Kau percaya jika aku bilang masih mencintai mu?
~arya irsyah nugraha~
Salsa berlari dengan derai air mata yang tak ada putus nya, ia menekap mulutnya, sering kali pula ia menabrak orang orang yang ada di sekitar rumah sakit, dan sering kali pula ia mengabaikan makian serta sumpah serapah yang keluar dari mulut orang orang yang ia tabrak, hingga langkah besarnya menuntun ia kesini ketaman rumah sakit, ia jatuhkan tubuh nya di kursi besi taman ini, ia menekap wajah nya dengan talapak tanganya, pundaknya naik turun mengisyaratkan keadaan pilu hatinya saat ini,
Semua kejadian itu terulang dengan sendirinya, bagaimana ia keluar dari kamar mandi lalu terpaku dengan kedatangan arya, awalnya ia ingin menyapa arya dengan hangat namun niat itu terurungkan saat melihat arya meneteskan air mata, hatinya sakit sangat sakit mendengar penuturan rinci yang keluar dari bibir arya, air matanya jatuh begitu saja, dadanya sesak, isak tangisnya tertahan. Ia tekap mulutnya tak mau lagi mengingat pengakuan tulus seorang arya, ntah apa yang ada di pikiran nya yang ia tau hatinya begitu sakit mendengar bahwa arya masih mencintai, youfa, yang baru ini ia tahu adalah seorang kaka dari sahabat nya.
~~~
Beby , bram dan fahri sudah sampai dijakarta pagi tadi, dan sekarang ketiganya tinggal di salah satu apartemen yang memang sudah di sediakan pihak perusahaan untuk Keluarga ahmad fahri
Beby berjalan pelan dengan mangkuk kecil berisi makanan untuk bram putra nya, ia tersenyum mendapati putra nya tengah meringkuk di atas kasur berukuran besar dengan selimut yang menutupi tubuhnya,
Beby menaruh mangkuk itu di atas nakas, lalu perlahan menghampiri putra nya.
"Bram sayang bangun yuk sudah sore makan dulu yah sama mamah ayo" ucapnya sembari menatap teduh wajah anak nya, tanganya bergerak perlahan membelai rambut tebal dan hitam di kepala anaknya ini, namun gerakan tangan nya tehenti ketika mendapati suhu badan bram panas tinggi, ia melotot, takut mengingat anak nya pernah mempunyai riwayat sakit kejang sejak lahir, walau semuanya sudah di obati tidak menuntut kemungkinan, bram anaknya akan kembali kejang jika suhu badannya sangat tinggi
Segera ia rengkuh anaknya, menjinjing tas selempang kecil untuk keperluan nya, ia berjalan dengan cepat dengan bram yang masih ada di pelukan nya
*jika panas sangat tinggi larikan kerumah sakit*
Ungkapan seperti itu yang membuat beby nekad pergi kerumah sakit, tanpa peduli ini jakarta dan bisa saja ia tersesat, sekarang ia berdiri di pinggir jalan menunggu taksi lewat dengan sesekali mengecup puncak kepala anaknya yang masih saja terlelap, tangan nya melambai, ketika melihat taksi mendekati nya, segera ia masuk ke dalam taksi
"Rumah sakit terdekat ya pak"
"Baik bu"
Beby meraih hp yang ada di dalam tas nya, lalu mencari kontak seseorang yang saat ini ia berharap bisa dihubungi, panggilan tersambung
"Hallo mas "
"Iyah"
"Mas bram badannya panas tinggi, tadi dia minta tidur lalu aku tidurin setelah mau aku bangunin badannya langsung panas bangt sekarang aku lagi jalan kerumah sakit terdekat apartemen"
"Ko bisa si? kamu ini bagaimana menjaga nya? Kenapa bisa panas tinggi, tidak becus sekali"
"Ma. Maaf" ucapnya lirih hatinya nyeri dalam keadaan seperti ini fahri masih saja menyalahkan nya
"Aku akan segera kerumah sakit"
Sambungan terputus, beby sudah tak peduli bagaimana sikap fahri tadi yang ia tau ia sangat mengkhawatirkan putra nya ini.
