA
29. JATUH CINTA (LAGI)
30. SEMOGA BAHAGIA RA (PUTUS)
31. BERBALIK ARAH
32. REMEMBER
33. SIAPA
34. You Were Beautiful
35. Something New
36. SARAH AMEIRA
37. KEJORA, GALAKSI & SARAH
38. TELL ME THE TRUTH
39. KEJORA & SARAH
40. BIANGLALA & SI CANTIK KEJORA
41. PUTUSNYA GALAKSI ALDEBARAN & SARAH AMEIRA| YOURS
42. SUNMORI RAVISPA
43. ANTAR KETUA
44. KEMBALINYA AVEGAR
45. LINDUNGI SEKOLAH KITA!
46. BALIKAN? [OPEN MEMBER GRUP & RULES]
47. AWAL BARU MENJADI PACAR KETUA GENG 18 MEI (VOTE & INFO PO BAJU RAVISPA)
48. KONVOI, GRAFITI RAVISPA & SEBUAH KEJADIAN
49. RUMAH SAKIT
EXTRA PART GALANG GANESWARA | THE CHICAGO ELIFE PRINCE | RAVISPA 9
50. LIGHT IT UP: BERDAMAI DENGAN MASA LALU
51. SELAMAT DATANG AYAH
52. MIRACLE & TERBUKA
53. HEARTBEAT & FANI MALANI
54. RASA YANG PENTING
55. HIS LITTLE SECRET & CONFESSION
56. CHOOSE HER (SARAH)
57. AMERIKA & MAAF RA [PROSES PENERBITAN]
VOTE COVER NOVEL GALAKSIKEJORA + GIVEAWAY
58. GALAKSIKEJORA + INFO PO NOVEL GALAKSIKEJORA TGL 2 DESEMBER
FOR NEXT STORY: GALANG & GHEA

1. LORONG UTAMA SMA GANESHA

1.3M 75.4K 48.9K
By PoppiPertiwi

1. LORONG UTAMA SMA GANESHA

“Tunggu! Lo gak pake dasi?” tanya cowok ketua geng itu.

Kejora yang sedang berlarian saat mendengar suara megafon sekolah menoleh karena merasa dipanggil seseorang. Perempuan dengan seragam lusuh dan bando kuning itu seketika berhadapan dengan cowok bertubuh besar yang akhir-akhir ini selalu membawa tongkat baseball bersamanya. Galaksi Aldebaran, pacarnya.

“Lo bisa kena damprat kalau ke lapangan sekarang. Mending kabur. Di lapangan lagi ada razia,” imbuhnya lagi tanpa ekspresi.

“Emangnya lo mau kena sidak Bu Dayu sama Pak Dandang? Tuh mereka lagi nyari mangsa buat disuruh ngepel di lorong utama. Yakin lo nekat ke sana?”

“Aduh tapi—,”

“Udah lo pake dasi gue aja. Nih,” kata Galaksi lalu melepas paksa dengan satu tangan dasi sekolah yang tadi terikat di dahinya membuat Kejora menatap bingung. Cowok itu lalu memasangkannya pada kerah seragam Kejora dengan asal.

“Nanti pulang sekolah kembaliin ke Warjok. Beli dasi tuh mahal.” Kejora yang merespons lambat pun mendongak ke depan namun Galaksi sudah pergi menjauhinya. Cowok itu tampak tak mau terlihat berdua dengannya. Sekarang keadaan telah berubah. Galaksi lebih sering bermain perempuan. Hampir tiap hari dengan perempuan yang berbeda dan selalu menunjukkan itu di depan Kejora yang notabene adalah pacarnya. Bahkan sekarang selalu menolak kehadiran Kejora di kehidupannya. Membuat Galaksi menjadi begitu asing.

