Lovable Bad Boy

By xlooo_

10.4M 534K 16.2K

(Dibuat dan dipublish pertama kali pada : 2016) Nathaniel Derlanova Tanubrata Kalau kebanyakan bad boy suka g... More

LOVABLE BADBOY-1
LOVABLE BAD BOY-2
LOVABLE BADBOY-3
LOVABLE BADBOY-4
LOVABLE BADBOY-5
LOVABLE BADBOY-6
LOVABLE BADBOY-7
LOVABLE BADBOY-8
LOVABLE BAD BOY-9
LOVABLE BAD BOY-10
LOVABLE BAD BOY-11
The Cast :*
LOVABLE BAD BOY-12
LOVABLE BAD BOY-13
Kosong
LOVABLE BAD BOY-14
LOVABLE BAD BOY-15
LOVABLE BAD BOY-16
LOVABLE BAD BOY-17
LOVABLE BAD BOY-19
LOVABLE BAD BOY-20
LOVABLE BAD BOY-21
LOVABLE BAD BOY-22
LOVABLE BAD BOY-23
LOVABLE BAD BOY-24
LOVABLE BAD BOY-25
LOVABLE BAD BOY-26
LOVABLE BAD BOY-27
LOVABLE BAD BOY-28
LOVABLE BAD BOY-29
LOVABLE BAD BOY-30
LOVABLE BAD BOY-31 (A)
LOVABLE BAD BOY-31 (B)
BUKAN UPDATE-AN
LOVABLE BAD BOY-32
LOVABLE BAD BOY-33
LOVABLE BAD BOY-34
LOVABLE BAD BOY-35
LOVABLE BAD BOY-36
LOVABLE BAD BOY-42
LOVABLE BAD BOY-43
LOVABLE BAD BOY-44
LOVABLE BAD BOY-45 (A)
LOVABLE BAD BOY-45 (B)
LOVABLE BAD BOY-46
|PENTING BANGETโ—| LOVABLE BAD BOY-47
GIMANA?
EPILOG
Sequel is up!
BACA YUK
Numpang Promo
INFORMASI
VOTE COVER
INFORMASI
DISKON
NEW STORY
"AMBIGU"
Married with Mr. Dipta

LOVABLE BAD BOY-18

185K 11.7K 253
By xlooo_


Marvin gaye-charlie puth

AUTHOR

"Than, minta api dong." ucap Kayla, sambil menyenggol lengan Nathan, yang duduk di kursi pengemudi di sampingnya.

Mendengar ucapan Kayla, membuat Nathan hanya menghela nafas pelan, lalu mengeluarkan korek api gas nya dan menyulutkannya ke ujung rokok milik Kayla.

"Udah, thanks Nathan!" ucap Kayla, lalu menyesap rokoknya dan mengepulkan asapnya ke luar mobil, karena kaca mobilnya sudah diturunkan dengan sempurna.

"Hmm." Dengung Nathan, sambil melirik Kayla sekilas.

"Than, lo mau tau penilaian jujur gue tentang elo, gak?" tanya Kayla, sambil membetulkan posisi duduknya, menghadap Nathan.

"Gak." jawab Nathan, tenang, yang membuat bibir Kayla mengerucut.

"Anjir!"

"Husssh, cewek gak boleh bicara kasar." tegur Nathan, yang membuat Kayla mencebikkan bibirnya.

"Lo nya sih mancing mulu," ucap Kayla, kesal.

"Gue udah begini dari lahir. Kalo lo mau protes, jangan sama gue." decak Nathan, gemas.

"Iya iya, gue ngerti." Ucap Kayla, yang membuat Nathan tersenyum tipis.

"Jadi gimana penilaian lo buat gue?" tanya Nathan, sambil menaikkan sebelah alis tebalnya ke arah Kayla.

"Oh, lo penasaran juga? Cie, peduli, cie!"

"Yauda, kalo lo gak mau ngasih tau juga gak papa."

"Iya iya, Nathaniel. Jangan cembetut begitu deh, makin gemesin ajah." Kekeh Kayla, yang membuat Nathan malah mengerucutkan bibir merahnya.

"Hm."

"Menurut gue.. lo itu sebenernya peduli sama lingkungan sekitar, tapi sikap dingin yang udah ter-cap di diri elo, membuat lo susah menunjukan kepedulian lo. Seharusnya, kalo lo mau berubah, lo bisa kok jadi Nathan yang Lovable!" kata Kayla, bersemangat.

