The Story ↠chara x reader

By NikishimaKumiko

176K 9.2K 1.8K

"A story between you and him."  ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ Hanya berisi kumpulan oneshot, drabble, ataupun songfic u... More

Only Mine
I Hope I Can be Agresif
Jealous
EXP?
Patient
1 Meter!
Chance
Chance [Asano's Ending]
Chance [Karma's Ending]
Saikou no Present
Glasses
Halusination
Samhian Holiday
Menyatakan Perasaan [KnB]
Regret
Valentine [KnB]
A Game
Restart
Childish Kareshi
Suki desu ka?
Initial Song
Stay Alive
Friend, right?
My Turn'
Hiding
Regret
Haiiro no Palette
Hero
Melody
Soulmate
Black Room
There She is!
Reflection

Fighting!

4.6K 237 1
By NikishimaKumiko

Fighting!
Hinata x Reader x Kageyama

Haikyuu © Haruichi Furudate-sensei
Story © Nikishima_Kumiko




Kau mendesah pasrah, masih memikirkan soal kekalahan Karasuno di pertandingan melawan Seijou. Kau yang menontonnya saja sudah sangat sakit hati apalagi mereka yang bermain. Yang telah letih menyiapkan semuanya, namun harus berakhir menyedihkan.

Mengintip di balik pintu Gym, kau masih saja mendengar suara isakan yang tertahan itu. Ingin rasanya kau menghampiri sosok itu.

Tapi, tak ingin menganggu keduanya, kau pun memutuskan untuk pergi dan membiarkan Hinata juga Kageyama diselimuti kesedihan. Senyum miris terulas di wajahmu. Memikirkan bagaimana mereka yang selalu saja mencoba menghiburmu--walau wajah Kageyama tidak bisa dihitung sebagai penghibur.

Lain hal dengan sosok bersurai oranye itu. Dialah yang selalu menyemangatimu dengan segala tingkah konyol juga semangatnya yang tak pernah habis.

"AAAAAAAAAAAAAA!"

Langkahmu terhenti. Mendengar kedua sosok itu berteriak, meluapkan segala emosi yang sedari tadi tertahan. Kau menahan tangis ketika mendengar suara mereka. Dengan cepat, kau pun membalikkan badan dan menggeser pintu itu.

Disana, Kageyama dan Hinata terlihat tengah menangis dan berputus asa, tak menyadari keberadaanmu. Irismu juga mendapati bola voli yang berhamburan di lapangan.

Kau memikirkan cara agar bisa membuat mereka senang, sampai sebuah bola menggelinding ke arah kakimu. Kau memungut bola itu, lalu mendapati ide dan menyemangati diri sendiri.

Bugh!

Kau melempar bola dan tak sengaja mengenai kepala Kageyama. Hampir sama seperti insiden Hinata yang lalu, tapi bedanya ... ini tepat di wajah.

Kageyama menutup matanya geram--sepertinya ia kesal terhadap sang pengacau suasana yang tak lain adalah kau. Kau mengerjapkan matamu pelan, lalu menampilkan sederet gigi putih bersih milikmu.

"M-maaf, aku tidak sengaja Kageyama-kun. Ehehe~"

Kageyama menghela nafas pasrah, lalu bangkit dan memberikan bolanya padamu, "Berikan bolanya padaku, aku akan berusaha untuk men-toss nya."

"Lalu bagaimana denganku huh?" sungut Hinata mendelik kesal, matanya masih terlihat sembab akibat menangis tadi. Kageyama menatap si Karasuno nomor sepuluh itu dengan wajah yang tak kalah menyeramkan.

"Sudah kubilang kau harus menyesuaikan toss-ku du―"

"―Sudahlah kalian berdua, lebih baik begini. Aku lemparkan bolanya bergantian pada kalian."

Sesaat mereka saling menatap seolah-olah ingin membunuh satu sama lain. Memang sepertinya pertengkaran sudah tidak bisa lagi dipisahkan dari kedua pemuda ini.

Mereka memalingkan wajahnya, kau hanya bisa ber-facepalm ria, sedikit merutuki mereka yang saat seperti ini masih saja bertengkar.

"Baiklah, aku mulai yah...," ucapmu sambil mengulas senyum tipis.

※※※

Hinata terbaring di lantai, sedangkan Kageyama duduk sembari mengelap keringatnya. Kau memberikan masing-masing botol air minum kepada mereka berdua. Mereka berdua pun menegaknya dengan cepat, tentu saja Hinata mengganti posisi baringnya dengan duduk.

"Bagaimana? Suasana hatimu sudah berubah kah?" tanyamu memastikan.

Hinata mengangguk, mengiyakan pertanyaanmu. Ia sadar bahwa ia tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan dan harus segera bangkit.

Walau jujur saja, ia memang masih merasa sedih. Namun mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi. Yang Hinata bisa lakukan saat ini adalah mencoba berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Berbeda dengan Kageyama yang masih merenung. Entah soal toss-nya yang tidak sempurna atau hal lain. Tapi memang, pikirannya saat ini sedang berada di tempat lain.

Kau melambaikan tanganmu di depan wajah Kageyama, "Halo~ apa ada orang disana?" sahutmu.