Sosoknya lalu menghilang ke gedung belakang. Pasti manjat tembok untuk bolos ke WBG (Warung Bu Gendut) atau yang biasa disebut Warjok—tempat paling bersejarah bagi murid-murid nakal untuk nongkrong dan kabur dari jam pelajaran yang tidak mereka sukai.

“KEJORA!! NGAPAIN KAMU BERDIRI DI SANA?!” lengkingan suara Bu Dayu membuat Kejora terkejut. Guru gendut dengan sanggul dan tusuk konde ala orang Keraton itu bertolak pinggang menatapnya garang.

“KEMARI KAMU!!!”

Kejora meneguk ludahnya. “I-iiya Bu...”

“CEPAT!! LAMBAT SEKALI KAMU KAYA SIPUT!!”

Setelah Bu Dayu berbalik badan. Kejora melotot melihat yang tersisa di lapangan hanyalah teman-teman Galaksi yang super berandal dengan bau badan yang super menyengat. Siapa bilang orang ganteng itu gak bau badan? Seganteng-gantengnya cowok tetap saja ada yang bau badan.

“Bah! Kejora,” sapa Bams. “Sendirian aja nichhh,” sapa Bams dilebay-lebaykan.

Satu titik dua koma.
Eh, Neng cantik siapa yang punya?” goda Nyong pada Kejora.

“Weh kleng. Siep iban ci, Nyong! (Diem lo, Nyong) Pengen nas cang ne! (Pusing kepala gue ini)” ucap Guntur dengan bahasa Bali. Masalahnya cowok itu sedang demam dan butuh tidur di kelas secepatnya. “Itu cewek punya Bos lu! Ketauan sama Galak habis aja lo di Warjok nanti,” ucap Guntur.

“Waduh, kita dihukum bareng sama ceweknya si Bos nih,” goda Jordan. “Seru juga liat yang bening-bening kalau lagi kepanasan.”

“Abis kalau sama lo-lo pada bosen. Batangan mulu sih,” kata Jordan lagi ambigu.

“Yeee itu sih mau lu Dan! Cewek temen juga lu embat. Udah jaga tuh mata. Salah-salah kena jotos bolak-balik lu sama Abwang Galak,”  ucap Nyong yang berdiri di sebelahnya.

“Bah! Telat lu Ra?” ucap Oji. “Tumben-tumbenan. Biasanya juga cewek rajin kaya lu subuh-subuh udah di sekolah.”

“Udah diem lo pada. Bu Dayu mau ke sini lagi,” bisik Septian dengan sikap tenang.

“Kalian! Ngapain kalian ngomong di barisan?! Siapa yang suruh hah?!” Bu Dayu berteriak saat melihatnya. Bu Dayu ini orangnya galak. Jangan remehin kemampuan beliau biarpun beliau udah tua. Bahkan senior-senior mereka yang dulunya bangor abis jadi tobat karena dia!

“Lah kan gak ada yang nyuruh,” celetuk Oji.

“OJI! Siapa yang nyuruh kamu jawab?!”

“Lah kan Ibu tadi tanya,” jawab Oji. “Masa gak saya jawab sih Bu? Ibu kan pantuan saya. Guru tercinta saya. Nanti kalau saya gak jawab kan durhaka sama guru. Lah Ibu gimana si,” kata Oji. Malah Oji yang lebih sewot.

“Oh iya juga ya? Kan saya yang tanya.” Bu Dayu mengusap dagunya berpikir lalu kembali melotot—menegakkan badan dengan membusungkan dada. “KAMU! Berani-beraninya ngomong dalam barisan lagi! Cepat baris yang rapi. Kalau ada yang ngomong di dalam barisan lagi. Ibu gak akan segan-segan nyuruh kalian semua bersihin gudang belakang.”

“Yaela Ibu. Dikit-dikit hukum. Dikit-dikit lapor orangtua,” ucap Jordan. “Yang penting itu kan kami dateng ke sekolah. Urusan gak lengkap, terlambat atau gak rapi kan gak ngaruh sama belajar Bu.”