Mendengar penuturan Kayla, sontak membuat Nathan tertawa mendengus.

"Gak akan bisa." Ucap Nathan, remeh.

"Loh? Kok gak bisa? Harus bisa!" keukeuh Kayla, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka."

Nathan menoleh ke arah Kayla, dan menatap cewek itu secara intens.

"Lo lagi ngasih gue ceramah pagi?" tanya Nathan, sambil terkekeh.

"Iyalah, gue harus ngasih lo ceramah! Kita udah lama saling kenal, dan gue gak pernah ngelihat lo bersikap layaknya manusia normal. Lo terlalu kaku, dan itu bisa membuat orang-orang jengah, Than." kata Kayla, berapi-api.

"Wow."

"Nathan-"

"Kalo lo juga jengah, kenapa masih betah deket-deket gue?" tanya Nathan, dengan senyum miringnya.

Kayla terdiam cukup lama, saat mendengar pertanyaan Nathan. Kalau dia bilang, karena Kayla menyukai Nathan, dia takut Nathan akan menjauhinya.

Sementara Nathan, cowok itu membuang pandangannya ke luar jendela sambil memejamkan matanya jengah.

Gue pikir dia gak akan bicara kayak begini, karena sekarang gue udah terlanjur jatuh ke hatinya. Pikir Nathan, setengah kecewa.

"Gue gak jengah!" protes Kayla, dengan dada naik turun. "Nathan, liat gue." ucap Kayla, yang membuat Nathan hanya tertawa hambar, lalu menatap Kayla intens.

"Gue cowok kaku."

"Iya, lo emang kaku! Ngeselin! Kalo ngomong sedikit tapi menyakitkan! Lo dingin kayak es batu! Lo gak seharusnya dijadikan Most Wanted sekolah, karena lo gak tersentuh!" ucap Kayla menggebu-gebu, saat mata Nathan bertubrukan dengan matanya.

Nathan terdiam, dengan rahang mengeras.

"Tapi gue gak pernah sekalipun jengah sama sikap lo yang seratus persen menyebalkan." Lanjut Kayla, yang membuat Nathan menatap Kayla dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Justru gue-"

"Stop." Potong Nathan, sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Kayla hingga menyisakan jarak yang terlalu tipis di antara mereka.

"Do you love me?" bisik Nathan, tepat di depan wajah Kayla, sehingga Kayla dapat menghirup aroma mint dari nafas Nathan.

Jantung Kayla berdegub sangat kencang, perutnya terasa geli, dan darahnya berdesir saat mendengar pertanyaan Nathan yang seakan mampu membuat kakinya berubah menjadi jelly.

"Answer me, Kayla."

Kayla mencengkeram ujung roknya, dan rokoknya yang masih menyala direbut oleh Nathan dan dilemparnya ke luar jendela, yang membuat aura mengintimidasi Nathan semakin menjadi.

"Do you love me?" ulang Nathan, sambil menatap kedua bola mata Kayla yang balas menatapnya.

"Maybe.. Umh.. Ya! I love you, Than." Jawab Kayla, gugup.

Sudut-sudut bibir Nathan perlahan terangkat sempurna, yang membuat Kayla semakin terengah karena wajah Nathan yang masih begitu dekat dengan wajahnya.

Hati-hati, Nathan menarik tengkuk Kayla, dan menyatukan bibir mereka. Kayla terkejut pada awalnya. Matanya melebar, dan jantungnya berdebar cukup kencang. Begitu juga dengan Nathan.

Kayla mencengkeram seragam Nathan. Akibat perbuatan Nathan, membuat kaki Kayla semakin melebur menjadi Jelly.

Ciuman mereka berhenti, saat mendengar suara handphone Nathan bergetar.

Kayla membuang pandangannya ke samping, karena suasana berubah menjadi Awkward. Sementara Nathan, sedang menerima telepon.

"Halo," jawab Nathan, setelah mengatur nafasnya.

Darah Kayla berdesir, saat tidak sengaja matanya menangkap Nathan sedang mengulum bibir atasnya, yang sialnya membuat Nathan terlihat sexy, ganteng, dan keren dalam satu waktu.

"Lo di mana, Mblo? Udah jam 9 dan lo belum nongol di sekolah. Mentang-mentang anaknya pemilik sekolah.." cibir Satria, di ujung sana.

"Sebentar lagi gue nyampe sekolah kok."

"Yauda, buruan, ya. Lo dicariin si nenek lampir dari tadi."

"Siapa?"

