The Story ↠chara x reader

By NikishimaKumiko

176K 9.2K 1.8K

"A story between you and him."  ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ Hanya berisi kumpulan oneshot, drabble, ataupun songfic u... More

Only Mine
I Hope I Can be Agresif
Jealous
EXP?
1 Meter!
Chance
Chance [Asano's Ending]
Chance [Karma's Ending]
Saikou no Present
Glasses
Halusination
Samhian Holiday
Menyatakan Perasaan [KnB]
Regret
Valentine [KnB]
A Game
Restart
Childish Kareshi
Suki desu ka?
Initial Song
Fighting!
Stay Alive
Friend, right?
My Turn'
Hiding
Regret
Haiiro no Palette
Hero
Melody
Soulmate
Black Room
There She is!
Reflection

Patient

7.8K 368 13
By NikishimaKumiko


Patient
Senpai!Mayuzumi x Kouhai!Innocent!Reader

Story © Nikishima_Kumiko

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki




▪▪▪▪▪▪





Kini, kau berada tepat disamping Mayuzumi, kau dan dia sedang membaca Light Novel. Yah... kau dan Mayuzumi memiliki hobi yang sama.

Pertemuan kalian biasa saja. Dan kau sangat bersyukur karena setelah pertemuan itu, kau mulai sedikit akrab dengan Mayuzumi yang notabene adalah senpai-mu. Ditambah lagi, semenjak saat itu, kalian berdua sering bertukar Light Novel untuk dibaca tentunya.

Siapa sih yang tidak senang saat ada orang yang meminjamkanmu novel gratis? Oke, abaikan.

Angin berhembus pelan, Mayuzumi melirikmu yang senyum-senyum sendiri karena membaca Light Novel miliknya. Ia mulai berpikir kalau ada yang aneh dari novel itu. Tapi, karena melihat matamu yang berbinar-binar saat membaca, ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Tiba-tiba kau menutup Light Novel itu, lalu menatap Mayuzumi dengan mata berbinar polos bagai anak kecil.

"Senpai! Aku sudah selesai membacanya! Apa kau masih punya satu Light Novel lagi?" tanyamu penasaran.

Mayuzumi yang mendengar hal itu hanya ber-sweatdrop ria. "Hayai...," gumamnya.

Ia menutup matanya pelan lalu menghela nafas, melirikmu dengan tajam, walau tatapan itu sepertinya tidak berpengaruh untukmu. Entah kenapa kau kebal dengan semua tatapannya.

Mayuzumi menghela nafas lagi, ia harus ekstra sabar jika menghadapimu yang sudah bersemangat.

"Hh... besok saja, aku heran denganmu yang mampu menghabiskan 5 Light Novel dalam sehari."

Kau hanya membalas perkataannya dengan cengiran sambil menggaruk kepalamu yang tidak gatal.

"Membaca sudah menjadi kebiasaanku senpai. Ah, pulang sekolah ini, Aku akan pergi ke toko buku. Apa senpai ingin ikut?" tanyamu yang entah kenapa tiba-tiba berubah menjadi kalem.

Mayuzumi hanya membalasnya dengan gumaman lalu irisnya mulai fokus pada Light novel yang ada di hadapannya. Ia memang sudah tau kapan kau akan merubah sifatmu. Kau akan menjadi periang atau cerewet setelah membaca novel, juga hal-hal yang menyangkut dengan buku. Dan kau akan menjadi kalem jika itu tidak menyangkut buku sama sekali.

Mengejutkan memang. Bahkan sang pembaca narasi ini pun heran kenapa bisa [Name]-nya jadi begini.

"Kalau begitu aku akan ke kelas. Jaa ne," pamitmu lalu bergegas pergi ke kelasmu, meninggalkan Mayuzumi yang masih sibuk dengan Light Novel miliknya.

Ia melirik ke tempat duduknya ketika menyadari ada benda milikmu yang tertinggal. 14 Light Novel yang bertumpuk di sebelahnya membuatnya mengerjapkan mata.

"Dia melupakan 14 novel ini."