“DIAM!! Ibu gak butuh dinasehatin!” Bu Dayu semakin galak. “Mana temen kalian itu? Si Galaksi? Kalian pasti sengongkol kan nyembunyiin dia?”

“Ibu nih suudzon aja sama kita-kita,” ujar Bams dengan tampang lempeng. “Mana saya tau Galaksi di mana. Saya kan gak tau.”

“Gak mungkin kalian gak tau! Kalian kan antek-anteknya Galaksi. Nggak mungkin kalian itu gak tau! Mustahil itu! Mustahil!” Bu Dayu malah ngotot. “Ngaku kalian Galaksi di mana sebelum Ibu suruh kalian jongkok bangun. Mau?”

“Tuh Bu. Galaksi lagi terbang di atas langit. Bentar lagi mau jemput Ibu mau ngajak Ibu terbang ke bulan,” jawab Guntur sebal karena panas di badannya makin tinggi. Sementara teman-temannya tertawa tanpa dosa di sebelah menikmati muka Guntur yang makin masam.

“Diam kamu Guntur! Gak lucu candaan kamu itu tau?!” Guntur yang dimarahi Bu Dayu seketika diam dengan kedua tangan tertaut di belakang badan. Persis anak ayam yang dimarahi induknya.

Lo tau gak sih Ra? Yang namanya Jordan? Itu sumpah bau badan banget Ra! Gue rasanya mau mati mendadak kalau dia deket-deketin gue!!” kata-kata Fani, temannya tempo hari terngiang di telinga Kejora.

“KEJORA! Ngapain kamu masih berdiri di sini?! Cepat baris di sebelah Jordan! Saya belum periksa kamu.”

“I—iya Bu.”

“Ya ampun...” erang Kejora saat bersebelahan dengan Jordan. “BUNUH ADEK DI RAWA-RAWA BANGGGG!!!”

****

“WOIIIIIII!!! WOEEE GALAKSI BERANTEM TUH SAMA KRIS HAGRID!” teriak seorang murid lelaki.

Lorong besar SMA Ganesha itu adalah awal dari segalanya. Suara gemuruh dari dalam kelas menuju keluar membuat Kejora terlonjak kaget begitu mengetahui situasi berubah menjadi mencekam saat murid-murid berhamburan untuk menyaksikan sebuah perkelahian. Kejora yang keluar kelas melotot melihatnya. Kejora paling tidak bisa melihat Galaksi bertengkar. Ada perasaan cemas berlebih dan juga bergetar takut begitu menyaksikannya.

Masalahnya ini Galaksi. Siapa yang bisa menghentikan raja sekolah itu sekarang?

“GALAK, GALAK, GALAK! HAJAR LAK! HAJARR!!” seru murid-murid lelaki semakin tinggi sampai ke ujung langit. Membuat Galaksi tambah gila di tempatnya karena merasa semua orang mendukungnya. “HABISIN LAK! JANGAN KASI AMPUN!!!”

“MURID BARU AJA BELAGU LO BANGSAT!” Galaksi sedang sangat gila. Semua teman-temannya tahu itu. Cowok itu seperti berubah menjadi monster. Mungkin kini tenaganya setara dengan tiga ekor banteng yang tengah mengamuk. Membuat tubuh Kris rasanya remuk-redam.

“Sok tau banget lo tentang Ravispa! Memangnya siapa lo hah?”

“Ampun, Gal... Ampun!” Kris melindungi dirinya dengan kedua tangan yang ditutup rapat di depan wajah. Menghindarinya dari pukulan maut Galaksi.

“Udah, Gal. Udah,” Jordan menarik Galaksi. Cowok itu dipeluk paksa dari samping oleh Jordan serta Bams dan ditarik mundur yang membuat Galaksi tidak bisa maju kembali dan memukul Kris. Kris—dengan badan sebesar itu bediri dibantu teman-temannya.

