Lovable Bad Boy

By xlooo_

10.4M 534K 16.2K

(Dibuat dan dipublish pertama kali pada : 2016) Nathaniel Derlanova Tanubrata Kalau kebanyakan bad boy suka g... More

LOVABLE BADBOY-1
LOVABLE BAD BOY-2
LOVABLE BADBOY-3
LOVABLE BADBOY-4
LOVABLE BADBOY-5
LOVABLE BADBOY-6
LOVABLE BADBOY-7
LOVABLE BADBOY-8
LOVABLE BAD BOY-9
LOVABLE BAD BOY-10
LOVABLE BAD BOY-11
The Cast :*
LOVABLE BAD BOY-12
LOVABLE BAD BOY-13
Kosong
LOVABLE BAD BOY-15
LOVABLE BAD BOY-16
LOVABLE BAD BOY-17
LOVABLE BAD BOY-18
LOVABLE BAD BOY-19
LOVABLE BAD BOY-20
LOVABLE BAD BOY-21
LOVABLE BAD BOY-22
LOVABLE BAD BOY-23
LOVABLE BAD BOY-24
LOVABLE BAD BOY-25
LOVABLE BAD BOY-26
LOVABLE BAD BOY-27
LOVABLE BAD BOY-28
LOVABLE BAD BOY-29
LOVABLE BAD BOY-30
LOVABLE BAD BOY-31 (A)
LOVABLE BAD BOY-31 (B)
BUKAN UPDATE-AN
LOVABLE BAD BOY-32
LOVABLE BAD BOY-33
LOVABLE BAD BOY-34
LOVABLE BAD BOY-35
LOVABLE BAD BOY-36
LOVABLE BAD BOY-42
LOVABLE BAD BOY-43
LOVABLE BAD BOY-44
LOVABLE BAD BOY-45 (A)
LOVABLE BAD BOY-45 (B)
LOVABLE BAD BOY-46
|PENTING BANGET❗| LOVABLE BAD BOY-47
GIMANA?
EPILOG
Sequel is up!
BACA YUK
Numpang Promo
INFORMASI
VOTE COVER
INFORMASI
DISKON
NEW STORY
"AMBIGU"
Married with Mr. Dipta

LOVABLE BAD BOY-14

207K 12.1K 189
By xlooo_

AUTHOR

Nathan memantulkan bola oranye nya di tengah lapangan basket, di tengah teriknya matahari pagi, yang membuat kucuran keringatnya semakin mengalir deras.

Sejak semalam, Nathan tidak dapat berhenti memikirkan keadaan Mamanya setelah dihubungi pihak rumah sakit di Jerman.

Dulu saat Mamanya mengetahui hubungan tak masuk akal yang terjadi antara Karissa dan suaminya, ia memutuskan pergi ke Jerman untuk menenangkan diri.

Dan sepertinya itu adalah hari sial bagi Mamanya. Pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.

Semalam, pihak rumah sakit memberinya pilihan untuk tetap memasang alat-alat penopang kehidupan atau melepasnya, dalam artian ia harus merelakan Mamanya pergi untuk selamanya. Itu karena tak ada tanda-tanda kemajuan pada kondisi Mamanya sejak 3 tahun lalu.

Nathan menghentikan pantulannya, lalu melemparkan bola itu ke ring, dengan asal-asalan dan memilih berjalan ke bangku lapangan.

"Nathaniel Derlanova Tanubrata!"

Mendengar nama lengkapnya disebut, Nathan menoleh ke arah cewek, yang sedang berdiri tegak di bawah ring basket entah sejak kapan.

Perempuan itu melangkah mendekat, yang membuat Nathan tersenyum dalam hati.

"Halo, Mr. Ice cube! Gue dateng, buat nebus yang semalem!" seru Kayla, sambil duduk di samping Nathan, yang membuat Nathan hanya menatapnya heran.

"Maaf buat yang semalem, yah. Gue yakin, semalem elo pengen bicarain hal penting, 'kan sampe rela dateng ke rumah malem-malem?" cerocos Kayla, sambil menatap Nathan intens.

"Gak juga," ucap Nathan cuek, lalu membuka tutup botol air mineralnya dan meneguknya hingga terdengar suara yang justru terdengar sexy di telinga Kayla.