Kageyama masih diam sembari memegang air mineral pemberianmu. Ok, sepertinya ia benar-benar asyik dengan lamunannya hingga bisa tak sadar. Tak biasanya Kageyama seperti ini. Dan sudah bisa dipastikan dari tingkahnya yang mencurigakan, Kageyama sedang memiliki masalah.

Ah, apakah mereka masih kepikiran soal kekalahan telak saat melawan Aoba Johsai?

"Kageyama-kun, tidak baik menyesal terus-menerus seperti itu."

"H-ha? Siapa yang menyesal? Aku hanya memikirkan kesalahanku dimana saat memberikan toss," elak Kageyama.

Kau ber-facepalm ria. Mengiyakan saja perkataannya lalu memungut bola-bola voli yang berhamburan di lantai gym.

"[Name]! [Name]! Berikan bolanya padaku! Aku akan berlatih memukul lagii!" teriak Hinata semangat. Ia meloncat dengan girang seperti biasanya. Kau bersyukur karena mood anak itu sudah kembali. Lain hal dengan Kageyama.

Sibuk memikirkan cara untuk mengembalikan mood Kageyama, tanpa sadar kau mengabaikan Hinata yang sedari tadi memanggilmu.

"[Name]!"

"E-eh iya? Ada apa?"

"Toss bolanya padaku! Eh―apa jangan-jangan kau melamun?" tanyanya sedikit memiringkan kepalanya.

Kau menggaruk kepalamu, sedikit bergumam membalasnya. Hinata hanya ber-oh ria lalu memegang kedua tanganmu. Kau dan Hinata saling bertatapan sejenak, tentunya dengan Hinata yang memberikan tatapan berbinar kepadamu.

"Tenang saja! Aku pasti akan lebih berkembang! Dan mengalahkan siapapun lawanku―pasti!"

Kageyama yang melihat kalian seketika merasa kesal. Ia merasa seperti diabaikan tiba-tiba, kalian yang terlihat sibuk dengan dunianya sendiri membiat dirinya merasa terasingkan.

"Oi, daripada kalian seperti itu. Lebih baik latihan."

"Hah?! Aku sedang memberi semangat pada [Name]!"

"Yah, kalian berdua terlihat seperti orang pacaran, tidak usah mengelak!"

Mereka berdua menggeram kesal, lagi-lagi. Sekali lagi mereka bertengkar mengenai hal-hal yang sepele. Memang, mereka berdua tidak bisa lepas dari yang namanya pertengkaran yah.

Kau hanya menghela nafas, merasa malas untuk menghentikan mereka.

"Ha'i~ ha'i~ sekarang mau latihan atau tidak? Aku sudah capek-capek memberi semangat dan melerai kalian tapi kalian masih saja...."

Hinata dan Kageyama mengalihkan pandangannya, sedikit merasa bersalah. Kemudian, Kageyama mengambil bola, tatapannya kembali seperti biasa. Hinata tak lain ikut mengambil bola layaknya setter muda Karasuno itu.

"K-kita lihat siapa yang paling banyak mendapatkan dukungan dari [Name]." Hinata sedikit mengatakannya dengan wajah memerah.

Kageyama mendelik, "Taruhan macam apa itu, boge."

Beruntungnya kau tidak mendengar perkataan mereka, hanya duduk di bench sembari menyiapkan handuk juga yang lain.

Yah, tapi mau bagaimana lagi, Kageyama tidak suka jika kau hanya mendukung si orange ini. Ia ingin segala perhatianmu diberikan padanya. Tapi mana mungkin ia mengatakannya 'kan?

"Oi boge."

"Huh?!"

Bagai melekat di dirinya, Hinata selalu merasa terpanggil ketika Kageyama memanggilnya dengan sebutan seperti itu. Yah, meskipun dirinya tidak terima.

Hinata menautkan alisnya, menatap bingung si surai hitam tinggi itu. Kageyama mengalihkan tatapannya, wajahnya memerah. Entah kenapa ia terlihat seperti ingin kokuhaku yah--ok lupakan.

"Soal taruhanmu, t-t-tentu saja..." Kageyama menggantungkan perkataannya.

"Tentu saja?"

Oh, Kageyama merasa sangat malu. Lihatlah, rona merah itu sudah sampai di telinganya. Ia pun mencoba untuk menetralkan perasaannya.

"Tentu saja aku akan mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari [Name]."

Hinata mengerjapkan matanya lalu tersenyum miring, tatapannya sama seperti saat membahas raksasa kecil dari Karasuno.

"Kalau begitu, mari menangkan pertandingan selanjutnya."

Puk!

Tepukan di bahu Hinata, menyadarkan suasana tegang mereka berdua. Hinata maupun Kageyama tersentak kaget. "W-woah?! [N-n-name]?!"

"Eh? Kenapa kalian terkejut seperti itu? Oh, ngomong-ngomong kalian sedang membicarakan apa?" tanyamu sambil memiringkan kepalamu.

Mereka berdua menggeleng dengan cepat, kompak. Sembari berujar bersamaan, "Bukan apa-apa."




[1062 words]

Continue Reading

You'll Also Like

57K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
332K 27.6K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
38.5K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
482K 5.1K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...