Ravispa. Adalah nama geng besar milik sekolah ini yang sudah diwariskan secara turun-temurun dari senior mereka. Ada kabar mengejutkan datang dari mereka. Setelah berbulan-bulan dinyatakan bubar beserta surat dari kepala sekolah. Kini mereka kembali dengan semboyan baru. Seperti; Ravispa: Brutalitas Tanpa Batas!

Nama Galaksi Aldebaran adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kembalinya Ravispa. Ketua geng, berbadan besar dan juga berwajah sangar. Mungkin sebagian cewek-cewek di sekolahnya rela jerit-jerit ketika disapa balik oleh Galaksi. Bisa jadi langsung loncat-loncat di tempat karena saking senangnya. Tapi untuk sebagian orang nama Galaksi Aldebaran adalah telarang. Temperamen, kasar dan juga keras kepala. Menjadikan orang-orang tak berani melawannya.

Galaksi tampak ngos-ngosan di tempatnya menatap Kris dengan kedua mata berkilat marah.

“Pertama lo nantangin gue. Okelah gue terima, gue diemin lo karena lo anak baru. Belum tau apa-apa. Lo gak penting buat keliatan di mata gue. Yang kedua lo bikin gossip di sekolah kalau Ravispa kembali dan ngerayaiinnya dengan pesta miras.”

“Memangnya lo siapa hah? Tau apa lo tentang Ravispa?” Amarah dalam diri Galaksi belum berhenti. “Selamet lo kali ini. Besok-besok nantangin gue lagi berarti lo emang mau mati!”

Galaksi mengusap sudut bibirnya yang berdarah. “Biarpun lo ketua geng di SMA Jatinegara. Gue gak takut. Lo belajar di SMA Ganesha. Ini sekolah gue! Gue Galaksi Aldebaran ketua geng Ravispa gak bakalan tunduk sama geng lo itu!”

Galaksi menarik kerah kemeja Kris, mendekat. “Kalau mau selamet. Sebaiknya gue saranin lo buat gak cari gara-gara sama gue. Karena ini wilayah kekuasaan gue.”

Galaksi meninggalkan Kris. Rombongan besar dan panjang milik Galaksi itu pergi begitu saja. Mereka lalu bersama-sama ke lorong depan. Galaksi bahkan tak mau melirik Kejora yang berdiri di belakang daun pintu kelasnya. Entah pura-pura atau memang tak lihat. Padahal Kejora cukup mencolok di antara teman-temannya bahkan Jordan pun menoleh padanya.

“Macem-macem lo sama gue, Gal! Gue pastiin nih sekolah jadi milik gue sama temen-temen gue!” Kris masih memperhatikan gerak-gerik pasukan Galaksi yang menghilang naik ke tangga sekolah.

****

Kejora masuk ke dalam ruang UKS. Sangat gelap tanpa lampu. Jendela pun tertutup—atau mungkin sengaja ditutup oleh orang dari dalam karena tadi Kejora sempat melihat bahwa tempat ini sangat terang oleh terik sinar matahari.

“Gal?” Kejora masuk makin dalam dan menemukan Galaksi sedang tiduran di sofa dengan muka babak belur penuh peluh. “Gal gue—”

“Ngapain lo ke sini?” suara dingin Galaksi mulai terdengar.

“Gue mau ngobatin lo. Boleh?” suara lembut Kejora membuat Galaksi membuang muka dan mengusap lukanya yang berdenyut. “Gue janji. Habis ini gue bakal ke kelas dan gak ikut campur lagi. Tapi please sebentar aja ya biar gue yang ngobatin luka-luka lo?”

“Ngapain lo peduli sama gue? Udah sana ke kelas lo aja. Emangnya gak cukup status kalau lo pacar gue? Masih kurang?” tanya Galaksi dengan nada marah. “Apa yang kurang? Lo mau uang gue juga?”