Kayla hanya mengamati, sambil tersenyum kecil, karena ia baru sadar bahwa Nathan pantas dijuluki sebagai The Most Wanted, karena ketampanan nya.

"Terus? Kenapa semalem dateng, terus meluk gue, hm?" tanya Kayla, yang sukses membuat Nathan hampir tersedak air yang masih memenuhi mulutnya.

"Uhuk!"

Kayla tertawa kecil, lalu menepuk-nepuk punggung Nathan santai, tetapi berefek luar biasa bagi Nathan.

"Yauda, kalo gak mau cerita sekarang. Jadi, gue boleh balik kelas dong..?" tanya Kayla, sambil memasang cengirannya, lalu bangkit dari posisi duduknya.

"Gue balik dulu, ya, Than. Lumayan lah, masuk kelas nya Bu Sri." ucap Kayla, lalu berbalik, tetapi buru-buru ditahan oleh Nathan, membuat Kayla menoleh, dengan kernyitan di dahinya.

"Hm? Apa lagi?"

"Elo di sini." Ucap Nathan, yang membuat Kayla mendengus pelan.

"Konsisten deh, Than. Ngeselin banget jadi orang." dengus Kayla.

"Yauda, elo di sini." Tukas Nathan, sambil menarik tangan Kayla, sehingga Kayla terduduk di sampingnya.

Kayla memutar bola matanya, lalu mengayun-ayunkan kaki nya di udara, karena bosan dengan atmosfer yang terasa semakin canggung.

"Oke, elo mau ngomong apaan, hm? suka sama gue?" canda Kayla, yang saat ini terasa tidak lucu bagi Nathan, yang sedang serius.

"Gak lucu."

Kayla mendengus pelan, "Iya iya, gue emang gak lucu, tapi lucu banget."

"Gue capek." Ucap Nathan sendu, yang berhasil membuat mulut Kayla terkatup, lalu menatap Nathan dari arah samping.

"Capek kenapa?" Tanya Kayla, hati-hati.

"Gak pa-pa." Nathan berkata, seraya menghela nafas kasar, "Gue belum siap cerita." Ujar Nathan, yang semakin membuat dahi Kayla berkerut.

Terus, fungsi gue di sini apaan ya?. Batin Kayla.

"Lo keberatan nemenin gue di sini?" Tanya Nathan, sambil melirik ke arah Kayla, yang sedang menatap lurus ke depan, dalam diam.

Mendengar ucapan Nathan, sontak membuat Kayla mendongak, menghadap Nathan, sehingga mata mereka bertubrukan.

"Gue gak keberatan kok." Jawab Kayla, yang membuat Nathan hanya menatapnya datar.

Lalu, suasan menjadi hening kembali.

"Lo pernah dikhianatin ?" Tanya Nathan tiba-tiba, yang membuat Kayla sedikit tersentak.

"Apa?"

"Gak ada berita ulang."

"Anjir."

"Jangan bicara kasar. Elo cewek." Peringat Nathan, yang membuat Kayla terkekeh.

"Itu gak kasar perasaan."

"Yauda, lo pernah dikhianatin gak?" ulang Nathan, dengan suara tidak sabaran, yang membuat Kayla berdeham, lalu membetulkan posisi duduknya.

"Setiap manusia pasti pernah, gue rasa. Termasuk gue." Ucap Kayla, yang membuat Nathan mengatupkan bibirnya.

"Gimana rasanya?"

"Ya sakit hati, gak enak banget, bahkan sempet berfikir untuk dendam sama orang yang ngekhianatin gue." Tutur Kayla, lalu mengernyitkan dahinya, "Lo lagi dikhianatin seseorang?" Tanya Kayla, penasaran.

Nathan mengendikan bahunya cuek, lalu membungkukkan badannya, sehingga sikunya bertumpu pada paha nya, sementara pandanganya, lurus ke arah bola basket di tengah lapangan.

"Gue benci dikhianatin, jadi gue gak mau berkhianat seumur hidup gue. Tapi, ternyata malah gue dapat pengkhianatan dari orang-orang terdekat gue. Menurut lo, gue harus apa?" Tanya Nathan, yang membuat Kayla termenung.

