Hurts

By journalsfour

35K 1.9K 148

"If you love two people at the same time, choose the second one. Because if you really love the first one. Yo... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
CAST
Part 14
Part 15
Part 16
PART 17
PART 18
Part 19
Part 20
Part 22

Part 21

608 31 8
By journalsfour

"Lo balik sama siapa?" Tanya Sergio sambil menutup pintu ruang ganti.

"Umm.." Gumam Kate.

"Balik bareng gue aja" tawar Sergio sambil tersenyum ke arah Kate.

Kate membelakakkan matanya, ia menoleh ke arah Sergio seakan tak percaya apa yang baru saja di dengarnya. Ia pikir kedekatan dan keakrabannya dengan manusia es itu hanya sesaat, ia pikir setelah mereka keluar dari ruang ganti itu Dia akan tetap menjadi pengagum rahasia yang menyukai seorang pangeran es dan Sergio akan kembali menjadi pangeran es yang sangat sangat sangat disukai Kate tanpa pernah menyadari perasaan Kate ke padanya yang sesungguhnya.

'Mau banget!!' Batin Kate.

"Boleh."

"Kok lo ngelamun sih? Woi! Mikirin apa? Gue ya?" Celetuk Sergio.

Kate melirik ke arah Sergio yang sedang memasang wajah jahil.

'Astaga!
Sejak kapan Sergio memperlihatkan mimik itu ke gue?!' Batin Kate.

Kate hanya membalasnya dengan dengusan. Sampai-sampai ia merasa ingusnya akan keluar sebentar lagi.

"Rese lo. Ayo pulang." Ajak Kate.

"Buru buru amat sih neng!" Goda Sergio.

Merasa pipinya mulai memanas, Kate langsung mengalihkan pandangannya. "Apaansih? Kok lo jadi suka goda goda kencrut ya?!"

Sergio hanya terkekeh menanggapi ucapan Kate. Dia berjalan menyusuri koridor dengan Kate yang mengekor di belakangnya.

Sekolah sudah sangat sepi. Hanya terdengar suara pukulan bola di lapangan outdoor.

Sesampainya di parkiran Kate melihat Sergio yang sedang membuka pintu bagasi. Entah memasukkan apa kedalamnya.

Di sepanjang koridor tadi tidak ada sama sekali obrolan apapun.

"Kate, masuk!"

Kate terlonjak kaget. Dengan berlari kecil ia masuk kedalam lalu menutup pintu mobilnya.

Entah kenapa, Kate merasa ada yang mengganjal di hatinya. Kate memeriksa seluruh badannya, meraba raba kantong dan tubuhnya, memastikan bahwa apakah ada yang tertinggal? Tetapi semuanya lengkap.

'ah perasaan gue aja kali.' Pikir Kate

Tiba tiba terdengar celetukan Sergio. "Lo kenapa ngelamun mulu daritadi? Gak kayak biasanya."

'Gak kaya biasanya? Emang dia merhatiin gue terus?'

Memikirkan hal itu membuat Kate tersenyum sendiri "Perasaan lo aja kali." Jawab Kate diiringi tawa renyah.

Sergio hanya mengedikkan bahunya lalu ia mulai fokus menyetir.

Canggung.

"Tangan lo gak sakit buat nyetir?" Tanya Kate khawatir.

Sergio menatap tangannya yang di perban lalu menggerak gerakkan seolah-olah tidak apa apa.

"Gini doang, biasa." Jawabnya diiringi kekehan.

"Jah, sok." Ucap Kate sambil mencibir.

Tiba-tiba terdengar lantunan radio.
Lagu Thinking Out Loud mengalun dengan indah.Kate memejamkan mata menikmati lagu ini. Dan mulai menyanyi tanpa sadar.

"And baby your smile's forever in my mind and memory ...."

Sergio menoleh. Menatap Kate dengan pandangan yang sulit diartikan. Kate membalas menatapnya lalu menutup mulutnya, pipinya memerah dan dia membeku di tempatnya saat ini seakan akan tatapan Sergio bisa menghembuskan kekuatan yang bisa membekukan Kate.

'Pasti suara gue aneh banget.' Pikir Kate dalam hati. Ia sangat malu, bisa bisanya ia menyanyikan lagu di dalam mobil seseorang dan faktanya itu adalah mobil Sergio.

"I'm thinking' bout how people fall in love in mysterious ways, maybe it's all part of a plan ...."