“Gal,” Kejora duduk di sebelah Galaksi. Di sofa yang sama. Mengukur sesak yang berjarak. “Gue ke sini cuman mau ngobatin lo aja karena tadi gue denger dari Bams kalau lo di sini.”

“Jadi lo ke sini karena Bams?” selak Galaksi membuat Kejora menggeleng.

“Enggak Gal, tadi gue tanya sama Bams. Gue yang tanya ke dia. Gue emang niatnya mau nemuin lo.” Kejora menjelaskan namun kedua matanya bergerak gelisah. Ke sana sini. Takut Galaksi pergi dari UKS.

“Gak usah berlagak kalau gue gak bisa hidup tanpa lo deh. Lo bukan satu-satunya cewek di hidup gue.”

Kejora tak menghiraukannya dan mengambil obat di kotak obat yang tertempel di dinding UKS. Membuat Galaksi mengikuti gerak tubuh perempuan itu dengan kedua matanya. Hingga Kejora duduk kembali di sebelahnya.

“Mau sampe kapan lo ngebenci gue Gal?” Kejora bertanya dengan kedua mata memandang kotak P3K yang ada di tangannya.

“Sampai lo tau rasanya dikhianatin sama orang yang lo sayang,” jawab Galaksi tanpa berkedip saat memandang Kejora yang enggan memandangnya. Ada marah yang tak bisa Kejora padamkan di tubuh Galaksi. Kedua tangan Kejora rasanya melemas memegang kotak P3K yang sekarang ada di pangkuannya.

“Cinta itu dijalanin sama dua orang. Kalau cuman satu orang berarti itu bukan cinta,” kata Galaksi. “Mungkin dulu lo satu-satunya cewek yang mengerti gue. Tapi gue rasa sekarang udah gak lagi.” Galaksi berdiri dengan muka datar.

“Emang Gal. Mungkin dulu lo yang suka sama gue tapi sekarang gue yang bakal berusaha biar lo yakin sama gue. Lo gak perlu khawatir. Gue bakal terus ada buat lo. Gue bakal berusaha lebih dalem lagi.” Galaksi tak peduli dengan ucapan Kejora dan pergi meninggalkan Kejora begitu saja di dalam UKS.

****

Kantin SMA Ganesha sedang megah-megahnya saat ini. Pasalnya ada dua geng yang sedang bersengit di dalamnya. Di pojok kanan, paling pojok sekali ada meja panjang milik anak-anak Ravispa yang diketuai oleh Galaksi dan tentu saja tempat itu sangat ramai sementara di pojok depan tepat di dekat pintu kantin ada Kris dengan teman-temannya—dengan seragam yang berbeda dari kebanyakan murid. SMA Jatinegara. Ada satu geng yang dipimpin oleh Kris. Mereka pindah sementara ke SMA Ganesha karena sekolah mereka sedang perbaikan.

Jargom. Nama geng yang dikendalikan oleh Kris bersama teman-temannya. Jargom cukup terkenal di kalangan SMA-SMA di kota Jakarta. Tidak sebesar Ravispa tapi Jargom cukup berbahaya mengingat anak-anak yang sekolah di SMA Jatinegara bukan dari orang-orang yang biasa-biasa saja seperti misalnya; perampok, tukang judi, sampai anak-anak yang hidupnya hanya bertaruh pada bertarung. Hampir setara dengan WBA86 milik SMA sebelah sekolahnya.

“WOI! WOI! MIE AYAM GUE NIH MIE AYAM GUEEE!!” Bams dengan rusuh mengambil mie ayamnya saat Mang Ucok datang ke meja mereka. “Mie Ayam paling legendaris SMA Ganesha milik Mang Ucok!” kata Bams melebih-lebihkan.

“Wenak toh?”

“Wenak tenan Manggggg!” jempol Bams teracung untuknya.