Sekali lagi, Mayuzumi harus bersabar dikarenakan salah satu sifatmu, pelupa. Dan karenamu, ia harus berusaha berpikir cara untuk membawa novel-novel ini yang bahkan tidak muat di tangannya.

▪▪▪▪▪▪

"[Name]-chan~ ada yang memanggilmu tuh," panggil Ann, sahabatmu dan juga teman yang duduk di sebelahmu. Kau menoleh dan mengerjapkan matamu menatap Ann, kau pun berjalan ke arahnya.

"Siapa Ann?" tanyamu.

Ia menunjuk Mayuzumi yang sedang berdiri di depan kelasmu sambil membawa Light Novel milikmu, kau menahan tawa ketika melihatnya yang kerepotan membawanya. Walaupun kau merasa sedikit bersalah karena merepotkan dirinya.

Kau berlari kecil ke arahnya, lalu tersenyum, merasa bersalah.

"Gomen, Mayuzumi-senpai," ujarmu sedikit membungkuk.

"Cih, bawa saja ini cepat," decihnya sebal, ia merasa pegal karena sedari tadi membawa novelmu dan harus berhati-hati agar tidak jatuh ataupun rusak, mengingat ia juga menyukai yang namanya novel.

Kau pun mengambilnya dan meminta maaf padanya, ia pun pergi dan Ann datang menghampirimu.

"Dasar, kenapa kau membawa novel sebanyak itu sih?" gerutunya ketika melihatmu.

"Hm? Aku kan hanya menghabiskan novel ini bersama senpai."

Ia menautkan alisnya heran. Kata-katamu masih membuatnya bingung. Kau menatapnya polos menunggu respon dari Ann. Ia menghela nafas, merasa kasihan dengan Mayuzumi karena harus ekstra sabar menghadapimu.

"Tidak. Sini kubantu kau, taruh di loker saja," usulnya, kau mengangguk mengiyakan.

Kalian berdua pun menaruh Light Novel yang kelewat banyak itu di loker milikmu. Setelah itu, Ann menatapmu penasaran.

"Hei, [Name]-chan, apa kau suka saat bersama Mayuzumi-senpai?" tanyanya

"Hm, Aku menyukainya."

Hening...

Ia mengerjapkan matanya sedikit terkejut, lalu membeo pelan. Kau memiringkan kepalamu polos. Ia menggelengkan kepalanya lalu menatapmu lagi.

"Ya-yakin?" tanyanya berusaha memastikan.

"Tentu saja! dia mempunyai banyak Light Novel yang bagus, wajar bukan?" tanyamu balik sambil tersenyum manis dan polos. Kali ini, ia menepuk dahinya. Terlebih lagi, ia seperti melihat aura bersinar darimu.

Bel masuk pun tiba-tiba berbunyi, Ann menghela nafas lalu melirikmu.

"Tidak. Lupakan saja hal itu, lebih baik kita ke kelas, mungkin Akashi akan menghukum kita karena masih berkeliaran di lorong saat jam pelajaran. Aku tidak mau bertemu dengan gunting merahnya itu," ujarnya sambil merinding sendiri, sedangkan kau hanya mengangguk mengikuti saja. Kalian berdua pun kembali ke kelas 1.

▪▪▪▪▪▪

Pulang sekolah, kau bergegas menuju kelas Mayuzumi. Kau menunggu di depan kelasnya dan mencoba mencari-cari sosoknya dengan iris [Eye Colour]-mu. Tak mendapati sosoknya, kau berniat untuk pergi ke Gym yang terletak di gedung sebelah.

Saat kau membalikkan tubuhmu. "[Name]," panggil suara yang sangat kau kenal. Kau menoleh mencari sumber suara.

"Cih... Aku disini." Mayuzumi kembali mendecih, kau pun mendapati sosoknya, memang hawa keberadaan Mayuzumi itu tipis.

"Mayuzumi-senpai, kukira kau berada di Gym," ujarmu sedikit terkejut karena kemunculannya.