Suatu yang mustahil untuk di lihat adalah, Sergio membuka mulutnya untuk bernyanyi. bibirnya terlalu beku untuk bernyanyi setidaknya itu yang ada di pikiran Kate. Sergio tak pernah mau menyanyi di depan orang asing yang tak dikenalnya, meskipun teman-temannya bilang bahwa ia pandai bermain gitar dan suaranya lumayan bagus. Dan sekarang adalah momen yang benar-benar langka bagi Kate, melihat dan mendengar langsung Sergio bernyanyi.

Kate tersenyum. "Well, i'll just keep on making the same mistakes," Sambung Kate sambil terus menatap Sergio. Tak lupa masih dengan senyumannya.

"Hoping that you'll understand." Lanjut Sergio dengan suara yang merdu.

"That baby now,
Take me into your loving arms
Kiss me under the light of a thousand stars
Place your head on my beating heart
Thinking out loud" radio melanjutkan acara menyanyinya. Kate rasa ini yang disebut dengan trio. Ia tak menyangka bisa bernyanyi bersama dengan pria idamannya. Ralat. Pria idaman semua orang di sekolahnya.

"Maybe, we found love right where we are." Tuntasku dan Sergio bersamaan dan dilanjutkan dengan kekehan Sergio yang menawan.

Refleks Kate pun tertawa diikuti dengan tawa Sergio. Kate menghela nafas. Entah kenapa ia merasa lega.

"Suara lo, bagus juga." Kata Sergio. Sambil tersenyum miring.

"Gue baru tau kalo lo bisa nyanyi" ucap Kate.

"Ini pertama kalinya gue nyanyi di depan cewe. Lo harusnya bangga bisa ngedapetin kesempatan itu" Sergio melirik ke arah Kate. Senyumannya tak hilang dari wajahnya.

Kate tersenyum mendengarnya. "Terima kasih karena sudah memberikanku kesempatan itu tuan Sergio" ucap Kate dengan nada yang dibuat buat.

Sergio tertawa, begitu juga dengan Kate. Tetapi dari lubuk hatinya ia merasakan masih ada sesuatu yang terlupakan olehnya. Tetapi apa itu?

****

Sesampainya di rumah. Kate langsung membuka pintu mobil dan keluar dari sana. Sergio membuka kaca pintu penumpang dan tersenyum ke arah Kate yang berdiri disana.

"Thanks ya udah nganterin balik." Ucap Kate sambil membalas senyuman Sergio.

"Ya, sama-sama. Thanks juga buat ini." Sergio menunjukkan tangannya yang di perban ke arah Kate. "Sama ini." Lanjutnya sambil menunjuk ke arah bibirnya yang tersenyum lebar.

Kate terkekeh pelan "Iya sama-sama."

Sergio mengintip ke arah belakang Kate seakan akan mencari sesuatu di sana. Melihat hal itu, Kate pun segera mengetahui apa yang dicarinya. "Katy belum pulang, dia bilang mau nginep di rumah Bella." Ucap Kate tiba-tiba.

"Eh?" Sergio tersentak.

"Emang dia ga bilang ke lo?" Tanya Kate.

"Umm, engga. Yaudah gue balik duluan. Bye" Jawab Sergio.

"By-" belum selesai menyelesaikan ucapannya, Sergio langsung menancapkan gas dan pergi meninggalkannya.

Aneh. Pikir Kate. Kate menggidikan bahunya dan langsung masuk ke dalam rumah.

Sepi. Hanya ada Bi Sumi sedang menonton sinetron kesukaannya di ruang tamu. Setelah menyapa Bi Sumi, Kate langsung melenggang ke kamarnya, melempar tas sekolahnya, lalu merebahkan dirinya di kasur.

Jam menunjukkan pukul 6.30 malam. Ia sangat lelah, sampai-sampai merasa badannya hampir remuk.

Suara lo bagus juga

Kata-kata itu terulang lagi di otaknya dengan jelas seperti lirik lagu kesukaan Kate yang selalu ia ingat. Sudut bibir Kate terangkat ke atas dan membentuk sebuah senyum yang indah.

Thanks juga buat ini... Sama ini

Hati Kate menjerit mengingat semua itu. Ia tidak menyangka akan sedekat itu dengan Sang pangeran es. Senyum Kate tambah melebar, dan sekarang terdengar suara kekehan kecil dari bibirnya.

Ini pertama kalinya gue nyanyi di depan cewe. Lo harusnya bangga bisa ngedapetin kesempatan itu

"Aaaaa ya tuhannnnnn mukjizat apa iniiiiii?!" Jerit Kate.

