Malang Menyisakan Cinta

By Pinggiran

3.3K 255 19

怊| Amazing cover by: Ashabul Izar |怋 "Tidak ada pertemanan sejati. Tapi kami akan menjadi teman yang berarti... More

Ketika Diprotes
Cerita di Balik Kafe
Panggilan Hati
Ketika Berdua
Empat Mata Pilihan Utama
Keteguhan Arum
Kunjungan Halib
Pelukan Sejuta Makna
Fase Pendekatan
Kafe Balai Kota
Pertama Bersua
Kamu Itu Sahabatku
Kata Rindu
Donasi Fantastis
Terpana Asmara
Rahasia yang Terbuka
Mengincar Yang Tertunda
Mengukir Sejarah
Ketika Kecewa
Wisata Ekstrem
Tagihan Cinta
Bisik Yang Terusik
Kembali Bersama
Hukuman Masa Lalu
Terusir
Apakah Ini Cinta?
Mereka Kemana?
Merajut Asa
Drop Out
Beasiswa Bidikmisi
Aku Ini Siapa?
Pamit
Melepaskan
Epilog

Cemburu Buta

39 5 0
By Pinggiran

Terlalu jauh perjalan yang dilewati. Hingga batas pun terhempas dilalui. Kini semua telah menyisakan bekas yang tak terhapuskan.

Pikiran semakin tak karuan antara cinta dan perjuangan. Cinta yang tumbuh di antara sahabat. Perjuangan untuk menyamakan derajat kaum disabilitas.

Semua sudah berjalan setengah jalan. Tak punya kesempatan untuk mundur. Semua harus dilalui dengan segala kerendahan hati. Gagal dan sukses sudah menanti.

Siang itu, Cahyani pergi ke kampus. Tak ada janjian dengan siapa pun. Dia duduk di kantin tempat biasa nongkrong bersama teman-temannya. Saat itu dia masih menunggu jam perkuliahan. Karena terlalu cepat datang. Akhirnya dia memutuskan untuk menunggu di kantin.

Baru mau menyeduh minuman dingin yang dipesannya. Tiba-tiba Halib datang dan langsung duduk di samping Cahyani.

"Kau di sini ternyata. Pasti kau menunggu aku, kan?"

"Aku nunggu waktu jam kuliah. Bukan nunggu kamu," Cahyani meninggalkan kantin karena diganggu Halib. Belum selangkah Cahyani berjalan. Halib kemudian menarik tangannya dan mengajak duduk lagi.

Cahyani menepis tangan Halib yang masih memegang erat tangannya. Halib tidak melepaskan. Meskipun tepisan itu lumayan menghabiskan tenaga untuh menahan. Halib menarik tangan Cahyani dengan lembut.

"Aku juga kuliah, kok. Nanti sama-sama aja kita masuk kelasnya."

Cahyani menurut karena tak bisa melepaskan tangannya dari pegangan Halib. Dia kembali duduk di tempat semula. Tapi wajahnya tidak seceria biasanya. Sudah berbeda. Seperti ada jarak yang berusaha memisahkan.

Halib berusaha merayu Cahyani. Tapi tetap saja gagal. Respon negatif dan kata yang tidak mengenakkan yang didengarnya. Halib tetap saja menggoda tanpa putus asa. Dia sungguh berjuang mati-matian untuk mendapatkan hati sahabatnya ini untuk menjadi miliknya seutuhnya.

Perjuangannya sungguh besar. Tapi hasil dari perjuangan belum ada tanda-tandanya. Sukses atau gagal sudah pasti didapatkannya. Bukan hal mudah baginya untuk menaklukkan hati Cahyani. Karena ditembak oleh dua sahabat pria sekaligus.

"Halib, nggak usah lagi mengejar cintaku. Nanti kamu akan sakit hati. Kita bersahabat saja seperti biasa."

"Tidak ada di kamusku kata sakit hati. Yang ada aku akan selalu mencintai dengan setulus hatiku."

"Kacamata model apa yang kaukenakan sehingga aku begitu istimewa di matamu? Bukankah aku juga manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan? Bergerak majulah untuk menemukan yang lebih baik dariku. Aku percaya kamu bisa tanpaku."

Waktu kuliah pun tiba. Mereka masih berdebat masalah cinta. Antara hati yang terluka dengan hati yang memaksa cinta. Teman-teman sekelasnya bergegas menuju kelas. Mulut Halib masih berusaha meyakinkan hati Cahyani.

Tak biasanya. Putra lewat di depan kantin menuju kelas. Dia melihat dengan samar Halib dan Cahyani sedang asyik bedua. Jalannya kemudian terhenti menyaksikan mereka berdua. Meyakinkan bahwa yang dilihatnya adalah Halib dan Cahyani.

Benar saja. Yang dilihatnya adalah seorang gadis idamannya sedang asyik bersama sahabatnya sendiri. Dua sahabat yang sedang nongkrong asyik tanpa diketahui sebelumnya. Dia kini langsung menuju kelas dengan hati yang terluka melewati meja dua sahabat.

Tak menoleh lagi. Jalannya lurus seperti robot yang berjalan lurus tanpa mengenal berhenti. Sedangkan Halib melihat Putra sejak awal. Tapi dia semakin duduk berdekatan dengan Cahyani. Dia berusaha membuat Putra cemburu. Supaya tidak mengganggu Cahyani lagi.

"Kalau kau sempurna. Berarti aku sedang tidak bersama Cahyani. Tapi sedang bersama malaikat. Aku sekarang bersama bidadari yang dikirim Tuhan untukku."

"Apa yang harus kulakukan supaya kamu tidak menyukaiku lagi?" tanya Cahyani dengan pertanyaan yang menyudutkan.

"Aku masuk kelas dulu," Cahyani langsung pergi. Kemudian diikuti Halib sampai duduk bersebelahan di dalam kelas.

Putra duduk di kursi tengah. Sedangkan Roy duduk di kursi paling depan sendiri. Entah kapan Roy sudah ada di dalam kelas. Tak ada yang tahu kapan datangnya. Tiba-tiba dia sudah duduk manis mengikuti perkuliahan.

Formasi lengkap dari empat bersahabat itu. Tapi tak seperti biasanya yang selalu duduk berempat. Putra memang sedang cemburu pada Halib. Tapi Roy tidak ada masalah. Hanya saja dia sedang fokus mengikuti perkulihan.

Sejam berlalu. Kuliah pun usai. Mahasiswa pun berangsur bubar. Putra langsung menuju tempat parkir. Tapi dicegah sama Roy.

"Putra mau kemana? Ayo kita cerita tetang kelanjutan Ifa dulu!"

"Aku mau pulang," dijawab singkat di depan Halib dan Cahyani. Roy tidak mengerti masalah apa yang sedang menimpa Putra. Tak biasnya dia bersikap cuek seperti itu. Sejak bergabung di komunitas dia tak pernah bersikap seperti itu.

Putra langsung pulang. Tapi Roy bersama Halib dan Cahyani membahas tentang kelanjutan pendidikan Ifa. Karena tidak lama lagi dia akan menyelesaikan sekolah menengah atas di SLB. Mereka berencana segera menarik Ifa ke komunitas untuk belajar.

Vote dan komen, ya. Terima kasih

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 127K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 331K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...