Ia menghela nafas lalu menarik tanganmu, kau mengerjapkan matamu bingung kenapa Mayuzumi tiba-tiba bersikap aneh seperti ini.

"Ayo, bukankah kau ingin pergi ke toko buku? Bisa saja, Light Novel yang kau inginkan sudah dibeli orang lain,"ujarnya yang seperti mengerti isi pikiranmu.

Kau membulatkan irismu, lalu tersenyum riang. "Uhm...," balasmu kecil.

Sedikit rahasia, Mayuzumi tadi berusaha mati-matian untuk minta izin ke Akashi. Ia izin latihan hanya untuk [Name]. Bahkan ia berlari dengan sekuat tenaga, agar kau tidak menunggunya terlalu lama.

Beberapa saat kemudian, kau dan Mayuzumi telah sampai di sebuah toko buku. Kau menatap toko itu dengan mata berbinar, walau sudah puluhan kali masuk kesana. Tetap saja, ekspresimu seperti orang yang baru pertama kali datang ke toko buku.

Kau pun masuk meninggalkan Mayuzumi yang berjalan malas di belakang masih dengan menghela nafas. Ia mengawasimu dari belakang, berusaha bersabar dengan sifatmu yang tiba-tiba berubah lagi.

Ia sendiri juga heran, kenapa ia bisa nyaman berada di dekatmu, karena pada dasarnya ia membenci yang namanya keributan dan orang-orang sepertimu atau Koutarou. Membingungkan memang. Tapi, lama-kelamaan Mayuzumi sadar akan perasaannya, apalagi ciri-ciri yang ia rasakan sama seperti karakter yang tengah jatuh cinta di Light Novel milikmu.

Ya... Mayuzumi menyukaimu..

Dan ia harus lebih bersabar lagi karena kau yang tidak peka-peka terhadap perasaannya. Oh ya, apa Mayuzumi sendiri sudah memberi kode ke [Name]? Entahlah yang jelas Mayuzumi itu sangat kasihan sekali karena menyukai orang yang polos kelewat polos.

Terlihat kau berusaha menggapai rak buku yang paling atas, yang merupakan letak salah satu Light Novel incaranmu. Tapi, kau tidak bisa menggapainya. Karena kau... ehem... pendek.

Mayuzumi mendecih pelan lalu berjalan ke arahmu. "Tch! bilang saja, kalau butuh bantuan bodoh."

Ia mendecih padamu sambil mengambilkan salah satu Light Novel yang kau inginkan.

Setelah mengambilkan novel yang kau inginkan, ia pergi meninggalkanmu sambil melihat-lihat di rak buku lainnya.

Kau tidak terlalu mendengar perkataannya di bagian akhir. Jadi kau hanya menerima Novel itu dengan tatapan bingung, kenapa Mayuzumi marah. Tapi sekali lagi, semua sikap Mayuzumi seperti tidak berpengaruh sama sekali padamu, yang ada kau membalasnya dengan senyum ceria.

"Tunggu...! Senpai!" panggilmu sedikit berlari kecil. Mayuzumi menghentikan langkahnya, membuatmu menabrak punggungnya yang tegap.

Ia menoleh lalu melihatmu dengan tatapan tajam. "Apa yang kau lakukan?" tanya Mayuzumi sinis.

Kau mundur selangkah lalu mengusap dahimu yang merupakan korban penabrakan tadi.

"Mayuzumi-senpai, aku hanya ingin bilang terimakasih. Tapi, senpai sudah pergi, jadi aku mengejar senpai."

Mayuzumi memalingkan wajahnya sambil mendecih pelan. 'sial... manis sekali...,' batinnya.

"Kau sudah selesai bukan? Kalau begitu, ayo kita pergi."

"Eh? Mayuzumi-senpai tidak membeli Light Novel?"

"Ck, Aku hanya menemanimu saja."

Mayuzumi tetap melangkah tak menghiraukan tatapan bingung darimu, kau berusaha mensejajarkan langkah kakimu dengannya.

