Lovable Bad Boy

By xlooo_

10.4M 534K 16.2K

(Dibuat dan dipublish pertama kali pada : 2016) Nathaniel Derlanova Tanubrata Kalau kebanyakan bad boy suka g... More

LOVABLE BADBOY-1
LOVABLE BAD BOY-2
LOVABLE BADBOY-3
LOVABLE BADBOY-4
LOVABLE BADBOY-5
LOVABLE BADBOY-6
LOVABLE BADBOY-7
LOVABLE BADBOY-8
LOVABLE BAD BOY-9
LOVABLE BAD BOY-10
LOVABLE BAD BOY-11
The Cast :*
LOVABLE BAD BOY-12
LOVABLE BAD BOY-13
Kosong
LOVABLE BAD BOY-14
LOVABLE BAD BOY-15
LOVABLE BAD BOY-16
LOVABLE BAD BOY-17
LOVABLE BAD BOY-18
LOVABLE BAD BOY-19
LOVABLE BAD BOY-20
LOVABLE BAD BOY-22
LOVABLE BAD BOY-23
LOVABLE BAD BOY-24
LOVABLE BAD BOY-25
LOVABLE BAD BOY-26
LOVABLE BAD BOY-27
LOVABLE BAD BOY-28
LOVABLE BAD BOY-29
LOVABLE BAD BOY-30
LOVABLE BAD BOY-31 (A)
LOVABLE BAD BOY-31 (B)
BUKAN UPDATE-AN
LOVABLE BAD BOY-32
LOVABLE BAD BOY-33
LOVABLE BAD BOY-34
LOVABLE BAD BOY-35
LOVABLE BAD BOY-36
LOVABLE BAD BOY-42
LOVABLE BAD BOY-43
LOVABLE BAD BOY-44
LOVABLE BAD BOY-45 (A)
LOVABLE BAD BOY-45 (B)
LOVABLE BAD BOY-46
|PENTING BANGET❗| LOVABLE BAD BOY-47
GIMANA?
EPILOG
Sequel is up!
BACA YUK
Numpang Promo
INFORMASI
VOTE COVER
INFORMASI
DISKON
NEW STORY
"AMBIGU"
Married with Mr. Dipta

LOVABLE BAD BOY-21

185K 10.9K 720
By xlooo_

AUTHOR

Ada yang berusaha diam dan tidak mengungkapkan perasaannya, karena tak ingin mengganggumu dengan kekasihmu. Ada.

****

Tiga hari sudah berlalu, setelah Nathan dan Kayla resmi menjadi sepasang kekasih. Semuanya masih terasa manis dan indah bagi mereka berdua.

Sore ini hujan turun, secara tiba-tiba.

Kayla dan Nathan yang baru saja keluar dari aula olahraga, pun terkejut karena sebelumnya tidak ada tanda akan hujan.

"Than! Buru ke parkiran! Nanti hujannya tambah deres!" teriak Kayla, sambil menarik tangan Nathan, mengikutinya.

Nathan hanya mendesah pelan, sambil berjalan mengikuti langkah Kayla.

Bress!

Saat mereka sampai di ujung koridor, Nathan menahan Kayla, agar tidak berlari menerjang hujan.

"Jangan, Kay. Nanti sakit." ucap Nathan, yang membuat Kayla mengerucutkan bibirnya.

"Yailah, Nathan. Jarak sini ke mobil 'kan deket. Paling basah-basahan sedikit." kata Kayla, sambil mendongak, menatap Nathan yang sedang berdiri di sampingnya.

"Gak boleh." Ucap Nathan, sambil menghela nafas pelan, "aku gak mau kamu sakit." Lanjut Nathan, sambil menarik Kayla mendekat ke arahnya, lalu membungkus tubuh mungil Kayla dengan kedua lengan kekarnya. Hangat.

Kayla tersenyum, sambil bergerak mencari posisi yang nyaman di dada bidang Nathan. Matanya terpejam, menikmati kehangatan yang diberikan oleh Nathan.

"Terus sampe kapan kita di sini? Lama-lama dingin juga, Than." ucap Kayla, sambil menengadahkan wajahnya, agar bisa melihat ekspresi Nathan.

"Sampe hujannya reda,"

"Kalo redanya nanti malem?"

"Nginep." Sahut Nathan, enteng.

Kayla mengerutkan keningnya, sambil mencubit pinggang Nathan, yang membuat Nathan mengerang.

"Sakit, sayang!" teriak Nathan, yang membuat Kayla tertawa geli, melihat ekspresi lucu Nathan saat kesakitan.

"Maap, maap. Sini mana yang sakit?" goda Kayla, yang membuat Nathan menunjukkan pinggangnya, "mau diapain?" tanya Nathan, penasaran.