"Kalau menurut gue, maafin aja. Daripada elo dongkol seumur hidup? Life is too short to think of revenge , Than!"

Nathan terdiam, lalu beralih menatap Kayla intens.

"Pola pikir kita beda, Kay. You easily forgive, and, I don't."

"Setiap orang susah memaafkan. Tapi, mereka berusaha. Mereka percaya, bahwa Tuhan itu adil. Tanpa kita yang membalas, suatu hari nanti, karma akan jatuh ke tangan orang yang menghianati kita." Tutur Kayla.

"Menurut lo, gue harus begitu?" Tanya Nathan, sambil menatap ke dalam bola mata Kayla yang hitam.

"Of course, Nathan. Lupain semua masalah lo, dan hidup lo akan terasa ringan, dan.. jangan lupa juga dekatkan diri lo dengan Sang Pencipta." Tegas Kayla, yang membuat Nathan tersenyum tipis.

"Bad girl nasehatin gue?" Sindir Nathan, yang membuat Kayla meringis.

"Gini-gini gue rajin sholat loh, Than. Jangan ngejek lo ya."

"Oh, kirain."

Tett Tett

"Eh, udah ganti jam pelajaran. Gue harus ke kelas, habis ini pelajaran olahraga!" Kayla bangkit, lalu mengusap bagian belakang roknya, yang membuat Nathan hanya menatapnya datar. "Gue pergi ya!"

Kayla hendak melangkah, tetapi lengannya ditahan Nathan, membuat Kayla memutar tubuhnya, dan menatap wajah tampan Nathan, dengan tatapan gugup.

"Thanks." Kata Nathan, sambil menarik sudut bibir merahnya.

"Sama-sama, emm-Than." Kayla menggigit bibir bawahnya, saat mengingat tentang aksi konyolnya beberapa hari yang lalu, saat ia mencium Nathan usai pesta.

"Iya?"

"Itu, lo.. udah ngelupain.. yang.. itu, 'kan?" Tanya Kayla terbata, ia malu jika harus mengungkit hal itu, sampai beberapa hari ini, ia jadi insomnia hanya karena memikirkan ciuman tersebut.

Nathan mengerutkan keningnya, lalu tertawa kecil, yang membuat Kayla menatapnya was-was.

"Gue gak berniat ngelupain." ucap Nathan, sambil menoleh ke arah Kayla, yang pipinya sudah merona.

"Kok gitu? Ish, gue 'kan malu!"

"Emang niatnya bikin lo malu, kok." Ujar Nathan, sambil tersenyum jahil, yang membuat pipi Kayla memanas.

"Kok nyebelin!" Geram Kayla, lalu memukul lengan kokoh Nathan yang terbalut seragam putihnya, yang membuat Nathan langsung menangkap tangan Kayla dengan telapak tangan besarnya.

"Jangan macem-macem sama gue. Nanti-"

"Nanti apa?" tanya Kayla, dengan tatapan penasaran sekaligus takjub, saat matanya bertubrukan dengan bola mata hanzel milik Nathan.

"Nanti gue ingetin soal ciuman yang waktu itu?" Nathan tersenyum, masih dengan menggenggam tangan Kayla, yang membuat perut Kayla geli.

"NATHAN NYEBELIN!"

***

13.30

"Kayla, lo gak pulang?" tanya Tere, yang melihat Kayla menghentikan langkahnya di dekat ruang UKS.

"Nggak, gue mau nungguin Babang. Soalnya gue butuh duit, buat beli cat kuku." Jawab Kayla, yang membuat Tere dan Lisa manggut-manggut.

"Yauda, gue balik duluan ya, Kay!" Pamit Lisa, lalu cipika-cipiki sebentar dengan Kayla, lalu mereka melangkah meninggalkan Kayla sendirian, di koridor yang mulai lengang tersebut.

Kayla mendengus, saat sekian menit tidak juga melihat batang hidung abangnya. Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu menggeram kesal.

"Mana dia gak punya kuota, lagi!" kesal Kayla, lalu melangkah ke arah bangku panjang, yang terletak di depan ruang UKS.