"Karissa. Kayak gak tau aja lo."

"Ngapain dia."

"Udah lo ke sekolah dulu, gue kasih tau."

Klik.

"Ehem." Deham Nathan, saat tidak sengaja melihat Kayla memukul-mukul kepalanya dengan tangannya sendiri, sambil menggelengkan kepalanya.

"Hm? Eh, Hehe." Kayla menoleh ke arah Nathan, sambil tersenyum canggung.

"Kita balik ke sekolah, ya." ucap Nathan, kali ini dengan senyuman tipis terulas di bibirnya.

Ya, karena kejujuran Kayla, Nathan berusaha mengubah sikapnya secara perlahan.

"I-iya." Jawab Kayla, sambil berusaha menetralkan detak jantung nya yang masih kelojotan di dalam sana.

Melihat ekspresi Kayla, membuat sudut-sudut bibir Nathan berkedut menahan tawa. Dia mulai menyalakan mesin mobilnya, dan memutarnya meninggalkan pantai, menuju sekolah.

******

"Dia ngapain nyari gue?" tanya Nathan, dengan ekspresi datar ke arah tiga temannya, yang sedang menyantap sosis berukuran jumbo.

"Meneketehe. Si nenek lampir cuman dateng, terus nanyain lo dimana, terus dia kayak frustasi gitu waktu dia gak nemuin elo." kata Andre, yang membuat Nathan mengerutkan dahinya.

"Tapi, waktu kita bilang kalo lo paling lagi sama Kayla, itu cewek kayak banteng mau ngamuk, Than. Bukannya dia yang mutusin hubungan kalian, ya?" tanya Satria.

"Ho'oh." Jawab Nathan, cuek.

"Halah. Terserah itu cewek lah. Yang penting lo udah gak cinta sama dia, 'kan?" tanya Andre, yang membuat Nathan hanya menatapnya datar.

"Tadi, kak Bara juga nyariin elo sama bala-bala nya." Ucap Dava, yang membuat Nathan memicingkan matanya ke arah Dava.

"Bara?" ulang Nathan, heran. "Ngapain?"

"Gak tau." jawab Dava.

Nathan terdiam sejenak, sebelum bangkit dari posisi duduknya, "Gue pergi." Pamitnya, lalu melangkah cepat keluar dari kantin, yang membuat ketiga temannya hanya memasang wajah cengo.

Baru saja Nathan keluar dari kantin, dia bertemu dengan Gerald-Papanya, yang membuat Nathan mengusap wajahnya, jengah.

"Jangan menghindari Papa dalam masalah ini." ucap Gerald, dingin.

"Tanpa bantuan Papa, kamu tidak akan bisa menghadapinya." lanjut Gerald, dengan penuh penekanan.

Nathan membuang pandangannya ke arah lain sambil tertawa mendengus, lalu menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.

Masalah yang dihadapinya tidak main-main. Oleh karena itu, Nathan tidak bisa menolak dibantu oleh Gerald, meski hati kecilnya masih sangat membenci lelaki tua di depannya.

"Ikut Papa ke mobil." perintah Gerald, lalu berjalan pergi mendahului Nathan.

*****

A/N :

Kemarin udah panjang, sekarang pendek aja lah. Gak ada yang komen kok, ya. :"D

Gak ada yang komen, tapi makasih banyak buat yang setia nge-vote story amburadul dengan Author gak tau diksi ini. Hehehee.

Aku pemula soalnya, harap maklum.

Sekali lagi thanks buat yang udah nge-vote. Aku sangat mengapresiasi Vote dari kalian.

Karena satu vote dari kalian, sangat berarti buat aku.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, Readers :)

See you on the next Chapter!

Happy new year 2017! 🎆

Continue Reading

You'll Also Like

708K 32.1K 46
๐—ฐ๐˜‚๐—ฝ! โDia cewek gue, hak milik Dhika Rahayu. Sekali lo ganggu dia, habis lo semua sama gue.โž Echa tidak menyangka kehidupan tenangnya akan b...
358K 17.2K 63
"Tell me how to forget someone loved" ~ UNFORGETTABLE by. itsmefadhlh [COMPLETED] โ— RANK โ— #289 in Tee...
4.6M 395K 58
[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesies burung bukan juga lambang negara. Cow...
1.3K 127 11
Cowok pengganggu, pembully, tukang onar. Kini kembali setelah 2 tahun lamanya ia meninggalkan Indonesia. Lalu? Bagaimana nasib Deby yang kehidupannya...