“Udahlah Mang. Temen saya yang satu ini memang perlu dibawa ke RSJ biar otaknya yang miring ini lurus lagi,” kata Jordan. Mang Ucok hanya tertawa dan geleng-geleng kepala lalu melayani pembeli ke grobaknya lagi.

“Gaya banget tuh orang di kantin sini. Belum tau kita ini siapa,” ucap Bams melirik Kris dan teman-temannya. Kedua tangan cowok itu mengerat hingga menimbulkan bunyi di atas meja kantin.

“Emang lo siapa Bams?” tanya Guntur, masih sempat bercanda.

“Oranglah!” jawab Bams sewot.

“Udah numpang banyak gaya. Seharusnya mereka tuh mau bertemen sama kita! Orang kita ajakin temenan baik-baik pada gak mau, sih,” kata Bams melirik Kris.

“Hati-hati lo semua sama Kris. Dia itu predator,” bisik Oji.

“Predatoran mana sama Galak, ha?” sahut Jordan.

“Ya Galak sih tapi tetep aja kita kudu hati-hati sama tuh bocah,” kata Oji lagi.

“WELEH-WELEHHH! AYO RA MAKAN BARENG ABWANG DI SINI!” ucap Nyong menepuk kursi di sebelahnya yang kosong dengan semangat. Membuat percakapan teman-temannya berhenti. “Mumpung deket sama Abwang Galak nih!”

“Ciahhh enak bener jadi lu Lak!” ucap Nyong lagi. “Adik kelas lo tolak masih ada pacar yang setia. Gue mau kali. Apa rahasianya dah?” goda Nyong dengan mulut ceplas-ceplosnya.

Nyong Bakarbessy, namanya. Cowok Ambon dengan rambut kribo dan kulit sawo matang itu tampak sangat loyal. Memang bukan kebiasaan Nyong membeda-bedakan teman karena Nyong tahu bagaimana sakit hatinya ketika dicela oleh teman-temannya dulu. Saat itu saat dia belum mengenal Ravispa.

Bagan-bagan inti Ravispa:

1. Galaksi Aldebaran: Ketua Ravispa. Orang yang maju lebih dulu ketika teman-temannya terkena masalah. Dia juga orang yang paling disegani di Ravispa. Selain punya anak buah yang banyak. Galaksi juga orang tepat untuk dijadikan pemimpin

2. Jordan Ghaksan Aditama: Wakil ketua Ravispa. Murid lelaki yang punya tubuh besar juga backing besar bagi Ravispa serta Galaksi

3. Septian Aidan Nugroho: Bendahara Ravispa. Mungkin lebih dikenal sebagai sosok paling pendiam dan pengamat yang baik. Dia adalah otak Ravispa. Penuh perhitungan. Diantara ketujuhnya. Septian yang paling kaya. Bisa jadi kaya tujuh turunan.

4. Bambang Adnyana: Bagian Keamanan Ravispa. Dia juga sekretaris II Ravispa karena tulisannya bagus. Anak supir dengan tiga bersaudara. Hidup yang sederhana menjadikannya orang yang paling ramah dari ketujuhnya

5. Oji Anuraga Raspati: Bagian Pikiran Ravispa. Dia juga Bendahara II Ravispa. Di sekolah menjabat sebagai wakil Sepak Takraw sekolah. Bisa dibayangkan seberapa terkenalnya Oji kan?

6. I Made Guntur Gutama: Seorang pemuda yang ikut club futsal Ganesha. Sekretaris I Ravispa. Yang paling bisa diandalkan kalau teman-temannya punya masalah di rumah dan bisa tinggal di rumahnya. Paling sering free.

7. Nyong Bakarbessy: Cowok Ambon yang menetap di Jakarta. Paling tabah kalau udah jadi bahan lelucon. Pengoleksi pantun-pantun kuno dan agak menyebalkan kalau udah liat cewek cakep berkeliaran.

“Gal gue bawain roti nih. Enggak mahal sih tapi lo mau gak?” tawar Kejora. Tanpa menghiraukan Nyong.