Suara derap langkah, membuat Kayla mendongak, berharap itu adalah Bara, tetapi ternyata itu hanya Rena-Pacar Bara.

"Kak Rena!" Panggil Kayla, yang membuat Rena menghentikan langkahnya.

"Iya, Kayla?"

"Lihat Babang Bara?"

"Eh? Dia udah balik dari tadi, Kay, katanya mau ngumpul di rumahnya Rizal."

"Anjir. Dia gak inget janjinya ke gue." Decak Kayla, yang membuat Rena hanya tersenyum manis.

"Lo gak bawa mobil? Ayok, bareng gue aja." Ajak Rena, yang membuat Kayla menggeleng pelan.

"Gue bawa kok, yauda, kak. Balik aja duluan, makasih ya, kak." Ujar Kayla, yang membuat Rena mengangguk.

"Oh, oke, gue balik duluan, Kay." Pamit Rena, lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan Kayla.

Sepeninggal Rena, Kayla pun mulai melangkah ke arah parkiran, tetapi tiba-tiba, sebuah tangan membekap mulutnya dan menyeretnya mundur.

"Hmmmpphh!!!" Pekik Kayla panik.

Cklek.

Suara pintu terkunci, membuat tubuh Kayla menegang. Apalagi saat tangan yang membekap mulutnya terlepas, dan munculah Arga di depan matanya.

"Good afternoon, Sweety. How are you?" Arga tersenyum licik, lalu mengusap pelan pipi Kayla yang masih merah, karena bekas bekapannya.

"Lo mau apa, Ga!"

"Tenang tenang, gak usah pake teriak, entar kamu capek, Sayang."

Kayla menepis tangan Arga, yang menangkup pipinya, yang membuat Arga tertawa kecil.

"Jangan galak-galak, nanti singa nya ngamuk loh."

"Gue gak peduli! Minggir! Gue mau pulang!"

"Silakan, kalau bisa." Ujar Arga, lalu meminggirkan tubuhnya, memberi jalan untuk Kayla mencapai pintu.

"Lo kunci?!" Geram Kayla panik, sambil terus mencoba membuka pintu tersebut, tetapi tidak membuahkan hasil, yang sukses membuat Arga tersenyum miring, sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Dibilangin juga. Udah deh Kay, betahin aja di sini, cuman ada gue sama lo." Arga mendekati Kayla, lalu mengunci nya dengan kedua tangan kekarnya di dinding. Hal tersebut membuat Kayla mulai ketakutan.

"Jauh jauh dari gue!" Teriak Kayla, yang membuat Arga semakin nekat. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Kayla, hingga-

Plak!

Pipi Arga seakan terbakar, saat sebuah tamparan telak dari tangan mungil Kayla, mengenai pipi nya.

Arga meluruskan tatapannya ke arah Kayla, menatap gadis itu dengan tatapan maut, yang membuat keringat Kayla bercucuran.

"Hari ini gue pastikan lo gak akan bisa kabur, Kayla Dominique!"

Buk!

"Aw!" Kayla mengerang, saat punggungnya terkena pukulan sepatu Arga, saat itu juga ia roboh, terduduk di sudut lantai UKS dengan air matanya merembes membasahi pipi.

Siapapun, tolong gue. Batin nya menjerit.

****

A/N :

Hayolooo Kayla mau diapain sama si Arga brengsekkk

First of all... aku mau ucapin terimakasihhh banget sama semua readers yang udah mampir ke story amburadul ini. Terutama sama yang udah nge-votee!

Akh, ku bahagia. Semoga gak bosan yaa. keep reading and keep vote this story!

Yang mau komentar, silakan.. author nya malah seneng kok. Ada yang motivasi gitu.

Thanks.. :)

See You on the next chapter !

Continue Reading

You'll Also Like

250K 11.2K 43
"tapi aku sebelumnya belum pernah pacaran,jadi aku gatau gimana caranya"ungkap hira apa adanya "lo pikir pacaran itu ujian praktek, lagian jalanin du...
6.1M 262K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
374K 14.7K 77
《PRE-ORDER NOW!!!》 Tujuan Salsa datang ke rumah Wildan semata-mata untuk mengambil barang miliknya yang tertinggal di mobil pria itu. Namun siapa san...
849K 57.3K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...