"Kalau begitu, sebagai gantinya karena sudah menemaniku, apa senpai ingin ke suatu tempat?" Tanyamu.

"Hhh... aku terserah kau saja."

"Tidak boleh begitu. Tempat yang benar-benar senpai ingin kunjungi lho! aku akan menemani senpai." Kau bersikeras menyuruhnya untuk mengatakan tempat yang ingin ia kunjungi.

Mayuzumi diam, memikirkan apakah ini kesempatan yang bagus untuk membicarakan hal ini. Tapi, ia sedikit takut-takut karena kau yang polos, ia takut karena nantinya kau tidak mengerti arah pembicaraan Mayuzumi.

"Kalau begitu, di atap sekolah...," jawabnya pelan.

Kau mengerjapkan matamu, menajamkan pendengaranmu dan memiringkan kepalamu. "Atap sekolah?" tanyamu memastikan.

"Tch, aku bilang besok di atap sekolah. Itu saja sudah cukup bagiku." Mayuzumi sedikit membentakmu, ia tersadar lalu memalingkan wajahnya, berusaha menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Uh... Baiklah. Aku tidak terlalu mengerti kenapa senpai memilih tempat yang selalu kita datangi tiap hari," balasmu tidak terlalu mengerti.

Tuh kan, baru masalah tempat saja kau sudah tidak mengerti. Apalagi jika Mayuzumi sudah membahas tentang perasaannya. Mayuzumi benar-benar kesal. Kesabarannya habis.

"Cih! Kau tidak mengerti sama sekali ya? Aku menyukaimu bodoh!"











Mayuzumi tersentak, ia tidak sadar apa yang diucapkannya, untung saja pelanggan di toko ini sedikit dan toko ini juga lumayan luas, rak untuk Light Novel juga berada di paling ujung.

Kau diam, mematung.

"Lu-lupakan saja yang tadi itu [Name]." Mayuzumi jadi sedikit khawatir melihatmu yang tidak merespon.

"Senpai ternyata menyukaiku ya? Kalau begitu kita sama. Aku juga menyukai senpai karena senpai mempunyai banyak Light Novel yang bagus," ujarmu polos sambil tersenyum manis.

Hening.

"Haah... memang butuh kesabaran ya menghadapimu. Langsung saja kalau begitu, aku tidak akan tanggung-tanggung lagi. Aku menyukaimu. Jadilah pacarku."

"Pa-pacar...?"

Kau mundur beberapa langkah lalu menunduk. "Tapi, kalau di Light Novel, orang yang berpacaran diakhirnya akan putus. Apa senpai juga akan―"

"Tch, aku bukanlah orang yang seperti itu. Lagipula, kau terlalu banyak membaca Light Novel." Mayuzumi menyentil dahimu membuatmu mengaduh pelan. Ia pun melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan dirimu yang tengah mengusap dahimu.

"Kau tidak perlu menerimaku hari ini, pikirka―"

"A-aku akan menerimanya!"

Mayuzumi menghentikan langkahnya dan menoleh. Kau meremas rokmu. "A-aku merasa nyaman saat bersama senpai, aku tidak tau ini perasaan apa... Tapi! bukankah di Light Novel para pasangan akan merasakan hal ini?" tanyamu gugup.

"Apa kau benar-benar menerimanya?" anya Mayuzumi berusaha memastikan.

Kau mengangguk cepat lalu Mayuzumi tiba-tiba menarik tanganmu. Mengajakmu untuk segera ke kasir. Kau merasa kalau jantungmu berdetak cepat dan pipimu terasa panas.

Kau tidak menyadari kalau Mayuzumi tengah tersenyum tipis, merasa senang kalau harapannya terkabul, dan semua itu dikarenakan karena ia yang terus bersabar saat bersamamu.

Continue Reading

You'll Also Like

439K 4.6K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
73.7K 7.4K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
662K 50.8K 62
Abigaeil, namanya manis dan imut anaknya si buntalan daging mengemaskan yang selalu menjadi primadona para tetangganya. si bucin Pai coklat dari nene...
91.2K 17.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...