“Lo makan aja,” ucap Galaksi ketus. “Gue gak butuh,” jawaban Galaksi membuat teman-temannya terdiam. Memang semua orang tahu bahwa Galaksi memusuhi Kejora.

“Fani! Lo mau gabung makan bareng di meja anak-anak Ravispa gak?” suara Galaksi membuat Fani yang baru saja masuk kantin untuk mencari Kejora melotot—bingung sekaligus malu. Hal itu sontak membuat Kejora menoleh ke belakang.

“HAHH? GUEEEH?” teriak Fani saking senangnya. “Yakin ngajakin gue makan di sini?” katanya lagi begitu dekat dengan Kejora dan meja kantin yang ada di arah pojok.

“Duduk aja.” suruh Galaksi lembut membuat Kejora meneguk ludahnya dengan berat. Semua orang terdiam. Memandang Kejora yang mundur perlahan.

“Maaf ganggu ya, Gal. Ini deh gue taruh di atas meja.” Kejora menaruh roti yang tadi ia beli di atas meja Galaksi lalu pergi meninggalkan tempat itu. Menuju ke meja kosong. Sendirian. Seolah perempuan itu tampak tak terlihat. Membuat beberapa teman-teman Galaksi menatapnya kasihan karena punggung perempuan itu tampak rapuh dari balik sini.

“Lo mau ke mana Dan?” tanya Galaksi saat Jordan berdiri sambil mengangkat mangkuk mie ayamnya.

“Ke meja Kejora nih. Ngapa? Lo mau ikut juga Lak?” tantang Jordan membuat Fani yang baru saja duduk di sebelah Galaksi menatap keduanya tidak mengerti.

“Lo mau ke mana juga Tur?” Galaksi bertanya pada Guntur yang melakukan hal serupa.

“Mau nemenin Kejora. Semenjak ada berita itu. Jadi gak ada yang mau temenan sama dia. Termasuk pacarnya sendiri.” Guntur menyusul Jordan yang sudah pergi ke meja Kejora.

“Lo?” tanya Galaksi pada Nyong.

“Ke mejanya Bu Bos!” jawab Nyong lalu lari menuju meja Kejora. Membawa mangkuk bakso serta es tehnya.

“Lo Sep?”

“Sama.” hanya itu yang keluar dari mulut Septian. Jawaban yang super cool.

“Lo Bams?”

“Ke meja Kejora donggg,” sahut Bams sambil membawa mie ayam kesayangannya.

“Lo Ji?”

“Capcus ke mejanya Nweng Kejora. Bu Bos! I’m cominggg!” teriak Oji.

Satu persatu temannya pergi. Meninggalkan meja Galaksi. Meja Ravispa itu memang masih ramai oleh kelas sebelas dan kelas sepuluh tapi Galaksi bukan apa-apa tanpa teman-temannya. Seperti sekarang. Semua temannya pindah ke meja kecil Kejora. Bahkan Bams dengan repot mengangkat bangku kosong di sebelah agar berdampingan dengan meja yang di tempati Kejora. Membuat kegiatan itu diperhatikan oleh anak-anak Jargom.

Heyyyy kenapa kamu kalau ngomong dangdut sukanya bilang.
Buka sitik jos!” sapa Nyong membuat Kejora kaget karena kedatangan teman-teman Galaksi.

“EMANG RA! Temen gue si Nyong ini udah burik banyak tingkah pula! Lo jangan deket-deket dia. Ntar ketularan burik Ra,” kata Guntur.

“Kurang ajar lu Tur!” Nyong tertawa di sebelahnya.

“Galak tuh kalau marah suka nyebelin tapi hatinya baik Ra. Macem plinces-plinces yang ditonton sama adek kelima gue di tipi-tipi itu!” ucap Nyong berhasil membuat Kejora terhibur dengan sedikit senyum di bibirnya. Masalah Nyong memang punya adek lima.