"Di peluk, biar sembuh." Kata Kayla, sambil melingkarkan tangannya di pinggang Nathan, yang membuat Nathan menunduk, sambil tersenyum tipis.

Tangan kiri Nathan membalas pelukan Kayla, dan tangan kanannya mengusap rambut ungu Kayla, dengan lembut.

"Lala." Panggil Nathan pelan, yang membuat Kayla mengernyitkan dahinya, lalu melepaskan dirinya dari pelukan Nathan.

"Lala siapa?" tanya Kayla, heran, sambil menoleh ke belakang, kanan, dan kiri. Siapa tahu ada orang lain di koridor ini.

Melihat Kayla kebingungan, membuat Nathan terkekeh pelan, "Lala. Itu panggilan baru aku buat kamu." Ucap Nathan, yang membuat Kayla menganga.

"Lala?" beo nya, dengan tatapan tidak percaya.

"Ho'oh." Sahut Nathan, sambil tersenyum.

"Panggilan kesayangan, heh?" kekeh Kayla, yang membuat Nathan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, karena salah tingkah.

"Lala," panggil Nathan lagi, yang membuat Kayla tersenyum miring.

"Po," balas Kayla, sambil mengawasi perubahan ekspresi Nathan, yang mulai menaikkan sebelah alis tebalnya, "Po?" beo Nathan, heran.

"Itu panggilan baru aku buat kamu." Kayla meniru ucapan Nathan, yang membuat sudut-sudut bibir Nathan tertarik ke atas.

"Gak ada yang lebih ganteng namanya?" decak Nathan, yang membuat Kayla terkekeh.

"Gak ada. Kamu yang paling ganteng." Sahut Kayla.

"Makasih, aku emang ganteng dari lahir."

"Cih," cibir Kayla, sambil melipat kedua tangannya di depan dada, "pede kamu overdosis, Po."

Nathan tertawa kecil, lalu kembali menarik Kayla mendekat, tetapi tangannya tidak memeluknya.

"Kamu peluk aku, biar aku lindungi kepala kamu dari hujan. Kita lari sama-sama." Ucap Nathan pelan, sambil menekuk kedua lengan kokohnya di atas kepala Kayla, dan satu tangan Kayla melingkari pinggang Nathan.

Mereka berlari menerobos hujan, menuju mobil Nathan, yang terparkir tidak terlalu jauh dari koridor.

Nathan membuka pintu penumpang untuk Kayla, yang membuat Kayla langsung menghempaskan tubuhnya ke dalam. Lalu, Nathan berlari kecil mengitari mobil, dan masuk ke kursi kemudi.

"Brrr," Kayla memeluk tubuhnya sendiri, dengan gigi gemeletuk. Meskipun Nathan sudah melindungi kepalanya dari hujan, tetap saja air hujan bisa menembus ke tubuhnya.

Melihat Kayla kedinginan, membuat Nathan melongokkan tubuhnya ke jok belakang, untuk mengambil jaket abu-abunya, dan menyampirkannya di kedua bahu Kayla.

"Makasih, Po ku tersayang." Kata Kayla, lalu tertawa geli.

"Sama-sama, Lala tersayang." Balas Nathan, sambil tertawa mendengus.

Tak lama kemudian, mobil tersebut melaju dengan kecepatan standar meninggalkan halaman sekolah.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi seseorang mengawasi mereka dari dalam mobil Pajero berwarna hitam, yang terparkir agak jauh dari mobil Nathan.

Orang tersebut menatap nanar ke arah mobil Nathan yang sudah menghilang dari pandangannya. Ada rasa sesak yang belakangan ini menyiksanya, saat melihat Nathan dan Kayla bersama.

Dia menenggelamkan wajahnya di atas setirnya, untuk menepis perasaannya.

"Gak, gue gak boleh ganggu kebahagiaan mereka dengan perasaan tolol ini." gumam orang itu, frustasi.

*****

"Aku duluan ya, La." Ucap Nathan, saat Kayla hendak membuka pintu mobil Nathan, yang sudah berhenti di depan teras rumah Kayla.

"Gak mau mampir dulu? Minum susu hangat?" tawar Kayla, basa-basi.

"Nggak. Jessie mau main ke apartemen, jadi dia suruh aku pulang cepet."

"Ooh, yauda. Hati-hati, Po." Kekeh Kayla, lalu mengecup pipi kiri Nathan secara kilat, sebelum turun dari mobil.

Nathan tersenyum manis, ke arah Kayla yang sudah berlari kecil ke arah teras rumahnya.

"Daaaag, Popo!" teriak Kayla, sambil melambaikan tangannya ke arah Nathan, yang hanya tersenyum tulus, sambil memutar mobilnya keluar dari halaman rumah Kayla.