"Lebih cepat pak" sopir taksi itu hanya mengangguk tanda mengerti
Sudah sampai beby langsung berlari membawa anaknya keruang ugd, suster yang melihat itu langsung mengambil alih bram dari pelukan beby keatas brantal beroda, suara roda yang di dorong dengan cepat seakan menambah kesan pilu, bram masih menutup matanya, hingga mereka sampai di ruang UGD, beby berhenti ketika mendapati suster menghalanginya masuk, ia mengerti segera ia duduk di kursi rumah sakit
"Bagaimana keadaan bram? " tanya seorang lelaki berjas navy dengan nafas yang belum teratur
"Sedang di periksa" fahri ikut menjatuhkan tubuhnya di samping istrinya
Pintu itu terbuka menampakan seorang dokter muda dengan name tag di dada kanannya
dr. Dini wulandari
"Bagaimana dok? "
"Dulu pernah hampir mengidap epilepsi ya pak bu? " dokter dini kini malah balik bertanya
"Iyah dok lalu bagaimana keadaan nya sekarang? " kata beby
"Panas nya sangat tinggi di rawat di sini ya, takut kejang nya kambuh, disini bisa dicegah dengan pengontrolan rutin dan penanganan lainnya, jika sampai kambuh, anak ibu dan bapak bisa benar benar mengidap epilepsi" jelas dokter dini yang mampu membuat fahri mengusap wajahnya kasar
"Lakukan dok lakukan yang terbaik" dokter dini mengangguk lalu pergi meninggalkan keduanya
"Saya permisi"
Beby dan fahri langsung masuk lalu mendapati bram masih terpejam dengan alat infus yang sudah terpasang di tangan kirinya
"Ini gara gara kamu, pasti kamu tak menjaga pola makannya, pasti kamu tak memperhatikan makanan yang bram kosumsi, kenapa kau selalu buat masalah beby kenapa" protes fahri, tak seharusnya fahri menyalahkan beby seperti ini,
Beby hanya terdiam menunduk, dengan air mata yang sudah membasahi pipinya ntah sampai kapai ia kuat ada di posisi seperti ini
" apah " suara lemah itu mampu membuat fahri mengalihkan pandangan nya, segera ia berjalan mendekati bram yang sudah sadar
"Iyah sayang kenapa? Apa yang sakit? "
"Apah angan marahin amah, amah gak salah" jelasnya dengan suara yang mampu mengiris hati siapa pun
Bram seorang anak yang pintar, aktif, dan tumbuh dengan cepat, ini alasan mengapa orang orang tak pernah percaya bahwa bram pernah hampir mengidap epilepsi, penyakit yang bisa membuat bram tumbuh sebagai anak idiot
Fahri terdiam segera ia cium tangan mungil anaknya ini
"Bagaimana keadaan kamu sayang papah khawatir "
"Papah janji" pinta bram, fahri menautkan alisnya tanda bertanya
"Janji jangan pernah marahin amah lagi" ucapan itu mampu menusuk hati fahri yang paling dalam, matanya berkaca kaca menatap putra nya yang sangat pintar ini, lalu ia kecup kening bram, sedangkan beby sudah menangis tersedu sedu
" tidur ya sayang" pinta fahri, bram menggeleng, lalu mengacungkan jari kelingkinya
"Janji pah" fahri tersenyum lalu menyambut jari kecil anaknya dengan kelingkingnya, bram tersenyum lalu menatap beby
"Amah" panggilnya beby mendekat, bram langsung bangkit dengan susah payah lalu memeluk ibunya
"Pah udah janji, amah jangan sedih" ah hati beby dan fahri bagai di tusuk beribu mata pisau dalam satu waktu, sakit perih, sebegini ridukah bram dengan keharmonisan keluarga
Beby hanya mengangguk dalam tangisnya
~~~
"Fi ajak kaka ketaman yuk" pinta youfa, Aufi menggeleng keras, sembari jari telujuknya bergerak ke kanan dan kekiri tanda dia tak mengizinkan
"No no, ga ga bisa "
"Fiii" pinta youfa dengan Nada manja yang mampu membuat siapa saja tersenyum
"Enggak ka, lihat bekasi operasi kaka, masih kek gitu, enggak ah" Aufi berbalik menjauh dari ranjang youfa
"Fi kakak penat sebentar aja, kaka pengen ngehirup udara luar" pinta nya lagi sembari meraih tangan Aufi
Aufi menatap kakanya Iba, lalu ia pun tersenyum
"15 menit? " tawar Aufi, youfa mengangguk dengan semangat lalu tersenyum dengan sangat lebar
Aufi ikut tersenyum, ia berjalan ke pojok kanan ruangan mendorong kursi roda mendekati youfa
"Jalan aja fi kaka bisa ko"
"Pake kursi roda atau enggak sama sekali? " tawar Aufi kali ini tanpa ekspresi, youfa bungkam, lalu memanyunkan bibirnya
Aufi mengambil alih tubuh youfa, meletakannya di atas kursi roda lalu mulai mendorongnya keluar ruangan...
~~~
Beby mengetuk ngetuk layar hp nya yang sudah mati, pikiran nya tertuju pada satu orang yang keberadaan nya selama ini selalu ia cari, pasca kejadian itu, dia pindah rumah tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, yang membuat beby selama Lebih 4 tahun ini tak bisa menemukan keberadaan nya, ia tertunduk menyesali apa yang sudah ia lakukan dulu, ternyata efek nya sampai sejauh ini, iyah dia memikirkan sahabat nya youfa,,,
Pandangannya mengitari isi taman rumah sakit yang anaknya tempati ini, sampai pandangan nya terpaku pada satu titik, ia pegang dadanya yang bergemuruh, berdiri seraya membuka mulutnya tanda ia terkejut
"Yo. Youfa" ucapnya kaget
Ia berlari dengan kencang tanpa peduli orang di sekitarnya... Hingga...
~~~~~~~~~''~~'''''''~~~~~~||||||
Assalamualaikum readers maaf bangt update nya lama 😂 jarang ada waktu kosong, oh iya bagaimana puasanya? Bagaimana baca al-qur'an nya? Udah dapat berapa juz? Oh iya ODOJ harus jalan ya bahkan harus Lebih
ODOJ? one day one juz
Selamat membaca sayang, BTW author udah post cerita baru loh judulnya
LANGIT & BUMI
jangan lupa baca ya tinggalkan jejak kalian sayang 😘😘😘
Jangan lupa membaca al-qur'an adalah yang pertama Dan paling utama ❤❤❤
Terima kasih salam author manus
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 😘😘😘❤❤❤