“Princess, bego,” kata Jordan.

“Nah itu Prwincess,” kata Nyong lagi dengan mulut belepotan.

“Oh jadi ketua Ravispa itu punya pacar?” cetus Kris. “Kejora. Cantik juga anaknya.”

****

“GALAKSI!” Kejora tahu Galaksi mendengarnya namun memang cowok itu pura-pura tak mendengar dan tetap berjalan di lorong sekolah. Setelah kejadian di kantin tadi Galaksi memilih pergi dari kerimunan. “Giliran cewek cantik manggil noleh, giliran gue manggil gak mau noleh. Emang ya cowok tuh manis di awal doang!”

Galaksi berhenti dengan kedua tangan berada di saku celana. Membuat Kejora menghampirinya.

“Seberapa pun lo menganggap keberadaan gue gak ada. Sejauh itu juga gue bakal buat lo buka mata kalau gue selalu ada di dekat lo,” kata Kejora.

“Coba aja kalau lo sanggup,” kata Galaksi.

“Lo nantangin gue?” ujar Kejora.

“Kenapa memangnya?”

“Oke tantangan lo gue terima! Liat aja nanti lo gak bakal bisa lepas dari gue!”

“LO GAK BAKAL BISA LEPAS!” tekadnya.

“INGET YA LO GAK BAKAL BISA LEPAS!” teriak Kejora namun Galaksi malah pergi meninggalkannya.

****

AN: HAI TEMEN-TEMEN! Rindu Poppi atau anak-anaknya nih?

Komen spam next untuk lanjut?
Biar gak pada sider aja. Cuman next doang ga susah

TEAM GALAK ATAU TEAM KEJORA?

Kalian bakal ada di team #Teamcintagalaksi atau #Teamhujatgalaksi nih?

Kamu stand geng #RAVISPA / #JARGOM ??

Ini Galaksi Aldebaran

Ini Kejora Ayodhya

Ini Kris Hagrid

ADD LINE @xgv8109t untuk chat/BC info update dll
ADD LINE OFFICIAL GALAKSIKEJORA @jsf5578k dan kirim quotesmu sebanyaknya ke sana ya!

YUK JANGAN LUPA AJAK TEMEN-TEMENMU UNTUK SHARE, SG, POST VOMMENT DAN BACA CERITA GALAKSIKEJORA YAAA! <3

Ohya kalian juga bisa rating/review novel Galaksi dan Mozachiko di goodreads!

FOLLOW INSTAGRAM:
PoppiPertiwi (Penting untuk update)
Wattpadpi
Galaksialdebaran
Kejoraayodhya
Galaksikejora

Ravispa
Jordanghaksan
Bamsadnyana
Ojianuraga
Gunturgutamaa
Septianaidan
Nyongbakarbessy
Filmozachiko

Ini Jordan

Ini Septian

Ini Guntur

Ini Bams

Ini Oji

Ini Nyong. Dj Nyong on the mix

Saya tau. Bahwa cerita saya gak bagus. Malah sangat jauh dari kata bagus. Tapi, yah, saya belajar terus dan semoga menghibur kalian. Saya juga tau saya bisa banyak typo, kesalahan dll. Saya juga manusia. Maaf yaaa, nanti saya perbaiki di novel-novel saya selanjutnya. Untuk saran dan kritiknya sangat diterima<3 Saya akan bikin cerita ini hidup lagi. Saya butuh semangat dan doa kalian semua. Semoga kalian, yang baca cerita-cerita Poppi selalu dilindungi di mana pun kalian berada. Amin, Svaha. Doain Poppi ya supaya novel Galaksikejora bisa layak untuk kalian semua<33

Salam sayangg, Poppi Aldebaran! Sampe ketemu di part berikutnya bre!\m/

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 100K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
489K 24.4K 34
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
441K 50.7K 33
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 101K 56
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...