"Tunggu tunggu 'pertama kalinya nyanyi di depan cewe' ?!" Kate terbangun dari tidurnya.

"Itu artinya... Katy..???" Mata Kate melebar mengetahui hal itu. "AAAAAAAAAA ASTAGAAAA!!!" Kate menghentakkan kakinya bergantian ke lantai dengan keras, menggeleng gelenggan kepalanya sampai rambutnya berantakan, mengguling gulingkan badannya di kasur yang empuk saking girangnya.

"Non? Non Kate gapapa?! Mana malingnya mana?!" Seru Bi Sumi yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Kate sambil membawa sapu ijuk bersiap-siap untuk menyerang.

Kate terlonjak "Hah maling?"

"Iya non Kate teriak gara-gara maling kan?" Tanya Bi Sumi.

Kate terkekeh geli "iya Bi. Maling cintaaa!!"

"Maling cinta?" Tanya Bi Sumi keheranan. "Emang cinta bisa dimaling non?" Sambung Bi Sumi.

"Bisa dong biiii" Kate mendekat ke arah Bi Sumi dan langsung memeluknyaaa "hahhhh cinta itu indah ya bi" sambung Kate sambil masih tersenyum.

Bi Sumi keheranan sekaligus takut melihat tingkah Kate yang seperti ini. "Eh non. Lanjutin wae nya maling cintanya sorangan." Ucap Bi Sumi melepas pelukan Kate.

"Eh eh bi mau kemanaaa?" Seru Kate.

"Masak nonn!!!" Ucap Bi Sumi sambil berlari ke ruang tamu.

Kate terkekeh geli melihat kelakuan Bi Sumi. Setelah itu Kate masuk ke kamar dan menutup pintunya lagi. "Harus kasih tau Raysha nih." Kate langsung mengambil tasnya dan merogoh isi nya mencari benda kotak yang bernama handphone tersebut.

Setelah berhasil mendapatkannya. Kate langsung menyalakan hpnya dan ternyata hpnya mati. Kate langsung mencolokkan charger ke stop kontak dan mengecharge hpnya.

Beberapa menit kemudian hpnya pun menyala.

Tring
Tring
Tring
Tring
Tring
Tring

Notifikasi bertubu tubi datang menyerang hpnya. Kate membukanya satu per satu.

37 missed calls from Otak Udang❤️

5.30 pm
From: Otak Udang❤️
KATE LO DIMANA?!

5.32 pm
From: Otak Udang❤️
EH ANJIR BALES WOII. HP LO JANGAN DIMATIIN. ANGKAT TELP GUE!!

5.23 pm
From: Otak Udang❤️
WOI!!!

5.23 pm
From: Otak Udang❤️
WOI!!!

5.23 pm
From: Otak Udang❤️
WOI!!!

5.23 pm
From: Otak Udang❤️
WOI!!!

5.23 pm
From: Otak Udang❤️
WOI!!!

Dan masih banyak lagi

"Gile banyak pulsa juga nih si oon satu ini" Gumam Kate. Ia langsung menekan tombol berbentuk telepon untuk menelpon Raysha.

Tuutt tuuttt tuttt

"KATE! LO DIMANA?! SAMA SIAPA?! GILA LO MAU MATI GUE NUNGGUIN LO NGANGKAT TELPON GUE!" Teriak Raysha dari sebrang sana.

Kate menjauhkan hpnya karena teriakan Raysha benar-benar cempreng. "Ada apa sih?"

"ADA APA?! LO LUPA?! FASYA NUNGGUIN LO DAN DIA GAMAU BALIK SEBELUM LO KELUAR DARI SEKOLAH! EMANG LO MASIH DI SANA?!"

*\€_!>\£[¥€|+|'

AN:
Halo gue balik lagi. Maaf banget ya genks cerita ini lama bgt apdetnya. Udh berapa abad? Maaf banget ya. Dan makasih banget buat para reader yang masih setia nungguin cerita ini. Maaf bgt ya sekali lagi.

Sebagai permintaan maaf, next saya bakal update 2 part ya insha Allah hehe kalo saya ga sibuk. Kalo setuju komen ya, kalo banyak yang setuju insha Allah bakal saya usahain demi readers ku tercinta.

Komen dan vote yang banyak ya biar autor semangat ngetiknya hehe.
Dan maaf kalo ceritanya agak sedikit aneh hehe.

ALASYU SO PERI MAC HEHE❤️❤️❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

417K 20.2K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 218K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
5.3M 358K 67
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
437K 34K 23
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...