Kayla membuka pintu rumahnya, lalu melangkah memasuki rumahnya sambil mengeratkan jaket berwarna abu-abu milik Nathan, yang hangat dan beraroma khas Nathan.

"Hayolooo elo dari mana, de, sampe jam setengah empat baru balik!" tiba-tiba Bara melongokkan kepalanya dari sandaran sofa, ruang tengah, yang membuat Kayla menjengkit kaget.

"Astaganaga! Lo kayak syaiton aja, ba, tiba-tiba muncul!" decak Kayla.

"Gue bukan syaiton. Tapi, Angel." protes Bara, sambil menaik turunkan alisnya, "Heh! Lo belom jawab pertanyaan gue, yak!"

"Gue tadi nemenin Nathan ekstrakurikuler basket! Ribut aja lo, ah."

"Manja amat pake ditemenin. Gue aja gak pernah." Cibir Bara, kesal.

"Minta ditemenin aja sama kak Rena. Punya pacar tuh jangan dianggurin mulu, entar pergi 'kan lo yang mewek."

Bara mendelik tajam, "Enak aja lo, de. Tiap hari gue selalu sama Rena, bahkan dia pengen pipis aja suruh nganterin gue. Dia tembus juga minta beliin gue. Kurang perhatian apalagi coba, gue?"

"Iya deh." Kayla memutar bola matanya malas, lalu melangkah menaiki tangga ke kamarnya.

"De! Tanyain ke Nathan dong, dia beli bucket mawar putih buat elo itu di mana?" seru Bara, yang membuat Kayla mengernyitkan dahinya.

"Cie, mau tiru-tiru! Gak boleh! Inisiatif sendiri!"

Bara mendecak sebal, "Pelit, elah!"

*****

Nathan berbohong kepada Kayla mengenai kedatangan Jessie ke apartemennya. Dia buru-buru, karena Gerald, mengajaknya bertemu untuk berbicara hal penting dengannya.

"Papa sudah mengurus tentang Arga. Keluarganya sudah setuju tidak akan menuntut kamu ke penjara, kalau Arga kenapa-kenapa." ucap Gerald.

Saat ini, Nathan sedang berada di ruang kerja Gerald, yang berada di dalam rumahnya. Rumah yang sudah lama tidak dia kunjungi.

Nathan mengernyitkan dahinya, saat mendengar ucapan Gerald.

"Pasti ada imbalannya, 'kan?" tanya Nathan, curiga.

"Tentu saja." Sahut Gerald, sambil menghela nafas kasar.

"Apa?" tanya Nathan, dingin.

"Simple. Dan Papa tidak merasa keberatan sama sekali dengan syarat yang mereka ajukan." Nathan semakin mengernyit, mendengar jawaban Gerald.

"Papinya Arga, meminta Papa untuk memasukkan kembali keponakannya yang setahun lalu dikeluarkan dari sekolah," kata Gerald, santai.

"Keponakan? Siapa dia?" tanya Nathan, penuh selidik.

"Emh, Papa lupa namanya, Nathan. Hari senin, dia sudah mulai sekolah. Kamu bisa melihatnya sendiri." Jawab Gerald, yang membuat Nathan tidak puas.

Nathan yakin, ada alasan tersendiri bagi keluarga Arga memberikan syarat se-simple itu, untuk tidak menuntutnya.

Dan entah kenapa, Nathan merasakan firasat buruk akan kedatangan kerabat Arga tersebut.

*****

A/N :

Pertama, makasihhh banyak sama yang udah nge-vote, sama komentar ! I Love you all! Ku harap kalian gak bosen dan tetep nge vote story ini, supaya tetep lanjut sampe tamat.

Lama, karena udah sibuk sama urusan sekolah. Jadi, mumpung hari minggu bisa ketik-ketik lagi, hehehee.

Oke, gimana?

Semoga readers suka, yaaa.

Jangan lupa VOTE dan KOMENTAR ya biar tambah semangattt

Thanksss

See you on the next chapterrr!

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 221K 46
(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Part tidak lengkap •Laskar series• Aero Alterio, si cowok tampan dengan prestasi yang membanggakan. Terkenal bad boy berkel...
198K 8.1K 53
"Kak Denta!!!" teriakan bocah berwujud gadis itu menggema setiap hari ditelinga nya. Denta Disanic namanya, hidupnya yang datar dan tidak mengerti sa...
2.8M 131K 74
Hazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Ta...
ALBERIC By nnaiev

Teen Fiction

8.4M 387K 60
[SELESAI]✔ 🔥BOOK_1 [ALBERIC]🔥 🔥BOOK_2 [LENRIC]🔥 Lena senantiasa mengikuti alur kisa cintanya bersama seorang remaja lelaki yang bernama Alberic K...